"Ayo, turun makan pagi bersama Ayah Ibu." Luo Feng tersenyum.
"Mm." Kondisi Luo Hua sekarang benar-benar berbeda. Sebelumnya dia merasa hidup tidak ada harapan, lebih baik mati. Tapi setelah melihat keajaiban 'Air Kehidupan' dan jumlah deposit fantastis di ponsel Luo Feng, Luo Hua dipenuhi semangat!
Mendorong kursi roda, Luo Feng mengantar adiknya turun tangga.
……
Ayah Luo Hongguo dan ibu Gong Xinlan duduk di sofa tanpa bersuara. Sejak kemarin hingga hari ini, pukulan bagi pasangan suami istri ini terlalu berat. Putra bungsu mereka ternyata mencoba bunuh diri dengan melompat ke danau, dan sekarang emosinya begitu labil dan tidak stabil.
“Bagaimana ini.”
“Harus bagaimana lagi.” Pasangan ini benar-benar tak berdaya. Sarapan di dapur sudah lama siap, tapi tak seorang pun punya selera makan.
Tiba-tiba——
“Ayah, Ibu!” Luo Feng mendorong kursi roda sambil membawa adiknya ke lantai bawah, berteriak sambil tersenyum, “Sarapannya mana? Ayo makan bersama.”
“Sarapan?” Luo Hongguo dan Gong Xinlan serentak berdiri.
Adik Luo Hua juga tersenyum: “Ayah Ibu, perutku sudah lapar.”
Luo Hongguo dan Gong Xinlan memandangi putra bungsu mereka 'Luo Hua' seperti melihat monster, lalu tiba-tiba tersadar. Luo Hongguo buru-buru berkata: “Lapar itu bagus, lapar itu bagus! Cepat, cepat sajikan sarapan!”
“Bu Qin.” Gong Xinlan berteriak sambil berlari ke dapur.
Ayah Luo Hongguo juga masuk ke dapur. Seketika rumah itu dipenuhi keceriaan, tanpa bayangan kesuraman sebelumnya.
Luo Feng menyaksikan pemandangan ini sambil tersenyum: “Rintangan ini sudah terlewati. Apalagi nanti saat kaki adik sudah tumbuh dan bisa berdiri. Pasti keluarga akan lebih bahagia.” Resiko yang dia ambil mencuri telur naga dulu, bukankah tujuannya agar bisa secepatnya mengumpulkan uang untuk membeli 'Air Kehidupan' bagi adiknya?
"Berkat bantuan takdir, saat mencuri telur naga aku juga mendapatkan perlengkapan Dewa Perang, membuat dana 30 miliar tiba-tiba hampir terkumpul seluruhnya."
……
Kota Basis Jiangnan, distrik utama.
Di dalam kawasan perumahan Jiangnan Shanshui, di lantai satu vila mewah di puncak Gunung Hua Yao di kompleks perumahan elit, Nyonya Venina Poleonas yang dikenal di lingkaran petarung dengan julukan "Kalajengking Beracun", seorang Dewa Perang kelas tinggi, duduk dengan wajah dingin di sofa. Di sampingnya, Li Yao si Elang Botak berdiam membatu bagai pedang terhunus.
"Apa hasilnya?" Li Yao berkata dengan suara dingin.
Manajer paruh baya berpakaian jas hitam di ruang tamu menjawab sopan: "Tuan, Nyonya. Dari 506 target investigasi sebelumnya, setelah penyelidikan beberapa hari ini kami memilih 12 orang yang paling berpotensi. Namun terhadap 12 orang ini, meski telah dilakukan pengawasan satu lawan satu, belum ada bukti cukup untuk memastikan pelakunya."
"Artinya sampai sekarang kalian belum bisa menentukan target?" Aura mematikan di mata Li Yao tiba-tiba meledak.
Huu!
“Pria berpakaian hitam itu merasa seperti sedang diawasi oleh monster raksasa, sehingga menahan napas dan berkata dengan hormat: "Dari 506 orang, secara motif, ada yang pernah ditindas HR Alliance, mungkin berniat membalas dendam pada HR Alliance dengan menyakiti tuan muda. Ada juga yang bermusuhan dengan bodyguard tuan muda 'Kalung', atau bermusuhan dengan Tim Harimau Taring milik bodyguard 'Pan Ya'... Secara motif, ada 26 orang yang memiliki alasan. Tapi motif-motif ini sangat kecil, kecuali otak mereka rusak, mustahil berani membunuh tuan muda."
“Sampah!”
“Musuh bodyguard A Wei lalu membunuh A Wei? Tim Harimau Taring itu apa? Bisa memancing musuh level apa!” Li Yao memarahi, “Ingat! Pembunuh A Wei adalah ahli yang bisa membunuh dua Jenderal Tingkat Tinggi dan dua Jenderal Menengah dalam sekejap, bahkan membuat mereka tidak sempat mengirim sinyal!”
“Baik.” Sang pelayan segera membungkuk hormat.
“Ingat, pembunuh ini sangat kuat, mungkin menyembunyikan rekam jejak! Kemampuan membunuh dua Jenderal Tingkat Tinggi secepat itu, usianya pasti di atas 25 tahun.” Li Yao memerintahkan, “Dari 506 tersangka hidup, banyak yang masih sangat muda dan lemah, bahkan baru lulus 'ujian praktik petarung'. Mungkinkah anak-anak itu mampu membunuh dua Jenderal Tingkat Tinggi?”
“Tuan benar.” Sang pelayan membalas dengan hormat.
Li Yao bersuara dingin memerintahkan: "Selidiki dengan teliti perbuatan mereka di masa lalu, siapa yang lebih mungkin menjadi petarung tersembunyi. Begitu ada kecurigaan, segera selidiki!"
"Siap!" sang pelayan tidak berani banyak bicara.
"Hmm! Siapapun yang menunjukkan kemungkinan memiliki kekuatan setara 'Dewa Perang', atau indikasi sebagai Pembaca Pikiran. Perketat pengawasan dan penyelidikan!" suara Li Yao dingin, "Fokus utama tetap pada target prioritas, tapi yang kemungkinannya kecil juga harus dipantau. Catat semua aktivitas mereka mulai dari rekening bank, prestasi di wilayah liar, hingga kerabat dan teman-temannya."
"Siap." sang pelayan menjawab dengan hormat.
"Kau sudah lama mengikutiku. Jangan sampai ada kelalaian sekecil apapun dalam hal ini, mengerti?" suara Li Yao rendah, menyimpan ancaman terselubung.
Keringat dingin mengucur di dahi pelayan: "Mengerti." Ia sangat paham betapa mengerikannya majikannya ini. Bahkan 'Kalajengking Beracun' Venina Bolanis, putri keluarga Bolanis yang juga Dewa Perang kelas tinggi, biasanya sedikit merendahkan kepala di hadapan Li Yao.
"Pergi!" Li Yao melambaikan tangan.
Pelayan segera pergi dengan cepat.
Setelah pelayan pergi, hanya tersisa Li Yao dan Venina Bolanis di aula besar.
“Yao, jika pembunuh benar-benar memiliki tujuan dan persiapan untuk membunuh putra kita, kemungkinan besar tidak membawa jam tangan komunikasi.” Suara Vinina yang kaku dalam bahasa Mandarin terdengar, “Ini berarti, dari 506 target itu, mungkin tidak satupun yang merupakan pelaku sebenarnya.”
“Aku tahu ada kemungkinan itu.”
Li Yao berkata dengan suara dingin, “Tapi kita tidak boleh melewatkan sedikitpun kesempatan. Jika jumlahnya tidak terlalu banyak... Aku lebih baik menghukum seribu orang tak bersalah daripada melewatkan satu pelaku!” Matanya berkilat dingin. Kasus ini melibatkan lebih dari 500 orang dengan latar belakang Dojo Batas, Asosiasi Petir, militer pemerintah, dll.
Ditambah mereka semua berada di sekitar kota basis, beberapa kadang masuk ke kota basis. Itulah sebabnya dia tidak berani membunuh sekaligus. Jika hanya puluhan orang, dia tetap akan bertindak.
“Yao, menurutmu siapa yang berani melakukan ini?” Vinina mengerutkan alis.
“Di seluruh dunia, setidaknya ada 10 Dewa Perang tingkat tinggi yang bermusuhan denganku, Li Yao. Dulu untuk mengangkatmu sebagai CEO Eksekutif HR Alliance wilayah Tiongkok, kita sudah membuat banyak musuh. Untungnya setelah keluar dari situs peninggalan peradaban kuno dulu, para setan-setan itu tidak berani bertindak!” Suara Li Yao dingin, “Begitu ketahuan siapa yang berani mengkhianatiku dan membunuh A Wei...”
Sebenarnya dalam pandangan Vinina dan Li Yao - dua petarung kuat ini - tersangka paling mungkin adalah salah satu musuh Dewa Perang mereka di masa lalu.
Tapi untuk 506 tersangka itu, Li Yao dan Vinina tetap akan melanjutkan penyelidikan.
……
Kota Yangzhou, Perumahan Mingyue.
Luo Feng justru merasa santai, terkadang menghabiskan waktu di ‘Balai Ekstrim’ untuk mengobrol dengan para Petarung, namun sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berlatih teknik "Sembilan Lapis Pedang Petir" dalam kesendirian.
“Halo, Kapten.”
Di ruang uji reaksi saraf Balai Ekstrim, Luo Feng berjalan ke samping dan mengangkat ponselnya untuk menerima telepon, “Oh, kalian rencananya pergi ke wilayah liar setelah Tahun Baru, tanggal 1 Maret? Boleh, aku setuju. Aku juga ingin tinggal di rumah dengan tenang selama beberapa bulan, menikmati hidup damai sambil memperdalam ilmu pedangku. Oke, kita ke wilayah liar setelah tahun baru.”
“Urusan adikku sudah kalian ketahui? Kabarnya menyebar cepat sekali.”
“Tidak ada cara lain, aku tidak bisa menghindari hal ini. Tapi syukurlah, adikku sekarang sudah bisa menerima keadaannya.”
“Iya, aku sedang berlatih gerak tubuh. Oke, nanti kita ngobrol lagi.”
Setelah menutup telepon, Luo Feng meletakkan ponselnya di sudut ruangan lalu berjalan kembali ke mesin uji reaksi saraf.
Meskipun disebut alat uji, sebenarnya Luo Feng memanfaatkannya sepenuhnya sebagai sarana latihan.
“Uji tingkat Jenderal Menengah, durasi 10 menit.” Luo Feng mengatur waktu pengujian mesin reaksi saraf ke durasi maksimal. Tembakan peluru karet yang intens memang efektif melatih kemampuan menghindar, sehingga ia sangat menyukai latihan ini.
Dengan badan penuh keringat, Luo Feng menyimpan ponsel dan barang-barang kecil lainnya ke dalam saku.
"Selama lebih dari sebulan di wilayah liar ini, hampir setiap hari aku menyerap Energi Gen untuk memperkuat tubuh. Sekarang, jarakku dengan standar fisik 'Tingkat Petarung Pemula' sudah tidak terlalu jauh."
"Akan kucoba maksimal, lihat seberapa besar peningkatan yang bisa kuraih dalam dua bulan ini."
……
Hari berganti hari. Pada Malam Tahun Baru Imlek, keluarga Luo Feng menonton Gala Tahun Baru bersama dengan riang. Beberapa hari selama perayaan, Luo Feng dan keluarganya berkumpul dengan teman-teman. Tentang kerabat? Luo Feng memang tidak punya banyak keluarga karena ayah dan ibunya adalah yatim piatu pasca Era Nirwana.
Era Nirwana telah menyebabkan banyak keluarga tercerai-berai, menghasilkan begitu banyak anak yatim.
Pagi hari tanggal 26 Februari.
Luo Feng yang mengenakan seragam latihan putih berjalan tersenyum menuju Balai Ekstrim.
"Si Gila, pagi-pagi sudah ke balai?" seorang pria berjanggut tebal tertawa.
"Dua hari lagi kita ke wilayah liar. Sekarang harus belajar dadakan, latihan ekstra," jawab Luo Feng sambil tersenyum. Pria berjanggut itu melotot: "Ah, Luo Feng, jangan merendah. Belajar dadakan? Waktu ujian calon pendekar dulu aku sudah saksi, sekarang malah lebih hebat dariku."
Luo Feng terkekeh: "Gelombang baru pasti menggeser yang lama. Generasi penerus harus lebih unggul."
"Cih, berhenti merendah," omel pria berjanggut itu sambil tertawa.
Luo Feng pun memasuki Balai Ekstrim dan naik ke lantai enam.
Pagi-pagi buta, Balai Ekstrim biasanya sepi pengunjung. Hari ini pun tetap lengang seperti biasa. Luo Feng hanya datang lebih awal karena ingin menguji hasil latihan terkini.
"Pada tes tanggal 1 Desember lalu, skor kecepatanku 78,6 meter per detik, tenaga pukulan 6121kg, dan bisa mencapai hampir 13000kg dalam kondisi maksimal. Tes reaksi saraf masuk kategori Senior Warrior level dengan predikat sangat baik!" Luo Feng meregangkan tubuhnya, "Sekarang tanggal 26 Februari, hampir 3 bulan berlalu. Sejauh apa peningkatan fisikku?"
