Hari terakhir bulan April, pagi hari. Hujan musim semi berjatuhan membawa hawa dingin yang menusuk.
Di Kota Basis Hongning, sebuah vila kuno bergaya klasik yang sunyi di Pusat Pelatihan Elit.
Jiang Fang yang mengenakan pakaian dalam putih sedang duduk bersila dengan tenang di tengah aula latihan bela diri, melakukan tarikan napas panjang dan perlahan berulang-ulang. Selama proses pernapasan, keringat terus mengucur dari kulit Jiang Fang, seluruh kulit dan otot tubuhnya memerah ringan. Tiba-tiba suara seruling yang merdu terdengar, membuat Jiang Fang membuka matanya.
"Siapa yang menelepon di saat seperti ini?" Jiang Fang bertanya-tanya sambil bangkit, berjalan tanpa alas kaki di aula latihan menuju ponsel di sudut ruangan.
Matanya langsung tertuju pada nama yang terpampang di layar ponsel.
Ekspresi Jiang Fang berubah drastis, sikapnya langsung menjadi sangat serius: "Inspektur Wang!"
"Jiang Fang, segera beri tahu muridmu Luo Feng dan bawa dia ke sini," suara serak terdengar dari ponsel.
"Baik," jawab Jiang Fang cepat.
Setelah menutup telepon, senyum tipis mengembang di wajah Jiang Fang: "Pihak atas benar-benar mencari Luo Feng. Memang pantas, ini pertama kalinya dalam 8 tahun ada murid yang langsung masuk 100 besar sejak awal pelatihan, apalagi Luo Feng berada di peringkat ke-68." Panggilan ini sudah dia antisipasi sebelumnya. Segera Jiang Fang menghubungi nomor Luo Feng.
"Tuuut——tuuut——tuuut——"
Bunyi sibuk terus bergema.
"Hmm?"
"Kenapa tidak diangkat?" Alis Jiang Fang berkerut, lalu menutup ponsel. Setelah berganti pakaian, dia langsung menuju tempat tinggal Luo Feng.
……
Di ruang bawah tanah paviliun Jiangnan Ge milik Luo Feng.
Luo Feng yang hanya mengenakan celana panjang tanpa alas kaki dan bertelanjang dada terlihat basah kuyup oleh keringat, rambutnya pun seluruhnya lembap.
“Sabet!” Di ruang bawah tanah berukuran 5x5 meter ini, kaki Luo Feng bergerak lincah. Dengan langkah kilat ke depan, tangan kanannya yang berbentuk pisau tangan menyabet vertikal ke bawah. 'Sreett!' Udara terkoyak seperti sobekan kertas, disusul ledakan keras. Usai menyabet, tangan kanannya langsung menarik ke atas dengan langkah mundur!
“Sambit!”
Kekuatan Pikiran Spiritual Luo Feng merasakan dengan jelas gelombang udara yang terbelah seperti air di kedua sisi pisau tangan, disertai ledakan udara yang dahsyat.
Pisau tangan ini bagai pedang sungguhan, setiap sabetannya melampaui kecepatan suara.
Dalam ruang paduan logam ini, bayangan Luo Feng terkadang samar, terkadang jelas. Setiap perpindahan kakinya memiliki kecepatan yang menakutkan. Sabetan pisau tangannya menyerang udara layaknya pedang sesungguhnya, dengan serangan beruntun yang masing-masing meledakkan 2.8 kali tenaga.
Tinju terayun ribuan kali, gerak tubuh pun mengalir alami.
Ini adalah nasihat Jiang Fang: Baik itu ilmu pedang, gerak tubuh, atau keahlian lain, hanya melalui latihan berulang seseorang bisa berkembang. Berdiam diri merenungkan teori tanpa praktek takkan membuahkan hasil.
Ingin meningkatkan gerak tubuh?
Latih!
Ingin menguasai ilmu pedang?
Latih!
Ingin tenaga pukulan lebih dahsyat?
Latih!
Hapi melalui tempering berulang dalam jangka panjang, ditambah kecerdikan dan pemahaman, barulah kemajuan bisa dicapai!
……
Berbalut baju latihan longgar dari sutra hitam, Jiang Fang yang memayungi payung tiba di Jiangnan Pavilion.
“Luo Feng!” Begitu tiba di halaman Jiangnan Pavilion, Jiang Fang langsung berteriak.
Dari lantai dua paviliun sebelah, seorang gadis meloncat turun sambil memegang payung. Itu adalah Zhao Ruo. Dengan senyum lebar, Zhao Ruo berkata: "Guru Jiang Fang, kalau mau mencari adik kelas Luo Feng, kenapa tidak telepon saja? Masih repot-repot datang sendiri?"
Swoosh!
Dari paviliun tempat Luo Feng tinggal, terlihat sosok manusia melesat masuk ke lantai satu, lalu cepat-cepat naik ke atas: "Guru, saya akan segera turun."
Zhao Ruo dan Jiang Fang saling pandang bingung.
Mereka berdua adalah Petarung tingkat tinggi, penglihatan mereka sangat tajam. Tentu saja mereka melihat Luo Feng tadi bertelanjang kaki, hanya mengenakan celana panjang.
"Adik kelas sangat rajin, sampai berkeringat," puji Zhao Ruo, "Tapi postur tubuhnya juga bagus, setuju kan, Guru?"
"Dasar gadis kecil ini," Jiang Fang antara ingin tertawa dan menangis.
Malah diusili oleh Zhao Ruo.
Zhao Ruo menjulurkan lidah membuat muka konyol, lalu terkikik.
"Shi Jiang tidak ada?" tanya Jiang Fang.
"Kakak kelas Shi Jiang sudah pergi ke Ninefold Tower sejak pagi. Dia berbeda dengan kami, setiap bulan bisa mendapat jatah waktu lama di Trial Chamber dan Ancient Civilization Gravity Chamber." Zhao Ruo menggelengkan kepala sambil berpura-pura menghela napas, "Kasihan. Mungkin dalam satu dua tahun, adik kelas Luo Feng juga akan masuk 10 besar. Dibandingkan dengan mereka berdua, rasanya malu!"
Jiang Fang tersenyum: "Kalau mau berkembang, kau harus lebih fokus dan berusaha."
Saat itu, Luo Feng yang mengenakan pakaian kasual langsung menyambar payung dan berlari turun: "Guru."
“Ikut aku.” Jiang Fang berkata.
Luo Feng juga patuh membuka payung, mengikuti di samping Jiang Fang, meninggalkan Paviliun Jiangnan bersama.
Berjalan di dalam kamp pelatihan yang diselimuti hujan gerimis dan kabut, memiliki cita rasa yang unik.
Jiang Fang melirik Luo Feng dan tersenyum: “Luo Feng, Inspektur Wang ingin bertemu denganmu.”
“Inspektur?” Luo Feng terkejut.
Inspektur adalah sosok puncak hierarki sejati di Dojo Batas. Legenda mengatakan yang benar-benar memegang kendali di Dojo Batas adalah Ketua Dojo dan lima Inspektur! Namun status Ketua Dojo yang transenden sebagai petarung terkuat di dunia, membuat sebagian besar urusan justru ditangani oleh lima Inspektur.
“Sudah kubilang sebelumnya, atasan akan memanggilmu, benar kan?” Jiang Fang tertawa.
“Guru, adakah hal yang perlu kuperhatikan saat bertemu Inspektur?” Luo Feng merasa gugup.
Bagaimanapun juga ini Inspektur!
Salah satu sosok yang berdiri di puncak umat manusia, memiliki kekuatan tempur yang luar biasa. Sebelumnya Luo Feng hanya pernah melihat sekilas dari kejauhan sosok bernama 'Zhu Xi' yang melampaui Dewa Perang dalam upacara peringatan untuk Lu Gang. Saat itu para petinggi militer, politisi, serta para Dewa Perang semuanya bersikap sangat hormat, bahkan rela menjemput di bandara.
“Jangan khawatir, ini bukan permintaan darimu tapi panggilan resmi dari perguruan kita.” Jiang Fang berbicara santai, “Jadi, tidak perlu kaku. Ku yakin Inspektur Wang melihatmu, meski tidak tersenyum, setidaknya... tidak akan menunjukkan sikap sok kuasa sebagai Inspektur.”
“Kamu hanya perlu memperhatikan sikap, jangan sombong. Perlakukan beliau seperti guru atau orang tua.” Jiang Fang berkata.
“Oh.” Luo Feng mengangguk.
Mengikuti Jiang Fang, mereka segera menemukan sebuah vila yang terlihat sederhana dan tenang di area kompleks guru-guru Dewa Perang. Vila ini bergaya arsitektur Dinasti Tang kuno Tiongkok. Satu-satunya perbedaan dengan vila guru Dewa Perang lainnya adalah... luasnya lebih besar.
“Guru Jiang Fang, Yang Mulia Inspektur sedang menunggu Anda dan murid Luo Feng di dalam.” Di pintu vila, seorang manula yang berperan sebagai pelayan tersenyum.
Masuk ke halaman vila.
Luo Feng langsung melihat tiga wanita sedang mengobrol di ruang tamu lantai satu vila.
“Wah, Xiao Jiang datang.” Salah satu wanita yang terawat baik dengan aura bangsawan berkata, “Lao Wang ada di ruang tamu lantai atas. Barusan dia bilang... biarkan anak muda bernama Luo Feng yang naik. Xiao Jiang, kamu temani kami ngobrol dulu, nanti main mahjong?”
“Iya, Xiao Jiang. Jangan hanya terus berlatih saja.” Tambah wanita lain.
Kebanyakan wanita di kamp pelatihan adalah keluarga guru-guru Dewa Perang.
“Kamu naik saja.” Jiang Fang berpesan.
“Baik.”
Luo Feng berjalan sendirian menyusuri tangga ke atas. Begitu tiba di lantai dua, ia sudah mencium aroma teh samar yang membuat tubuh dan pikiran rileks. Mengikuti aroma tersebut, dengan mudah ia sampai di depan pintu ruang tamu.
Pintu terbuka lebar.
"Masuk." Suara serak terdengar.
Luo Feng memasuki ruang tamu. Pandangan pertamanya langsung tertuju pada satu-satunya orang di ruangan selain dirinya - seorang pria kurus berjanggut tipis model kumis delapan karakter, terlihat sekitar empat puluhan. Dari raut wajahnya terlihat dulunya pasti tampan. Pria ini duduk bersila dengan tenang, mata terpejam, tangan memainkan tasbih.
Secangkir teh terletak di atas meja rendah di depannya.
"Yang Mulia Inspektur." Luo Feng sedikit membungkuk.
Pria kurus itu perlahan membuka mata. Tatapannya membuat Luo Feng sejenak merasa terpisah dari dunia. Ruang tamu ini bagai dimensi tersendiri, dengan sang inspektur sebagai 'dewa' di dalamnya. Tekanan tak kasat mata ini membuat nafas Luo Feng tertahan.
"Duduk!" Pria itu menunjuk lantai seberang meja.
Di ruang tamu ini tidak ada kursi. Bagaimana caranya duduk?
Luo Feng pun meniru Inspektur Wang, duduk bersila di lantai.
"Pelajari kontrak di hadapanmu baik-baik. Jika tidak ada masalah, tanda tangani." Inspektur Wang berkata datar, lalu kembali memejamkan mata sambil memutar tasbih.
Di atas meja memang terdapat setumpuk dokumen kontrak setebal tiga halaman.
Luo Feng mengambil dan mulai memeriksa dengan cermat.
Ini adalah kontrak resmi rekrutmen Dojo Batas, berbeda dari kontrak biasa... Misalnya petarung biasa yang bergabung dengan Dojo Batas tidak menerima gaji. Seperti Luo Feng sebelumnya! Meski tanpa gaji, Dojo Batas juga tidak memberikan banyak persyaratan untuk petarung biasa ini.
Tapi kontrak ini berbeda!
Hak dan keuntungan ada! Tapi juga ada tanggung jawab!
"Dana aktivitas tahunan 5 miliar Hua Xia Bi?" Luo Feng sedikit mengerutkan kening, harga ini tidak tinggi, bahkan bisa dibilang sangat rendah.
Dewa Perang pemula saja bisa menghasilkan sebanyak ini dalam setahun.
Sedangkan Luo Feng sekarang lebih diminati daripada Dewa Perang kelas tinggi. Syarat yang diberikan organisasi lain, dana aktivitas tahunan tidak ada yang di bawah 10 miliar Hua Xia Bi.
"Hmm..."
"Menurut kontrak ini, hanya segelintir orang di Dojo Batas yang bisa menerima gaji? Gaji berdasarkan posisi?" Dalam kontrak juga disebutkan kuota dana aktivitas untuk berbagai level, bahkan 'Inspektur' yang memiliki posisi tertinggi di antara Dewa Perang hanya mendapat dana 10 miliar per tahun.
Dana aktivitas Dojo Batas relatif rendah.
Tapi mereka yang bergabung dengan Dojo Batas umumnya bukan demi uang!
"Hah?"
Saat membuka lembar ketiga, mata Luo Feng berbinar.
"Pihak B sebelum 1 Agustus 2057, jika amplitudo pertempuran mencapai 12, akan menerima set lengkap seragam tempur seri 9, senjata, satu set lengkap manual rahasia, dan satu dosis Darah Naga senilai 80 miliar."
“Pihak B sebelum 1 Agustus 2057——1 Januari 2058, amplitudo kekuatan tempur mencapai 12, akan mendapatkan seragam tempur seri 9 dan perlengkapan senjata lengkap senilai 3 miliar tetes giok ditambah satu tetes.”
“Pihak B sebelum 1 Januari 2060, amplitudo kekuatan tempur mencapai 16, akan mendapatkan Seragam Tempur SS dan perlengkapan senjata lengkap senilai 8 miliar satu set Darah Naga, tiga set lengkap kit rahasia apa pun, serta satu set peninggalan peradaban kuno 'Hei Shen'.”
“Pihak B sebelum...”
……
