"Apa yang kau lihat di ponsel itu, adik seperguruan?" Zhao Ruo tersenyum mendekat, diikuti anggota lain dari Tiongkok.
"Oh, ini notifikasi perubahan saldo dari bank," jawab Luo Feng.
Mendengar ini, wajah William di sampingnya semakin berubah pucat!
“Pemberitahuan perubahan saldo? Wah, adik kelas baru saja masuk ke kamp pelatihan sudah mendapatkan 5 miliar. Ini sangat langka dalam sejarah kamp pelatihan. Luo Feng, kamu harus mentraktir kami dengan yang terbaik.” Zhao Ruo bersikeras, sementara anggota lain dari kelompok Tiongkok di sampingnya ikut bergabung.
“Tentu saja tidak masalah!” Luo Feng memandang Zhao Ruo dengan ekspresi aneh, “Kakak senior, kamu bilang kalau aku menang kamu yang akan masak sendiri.”
“Eh... ini...” Zhao Ruo mengusap kepalanya.
“Adik Zhao Ruo, aku juga mendengar jelas tadi. Kamu benar-benar mengatakan itu.” Shi Jiang berkata dengan wajah serius.
Zhao Ruo mengerutkan kening memandang Shi Jiang, “Kakak kelas, aku tidak menyangka kamu juga jahat seperti ini. Baiklah, masak sendiri ya masak sendiri!”
Di ruang lobi lantai 9, sekelompok pemuda-pemudi dari faksi Tiongkok sedang bercengkerama dengan riang.
Di sebelahnya, kelompok dari faksi Uni Eropa terlihat tidak senang. Mereka berbincang dalam bahasa Inggris. Seorang gadis kecil berambut coklat menggerutu, “William, kenapa kamu kalah dari anggota baru? Teknik pedangmu seharusnya termasuk atas di angkatanmu. Apa kamu ceroboh?”
“Tidak.” William mengernyitkan alis dan menggelengkan kepala, “Aku sudah berusaha maksimal. Teknik penguatan tubuh Luo Feng lebih kuat dariku.”
“Kekuatan fisik tubuh?”
“William.” Pemuda jangkung berambut pirang di sebelahnya berbicara, “Kali ini kalah ya sudah, tapi 5 miliar Hua Xia Bi ini juga tidak bisa dibiarkan mudah-mudahan diambil bocah Hua Xia itu. Nanti... cari cara untuk membuatnya memuntahkan kembali.” Suara pemuda pirang itu direndahkan, yang lain juga mengangguk.
Di kamp pelatihan memang seperti ini.
Kali ini kamu menang uang banyak dariku, nanti pasti kucari cara untuk menang kembali! Kalau aku sendiri tidak bisa menang, akan kuminta bantuan teman sebangsa. Kecuali kamu jadi kura-kura pengecut, terus menolak tantangan.
……
Luo Feng merasa senang. Meskipun kemenangan dalam tantangan kali ini tidak sempurna, tapi berhasil menemukan kelemahan diri sendiri! Ini hal baik, yang lebih penting... kali ini mendapat untung 5 miliar. Tadinya dirinya ingin membeli satu botol Air Kehidupan, masih ada kekurangan dana. Sekarang dananya sudah cukup.
“Lelang terakhir, terjual 30 miliar, itu harga gila. Kalau ada lagi Air Kehidupan dilelang, mungkin harganya tidak sampai 30 miliar.”
“Dana ku sekarang sudah cukup.”
“Bahkan kalau harga lelang terlalu tinggi, aku bisa pinjam dari bank!”
Setiap orang memiliki limit pinjaman, terutama Petarung. Semakin tinggi status dan kekuatan, semakin banyak uang yang bisa dipinjam dari bank! Murid kamp pelatihan nomor satu dunia, meminjam puluhan miliar bukan hal sulit. Tentu... bunga pinjaman jenis ini juga sangat tinggi.
“Ayo, kita makan siang.”
“Haha, hari ini makan di lantai dua, Luo Feng yang traktir.” Zhao Ruo berteriak.
"Tidak masalah. Kakak senior bisa makan sekenyangnya." Luo Feng juga tertawa.
Pada saat itu, sekelompok pemuda dari faksi Uni Eropa mendekat. Pemimpin mereka bertubuh tinggi kurus dengan tatapan dingin menatap Luo Feng: "Luo Feng, kekuatanmu sangat mengesankan... membuatku penasaran. Apakah ada kesempatan untuk bertaruh duel? Tentukan sendiri jumlah taruhannya, berapapun akan kuantar!"
Hening, banyak peserta pelatihan di sekitar menjadi sunyi.
Menarik.
Situasi semakin memanas. Para peserta dari Rusia Soviet, Amerika Serikat, India, lokal Hongning Base City, dan basis kota lainnya seperti menunggu keributan, menanti duel antara faksi Uni Eropa dan Tiongkok.
"Tentukan sendiri?" Luo Feng terkejut, memandang lelaki di depannya.
Tubuhnya hampir 1.9 meter namun kurus, bola mata dinginnya memancarkan aura bangsawan. Melihatnya, Luo Feng teringat ras mitos—vampir!
Berani membiarkannya menentukan jumlah sesuka hati?
Pemuda kulit putih ini pasti sangat kuat, luar biasa kuat.
"Betapa royalnya, pantas jadi ahli waris utama Keluarga Bolenas, kaya raya."
"Royal apanya!" Zhao Ruo tak tahan memaki.
Suara lembut berat terdengar.
“Candis, kamu kan sebelumnya adalah peserta peringkat ke-42 di bulan Maret. Lagipua sudah masuk kamp pelatihan selama tiga tahun, tidak malu bertaruh dengan Luo Feng?” Di antara sekelompok pemuda Tiongkok, Shi Jiang maju selangkah sambil mengerutkan kening, “Bagaimana kalau kamu bertaruh denganku? Sama, taruhan sebesar apa pun, terserah kamu!”
Wajah Candis berubah. Siapa Shi Jiang itu?
Yang bisa stabil di peringkat 5 teratas, menandakan kekuatannya termasuk yang terbaik di seluruh kamp pelatihan! Bertaruh dengannya, bukankah itu sama saja dengan memberikan uang kepadanya?
“Shi Jiang, kamu seharusnya bertaruh dengan Renatus.” Kata Candis.
“Rupanya kamu juga takut.” Shi Jiang menoleh ke Luo Feng.
Luo Feng justru menatap Candis...
Shi Jiang dan Zhao Ruo kaget.
Jangan-jangan Luo Feng ini masih ingin bertarung dengan Candis? Candis bukanlah William. William baru satu tahun masuk kamp pelatihan! Sedangkan Candis sudah tiga tahun. Lagipula peringkatnya 42, termasuk peserta yang sangat berbakat di kamp pelatihan.
Candis yang melihat ini malah senang: “Jangan-jangan Luo Feng ini sangat sombong? Benar-benar ingin melawanku?” Candis segera berkata serius: “Luo Feng, aku Candis & Boleinas sangat ingin bertanding denganmu, tidak tahu...”
“Candis & Boleinas?” Luo Feng bergumam dalam hati.
Benar saja namanya seperti itu. Sebelumnya ada anggota dari Tiongkok yang berkata 'pantas sebagai ahli waris pertama Keluarga Bolenas', Luo Feng tersentak... Keluarga Bolenas! Pasangan Rajawali-Kalajengking yang terus bermimpi ingin membunuhku, di mana sang Kalajengking bernama Venna＆Bolenas!
Dia adik kandung kepala keluarga Bolenas.
"Tak disangka, di sini pun bertemu anggota Keluarga Bolenas." gumam Luo Feng dalam hati.
"Maaf, saya masih harus makan siang dengan kakak kelas dan teman-teman." Setelah tersenyum, Luo Feng langsung berjalan ke lift bersama Shi Jiang dan yang lain. Luo Feng tidak bodoh... tidak ada jaminan untuk melawan mereka.
……
Senja hari itu.
Angin malam berhembus di halaman Jiangnan Pavilion.
"Luo Feng, ini adalah Cik Jiang. Selama lima tahun ke depan di kamp pelatihan, kamu akan belajar di bawah bimbingannya." kata Shi Jiang memperkenalkan.
Luo Feng tertegun melihat sosok tinggi ramping wanita muda berbaju latihan ungu di depannya. Bentuk tubuhnya benar-benar sesuai dengan deskripsi dada montok, pinggul berlekuk, dan pinggang ramping.
Cik Jiang?
Para pengajar di kamp pelatihan minimal berlevel Dewa Perang! Apalagi yang terpilih sebagai pelatih, setiap Dewa Perang ini memiliki keahlian khusus untuk membimbing para jenius. Tapi Cik Jiang ini... Luo Feng mengamatinya, terlihat sangat muda, mungkin hanya beberapa tahun lebih tua darinya. Inikah mentornya untuk lima tahun ke depan?
“Nama saya Jiang Fang.” Perempuan berbaju ungu ini memberikan kesan seperti sebilah pedang!
“Selama lima tahun ke depan, saya akan menjadi guru langsungmu.” Jiang Fang melanjutkan, “Saat ini ada lima murid yang belajar di bawah saya, kamu yang keenam.”
Luo Feng sedikit membungkuk: “Guru Jiang.”
“Baik, bawa pedangmu dan ikut saya keluar.” Jiang Fang berkata.
“Siap.” Luo Feng segera mengambil Pedang Bayangan Berdarah-nya, menggendongnya di punggung, lalu mengikuti Jiang Fang keluar.
……
Tak disangka guru di Kamp Pelatihan Elit ini ternyata seorang perempuan.
Sambil berjalan di area kamp, Jiang Fang tersenyum: “Saya dengar siang tadi kamu mengalahkan William, benar?”
“Benar.” Luo Feng mengangguk.
“Tingkat ilmu pedang William cukup baik, sudah mencapai tingkat kedua. Bagus bisa mengalahkannya.” Jiang Fang mengangguk puas, lalu mencabut dua bilah pisau melengkung dari pinggangnya, “Ayo, Luo Feng... tunjukkan ilmu pedangmu dan serang saya! Saya akan membatasi kekuatan dan kecepatan setara denganmu!”
Secara fisik, Jiang Fang yang sudah mencapai level Dewa Perang ini terlihat muda berkat modifikasi genetik.
Meski terlihat awal dua puluhan, usianya sebenarnya sudah lebih dari tiga puluh.
“Siap, Guru.” Luo Feng menghunus Pedang Bayangan Berdarah.
“Serang!” perintah Jiang Fang.
“Siap!”
Luo Feng dengan kilat melesat ke depan, menebaskan pedangnya dengan gerakan miring yang cepat dan tegas ke arah Jiang Fang. Tangan kanan Jiang Fang yang memegang pisau melengkung tidak bergerak, hanya tangan kirinya yang bergerak. "Clang!" Saat pisau melengkung kiri Jiang Fang bersentuhan dengan Pedang Bayangan Berdarah Luo Feng, Luo Feng merasakan sensasi aneh seolah tidak ada tenaga yang tertahan. Sebelum sempat menarik pedangnya, kilatan pisau itu sudah menyambar lehernya lalu ditarik kembali.
"Kamu kalah." Jiang Fang mengerutkan alisnya menatap Luo Feng, "Lagi."
Kekuatan Pikiran Spiritual Luo Feng sudah mengelilingi pisau melengkung Jiang Fang. Jika pisau melengkung Jiang Fang hendak menyayat tenggorokan, kekuatan pikiran spiritualnya akan langsung mengendalikan pisau itu.
Tidak ada cara lain...
Kilatan pedang itu memang mengerikan.
"Baik." Luo Feng menyerang lagi.
"Cling!" "Cling!" Pisau melengkung kiri Jiang Fang hanya bersentuhan dua kali dengan pedang tempur Luo Feng, namun pertahanan tengah Luo Feng sudah terbuka lebar.
"Kenapa ilmu pedangmu begitu lemah?" Jiang Fang heran menatap Luo Feng, "Benarkah kamu mengalahkan William?"
Luo Feng merasa malu dalam hati.
Diremehkan oleh guru Dewa Perang wanita ini... Memang, sebelumnya guru Jiang ini kecepatan dan kekuatan ilmu pedangnya tidak lebih cepat darinya, tapi selalu bisa dengan mudah memutus ritme gerakannya. Gelombang niat bertarung dalam pedangnya yang tiada henti itu dengan mudah menghancurkan pertahanannya.
Dalam hal tingkat pemahaman... Guru Jiang ini jauh melebihi William. Lagipula Jiang Fang hanya menggunakan satu pedang, pisau melengkung satunya sama sekali tidak digerakkan.
"Jika menggunakan 'Kekuatan Pikiran Spiritual', aku bisa bertarung maksimal."
"Tapi kalau menggunakan ilmu pedang, kekalahan akan sangat menyakitkan."
"Guru, saya mengandalkan kecepatan dan tenaga pukulan untuk menekan William itu. Tenaga besar mengalahkan seribu trik, begitulah saya mengalahkannya," kata Luo Feng.
"Oh?"
Jiang Fang tersenyum puas, "Sepertinya tenaga pukulanmu sangat hebat. Mengontrol kekuatan tubuh membutuhkan presisi tinggi! Ini membuktikan dasarmu dalam pengendalian tenaga sudah baik. Walaupun ilmu pedangmu masih kasar, ini bisa ditingkatkan! Berapa kali pengganda tenaga pukulanmu?"
"2.8 kali," jawab Luo Feng.
"Luar biasa, baru masuk kamp pelatihan sudah mencapai level ini. Pantas direkrut khusus." Jiang Fang mengangguk, "Luo Feng, jangan minder dengan ilmu pedangmu yang masih dasar. Ini wajar! Jika anak muda sepertimu sudah menguasai ilmu pedang tingkat tinggi, itu justru aneh. Saya sendiri berlatih pedang selama 20 tahun baru mencapai level ini."
"Ikut aku."
Jiang Fang menyelipkan kembali dua pedangnya, berjalan di depan diikuti Luo Feng yang setia membuntuti guru Dewa Perang wanita ini.
