Angin malam di awal musim semi sangat dingin, tapi Wang Xingping tiba-tiba merasa kepalanya kosong dan wajahnya memanas menakutkan: "Aku benar-benar sial tujuh turunan. Berapa banyak murid yang direkrut Kamp Pelatihan Nomor Satu Dunia secara global? Dialokasikan ke Kota Basis Jiangnan, baru satu setiap beberapa tahun! Tapi aku malah bertemu dengannya, bahkan mengancamnya..."
Seandainya Wang Xingping adalah kepala keluarga Wang, mungkin dia masih punya hak untuk mengancam.
Tapi, penguasa sebenarnya keluarga Wang adalah kakeknya!
Kakeknya punya beberapa putra, dan cucu lebih dari sepuluh! Meski dia adalah putra tertua dari garis keturunan utama, statusnya hanya sedikit lebih tinggi dari cucu lainnya. Pemilihan pemimpin masa depan keluarga besar ini sama sekali tidak berdasarkan usia - persaingan internal sangat ketat. Nantinya akan ditetapkan ahli waris pertama, kedua, dan seterusnya...
Saat kakek turun tahta, generasi ayahnya yang naik.
Generasi ayah akan memimpin puluhan tahun baru sampai giliran generasi cucu!
Jangankan Wang Xingping yang belum jadi kepala keluarga, sekalipun jadi, masih harus menunggu puluhan tahun.
"Sumber daya yang bisa kugunakan hanyalah sebagian kecil dari keluarga," Wang Xingping mengeratkan gigi. "Jika keluarga tahu aku berseteru dengan murid 'Kamp Pelatihan Terbaik Global', pertama kali mereka pasti menyuruhku meminta maaf langsung, lalu mengirim utusan untuk bernegosiasi dengan Luo Feng, meredakan masalah besar menjadi kecil!"
Wang Xingping sangat paham aturan main keluarga besar.
Jika tak bisa membunuh lawan, ubahlah menjadi sekutu!
"Luo Feng akan segera memasuki Markas besar global Dojo Batas. Di sana, bahkan lima negara adidaya pun tidak berani mengirim pasukan! Karena tempat itu adalah wilayah ‘Hong’, petarung terkuat di dunia. Nama Hong jauh lebih menakutkan daripada bom nuklir."
"Hei, Wang Ge, mikirin apa?" Heng Xia tersenyum mendesak.
Wang Xingping menarik napas dalam-dalam lalu menunduk hormat ke Luo Feng: "Luo Feng, kali ini aku Wang Xingping yang salah duluan. Tolong jangan tersinggung!"
Minta maaf?
Wang Xingping ini malah membungkuk minta maaf!
"Ini... ini bagaimana ceritanya?" Heng Xia bengong memandang Wang Xingping dan Luo Feng. Seorang buta pun bisa melihat situasinya tidak beres. Luo Feng tersenyum ke Heng Xia: "Gak apa, cuma salah paham kecil dengan Tuan muda Wang Xingping ini. Teman-teman, aku ada urusan dulu ya!"
Setelah berkata demikian, Luo Feng berbalik dan pergi menyusuri jalan beton yang teduh itu.
Melihat Luo Feng pergi, Heng Xia berbisik: "Wang Ge, ada masalah apa? Kamu ganggu Luo Feng?"
"Kali ini malu besar," Wang Xingping berdiri tegak. "Tapi Heng Xia, terima kasih sudah kasih tahu identitas Luo Feng. Andai tidak, aku bisa terus menghinanya tanpa sadar!" Sekarang Luo Feng belum bisa balas dendam, tapi beberapa tahun lagi, begitu dia jadi Dewa Perang dan naik jabatan di Dojo Batas...
Menghabisi anak durhaka dari Keluarga Wang seperti aku? Gampang sekali.
Dibandingkan dengan Dojo Batas, jangan bicara satu Keluarga Wang, bahkan seluruh HR Alliance pun harus tunduk!
……
"Bajingan, bajingan, bajingan!!!"
Begitu kembali ke hotel, Wang Xingping dengan kasar menyapu semua botol minuman mahal di lemari minuman. Botol-botol berharga itu beterbangan, ada yang menghantam dinding, ada yang menghantam lantai. Bruk! Pecah! Suara pecahan berdentuman. Sang kepala pelayan Paman An yang berdiri di sudut ruangan tetap diam.
Setelah melampiaskan amukannya, Wang Xingping dengan kasar merebahkan diri di sofa.
"Paman An, carikan aku sepasang kembar perempuan." Mata Wang Xingping dingin menyala seperti serigala buas. Setiap menghadapi masalah, dia selalu ingin melampiaskan nafsunya.
"Tuan muda." Paman An sang kepala pelayan tak kuasa menahan diri.
"Tenang, tidak akan ada korban jiwa!" Wang Xingping menatap dingin Paman An. Di bawah tatapannya, sang kepala pelayan tak berani berkata-kata lagi.
"Baik." Paman An segera berbalik keluar ruangan.
……
Pertemuan terakhir dengan Wang Xingping hanya dianggap lelucon oleh Luo Feng yang langsung dilupakan. Beberapa hari berikutnya, Luo Feng menghabiskan sebagian besar waktunya berlatih 《Sembilan Kilat Guntur》。Waktu mengalir bagai sungai, tak terasa hari berganti hingga tiba tanggal 28 Maret - hari keberangkatan Luo Feng dari kota basis!
28 Maret, pukul 13.30 siang, Bandara Kota Basis Jiangnan.
"Xiao Feng, jaga baik-baik dirimu di sana." Luo Hongguo berkata dengan suara berat.
"Iya, Ayah." Luo Feng tersenyum tipis.
Gong Xinlan matanya berkaca-kaca, memegang tangan Luo Feng: "Xiao Feng, hati-hati di jalan!" Sebenarnya setiap kali Luo Feng pergi ke wilayah liar, keluarga selalu merasa khawatir. Tapi seiring waktu, terutama tinggal di Perumahan Mingyue yang merupakan kompleks petarung, orang tua akhirnya mengerti—
Inilah jalan hidup seorang petarung!
"Luo Feng, ayo pemeriksaan tiket!" teriak Dewa Perang Yang Hui dari kejauhan.
"Sebentar!" sahut Luo Feng.
Luo Feng mengelus kepala adiknya yang duduk di kursi roda, menatap Luo Hua: "Luo Hua, jaga Ayah Ibu saat aku tidak di rumah."
"Ya!" Luo Hua mengangguk serius.
Luo Feng melirik ke arah orang tuanya, lalu segera berlari ke pos pemeriksaan keamanan. Tidak jauh darinya, Heng Xia juga berpamitan dengan keluarganya. Kemudian Luo Feng, Heng Xia, dan Dewa Perang Yang Hui melewati pemeriksaan bersama. Di bawah pandangan ketua Dojo Batas, keluarga Heng Xia, dan keluarga Luo Feng, mereka segera menghilang di ujung koridor.
……
Seluruh bandara hanya memiliki satu pesawat penumpang berbentuk piring terbang raksasa. Mereka masuk ke dalam pesawat melalui koridor khusus.
"Tuan Yang, tempat duduk Anda di kabin khusus lantai atas," ujar pramugari cantik dengan senyuman.
"Hmm."
Yang Hui mengangguk ringan, lalu naik tangga menuju lantai atas.
Luo Feng dan Heng Xia sama-sama pertama kali menumpang pesawat penumpang besar seperti ini, keduanya sangat penasaran. Seperti kebanyakan orang yang pertama kali naik pesawat jenis ini, Luo Feng mengamati sekeliling dengan rasa ingin tahu. Bagian dalam pesawat terlihat sangat futuristik karena bentuk pesawat yang menyerupai piring terbang, sehingga kabin terbagi menjadi lantai atas, tengah, dan bawah.
Lantai atas merupakan kelas eksekutif.
Sedangkan lantai tengah dan bawah semuanya merupakan kelas ekonomi.
"Bentuk lingkaran?" Begitu Luo Feng melangkah masuk ke kabin lantai atas, ia langsung menyadari seluruh dinding kabin berbentuk lingkaran. Semua kursi disusun dalam formasi konsentris seperti cincin yang saling bertumpuk, dengan lingkaran terluar memiliki jumlah kursi terbanyak. Di area kosong bagian tengah, terdapat proyeksi virtual tiga dimensi.
“E21。”
Inilah posisi duduk Luo Feng. Ia, Heng Xia, dan Yang Hui duduk berjajar. Penumpang lainnya pun mulai menempati kursi masing-masing.
"Luo Feng, Heng Xia, biaya penerbangan pertama kalian ini akan ditanggung oleh Dojo Batas kami," kata Yang Hui. "Jika kalian naik pesawat lagi lain waktu, tiket harus dibeli sendiri. Untuk penerbangan antar enam kota basis ke markas besar kami, harga tiket kelas ekonomi adalah 10 juta Hua Xia Bi per orang, sedangkan kelas eksekutif 20 juta Hua Xia Bi!"
Luo Feng menghela napas dalam hati...
Pantas saja orang kaya biasa enggan naik. Pengusaha dengan aset ratusan juta saja sudah dianggap sukses. Mau menghabiskan 10 juta hanya untuk tiket pesawat? Sungguh terlalu mahal.
"Apa kelebihan kelas eksekutif dibanding kelas ekonomi di bawah?" Heng Xia tak kuasa menahan tanya.
“Lebar kursi, kenyamanannya.” Yang Hui tersenyum.
“Aku tidak merasakan betapa lebar kursi ini?” Heng Xia tidak bisa menahan kebingungan.
“Itu karena kau belum merasakan betapa sempitnya kelas ekonomi di bawah!” Yang Hui tertawa, “Kau harus tahu, jumlah pesawat penumpang besar di seluruh dunia sangat langka. Biaya pembuatan dan perawatan masing-masing pesawat sangat tinggi. Karena jumlahnya sedikit, tentu kursi harus diatur sepadat mungkin! Jadi meski bisa duduk di kelas ekonomi, kaki tidak bisa diluruskan.”
Heng Xia mengedipkan mata beberapa kali.
Luo Feng menggelengkan kepala, hanya karena sedikit lebih longgar, harga tiket jadi dua kali lipat! Tapi bagi orang-orang berstatus tinggi di Bumi, 10 juta dan 20 juta memang tidak banyak bedanya bagi mereka.
Duggg~~
Dengan suara gemuruh rendah, pesawat akhirnya lepas landas. Tapi kabin bundar ini sepenuhnya tertutup tanpa jendela, Luo Feng dan yang lain tidak bisa melihat keluar. Di area kosong tengah kabin, diputar film terkenal yang baru dirilis!
Diputar dengan teknologi proyeksi virtual 3D, sangat realistis.
“Kalau mau nonton pakai headphone, kalau tidak mau istirahat saja, kurang dari sejam kita sampai di markas besar.” Yang Hui menutup matanya.
……
Sekitar satu jam dua puluh menit kemudian, pesawat mendarat di bandara Markas Besar Global Dojo Batas - Kota Basis Hong Ning.
Setelah keluar bandara, ketiganya langsung naik mobil khusus.
Di dalam Cadillac yang diperpanjang.
Luo Feng dan Heng Xia sama-sama melihat ke luar melalui jendela mobil dengan kagum, kota basis ini sangat indah dengan gaya arsitektur yang mengadopsi penuh periode kuno Tiongkok, paviliun, gazebo, dan menara terlihat di mana-mana.
"Di era Apokalips Besar dulu, Pemimpin Dojo membawa sekelompok pengikut membangun basis manusia sederhana di tanah ini, memberi tempat berlindung bagi para pengungsi. Seiring waktu, Kota Basis Hongning ini terus berkembang!" kata Yang Hui sambil tersenyum, "Kota Basis Hongning kami terletak di barat Asia, berdekatan dengan Eropa."
"Berkat kehadiran Pemimpin Dojo, Hongning adalah kota basis teraman di dunia!"
"Setiap tahun banyak orang kaya dan petarung bergabung dengan kota kami. Tapi Pemimpin Dojo selalu mengontrol populasi, saat ini total penduduknya baru 80 juta," ujar Yang Hui tersenyum, "Jika tidak dikontrol, populasi 200-300 juta pun sangat mungkin tercapai."
"Tapi kualitas populasi lebih penting daripada kuantitas!"
"Proporsi petarung yang dihasilkan Kota Basis Hongning adalah tertinggi di dunia!"
"Sampai saat ini, tidak ada satu pun monster kelas raja yang berani mengganggu Kota Basis Hongning kami," kata Yang Hui dengan penuh keyakinan.
Sorot kekaguman terpancar dari mata Luo Feng dan Heng Xia.
Di seluruh dunia terdapat 5 negara kuat dan 23 kota basis! Hong mengontrol salah satunya, ditambah jaringan kekuatan mengerikan dari 'Dojo Batas' yang dikuasainya, terlebih lagi kekuatan pribadinya yang tak tertandingi... membuat 'Hong' tak terbantahkan sebagai manusia terkuat di Bumi!
Nomor satu dalam kekuatan, nomor satu dalam pengaruh!
“Kamp pelatihan sudah sampai, kita turun.” Kata Yang Hui, “Di sini adalah Kamp Pelatihan Elit, Heng Xia, kamu ikut masuk untuk melihat-lihat. Berusahalah dengan baik, mungkin di masa depan ada kesempatan untuk bergabung.”
“Hmm.” Heng Xia sulit menyembunyikan kegembiraannya.
Luo Feng dan Heng Xia turun dari mobil, bersama Yang Hui memasuki gerbang luas kamp pelatihan.
Begitu masuk gerbang, terlihat patung naga raksasa setinggi hampir 50 meter. Sepasang mata naga hitam besar itu menatap Luo Feng, aura kegelapan tak berujung langsung menekan hingga membuatnya sesak napas. Heng Xia di sampingnya juga pucat. Yang Hui berteriak pendek, baru kemudian Luo Feng dan Heng Xia tersadar.
“Cuma patung saja sudah ketakutan?” Yang Hui tersenyum.
Keringat mengucur di dahi Luo Feng. Tekanan dari patung naga ini lebih menakutkan daripada Baja Naga. Pada sisik hitam naga raksasa sepanjang 50 meter ini, ternyata terdapat layar-layar kecil yang masing-masing menampilkan nama.
“NO.1 Renatus Bridge (530321)”
“NO.2 Chu Qiang (540601)”
“NO.3 Eben Pass (520916)”
……
“NO.182 Jaclyn Bernard (570319)”
Dari atas ke bawah, setiap sisik menampilkan satu nama, total 182 nama.
Yang Hui di samping tertawa: "Ini peringkat, saat ini seluruh Kamp Pelatihan Elit memiliki total 182 trainee, semuanya adalah jenius paling top dari seluruh dunia. Sesuai integrasi daya tempur setiap orang dari tinggi ke rendah, akan ada peringkat! Luo Feng, jika kamu Terverifikasi dalam Ujian B-level, nantinya harus BERTARUNG dengan baik, usahakan peringkat lebih tinggi sedikit."
