Dari tiga bayangan ini, yang pertama mendarat adalah lelaki tua bermarga Liu dan pemuda blasteran, disusul pria bule berotot, kemudian diikuti orang keempat Kapten Huya 'Pan Ya' yang terjatuh.
"Roar~~"
"Lindungi tuan muda, menerobos keluar!" Begitu mendarat, lelaki tua Liu langsung menendang dua monster Lion Mastiff di sampingnya dengan kaki bagai kapak perang. Dua monster itu menjerit kesakitan dan terlempar, menabrak 7-8 Lion Mastiff dan Huan Ao Quan di sekitarnya hingga suasana jadi kacau.
Pria bule itu mengacung-acungkan pedang besar dua tangan, berlari kencang di depan! Kapten Huya 'Pan Ya' juga membantu di sampingnya.
Keduanya dengan kombinasi kekuatan dahsyat dan kelicikan mematikan, bagaikan buldoser yang membersihkan monster di depan.
"Aum~~"
Suara auman rendah bergemuruh seperti petir tiba-tiba terdengar. Di kejauhan, seekor monster raksasa setinggi hampir 4-5 meter, lebih besar dari truk biasa, seluruh tubuhnya berwarna perak dengan kilauan cahaya yang memantul. Jelas terlihat kulitnya dilapisi sisik perak. Di dahi kepalanya yang besar terdapat tonjolan kecil seolah sesuatu hendak menerobos keluar dari kulitnya.
Inilah salah satu dari dua beast general tingkat tinggi dalam kawanan monster tersebut.
Anjing Liong kelas beast general tinggi!
"Boom!" Hanya dengan satu lompatan, pemimpin Anjing Liong ini melesat seperti cahaya kilat perak menempuh jarak lebih dari 20 meter, langsung menerobos ke tengah formasi Tim Thunder.
"Pan Ya, kau lindungi tuan muda, cepat keluar!" teriak Kakek Liu sambil menggenggam pedang perang, "Kalong!"
"Mengerti!" teriak balik pria bule kekar itu.
Kakek Liu dan pria bule itu hampir bersamaan menghadang pemimpin Anjing Liong. Tidak ada pilihan lain - jika tidak menghadapi langsung, pemuda blasteran itu akan berada dalam bahaya besar. "Grooowl~~" Pemimpin Anjing Liong mengaum keras, bayangannya samar-samar, cakar langsung mencakar dua manusia di depannya.
"Kreng!"
"Bret!"
“Bruk!” Dua Petarung Jenderal tinggi dan seekor monster Beast General kelas tinggi bertarung dalam kekacauan. Sesaat itu, sekelompok Monster Lion Mastiff di sekitar terburai dan terlempar. Bahkan dinding dan jalan beton di sekitarnya ikut hancur berantakan. Dengan bantuan banyak Lion Mastiff lain, pemimpin Lion Mastiff ini nyaris seimbang melawan Kakek Liu dan pria bule bertubuh kekar.
Bruk! Bruk! Bruk!
Penembak Dongzi, pria botak, dan pria bermata satu kini berturut-turut melompat turun.
Namun ketiganya terlihat sangat panik. Jika sebelumnya regu Kakek Liu, pria bule, pemuda blasteran, dan Pan Ya berani menerobos kawanan monster, maka trio pria bermata satu ini justru terdesak kocar-kacir di tengah gerombolan.
"Cepat, kita pergi!" teriak pria bermata satu.
"Cepat!"
"Dadaradarada~~" Dongzi menyeret senapan mesinnya, menembaki monster-monster di sekeliling tanpa ampun.
Tiba-tiba—
"Raaawrr~~"
Dengan sebuah raungan yang membuat hati gemetar, sesosok besar berwarna perak melompat dari lantai enam. Pemimpin Lion Mastiff yang sedang bertarung dengan Kakek Liu dan pria bule langsung meraung penuh semangat, bersahut-sahutan dengan bayangan raksasa yang terjun dari atas.
"Ada lagi pemimpin Anjing Liong! Level beast general tinggi yang sama!"
Orang tua Liu dan pria bule itu berubah pucat. Mereka melirik Kapten Huya 'Pan Ya' dan pemuda blasteran yang sudah jauh di depan... Berkat usaha kedua orang itu menahan gerombolan monster, Pan Ya dan pemuda blasteran itu sudah berhasil melarikan diri cukup jauh.
"Cepat, pergi!"
"Ayo."
Pria bule dan orang tua Liu sama sekali tidak berani menunda. Bahkan tanpa gerombolan monster, menghadapi dua monster beast general level tinggi saja sudah berbahaya... Apalagi ditambah dengan gerombolan monster di sekeliling!
"Graaah~" "Graaaahh~~"
Dua pemimpin Anjing Liong beast general tinggi itu meraung dan berlari kencang mengejar. Mungkinkah mereka membiarkan dua manusia terkutuk ini lolos?
……
Di lantai dua gedung residensial enam lantai yang sudah rusak parah, Luo Feng mengintip dengan tenang dari jendela kamar mandi. Saat pria bule dan orang tua Liu berbalik arah untuk kabur, sementara pria bermata satu, pria botak, dan Dong Zi masih berjuang menerobos kepungan, senyum tipis mengembang di wajah Luo Feng.
"Ini saatnya!"
Dua pisau terbang hitam tiba-tiba melesat keluar dari jendela ke bawah, menyusup celah-celah gerombolan Anjing Liong, dan langsung menuju pria bermata satu dan pria botak.
Serangan mendadak yang tak terduga!
Jika bertarung secara terbuka, pria bermata satu yang mencapai level Senior Warrior menengah masih bisa melawan beberapa kali. Tapi serangan mendadak seperti ini...
“Pu!” “Pu!”
Kepala pria bermata satu dan pria botak langsung tertembus, meledak seperti semangka pecah. Dua sinar hitam langsung menembus kepala penembak Dongzi yang sedang memuntahkan peluru dengan gila. Saat ketiganya mati, hanya ada rasa takut, bingung, dan ketidakrelaan di hati mereka.
Mereka bahkan tidak tahu apa yang membunuh mereka.
“Duggg~~” Tiga mayat manusia langsung diterkam oleh sekelompok monster. Sekelompok Anjing Liong dan Huan Ao Quan menggerogoti daging mayat itu dengan liar.
Di kamar mandi lantai dua, Luo Feng dingin mengamati dua pemimpin Anjing Liong yang sedang mengejar Pak Liu dan pria bule berotot di kejauhan.
“Sekarang dari enam anggota Tim Harimau Taring, lima sudah tewas!”
“Syukurlah, semua berjalan sesuai rencanaku. Meski aku yang melakukannya, mereka tidak menyadari.” Luo Feng cukup puas dengan tindakannya. Di lubuk hatinya, dia tak ingin bermusuhan dengan pemuda campuran itu – jelas terlihat kalau tuan muda ini punya latar belakang yang kuat.
Jadi—
Saat anggota Tim Harimau Taring berada bersama tuan muda itu, Luo Feng tidak berani bertindak!
“Sementara tadi karena serbuan kawanan monster, tujuh anggota tim terbagi menjadi tiga bagian: pemuda campuran dan Pan Ya yang kabur paling depan, Kakek Liu dan pria bule yang dihantam dua monster Beast General tingkat tinggi, serta ketiga anggota termasuk pria bermata satu!”
“Karena pemuda campuran, Kakek Liu, dan pria bule sudah menjauh dan sama sekali tidak melihat situasi ketiga orang termasuk pria bermata satu, Luo Feng baru bertindak!”
“Tapi kali ini, si tuan besar ini mungkin akan menghadapi masalah besar.” Luo Feng bergumam dalam hati.
Tiba-tiba——
Dalam pandangan Luo Feng muncul bayangan manusia samar yang memegang senjata mirip tongkat. Hanya dalam sekejap, bayangan itu melesat ratusan meter langsung menerobos kawanan monster.
“Duggg~~”
Ledakan dahsyat bergemuruh. Puluhan Anjing Liong dan Huan Ao Quan di sekitar Pan Ya dan pemuda campuran langsung hancur menjadi bubur. Baru kemudian suara sonik dari kecepatan melebihi kecepatan suara mulai bergemuruh.
Bayangan itu bergerak lagi!
Langsung menghadapi dua pemimpin Anjing Liong. Kedua pemimpin monster itu menjerit ketakutan dan berusaha kabur dengan melompat!
“Dug!”
Senjata berbentuk tongkat menghantam dengan kilat ke tubuh seekor Anjing Liong pemimpin yang berwarna perak seluruhnya. Anjing Liong pemimpin itu terlempar hingga ketinggian lebih dari 20 meter, sisik-sisiknya remuk total, darah segar berhamburan di udara. Tepat ketika Anjing Liong pemimpin itu mencapai puncak lemparannya di ketinggian 20 meter-
"Braak!"
Bayangan itu menyusul Anjing Liong pemimpin lainnya, menghantam keras dengan cara yang sama!
Tubuh Anjing Liong pemimpin itu seperti bola bowling yang dilempar, menabrak kawanan Anjing Liong dan monster Huan Ao Quan di belakangnya. Seketika, Anjing Liong dan Huan Ao Quan yang berada dekat langsung tewas seketika akibat getaran, sementara yang lain berhamburan jatuh tertabrak.
Anjing Liong pemimpin beast general tingkat tinggi itu berguling-guling di tanah beberapa kali sebelum akhirnya tergeletak tak bergerak. Darah segar dalam jumlah besar mengalir deras dari hidung, mulut, dan telinganya.
"Braak!" Pada saat yang sama, Anjing Liong pemimpin yang terlempar ke udara itu akhirnya menghujam ke tanah dengan keras, juga tak bergerak lagi.
Sekejap!
Dua beast general tingkat tinggi tewas seketika!
“Auu~” Seluruh kawanan Anjing Liong dan Huan Ao Quan, termasuk beberapa monster Beast General tingkat rendah lainnya, kini benar-benar ketakutan. Mereka meraung-raung dan kawanan itu langsung tercerai-berai melarikan diri.
Saat itu, bayangan samar baru mulai mengkristal menjadi wujud nyata.
Luo Feng baru bisa melihat jelas penampilan pria ini - seorang raksasa setinggi 2,3-2,4 meter dengan wajah sekeras pahatan pisau. Seluruh tubuhnya mengenakan seragam tempur berwarna abu-abu, di tangannya menggenggam erat... sebuah pentungan duri! Deretan duri tajam di pentungan itu membuat bulu kuduk merinding.
"Gila banget."
Luo Feng memandang dua mayat pemimpin Anjing Liong yang sudah tak bernyawa itu, matanya membelalak ketakutan. "Ini pasti pejuang tingkat dewa! Harus! Aku harus hati-hati. Kalau sampai dia menemukanku di sini dan menyeretku keluar, itu akan jadi masalah besar."
Bahkan pisau terbang yang sudah dikeluarkan pun dibiarkan tertancap di tanah, tak berani ditarik kembali.
"Paman Li!" Pemuda blasteran itu berlari mendekat, penuh rasa syukur.
"Tuan Li."
Kakek Liu dan pria bule itu sama-sama membungkuk hormat.
Si raksasa tersenyum memandang pemuda blasteran itu: "Li Wei, ayahmu langsung menghubungiku begitu menerima sinyal daruratmu. Setelah mengecek posisimu, di sekitar sini hanya ada dua Dewa Perang - aku dan Wang Ge. Untung jarakku tidak terlalu jauh... masih sempat datang."
“Paman Wang juga ada di sini?” Pemuda blasteran itu matanya berbinar.
Pada saat itu…
Seperti diterpa angin, bayangan samar muncul di sekeliling lalu mengeras. Orang ini mengenakan seragam tempur hijau, wajahnya tampan, sekilas terlihat seperti berusia 20-30 tahun.
“Paman Wang.” Pemuda blasteran itu segera memanggil.
“Lihat kau yang kusut begini.” Pria tersebut tersenyum tipis.
Si bule besar dan kakek bermarga Liu di samping tidak berani bersuara, sementara Kapten Huya Pan Ya terus memandang ke sekeliling. Terutama saat melihat seragam tempur, senapan mesin, sisa-sisa mayat yang tidak jauh darinya, matanya langsung memerah.
