"Bu, apa yang terjadi dengan Luo Hua? Sebenarnya ada masalah apa?" Saat ini, Luo Feng lebih panik dan kalut dibanding saat membunuh Li Wei dulu.
"Xiao Feng, j-jangan panik dulu." Suara ibu Gong Xinlan terdengar parau karena tangisan, melanjutkan, "Sebelumnya adikmu hampir tenggelam, tapi sekarang sudah diselamatkan dan baik-baik saja."
"Tenggelam? Bu, bagaimana ini bisa terjadi?"
Luo Feng tidak mengerti, bagaimana mungkin adiknya bisa celaka di dalam kota basis? Bukankah selalu ada pengasuh yang mendampingi?
"Xiao Feng, begini ceritanya. Siang tadi pengasuh membawa adikmu Xiao Hua ke taman dekat sini. Kau tahu kan, adikmu memang sering ke taman... Kali ini di taman dia bertemu orang tua pacarnya 'Xiao Nan'. Orang tua Xiao Nan itu mengajak adikmu untuk ngobrol berdua."
Alis Luo Feng berkerenyit...
Hubungan Adik Luo Hua dengan pacarnya memang sengaja disembunyikan dari orang tua sang pacar. Kedatangan orang tua Xiao Nan kali ini jelas-jelas membawa maksud tertentu.
"Waktu itu adikmu menyuruh pengasuh menjauh. Dia sendiri berbicara berdua dengan orang tua Xiao Nan selama hampir satu jam penuh. Setelah itu orang tua Xiao Nan pergi." Suara ibu di telepon terdengar serak, sepertinya karena terlalu banyak menangis, "Kemudian adikmu bilang ingin jalan-jalan sendirian di taman, menyuruh pengasuh menunggu di gerbang taman."
"Pengasuh Qin Ma juga berpikir tidak ada bahaya di taman, semuanya hanya pemandangan, jadi tidak banyak berpikir. Dia menunggu adikmu di pintu masuk taman."
"Tapi siapa sangka. Adikmu ternyata mendorong roda kursi rodanya sampai ke tepi danau pemandangan. Air danau itu sudah lama membeku. Hanya beberapa area yang memiliki lubang-lubang akibat dihantam anak-anak yang bermain. Adikmu malah langsung membalikkan diri ke dalam danau, jatuh ke lubang es."
Wajah Luo Feng pucat mendengarnya. Meski tahu akhirnya adiknya selamat, tapi jatuh ke lubang es di danau yang seluruh permukaannya membeku, apalagi dengan kondisi adiknya yang penyandang disabilitas kaki dan memiliki niat bunuh diri...
Hampir pasti meninggal.
"Untungnya saat itu ada petarung dari kompleks kita, pemuda bernama 'Qiu Yi' yang langsung terjun ke danau, menghancurkan lapisan es, berenang di bawah es mencari adikmu, dan akhirnya berhasil menemukan serta menyelamatkannya! Saat itu adikmu sudah berhenti bernapas, untung Qiu Yi juga mengerti P3K, berhasil menyelamatkan nyawa adikmu. Dokter kompleks kita kemudian bilang, jika saat itu terlambat sedikit saja, atau lebih lama terendam air, pasti sudah meninggal."
"Entah orang tua Xiao Nan itu mengatakan kata-kata kejam apa sampai membuat anakku nekat bunuh diri. Apakah mereka tidak punya anak sendiri?"
Suara ibu di telepon sudah mulai menangis tersedu-sedu, sama sekali tidak bisa ditahan lagi.
Luo Feng juga mengepal erat tangannya.
Adiknya sejak kecil karena menjadi penyandang disabilitas, sebagian besar waktu dihabiskan sendirian di rumah, bahkan sekolah pun belajar mandiri melalui pendidikan online! Kesendirian yang berkepanjangan membuat adiknya sebenarnya sangat introvert dan rendah diri, hanya terlihat ceria di depan keluarga. Dari segi ketahanan mental, adiknya sebenarnya sangat rapuh.
"Orang tua Xiao Nan itu mungkin hanya peduli pada putri mereka, sengaja mengucapkan kata-kata keras dan kejam untuk membuat adikku menjauhi putri mereka. Mana mungkin mereka peduli apakah adikku sanggup menerimanya."
Sebenarnya semua orang sama.
Di hati Luo Feng, orang tua dan adik adalah yang paling penting. Sedangkan di hati orang tua Xiao Nan, putri mereka tentu juga yang paling utama!
"Bu, bagaimana kondisi adik sekarang?" tanya Luo Feng mengejar.
"Dokter kompleks perumahan bilang, sekarang sudah tidak masalah. Tapi, adikmu sedang emosi tidak stabil. Ayahmu dan aku bergantian menjaganya. Khawatir dia melakukan hal bodoh," kata ibu Gong Xinlan sambil menggeleng, "Xiao Feng, cepatlah pulang. Xiao Hua lebih nyaman bicara denganmu, banyak hal yang tidak mau dia ceritakan ke kami."
Bagaimanapun Luo Feng dan Luo Hua adalah sebaya, tentu Luo Hua lebih suka berbagi cerita dengan Luo Feng.
"Ya, besok pagi aku pasti sudah sampai rumah," jawab Luo Feng sambil mengangguk.
Setelah menjual telur naga dan seragam tempur, dia akan segera naik kereta malam untuk pulang.
……
“Setelah menutup telepon, duduk di sofa, perasaan Luo Feng sangat murung. Selama bertahun-tahun sebenarnya adiknya hidup cukup baik, terutama setelah pindah ke Perumahan Mingyue dan mengenal Xiao Nan, adiknya bahkan lebih bahagia. Tapi tak disangka... cinta pertama ini bisa membuat adiknya sangat bahagia, juga bisa membuatnya menderita sampai ingin bunuh diri.”
“Kegagalan cinta pertama, dibandingkan orang biasa, pukulan bagi adik penyandang disabilitas jauh lebih berat.”
“Orang tua Xiao Nan itu mungkin karena adikku penyandang disabilitas, baru menghalangi putri mereka pacaran dengan adikku.” Luo Feng menarik napas dalam, “Sebentar lagi! Jika keberuntungan kali ini cukup baik, 30 miliar Hua Xia Bi yang dibutuhkan untuk 'Air Kehidupan', mungkin sekali transaksi ini bisa mencukupi!”
30 miliar!
Telur naga itu tentu tidak semahal itu, yang terpenting adalah setelan seragam tempur dan pedang itu.
“Semoga Tingkat SS. Jika benar, kita kaya.” Luo Feng sendiri tidak bisa membedakan, ini membutuhkan instrumen khusus yang lebih profesional. Tapi alat-alat ini tidak dimiliki Luo Feng, dia juga tidak ingin orang dari HR Alliance atau Dojo Batas memeriksa barang-barang ini.
Waktu berlalu detik demi detik.
“Tok! Tok! Tok!”
Suara ketukan pintu terdengar, Luo Feng berjalan mendekat dan membuka pintu.
Di luar pintu terlihat pria paruh baya berkumis delapan yang mengenakan jaket kulit dan membawa tas ransel besar. Begitu melihat Luo Feng, dia langsung merasakan aura tajam khas petarung dari sorot mata Luo Feng! Langsung tersenyum: “Anda Tuan Wei ya?”
“Wang Hou?” Luo Feng mengangkat alisnya, di iklan forum Petarung memang ada foto terlampir.
“Benar.” Wang Hou tersenyum.
“Silakan masuk.” Luo Feng mengizinkannya masuk lalu langsung menutup pintu.
Keduanya duduk di sofa.
“Katanya Bapak Wei punya barang bagus?” Wang Hou tersenyum lebar, matanya berbinar seperti melihat buruan.
Luo Feng tersenyum tipis, langsung membuka tas ransel besar yang dibawanya. Benda terbesar di dalamnya adalah telur naga berwarna hijau. Ia mengangkat telur itu dan meletakkannya di sofa, “Wang Hou, ini telur naga. Pasti kamu bisa menebak jenis naganya.”
“Telur naga? Bernilai lebih dari 10 miliar? Jangan-jangan telur Naga Hijau Donghai?” Wang Hou terkejut.
Luo Feng tertegun.
Naga Hijau Donghai? Itu monster kelas raja yang jauh lebih kuat dari monster lord. Selama bertahun-tahun, hanya satu telurnya yang pernah muncul, dan kabarnya terjual 50 miliar di jaringan Petarung.
“Dasar mata minus! Sudah lama berbisnis tapi masih tidak bisa mengenali.” Luo Feng menggeleng diam-diam.
Ia tak tahu: berapa total telur naga yang pernah ditemukan di dunia?
Wang Hou baru pernah melihat dua telur seumur hidupnya. Mana mungkin dia bisa mengenali jenis telur ini.
“Salah, telur naga Qinglong lebih besar dari ini.” Wang Hou menambahkan.
“Aku tidak bilang ini telur naga Qinglong, cepat periksa saja.” Luo Feng tak tahan berkata.
Maksudku barang-barangku sendiri yang harganya melebihi 10 miliar, bukan hanya satu ini.
“Ini telur naga pertama yang kuterima, wah.” Mata Wang Hou berbinar-binar.
“Telur naga.” Wang Hou buru-buru membuka Tas Ransel-nya yang berisi tiga koper berkode, mengambil salah satunya dan mengeluarkan set instrumen berbentuk laba-laba. Saat tentakel instrumen ditempelkan ke permukaan telur, layar segera menampilkan banyak data.
Sambil melihat data, Wang Hou tersenyum: “Tuan Wei, kau benar-benar hebat bisa mendapatkan telur naga! Di dunia sekarang, monster yang pantas disebut 'naga' semuanya sangat berbahaya.”
“Sudah selesai tesnya?” Luo Feng menatap layar.
“Sebentar lagi.” Wang Hou tetap santai.
“Oh.”
Mata Wang Hou berbinar saat menatap layar, “Berdasarkan pencocokan database, ini adalah telur Tie Jia Long! Di antara monster kelas 'naga' di dunia, Tie Jia Long termasuk kelas menengah-atas. Untuk harga pasaran, 5 miliar Hua Xia Bi!”
Sebelum datang, Luo Feng sudah mengecek harga pasar. 50 miliar memang harga yang wajar, bahkan jika dijual ke HR Alliance harganya tidak jauh beda.
“Langsung saja.” Luo Feng tersenyum, “Harga segitu.”
“Saya berbisnis dengan reputasi yang tak perlu diragukan.” Wang Hou tersenyum, “Bisnis itu harus berkelanjutan. Kalau saya menipumu, pasti nanti kamu akan mengeluh di forum... Reputasi saya turun, bisnis pun gagal. Makanya - semua yang pernah berurusan denganku tahu karakter Wang Hou.”
Melihat hal itu, Luo Feng tersenyum tipis.
“Tuan Wei.” Wang Hou tak kuasa menahan diri, “Sepertinya... masih ada barang lain?”
“Ada.”
Luo Feng mengangguk, langsung mengeluarkan pedang bersarung dari Tas Ransel-nya.
“Oh?” Mata Wang Hou berbinar melihat sarung pedang, ia memandang takjub ke Luo Feng, “Ini pedang kelas tinggi. Sarungnya saja sudah sangat berharga. Boleh saya lihat?”
“Silakan.” Luo Feng tampak antusias.
Pedang ini levelnya tidak jelas, minimal Kelas S (seri 9).
*Srekk!* Wang Hou mengeluarkan pedang dan memeriksanya, “Pedang bagus, sungguh istimewa. Kemungkinan besar pernah digunakan Dewa Perang. Jika tebakan saya benar, ini pedang Tingkat SS. Benar-benar bernilai tinggi.”
Hati Luo Feng berbunga-bunga, tak menyangka pedang ini ternyata Tingkat SS.
“Harga senjata pedang juga tergantung pada tingkat keutuhannya.” Wang Hou tersenyum, “Sebuah pedang yang berhasil dibuat memiliki keutuhan 100%, tapi para petarung menggunakannya bertempur berkali-kali melawan monster, pedang itu sendiri akan mengalami kerusakan halus yang tak terlihat. Semakin lama waktu, kerusakan semakin parah, sampai suatu hari senjata langsung patah saat pertempuran.”
Luo Feng mengangguk...Misalnya deskripsi senjata kelas S adalah, dapat digunakan bertarung langsung dengan hampir semua monster kelas S tanpa mengalami kerusakan.
Ini membuktikan satu hal: senjata tetap memiliki kemungkinan untuk patah.
“Semakin tinggi tingkat keutuhan, semakin tinggi harganya. Semakin rendah keutuhan, harganya pun semakin turun.”
“Saya akan memeriksanya.” Wang Hou segera membuka kotak lain, mengeluarkan set peralatan tambahan untuk inspeksi. Cahaya hipnotis memancar dari alat menyelimuti pedang itu. Layar instrumen segera mengumpulkan banyak data informasi, lalu berdasarkan database perangkat lunak di dalamnya, hasil segera muncul.
“Keutuhan 100%?” Wang Hou terkesiap.
