Dewa Perang tingkat dasar bekerja keras setahun baru dapat 5 miliar. Meski para petarung jenius di Kamp Pelatihan Elit ini masing-masing punya masa depan cerah, sering mendapat dana dari berbagai organisasi, tapi 5 miliar tetap angka yang cukup besar. Biasanya di kamp pelatihan, taruhan antara Pembaca Pikiran atau murid peringkat atas saja yang mencapai angka sebesar ini.
Tentu ada kasus khusus dimana dua pihak sedang emosi, taruhannya bisa sangat gila!
“5 miliar?” William menyipitkan matanya, menatap Luo Feng tajam.
“Luo Feng...” Zhao Ruo dan Jiang Chen heran menatapnya.
“Tidak berani ya sudah.” Luo Feng menggeleng, “Senior Zhao Ruo, Jiang Chen, ayo kita pergi.” Keduanya tersadar dan segera tertawa mengikuti Luo Feng. Jiang Chen bahkan melirik sinis ke William yang pernah mengeruk banyak uang darinya.
Melihat Luo Feng hendak pergi.
“Tunggu!” William berseru.
“Apa, berani bertaruh?” Luo Feng menatap William, “5 miliar, kalau kurang aku tidak main.”
“Baik, 5 miliar, aku bertaruh perang denganmu!” Meski intonasi bahasa Mandarin William tidak sempurna, sorot matanya menunjukkan dia serius.
“Bagus, mantap!” Luo Feng tersenyum.
“Kamu yang tentukan waktunya.” William penuh keyakinan.
“Besok.” kata Luo Feng.
Waktu pasti tidak bisa ditentukan sekarang karena hanya ada satu ruang tantangan, mungkin ada anggota lain yang memakainya. Jadi harus menunggu konfirmasi sistem komputer dulu.
“Oke.” William mengusap hidungnya, tersenyum lalu berbalik pergi.
……
Paviliun Jiangnan.
Bahkan Saudara senior Shi Jiang yang sedang berlatih di Menara Sembilan Lapis langsung pulang ke Paviliun Jiangnan setelah mendengar kabar ini. Bagaimanapun, Shi Jiang, Zhao Ruo dan Luo Feng sama-sama berasal dari Kota Basis Jiangnan, Tiongkok! Sebagai sesama warga Jiangnan dan senior yang lebih dulu masuk kamp pelatihan, mereka tentu mendukung Luo Feng.
Mereka pasti akan membantu Luo Feng.
“Luo Feng.” Zhao Ruo agak kesal, “Kenapa kamu berani bertaruh dengannya? Apa kamu pikir karena kamu petarung jenius dan belum pernah kalah dari teman seumuran, jadi kamu terlalu percaya diri?”
“Ini kebutaan!”
“Banyak yang baru masuk ke Pelatihan Elit pernah ditipu oleh senior untuk ‘pertaruhan’. Umumnya 90% kalah... Kamu memang jenius di antara jenius, tapi di sini semua adalah jenius. Mereka sudah berlatih lama di sini.” Zhao Ruo bersuara marah.
“Sudahlah, Zhao Ruo.” Shi Jiang di samping membuka suara.
“Senior Zhao Ruo.” Luo Feng tersenyum menuangkan teh, “Jangan marah. Katamu tadi, William punya amplitudo kekuatan tempur ‘sedang’, benar?”
“Benar.” Zhao Ruo tertegun.
“Sepertinya Luo Feng sudah mempersiapkan diri.” Shi Jiang memandang Luo Feng dengan takjub.
Karena dalam ruang virtual kemampuan fisik keduanya sama persis, faktor penentunya adalah tingkat ledakan tenaga pukulan, kecepatan, gerak tubuh, dll.
Amplitudo kekuatan tempur = (Tingkat pelepasan tenaga pukulan) × (Tingkat Menara Uji).
Amplitudo kekuatan tempur 1-2 termasuk tingkat dasar. Mayoritas anggota baru Pelatihan Elit berada di level ini.
Amplitudo 2-4 adalah sedang. Setelah 1-2 tahun latihan, umumnya bisa mencapai level ini. William yang disebut tadi termasuk sedang.
Amplitudo 4-8 adalah tinggi. Dianggap sebagai anggota Pelatihan Elit yang kompeten.
“Amplitudo pertarungan 8—16, adalah predikat sangat baik. Ini adalah standar 'siswa berprestasi' di kamp pelatihan. Karena rentang 8—16 cukup besar, meskipun sama-sama predikat sangat baik, perbedaan kekuatan masih sangat signifikan.”
“Amplitudo pertarungan di atas 16, adalah kelas khusus! Disebut juga 'kelas super'. Bahkan petarung terkuat dunia 'Hong' dan 'Dewa Guntur' mungkin akan berebut mengambil murid. Organisasi-organisasi besar dunia pasti bersedia membayar mahal untuk merekrut sosok luar biasa seperti ini.”
“Hehe, lumayanlah.” Luo Feng tersenyum.
“Percaya diri itu bagus.” Shi Jiang menepuk dada Luo Feng, “Biar William tahu, orang Tionghoa tidak mudah dikerjai.”
“Kakak kelas, senior, aku mau latihan dulu. Soalnya taruhan 5 miliar ini bikin tekanan gede banget.” Luo Feng berpura-pura cemas.
“Tekanan apaan sih!” Zhao Ruo mendengus, “Kemarin bilang '10 miliar kurang', '50 miliar, kurang gini nggak main'. Dasar sok jago!” Luo Feng dibuat geleng-geleng oleh komentar Zhao Ruo yang tomboi ini.
Luo Feng segera berkata: “Kakak kelas, senior, silakan lanjutkan.”
Usai bicara……
Luo Feng segera kembali ke tempat tinggalnya, kemudian sepanjang hari tanggal 30 ini selain makan, dia terus melakukan latihan kecepatan di ruang bawah tanahnya! Latihan dimulai dari pagi hingga pukul tujuh malam, 《Sembilan Kilat Guntur》 lapis ketiga, kekuatan ledakan 2,8 kali baru bisa dikeluarkan dengan bebas melalui kedua kakinya.
《Sembilan Kilat Guntur》 lapis ketiga, tanpa menggunakan Kekuatan Pikiran Spiritual, kecepatan Luo Feng sudah setara dengan Petarung yang baru mencapai level Senior Warrior level tinggi!
……
Pukul 20.00 malam.
Luo Feng yang sudah mandi duduk di depan laptop mengenakan jubah mandi.
"William ini amplitudo tempurnya sedang, yaitu 2-4! Bagaimana denganku? Level tenaga pukulanku seharusnya 2,8." Meski belum diuji di kamp pelatihan, level tenaga pukulan ini mengacu pada berapa kali kekuatan dasar yang bisa diledakkan.
Dirinya bisa meledakkan 2,8 kali, berarti level tenaga pukulannya 2,8!
Mengenai level Menara Ujian, menurut diskusi banyak siswa di forum internal kamp pelatihan elit, membunuh 100 banteng liar sendirian termasuk ujian tahap B lantai pertama Menara Ujian. Kesuksesannya ini membuat level ujiannya 1,6!
"Level ujianku pasti lebih dari 1,6. Tapi hanya dengan 2,8 dikali 1,6 saja, amplitudo tempurku sudah melebihi 4."
"Dia menganggap aku kurang pengalaman?"
“Hmm, walau waktu aku masuk ke wilayah liar tidak lama, jumlah monster yang kubunuh mungkin melebihi yang dibunuh petarung lain seumur hidup.” Luo Feng membuka emailnya.
Laptop ini adalah peralatan khusus dari kamp pelatihan, juga terhubung dengan jaringan internal kamp.
Di dalam kotak email terdapat satu dokumen.
“Surat tantangan?”
Surat tantangan ini baru akan dikirim setelah sistem komputer kamp pelatihan menerima 'permohonan tantangan dari William' dan disetujui.
“Konfirmasi menerima!” Luo Feng membalas email tersebut.
Hanya membalas email saja tidak cukup, dia juga harus mentransfer dana 5 miliar Hua Xia Bi ke rekening khusus 'Sistem Tantangan'! Hanya ketika kedua pihak yang bertarung yaitu William dan Luo Feng menyetor uang taruhan ke rekening khusus ini, tantangan akan resmi berlaku.
Luo Feng dan William baru berhak bertarung di ruang tantangan!
Pemenang akan langsung menerima kedua dana tersebut ke rekeningnya.
“Hanya 5 miliar?” Luo Feng langsung mentransfer 5 miliar dari rekening anonimnya di Bank Internasional Swiss ke rekening khusus kamp pelatihan.
“Dulu aku berhati-hati tidak berani menggunakan uang ini sembarangan, tapi sekarang setelah masuk kamp pelatihan... organisasi mana yang mengundangku tidak menawarkan harga fantastis?” Luo Feng sama sekali tidak khawatir uang kemenangan yang ditransfer ke rekening normalnya akan mencurigakan Rajawali Kalajengking.
Mustahil dicurigai.
"Siswa kamp pelatihan elite yang memiliki puluhan miliar di rekening mereka adalah hal biasa!"
"Bip!"
Sebuah email telah tiba.
Luo Feng membukanya.
"Efisiensi mereka tinggi sekali, jadwalnya cepat keluar? 31 Maret pukul 11.15 pagi?"
……
Di sebuah paviliun lain.
Beberapa pemuda-pemudi kulit putih sedang berkumpul.
"Uangnya sudah ditransfer, waktunya besok pukul 11.15 pagi," kata William Edison. Seorang pemuda berambut pirang bertubuh tinggi kurus di sebelahnya berkata: "William, kau terlalu ceroboh kali ini. Ini 5 miliar Hua Xia Bi... Aku merasa ini agak berbahaya."
"Candice, apa yang kau khawatirkan?" tatap William dengan dingin. "Kali ini aku PASTI menang."
"Peluangmu untuk menang cukup besar," Candice si pirang mengangguk. "Luo Feng ini kalau kemampuannya jauh melebihi anggota baru yang baru masuk kamp pelatihan elite, pasti sudah direkrut lebih awal. Fakta bahwa dia baru masuk sekarang membuktikan kemampuannya tidak jauh berbeda dengan anggota baru biasa."
"Tapi dia berani bertaruh 5 miliar," alis Candice berkerut seperti dua pedang tajam. "Aku tetap merasa kau harus berhati-hati."
"Candice, kau kan ahli waris utama Keluarga Bolenas. Tidak perlu terlalu khawatir tentang taruhan 5 miliar, apalagi ini Hua Xia Bi, bukan Euro," kata seorang gadis berambut cokelat sambil tersenyum.
……
William Edison dari Uni Eropa menantang Luo Feng, anggota baru dari Tiongkok!
Taruhannya 5 miliar Hua Xia Bi!
Kabar ini menyebar cepat seperti angin puyuh di kamp pelatihan. Taruhan 5 miliar dan perlakuan tidak adil terhadap anggota baru! Kedua hal ini membuat banyak peserta datang ke Gedung Sembilan Lantai pada tanggal 31.
31 Maret pukul 11.10 siang.
Gedung Sembilan Lantai, lantai 9.
Sekitar 40-50 orang berkumpul di sini, ada faksi Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia... Singkatnya, semua enam faksi hadir. Bahkan anggota baru yang baru bergabung tahun ini juga datang. Beberapa dari mereka pernah mengalami perlakuan serupa.
"5 miliar Hua Xia Bi, bukankah itu setara dengan 40 miliar rubel lebih? Taruhannya sangat besar."
"Tidak tahu apakah William yang menang atau anggota baru itu."
Dua pemuda kulit putih berhidung besar berbisik-bisik. Dari bahasa dan penampilan mereka terlihat berasal dari Rusia. Dalam sistem mata uang dunia saat ini, 1 koin bumi setara dengan 3.5 Hua Xia Bi atau 30 rubel.
"William Edison dan Luo Feng, masuk ke ruang tantangan!"
Suara elektronik bergema di aula lantai 9.
Luo Feng dan William saling memandang, lalu berjalan menuju ruang tantangan.
"William, kalahkan si bocah itu!" teriak Candice Polenais.
“Luo Feng, kamu harus mengalahkannya. Kalau menang, shijie akan masak khusus untukmu.” Zhao Ruo juga berteriak, banyak siswa yang memberi semangat. Pertarungan ini bukan hanya pertarungan senior melawan anggota baru, tapi juga bentrokan antara faksi Uni Eropa dan Tiongkok di kamp pelatihan. Persaingan antar siswa di sini memang sangat sengit.
Kreek!
Pintu ruang tantangan terbuka, Luo Feng dan William masuk bersama.
Luo Feng melirik sekeliling. Tata letak ruang tantangan ini hampir identik dengan 'ruang uji' - dua sofa dan dua helm biru tua.
“Luo Feng, terima kasih sudah memberiku 5 miliar.” William tersenyum tipis sambil berbaring di sofa.
“Semoga nanti kamu tidak menangis.” Luo Feng juga merebahkan diri di sofa.
Swaat!
Keduanya nyaris bersamaan mengenakan helm biru tua itu.
