Li Yao si Elang Botak yang bersenjata lengkap dengan hanya mata, hidung dan mulut yang terlihat, berdiri di padang gurun bagai dewa perang. Keganasannya membuat yang lain membeku.
Bau darah menyengat.
“Tak disangka, Luo Feng sudah berkembang menjadi sekuat ini. Jika bukan karena Black God Suit, mungkin aku tak yakin bisa mengalahkannya.” Li Yao si Elang Botak menyipitkan mata, sinar dingin berkilat di pupilnya, “Diterjang seranganku langsung dua kali, dia masih belum mati. Dan dia sudah tahu kehebatan Black God Suit-ku, mungkin next time dia tak akan mudah membiarkanku mendekat.”
Li Yao si Elang Botak juga gelisah.
“Hanya ada satu cara!”
“Kejar terus sampai dia terpaksa terbang ke udara. Begitu mengudara... dia akan jadi sasaran meriam laser!” Senyum dingin mengembang di wajah Li Yao si Elang Botak.
“Ya, meriam laser!”
Wajah Li Yao si Elang Botak berubah pucat. Baru saja dia menyaksikan Pisau Terbang Luo Feng membantai banyak orang dalam kerumunan. Perlu diketahui, meriam laser adalah senjata paling canggih umat manusia saat ini. Dengan teknologi setinggi ini, tanpa personel profesional, meski semua komponen tersedia, Li Yao si Elang Botak tetap tak bisa memasang dan mengoperasikannya.
“Klein!” Li Yao tiba-tiba menoleh.
Dari kejauhan, seorang pria kulit putih berjanggut segera berlari mendekat, membungkuk hormat: “Tuan Li.”
“Bagaimana kondisi tim profesional yang kamu bawa? Banyak korban?” Li Yao buru-buru bertanya.
Klein yang wajahnya pucat itu menjawab dengan sopan: “Tim kami total sembilan orang termasuk saya. Baru saja dua tewas, dua terluka.”
“Bisakah merakit meriam laser dan mengoperasikannya?” Li Yao mendesak.
“Hmm...”
Klein mengerutkan alisnya tipis.
Li Yao tak bisa menahan getaran di hatinya. Meriam laser besar semacam ini adalah senjata terkuat manusia yang mampu dengan mudah membasmi monster level lord, bahkan melukai parah monster level raja! Tentu banyak bagian yang kompleks, biasanya membutuhkan spesialisasi. Setiap bagian dikerjakan oleh personel khusus. Terkadang jika kehilangan satu orang kunci, meriam laser ini tak bisa dirakit.
"Hanya di bagian perakitan sirkuit T11-P..." Klein terlihat ragu.
"Kutanyakan, bisakah kau merakitnya sekarang?" suara Li Yao rendah dan tegas.
Melihat ekspresi dingin Li Yao, Klein gemetar. Dengan gigih dia menjawab: "Dengan kerja sama tujuh orang, bisa."
"Bagus." Li Yao mengangguk. "Segera rakit!"
"Di sini?" Klein terkejut.
"Ya, di sini!" Li Yao menyeringai dingin. "Aku tak punya waktu mengangkut ini ke puncak bukit. Aku yakin Luo Feng pasti tak rela, akan menyelinap ke bukit untuk mengintai kita... Begitu kepalanya muncul, meriam laser yang terpasang akan langsung membidik dan menembaknya!"
Li Yao sangat paham...
Karena Luo Feng sudah menemukan jejak mereka, mengangkut komponen meriam laser ke bukit untuk dirakit berisiko ketahuan. Dengan kemampuan Luo Feng sebagai Pembaca Pikiran, meski tak bisa mengalahkan Li Yao, menghancurkan meriam laser itu bukan hal sulit.
Klein mengangguk cepat: "Siap!"
Klein segera berlari ke arah anggota kelompoknya, Li Yao juga berjalan mendekat untuk melihat para profesional ini membuka peti, sambil memberi perintah: "Yang lainnya awasi ketat sekeliling, jangan sampai ada monster yang mengganggu atau merusak."
"Siap!" Puluhan orang serentak menjawab.
Tiba-tiba keriuhan terdengar dari kelompok profesional tersebut, Li Yao heran menoleh.
"Tuan Li, Tuan Li." Klein buru-buru berlari mendekat.
"Ada apa?" tanya Li Yao.
"Tuan Li, tadi... tadi..." Wajah Klein pucat pasi, tubuhnya gemetar.
"Bicara!" Li Yao melotot.
Klein gemetar menjawab: "Saat Pembaca Pikiran itu menyerang tadi, banyak orang panik kabur. Ada yang terhuyung-huyung menghindari Pisau Terbang sampai menabrak peti. Bahkan salah satu peti... tertembus oleh Pisau Terbang yang liar."
"Apa?!" Wajah Li Yao berubah drastis.
Peti yang terguling mungkin masih aman karena perlindungan peredam komponen presisi di dalamnya.
Tapi peti yang tertembus Pisau Terbang pasti telah merusak komponen di dalamnya.
"Cepat, buka peti itu!" Li Yao segera bergegas mendekat.
Klein juga buru-buru berlari mendekat, sedangkan saat itu, anggota lain berdiri dengan wajah masam di sebelah sebuah kotak. Li Yao melihat dengan jelas, di sisi kotak itu terdapat lubang yang menembus seluruh bagian, bahkan dengan mata telanjang bisa melihat serpihan pecahan kaca. Jelas peralatan di dalamnya sudah rusak!
"Brengsek, brengsek!!!" Kedua mata Li Yao memerah.
Baru datang saja, sudah muncul masalah sebesar ini.
Sebenarnya Li Yao tidak tahu...
"Dulu Luo Feng hanya fokus membunuh, sama sekali tidak memperhatikan kotak-kotak ini. Namun saat itu, tiga pisau terbang dihalau oleh 'Kitahara Gou' si Dewa Perang menengah melalui teknik pertahanan. Dengan kecepatan luar biasa pisau terbang, daya hancurnya tetap mematikan saat terpental. Salah satunya bahkan menembus kotak ini."
"Tuan Li, jika komponen di dalam ini adalah perangkat pemandu radar, mungkin masalahnya tidak terlalu serius." Klein segera menjawab.
"Buka!" Li Yao berteriak marah sambil melirik para profesional itu.
Para ahli ini pun menyadari...
Mengingat sifat sang bos yang sedang di hadapan mereka, jika meriam laser rusak dan tidak bisa dirakit, mungkin hanya ada satu akhir bagi staf tak berguna - dibantai habis oleh majikan mereka!
Para profesional langsung membongkar dan memasang, membuka kotak.
“Gemerisik!” Kotak terbuka.
Klein melotot: “Ini energi?”
“Energi?” Semua profesional di samping juga melotot.
"Ada apa?" Li Yao di samping menatap Klein. Klein memeriksa kotak dengan cermat, lalu berkata dengan antusias, "Tuan Li, keberuntungan kita luar biasa. Kotak yang tertembus ini berisi sumber energi meriam laser. Meskipun dua unit energi rusak, masih ada satu unit yang utuh. Artinya... sumber energi meriam laser ini bisa melakukan satu serangan frekuensi tertinggi. Untuk level di bawahnya, bisa melakukan tiga kali serangan."
Li Yao diam-diam melepas napas lega.
Syukurlah ini sumber energi. Tiga serangan level sekunder juga cukup bagus. Setiap serangan ini bisa dengan mudah menghancurkan Dewa Perang terkuat dan monster level lord terkuat.
"Lakukan perakitan!" perintah Li Yao.
"Ya!" Semua anggota tim profesional yang merasa baru saja lolos dari maut segera mulai merakit dengan gesit.
……
Di markas Luo Feng di Pegunungan Kera.
Dalam gua yang remang, Luo Feng duduk bersandar di dinding batu dengan wajah pucat.
"Untung tulang tidak patah," Luo Feng menggosok perlahan siku lengan kirinya, mengingat kejadian sebelumnya masih membuatnya bergidik, "Li Yao si Elang Botak ini sendiri sudah veteran Dewa Perang kelas tinggi. Kekuatan fisiknya diperkirakan mencapai 400.000 hingga 500.000 kilogram, ditambah teknik pengeluaran tenaga yang meningkatkan 3-4 kali lipat. Satu tebasan pedangnya pasti melebihi satu juta kilogram!"
Tebasan pedang Li Yao si Elang Botak tadi, meskipun sudah terganggu oleh kekuatan pikiran spiritualku yang menghantam perisai, tetap membuat tulangku retak!
“Di udara, Li Yao si Elang Botak pernah memperpanjang tangannya secara tiba-tiba dan menebaskan pedang yang membuat Luo Feng muntah darah serta melukai celah jempol tangan kanannya. Namun serangan ini hanya menghasilkan setengah kekuatan maksimum karena melalui ekstensi 'Black God Suit'.”
Dua serangan pedang ini...
Li Yao si Elang Botak gagal melepaskan serangan penuh kekuatannya.
Meski begitu, Luo Feng sama sekali tidak bisa melawan!
“Kecepatannya melebihi aku.”
“Serangannya lebih kuat dariku.”
“Pertahanannya juga jauh lebih unggul.”
“Keunggulanku adalah serangan yang lebih tak terduga dan kemampuan kabur yang lebih mudah.” Alis Luo Feng berkerut, “Setelan Black God itu terlalu istimewa, bisa memanjang sesuai keinginan pemakai. Tidak hanya menutupi seluruh tubuh, bahkan bisa memanjang puluhan meter. Di udara, ini membuatku mudah terkena serangan.”
Saat hendak kabur, Li Yao bahkan mencoba mengikatku dengan lengan yang tiba-tiba memanjang!
Jika sampai terikat, nyawaku pasti melayang.
“Pertempuran berikutnya dengan Li Yao harus menjaga jarak lebih dari 20 meter.” Luo Feng bertekad dalam hati.
……
Saat Luo Feng beristirahat di markas, di padang liar, Li Yao menunjukkan kekuatan luar biasa dengan mengusir pemimpin kawanan monster 'Monster Level Lord' yang menyerang, membuat kawanan monster lainnya takut mendekati manusia.
“Tuan Li, semua sudah terpasang!” seru Klein dengan semangat.
“Oh?”
Li Yao segera berjalan mendekat。
Di depan terlihat sebuah instrumen besar yang menyerupai 'satelit'. Instrumen ini memiliki dua sayap sepanjang hampir sepuluh meter, dengan bagian tengah berupa silinder berbentuk tabung seperti turbin. Di kedua sisi silinder besar ini terdapat dua silinder kecil。
"Sudah ketemu posisi Luo Feng?" tanya Li Yao。
"Sudah."
Klein menunjuk ke tampilan radar di sampingnya, "Luo Feng ini berada dalam radius lima kilometer dari kita. Radar kita masih bisa mendeteksinya meski samar. Tapi radar biasanya untuk objek besar, tubuh manusia terlalu kecil. Jika jaraknya lebih jauh... akan sulit dilacak. Kalau begitu harus pakai sistem penguncian laser."
"Penguncian laser?" Li Yao mengerutkan kening。
"Ya."
Klein mengangguk, "Panduan laser memiliki akurasi tinggi dan bisa mengunci target jarak jauh. Tapi kelemahannya... tidak boleh ada penghalang antara laser dan target. Misalnya ada gunung besar menghalangi seperti sekarang, mustahil menggunakan laser."
"Tapi karena jarak masih dekat, radar sudah cukup untuk mengunci target," kata Klein penuh keyakinan。
"Bisa langsung dihancurkan sekarang?" desak Klein。
"Tidak bisa," Klein menggeleng, "Target saat ini berada di dalam pegunungan, terkubur di balik lapisan batuan setebal lebih dari 300 meter! Laser akan kehabisan daya sebelum menembusnya."
300 meter tebalnya batuan...
"Bahkan Dewa Perang paling hebat sekalipun, tidak mungkin bisa menembus gunung sedalam 300 meter dengan satu pukulan."
"Tapi, selama dia muncul dari pegunungan."
"Atau, selama ketebalan batuan penghalang di bawah sepuluh meter, kita bisa menembus batuan dan membunuhnya." Klein berkata dengan penuh keyakinan.
"Bagus." Mata Li Yao berbinar-binar, "Lacak Luo Feng! Aku tidak percaya... dengan kelicikan bocah ini, pasti akan mengintai menggunakan teleskop! Begitu target dalam kondisi bisa ditembak, langsung bunuh!"
"Siap!" Klein menjawab keras.
Li Yao memandang jauh ke arah Pegunungan Kera, senyum kejam mengembang di wajahnya: "Mati di bawah senjata laser, itu sudah cukup membanggakan."
