"Pagi musim dingin yang sangat dingin, sisa-sisa darah monster di tanah masih diselimuti embun beku. Luo Feng berjalan diam-diam di lorong ini, dari kejauhan dua ekor Shadow Cat sedang asyik mengoyak daging Babi Hutan Berbulu Besi lainnya. Begitu melihat manusia mendekat, kedua Shadow Cat itu langsung menghindar dengan gesit."
"Monster juga memiliki sedikit kecerdasan. Para Petarung manusia yang beroperasi di Kota No.003 sangat tangguh, satu dua monster Level Tentara sama sekali tidak bisa menghalangi."
"Dua Shadow Cat itu mungkin sedang memanggil Shadow Cat lainnya."
"Luo Feng dengan cepat melintasi lorong, terus bergerak maju dengan sengaja memutar jauh, menghabiskan waktu di perjalanan sambil berjalan perlahan. Setengah jam kemudian, akhirnya tiba di pintu belakang utara hotel."
……
"Area pintu belakang hotel tampak kotor dan kumuh, di tanah terdapat noda darah hitam pekat yang tak bisa dicuci hujan. Luo Feng berdiri sendirian di sana."
"Sudah setengah jam, regu Thunder tujuh orang itu mungkin sudah pergi jauh." Luo Feng melihat pintu belakang yang sudah rusak parah di depannya, segera mengendalikan Kekuatan Pikiran Spiritual pada kedua pelindung lengan serta Perisai dan pedang perang di punggungnya. Daya angkat kuat ini membuat tubuhnya ringan seperti burung walet, setiap langkah sangat hati-hati.
"Naik lantai atas!"
"Menyusuri tangga selangkah demi selangkah tanpa mengeluarkan suara sedikit pun."
“Luo Feng berhati-hati, tapi saat sampai di lantai tiga, dia langsung melihat seekor monster Huan Ao Quan bertubuh besar sedang bergerak perlahan di koridor lantai tiga. Monster itu juga langsung menyadari keberadaan Luo Feng sang Petarung manusia! Kedua pihak hampir bersamaan saling menemukan. Luo Feng hampir berkeringat dingin ketakutan!”
Swoosh! Swoosh!
Dua bayangan hitam nyaris seketika melesat melewati monster Huan Ao Quan. Monster itu bahkan tak sempat meraung, kepala besarnya langsung terpenggal dan jatuh. Dua pisau terbang berputar dari kejauhan lalu kembali masuk ke kantong pisau di luar celana.
“Huh, syukurlah.” Luo Feng dalam hati lega, “Untung monster ini tidak sempat meraung. Jika sampai menarik perhatian Zhang Zehu dan Li Xiao, pasti akan merepotkan.”
Meski membunuh Zhang Zehu dan Li Xiao baginya semudah membunuh ayam.
Tapi jika Zhang Zehu dan Li Xiao yang sedang waspada sempat menghubungi anggota lain Tim Thunder sebelum tewas... Jika anggota lain Tim Thunder tahu ada Petarung manusia yang membunuh diam-diam, maka misi Luo Feng berikutnya pasti akan 10 hingga 100 kali lebih sulit.
“Lantai enam!”
Luo Feng tersenyum tipis saat tiba di lantai enam. Syukurlah, dari lantai satu sampai enam hanya bertemu satu monster. Mungkin Tim Thunder sudah membersihkan area saat masuk dulu, sementara monster Huan Ao Quan itu baru saja masuk ke hotel.
Di koridor lantai enam, Luo Feng perlahan bergerak maju.
"Ruang dengan jendela menghadap selatan, jendela kedelapan dari timur ke barat." Luo Feng tidak bisa memastikan kamar mana yang sesuai dengan jendela kedelapan itu.
"Seharusnya salah satu dari tiga atau empat ruangan ini."
Luo Feng menahan napas, tubuhnya melayang tanpa mengeluarkan suara. Dia berhenti di luar salah satu kamar, menempelkan telinga ke dinding dan menyimak dengan seksama. Benar, terdengar samar-samar suara obrolan yang membuatnya menentukan lokasi kedua orang tersebut, lalu diam-diam mendekati kamar itu.
"Pasti kamar ini." Kekuatan Pikiran Spiritual Luo Feng segera menyapu kondisi dalam ruangan.
"Mereka malah duduk-duduk mengobrol?" Luo Feng tersenyum.
……
Di dalam kamar.
Zhang Zehu bersandar di sofa tua sementara Li Xiao membersihkan senapan mesinnya, mereka terus mengobrol.
"Tim Palu Api itu benar-benar pengecut. Saat bertemu kita, langsung kabur kembali ke Pangkalan Pasokan. Pantas saja sebelumnya kita tidak bisa melacak jejak mereka." Zhang Zehu menggerutu. Li Xiao menyeringai dingin: "Kabur sekali belum tentu selamanya? Sudah jadi musuh bebuyutan, Tim Palu Api pasti akan binasa."
Zhang Zehu mencemooh: "Mereka berani melawan kita? Hah?"
Wajah Zhang Zehu berubah pucat, Li Xiao juga terkejut.
“Sepertinya tadi ada sesuatu yang terasa.” Zhang Zehu melihat ke Li Xiao, Li Xiao juga mengangguk sambil mengerutkan kening: “Aku tadi juga merasakan jantung berdebar.”
Pengalaman bertarung di ambang kematian selama bertahun-tahun membuat mereka memiliki insting bahaya. Apalagi alasan mereka merasakan ini begitu jelas adalah... Luo Feng menggunakan Kekuatan Pikiran Spiritual untuk menyapu area, gelombang energi psikis ini biasanya sulit dideteksi orang biasa. Tapi petarung tingkat tinggi masih bisa merasakan secercah getarannya.
“Mungkinkah ada monster di luar?” Zhang Zehu berbisik.
“Sangat mungkin.” Li Xiao mengangguk, “Meski saat pertama kali datang kita sudah membersihkan semua monster di hotel ini, bisa jadi ada kelompok monster yang masuk.”
“Krek!”
Li Xiao memegang senapan mesin sedangkan Zhang Zehu menggenggam golok pembuka gunung. Mereka berdua bangkit dan berjalan ke pintu. Gembok kamar yang telah termakan puluhan tahun itu sudah rusak. Zhang Zehu menarik pintu dengan lembut, dan terbukalah pintu itu. Di luar tidak terlihat bayangan manusia maupun monster.
“Tidak ada suara mencurigakan.” Zhang Zehu dan Li Xiao saling pandang, kemudian Zhang Zehu menarik napas dalam dan bersiap menyusur ke luar dengan hati-hati.
Tepat saat itu!
Syaaak! Syuuut!
Dua kilatan hitam muncul seketika di depan Zhang Zehu dan Li Xiao. Salah satu kilatan hitam itu langsung menyambar lengan kiri Zhang Zehu, memotongnya sepenuhnya. Setelah memotong, kilatan hitam itu terus melaju dan menyambar leher penembak 'Li Xiao', membuat kepala Li Xiao terpental.
Kilatan hitam kedua langsung menyambar tenggorokan Zhang Zehu!
Cekik! Tergorok!
Darah menyembur deras.
"Eh— eh—" Zhang Zehu membelalakkan matanya, sama sekali tidak bisa bersuara.
Kecepatan kedua kilatan hitam itu terlalu dahsyat. Jarak antara Zhang Zehu dengan kilatan hitam mungkin hanya 1-2 meter, sedangkan Li Xiao sekitar 3-4 meter. Pada jarak sedekat itu... dengan kecepatan kilatan hitam yang melebihi peluru sniper, bagaimana mungkin mereka bisa menghindar?
Mungkin Pejuang Jenderal Tingkat Tinggi masih punya secercah harapan, tetapi bagi mereka, bahkan secercah harapan pun tidak ada.
"Eh—" Zhang Zehu ingin bicara tapi tak bersuara, ingin menekan jam tangan komunikasi tapi lengan kirinya sudah terpotong, jam tangan itu sudah jatuh ke tanah.
"Aku akan mati? Aku, bagaimana mungkin aku mati?"
Zhang Zehu menutupi tenggorokannya dengan tangan kanan, darah terus memancar deras. Ia merasakan nyawa terus terkuras, "Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi!!!"
Tiba-tiba——
Sebuah bayangan manusia muncul di pintu, mengenakan seragam tempur Petarung, sepatu tempur paduan logam di kaki, membawa perisai dan pedang perang di punggung, dengan sepasang mata dingin yang menatapnya.
"Hah!" Zhang Zehu membelalakkan matanya, memandang tak percaya pada Petarung di hadapannya!
Itu Luo Feng!
Ternyata Luo Feng!
Bahkan Luo Feng si pemula baru yang selalu diremehkannya itu???
"Kau duluan, anggota lain Tim Harimau Taring akan segera menyusul." Suara Luo Feng menggema. Zhang Zehu membuka mulut hendak berkata, tapi tenggorokannya telah terpotong, lehernya bocor udara sehingga tak bisa bersuara. Dua kilatan hitam tiba-tiba melayang di samping Luo Feng, mengambang di depannya - dua Pisau Terbang!
Dua Pisau Terbang hitam itu tetap melayang sebentar sebelum masuk kembali ke sarung pisau di paha Luo Feng.
"Agh, agh!" Zhang Zehu membelalakkan mata ingin mengatakan sesuatu, tapi tubuhnya gemetar lalu ambruk ke tanah.
Sebelum mati...
Akhirnya ia menemukan rahasia besar Luo Feng - ternyata Luo Feng adalah Pembaca Pikiran!!! Menjelang ajal, Zhang Zehu seolah melihat mimpi buruk yang akan menimpa seluruh anggota Tim Harimau Taring.
Sunyi senyap!
Hanya suara tetesan darah yang jatuh ke lantai "drip-drip" terdengar di seluruh ruangan. Dua mayat terbaring di sana sementara Luo Feng berdiri diam memandang.
"Zhang Zehu." Luo Feng menunduk melihat pria ini.
Sejak awal, Zhang Zehu ini menganggap dirinya sebagai Petarung senior sementara Luo Feng adalah pemula. Saat negosiasi masalah Zhang Haobai dulu, dia sama sekali tidak mau mengalah. Sedangkan Luo Feng yang saat itu baru saja membangkitkan Kekuatan Pikiran Spiritual merasa sangat percaya diri dan berada di pihak benar, mana mungkin mau menyerah?
Sebenarnya konflik ini awalnya hanya masalah sepele.
Masalahnya adalah saat Tim Harimau Taring menjebak Tim Palu Api, hampir membuat seluruh anggota Tim Palu Api tewas. Untungnya Luo Feng akhirnya meledakkan kekuatannya dan menyelamatkan semua, tapi tetap saja Zhang Ke kehilangan lengannya.
Sejak itu, Tim Palu Api bersumpah akan balas dendam.
Tim Harimau Taring takut musuh semakin kuat, juga ingin memotong akar masalah! Kedua pihak bertarung sampai titik darah penghabisan!
"Zhang Zehu dan Li Xiao sudah mati. Dari enam anggota Tim Harimau Taring, tinggal empat tersisa." Luo Feng berdiri di pintu ruangan ini, berpikir dalam-dalam, "Begitu mereka kembali dan menemukan kedua orang ini terbunuh, pasti akan waspada dan membuat banyak kesimpulan! Jadi... aku harus mengatur TKP ini dengan baik untuk mengelabui mereka. Berhasil atau tidak, itu urusan takdir."
