Luo Feng mengikuti lima anggota veteran Tim Palu Api, diam-diam memanjat tembok masuk ke kompleks perumahan di pinggir jalan. Tembok kompleks yang reyot ini sudah memiliki lebih dari sepuluh bagian yang roboh. Jalan beton di kompleks telah ditutupi rumput liar, sementara sudut tembok ditumbuhi lumut.
“Mangsa gemuk ada di depan.” Wei Tie mengintip melalui celah tembok roboh ke jalan, “Kita beruntung, si harimau kucing berekor dua ini sedang santai membawa anak buahnya mencari mangsa.”
Luo Feng juga mengintip melalui celah tembok.
Di jalan sekitar 50 meter ke depan, terlihat sekelompok harimau kucing yang dipimpin oleh harimau kucing tingkat beast general.
“Saudara-saudara, ingat baik-baik.”
Gao Feng berbisik, “Pertama, tugas kalian nanti adalah membunuh kucing harimau biasa. Untuk kucing harimau tingkat beast general itu, jaga jarak agar tidak terkena imbas. Serahkan padaku saja, seekor kucing harimau Tingkat Binatang Pemula bisa kuhadapi sendiri. Kedua, Chen Gu, senapan mesinmu tidak perlu digunakan. Baru tembak jika ada keadaan darurat… Begitu menembak, kita harus segera kabur dari lokasi pertempuran.”
“Mengerti.”
Luo Feng dan empat anggota lainnya mengangguk khidmat.
Suara tembakan mudah menarik perhatian monster. Jika di atap gedung tinggi dengan jarak jauh, monster sulit menentukan lokasi tembakan melalui pendengaran. Tapi di tanah datar, sekali menembak akan mudah ketahuan. Segera akan memancing banyak monster mengepung, semakin lama semakin banyak.
Saat merebut mayat 'Tank Darah' sebelumnya, begitu Chen Gu menembak, semua langsung kabur.
“Baik, kita harus menyelesaikan ini cepat! Serang!” Gao Feng melambaikan tangan.
Swoosh! Swoosh! Swoosh!
Enam bayangan manusia berlari hampir bersamaan, bahkan Chen Gu membawa senapan mesin di tangan kiri dan pisau pendek di kanan.
Keenam orang itu, berubah menjadi enam bayangan samar, menerjang ke kawanan kucing harimau.
“Aum~~” Pemimpin kelompok Harimau Kucing, makhluk berekor dua itu meremang bulu seluruh tubuhnya. Enam belas Harimau Kucing di sekitarnya mengaum dengan kemarahan membara. Raungan ganas itu bergema di sepanjang jalan, memekakkan telinga. Satu per satu Harimau Kucing yang gesit dan perkasa itu menerjang ke arah manusia di hadapan mereka.
“Bunuh!”
“Binatang! Mati kau!”
Luo Feng menyaksikan seekor Harimau Kucing yang melesat seperti kilat ke arahnya. Kaki kanannya melangkah gesit ke samping lebih dari satu meter. Pedang Bayangan Berdarah di tangannya berputar membentuk busur dingin, menyambar tepat ke leher Harimau Kucing dalam gerakan mengait ke atas! Makhluk itu meraung rendah, dengan sigap menundukkan kepala dan menggunakan rahang bawahnya untuk menangkis serangan pedang Luo Feng!
“Cis!”
Pedang Bayangan Berdarah menyayat kulit rahang bawah Harimau Kucing, bahkan meretakkan tulangnya sedalam setengah sentimeter.
“Refleks Harimau Kucing ini luar biasa cepat, jauh melebihi anjing mastiff singa.” Begitu kaki Luo Feng mendarat, bau anyir menyergap hidungnya. Seekor Harimau Kucing lain telah membuka mulut lebar siap mencabik. Dengan perisai di satu tangan dan pedang di tangan lainnya, Luo Feng melangkah mundur untuk memberi jarak. Perisainya dihempaskan ke samping sementara pedang kanannya menusuk lurus!
Pedang Bayangan Berdarah menggesek tepi perisai dengan presisi, seketika menembus dagang kucing harimau yang melayang di udara.
Luo Feng menarik pedang dengan cepat dan mundur.
"Dusss~~" Darah menyembur deras. Kucing harimau sebesar anak sapi itu jatuh ke tanah, tubuhnya bergoyang tiga kali, meraung keras sebelum ambruk di jalanan beton yang retak.
"Hati-hati!"
Teriakan peringatan menggema tiba-tiba!
"Brak!"
Wei Tie dan Wei Qing yang berada tak jauh terlempar akibat benturan. Wei Tie menghantam tembok pinggir jalan dengan keras. Gemuruh! Tembok tua yang tak terawat itu langsung roboh. Begitu menyentuh tanah, darah langsung menyembur dari mulutnya.
"Graughhh~~" Kucing harimau berekor dua yang menghempaskan kedua bersaudara itu nyaris langsung berada di depan Luo Feng.
"Terlalu cepat!" Luo Feng kaget, langsung bergeser ke samping.
"Hampir saja!"
Tampak kecepatan menghindarnya kurang seikit. Saat cakar kucing berekor dua itu hampir menyentuh tubuhnya, Kekuatan Pikiran Spiritual tak kasatmata tiba-tiba mengerahkan kekuatan pada gelang tangan kanannya. Tenaga tambahan ini membuat pergeseran tubuh Luo Feng bertambah drastis, membuat cakar itu hanya menyentuh pakaiannya.
"Sreeet!"
“Luo Feng juga dengan cepat melakukan serangan mengangkat pedang ke atas! Pisau pedang menghujam ke salah satu kaki depan Macan Kucing Berekor Dua ini. Pedang Bayangan Berdarah yang tajam menyambar bulu cakar depannya hingga mengeluarkan sura desis, bahkan tidak bisa melukai lapisan kulit cakar depannya.
“Monster level beast general terlalu cepat, pertahanannya mengerikan.” Luo Feng terkejut.
“Praakk!” Macan Kucing Berekor Dua mendarat, cakar tajamnya mencakar permukaan beton yang lapuk hingga berlubang dan retak.
“Binatang terkutuk!!!” Kapten tim 'Gao Feng' yang terluka karena kecerobohan itu seperti kilat menyeruduk dari samping. Wajahnya mengerikan, dua palu besar berputar seperti roda angin menghantam. Macan Kucing Berekor Dua yang terkena pedang Luo Feng seolah tak terluka, berputar seperti truk raksasa menerjang Gao Feng!
Bang! Bang!
Palu berat dan cakar bertabrakan!
Gao Feng dan Macan Kucing Berekor Dua sama-sama terhuyung. Gao Feng mengumpulkan tenaga di kaki kiri lalu menerjang lagi. Sama sekali tidak memberi kesempatan pada monster itu untuk menyerang rekan-rekannya! Salah satu cakar depan monster itu patah tulang akibat palu, hanya bisa berdiri dengan tiga kaki.
Bentrokan keras, ternyata Gao Feng unggul!
Gemuruh~~ Palu beruntun menghujam!
……
Di atas atap gedung apartemen 6 lantai sekitar 500 meter dari sini, enam anggota Tim Harimau Taring sedang mengamati sekitar dengan teropong.
"Kapten, jumlah monster di sekitar cukup banyak. Untuk mencapai lokasi 'Pemburu' 5 kilometer dari sini tanpa mengganggu sebagian besar monster, ini akan sangat sulit." Pria bermata satu mengerutkan kening. Kapten Tim Harimau Taring yang bertubuh pendek dan kurus juga mengernyit. Tiba-tiba matanya tertuju pada beberapa anggota Tim Palu Api yang sedang bertarung dengan sekawanan monster kucing harimau di kejauhan.
"Itu Tim Palu Api." Alis kapten Tim Harimau Taring berkedut, "Mereka juga datang ke kabupaten ini?"
"Mungkin karena membawa anggota baru Luo Feng, Tim Palu Api baru datang ke sini." Pria bermata satu menjelaskan, "Yang menggunakan palu ganda itu jelas Gao Feng. Kekuatan Gao Feng luar biasa, berani beradu kekuatan langsung dengan monster Tingkat Binatang Pemula. Sudah lama terdengar kekuatannya setara dengan petarung tingkat menengah, hanya kecepatannya sedikit kurang. Memang sesuai reputasinya."
Zhang Zehu yang membawa pedang tebas raksasa di punggungnya segera mengarahkan teropong ke arah tersebut. Matanya berbinar, "Benar Tim Palu Api! Bocah Luo Feng itu juga ada di sini, tampaknya performanya cukup baik!" Sorot mata kejam terpancar dari bola mata Zhang Zehu.
"Kapten, bocah sialan ini sudah membuatku kehilangan 100 juta yuan!" Zhang Zehu berseru, "Ayo kita habisi dia sekarang!" Seratus juta yuan merupakan jumlah yang sangat besar bagi Zhang Zehu. Bagaimanapun dia hanya Prajurit Senior, butuh dua tahun bertaruh nyawa di medan perang untuk mendapatkan uang sebanyak itu.
"Bunuh dia?"
Anggota tim lainnya terkejut.
Kapten Huya mengerutkan kening sejenak lalu tersenyum: "Ide bagus! A'Xiao, A'Dong, kalian berdua pakai senapan runduk untuk menyerang anggota penting Tim Palu Api terlebih dahulu, lalu tembak dua kelompok monster di sekitarnya! Karena jarak kita jauh dan tembakannya tiba-tiba, monster-monster itu tidak akan tahu dari mana peluru berasal."
"Monster-monster biasa ini kecerdasannya sangat rendah. Begitu tertembak, mereka hanya akan mengamuk menyerang manusia yang terlihat!"
Kapten Huya tersenyum dingin, "Nantinya, dua kelompok monster lain di sekitar jalan ini akan segera tertarik ke area Tim Palu Api dan mengepung mereka! Pertempuran besar-besaran ini akan menarik banyak monster berkumpul di sana, sehingga area lain menjadi sepi. Dengan begitu kita bisa dengan mudah menyeberang beberapa kilometer!"
Anggota Tim Huya lainnya terdiam sejenak.
Mereka pernah menyakiti petarung lain sebelumnya, tapi biasanya hanya untuk merebut bangkai monster. Kali ini tindakan mereka...
"Dongzi, bantu bidik Luo Feng itu. Tembak kepalanya, bantu aku melampiaskan amarah!" Zhang Zehu menggertakkan gigi.
"Mulai aksi!" perintah Kapten Huya.
“Ya, Kapten.”
Dua anggota yang menggunakan senjata api tidak ragu lagi. Terbiasa hidup di ujung maut, pengalaman mereka membunuh manusia dan monster sudah terlalu banyak.
"Hmph, Luo Feng." Zhang Zehu berdiri di tepi balkon, memandangi anggota Tim Palu Api yang berhasil memburu Kucing Harimau Berekor Ganda, senyum dingin mengembang. "Berani mengacaukan uangku, kubalas dengan nyawamu! Pergilah menyesal ke neraka!"
Dua senapan runduk telah dipasang.
Dua anggota bersenjata api tengah berbaring di depan senapan runduk. Mereka memilih menggunakan peluru tajam berdaya ledak tinggi khusus, mulai melakukan pembidikan dan penyesuaian sudut. Hanya sekejap, keduanya mengangguk halus ke arah Kapten Huya sebagai tanda siap.
"Hush!" Kapten Huya mengibaskan tangannya.
Dua anggota tersebut secara bersamaan menarik pelatuk!
"Braak!"
"Braak!"
Dua ledakan rendah tiba-tiba menggema. Dua peluru langsung melesat melintasi langit, menghujam ke arah anggota Tim Palu Api yang sedang membedah bangkai Kucing Harimau Berekor Ganda. Meski suara tembakan baru terdengar belakangan, kecepatan peluru yang beberapa kali lipat melebihi kecepatan suara membuat peluru sudah tiba sebelum suara tembakan sampai di telinga mereka!
