Ketika tengah malam pukul 12, Luo Feng sedang mengobrol dengan Xu Xin. Pada saat yang sama, laptopnya menerima peringkat akhir Daftar Hitam Naga bulan ini. Luo Feng melirik dan melihat peringkatnya tepat di urutan ke-68. Tampaknya dalam 40 menit terakhir, daftar peringkat ini tidak mengalami perubahan signifikan.
Malam ini Luo Feng merasa bahagia.
Namun Candis kembali ke tempat tinggalnya dengan wajah muram.
……
Di dalam paviliun Candis, tepatnya di ruang belajar.
Candis yang baru saja selesai mandi duduk di depan laptop. Komputer tersebut telah menerima dua permintaan obrolan video. Candis melirik - satu permintaan dari markas besar Keluarga Bolenas, dan satu lagi dari bibinya 'Vinina' yang saat ini tinggal di Tiongkok.
Mengklik 'terima' undangan obrolan dari bibi.
"Bibi," sapa Candis sambil tersenyum.
"Candis, sayangku, lama tidak bertemu," sambut Vinina penuh semangat.
Hubungan Candis dengan bibinya sangat dekat. Sejak kecil, hubungan orang tuanya tidak harmonis dan akhirnya bercerai. Candis dibesarkan oleh Vinina... Bagi Candis, Vinina tidak hanya sebagai bibi tetapi juga seperti ibu. Kemampuannya yang luar biasa ini juga hasil bimbingan dan pendidikan yang sengaja diberikan Vinina sejak kecil.
"Sayang, kelihatannya semangatmu kurang baik?" tanya Vinina.
“Hm, sedikit.” Candes mengangguk.
“Di pihak keluarga, karena masalah Luo Feng, mereka sangat tidak puas denganmu.” Venna tersenyum, Candes tidak bisa menahan diri untuk menggerutu: “Aku tahu para tua-tua itu akan mencari masalahku. Akhir bulan lalu, keluarga menyuruhku mengundang Luo Feng. Benar, aku yang memveto usulan itu. Tapi sekalipun aku turun tangan, tidak mungkin berhasil. Luo Feng sudah menolak semua pihak.”
3 Pada akhir bulan Maret, saat Luo Feng baru saja bergabung ke kamp pelatihan, keluarga Bolenas — salah satu keluarga inti HR Alliance — awalnya ingin mengundang Luo Feng.
Namun saat itu, kebetulan Candes dan William sedang memiliki konflik dengan Luo Feng. Masak Candes mau turun tangan mengundangnya?
“Beberapa orang di keluarga sengaja mencari-cari kesalahanmu.” Venna tidak peduli, “Jangan terlalu kamu hiraukan.”
“Kakak-kakak dan adik-adik lelakiku mati-matian mengincar posisiku. Mereka ingin aku membuat kesalahan besar agar posisiku sebagai ahli waris utama dicabut.” Candes menyeringai dingin.
Keluarga superkaya seperti Bolenas memiliki persaingan internal yang sangat kejam.
“Sayang, tenang saja. Bibi di sini pasti mendukungmu.” Venna tersenyum, “Lagipula di dalam klan, banyak yang mendukungmu. Kamu sekarang juga berprestasi bagus di kamp pelatihan nomor satu dunia. Percayalah, setelah lulus dari sini dan pengalamanmu lebih matang, pasti bisa mengambil alih seluruh keluarga.”
“Hm.” Candes mengangguk.
“Peringkatmu kali ini cukup bagus, berusahalah lebih keras agar tahun ini bisa masuk 30 besar.” Venna memberi semangat.
“Aku akan berusaha.” Candis mengangguk.
Bibi dan pamannya di sisi ini bisa dibilang pendukung setia Candis.
“Bibi ada satu hal yang ingin minta tolong padamu.” Ekspresi Venna sedikit berubah.
“Apa itu?” Candis bertanya bingung.
Venna menghela napas: “Kau juga tahu, adikmu Wei dibunuh.”
“Hm.” Candis mengangguk, dia tahu hal ini.
“Bibi ingin kau memperhatikan Luo Feng selama di kamp pelatihan. Jika kau menemukan kemungkinan dia adalah 'Pembaca Pikiran', langsung beri tahu bibi.” Kata Venna. Performa mencolok Luo Feng kali ini memang membuat Venna dan Li Yao curiga, makanya mereka meminta bantuan Candis.
“Pembaca Pikiran?” Candis terkejut, “Bibi, apa bibi mencurigai Luo Feng sebagai pelakunya?”
Penawaran Harga Selangit itu tentu saja dia ketahui.
“Jika dia Pembaca Pikiran, hampir pasti dialah pelakunya.” Venna mengangguk.
“Tapi kemungkinannya kecil kan?” Candis mengerutkan kening, “Tapi tenang saja Bibi, aku akan mengawasinya.”
……
Selama April, 28 hari pertama kompetisi sangat sengit, tapi peringkat sudah ditetapkan. Dua hari terakhir bulan April yaitu tanggal 29 dan 30, para peserta justru santai.
Tanggal 29, pukul 8 pagi, di sebuah aula latihan bela diri kecil di lantai dua Gedung Jiuchong.
"Kakak perempuan."
"Kakak laki-laki."
Setelah Luo Feng masuk ke aula latihan bela diri, dia menyapa tiga anggota lain yang sudah berada di dalam. Tak lama kemudian, dua anggota lainnya tiba. Total ada enam orang, empat di antaranya berasal dari Tiongkok dan dua berkebangsaan Kaukasia. Dari keenam anggota tersebut, tiga di antaranya adalah perempuan, mencakup setengah dari total anggota.
Dengan rasio gender di kamp pelatihan, proporsi perempuan dalam kelompok enam orang mereka termasuk cukup ekstrem.
"Luo Feng, kamu bisa masuk peringkat 68? Keren!" Seorang pemuda Tionghoa bertubuh tinggi dan kekar mengacungkan jempol sambil tersenyum, "Benar-benar - keren!"
"Adik kelas."
Seorang gadis Kaukasia berambut cokelat tersenyum pada Luo Feng dengan bahasa Mandarin yang fasih, "Di seluruh kamp pelatihan, banyak orang yang membicaramu di kantin pagi ini. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya, adik kelas sehebat ini. Aku harus belajar darimu, sore ini kita latihan pedai bersama?"
"Janet, naksir Luo Feng ya?" Gadis Kaukasia lainnya bercanda, "Luo Feng, Janet sedang mengajakmu kencan, jangan sia-siakan kesempatan ini."
"Memang kenapa kalau iya?" Janet menaikkan alisnya.
"Oh."
“Haha, Junior Luo Feng, masih belum memanfaatkan kesempatan ini?” Seketika yang lain ikut menggoda. Di kamp pelatihan, jumlah murid perempuan memang sedikit, sedangkan murid laki-laki sangat antusias menikahi murid perempuan. Bagaimanapun juga, lulusan elite training camp di masa depan pasti menjadi Dewa Perang. Pernikahan antar Dewa Perang akan menjamin masa depan anak-anak mereka dengan baik.
Luo Feng terdiam.
Gadis Barat memang lebih berani dibanding gadis Timur. Saat ini, Guru Jiang Fang memiliki enam murid. Karena Jiang Fang berkebangsaan Tionghoa, umumnya dia menerima murid dari Tiongkok... Kadang-kadang juga menerima murid dari negara lain atau kota basis, namun untuk negara lain biasanya hanya menerima murid perempuan!
“Guru.”
“Guru.”
Jiang Fang yang mengenakan seragam latihan ungu tersenyum memasuki ruangan. “Hari ini tanggal 29, kalian berenam lengkap. Hmm... Luo Feng, bagus, kemarin benar-benar memuaskan.”
Kelas pengajaran ilmu pedang ini baru berakhir pukul 10:30.
Semua murid pun beranjak pergi satu per satu.
“Luo Feng, tunggu sebentar.” Perintah Jiang Fang membuat lima murid lain keluar, menyisakan hanya Luo Feng dan Jiang Fang di aula latihan bela diri.
“Guru.” Luo Feng menatap Jiang Fang dengan bingung.
Jiang Fang tersenyum memandangi Luo Feng, matanya berkerut bahagia. Seorang guru akan sangat senang bisa mendapatkan murid berbakat seperti ini. Dengan suara lembut dia berkata: “Luo Feng, prestasimu mencapai peringkat 68 di bulan pertama ini padahal usiamu baru 19 tahun. Ditambah latar belakangmu yang sederhana tanpa dukungan khusus... Aku bisa membayangkan, berbagai negara dan organisasi di seluruh dunia pasti akan menawarkan kerja sama denganmu.”
“Hmm.” Luo Feng mengangguk.
“Tapi, guru ingin mengingatkanmu beberapa hal.” Jiang Fang berkata.
“Silakan guru berbicara.” Luo Feng penasaran, apa yang akan diingatkan oleh Guru Jiang Fang?
Jiang Fang berkata: “Elite Training Camp ini dibuka oleh Dojo Batas. Meskipun ada perjanjian antara dojo dengan berbagai negara dan HR Alliance untuk bersaing secara adil merebut talenta, tapi talenta sepertimu tidak akan mudah dibiarkan masuk ke organisasi lain oleh Dojo Batas. Dan aku juga menyarankanmu untuk tidak menerima tawaran organisasi lain. Lebih baik bergabung dengan Dojo Batas.”
Meskipun sebenarnya Luo Feng memang sudah anggota Dojo Batas.
Tapi bukan berarti harus seumur hidup di Dojo Batas. Misalnya setelah masuk Elite Training Camp, dia berhak menerima undangan dari organisasi lain.
“Mengapa?” tanya Luo Feng.
“Karena syarat yang diberikan Dojo Batas akan yang terbaik!” Jiang Fang tersenyum.
“Terbaik?” Luo Feng penasaran.
Biasanya organisasi yang latar belakangnya tidak cukup kuat, baru akan berusaha menawarkan perlakuan lebih tinggi untuk mempertahankan orang.
Apakah perlakuan dari Dojo Batas akan yang terbaik?
“Tentu.” Jiang Fang mengangguk, “Karena pemimpin dojo kita adalah petarung terkuat di dunia. Untuk peninggalan peradaban kuno maupun harta langka, pemimpin dojo selalu yang mendapat bagian terbanyak! Misalnya darah Naga... Di seluruh dunia, hanya pemimpin dojo kita yang menjual dan memasok darah Naga secara terbuka.”
Luo Feng mengedipkan matanya dua kali.
Dari perkataan Jiang Fang...
Pemimpin Dojo ‘Hong’ itu adalah orang terkaya nomor satu di dunia.
“Tunggu saja, dalam satu dua hari terakhir ini, pihak pimpinan tinggi kemungkinan akan memanggilmu.” Kata Jiang Fang.
……
Ruang virtual.
Sebuah aula pertemuan besar, lantainya berwarna perak, dindingnya perak, meja bundar raksasa itu juga perak! Hanya enam kursi yang berwarna hitam pekat, seolah mampu menelan segala sesuatu. Saat ini, di sekitar meja perak tersebut...
Lima dari kursi tersebut diduduki lima orang berjubah putih.
Langit-langit aula pertemuan adalah hamparan bintang tak berujung, bagai tanpa batas.
Lima orang berjubah putih itu terdiri dari tiga orang Tionghoa, satu kulit putih, dan satu kulit hitam.
“Saudara-saudara, inilah data Luo Feng.”
“Level Menara Ujinya 2.9, tingkat tenaga pukulan 2.8, artinya amplitudo tempur 8.12, termasuk kategori 'predikat sangat baik'.” Kata seorang Tionghoa berjubah putih. “1-2 termasuk dasar, 2-4 menengah, 4-8 tinggi. 8-16 ini predikat sangat baik, Luo Feng baru saja masuk kategori ini.”
Seorang berjubah putih kulit hitam mengangguk: “Poin prestasi pemburuan monsternya setara dengan murid tahun ketiga di kamp pelatihan. Amplitudo tempur predikat sangat baik, meskipun baru masuk, sudah menyamai rata-rata murid tahun keempat. Gabungan keduanya, peringkat 68.”
“Inspektur Wang, saya setuju merekrut Luo Feng, tapi tentang perlakuan yang Anda berikan...”
“Vladimir, menurutku perlakuan ini tidak berlebihan.”
Kelima orang berjubah putih ini terus berdebat.
Jika dilihat oleh beberapa Dewa Perang dari Dojo Batas, pasti mereka akan sangat terkesima. Karena inilah rapat tertinggi legendaris Dojo Batas yang disebut Rapat Meja Bundar! Hanya enam orang yang berhak mengikuti Rapat Meja Bundar — Pemimpin Dojo 'Hong' dan Lima Inspektur Besar. Kelima Inspektur Besar ini semuanya merupakan eksistensi yang melampaui Dewa Perang!
Pemimpin Dojo dan Lima Inspektur Besar adalah pucuk pimpinan tertinggi Dojo Batas!
Setiap dari mereka mampu membuat sebuah negara gentar.
Biasanya Rapat Meja Bundar diadakan oleh Lima Inspektur Besar, sementara Pemimpin Dojo sendiri jarang turut campur. Karena Lima Inspektur Besar tersebar di berbagai belahan dunia, rapat ini selalu digelar di ruang virtual. Alhasil, para Dewa Perang lain hanya mendengar kabar tentang Rapat Meja Bundar namun tak pernah menyaksikannya.
"Lima Inspektur Besar!" Suara elektronik bergema.
Hening.
Kelima inspektur mengangkat pandangan ke langit-langit ruang rapat. Dari hamparan bintang virtual, lima dokumen turun melayang dan mendarap di hadapan mereka. Suara elektronik melanjutkan: "Ini adalah keputusan Pemimpin Dojo mengenai penanganan kasus Luo Feng. Bila ada keberatan, laporkan kepada Pemimpin Dojo. Bila tidak, segera eksekusi keputusan ini."
"Ada keberatan?" Suara elektronik bertanya.
"Tidak." "Tidak." "Tidak." "Tidak." "Tidak."
Setelah membuka dokumen sepintas, kelima inspektur langsung merespons berurutan.
"Kalau begitu, Inspektur Wang, segera eksekusi!" Perintah suara elektronik.
