"Untuk apa kau butuh nomor teleponnya?" Suara Venna menggema dari jam tangan komunikasi.
“Cepat, jangan banyak bicara.” Li Yao berkata dengan panik.
Suara Venna juga mengandung kemarahan: "Yao, jangan sembarangan. Jika kau ingin memastikan lokasi Luo Feng, cara terbaik adalah melalui aku. Jika kau langsung meneleponnya, meski bisa mengonfirmasi posisinya, dia juga akan tahu lokasimu!"
“Dan telepon darimu akan membuatnya curiga.” Venna tidak puas, “Aku akan segera mencari cara untuk memberikan posisinya padamu.”
Li Yao mengerutkan kening, dia tahu perkataan istrinya masuk akal.
“Baik, cepatlah.” Li Yao mendesak.
……
Di Kota Basis Paris, sebuah ruangan luas.
Tiga laptop terbuka bersamaan, dua pria dan satu wanita duduk di depan komputer sementara Venna berdiri di samping dan memberi perintah: “Hubungi Luo Feng menggunakan nomor telepon keluarganya.”
“Ya.”
Melalui software komputer, mudah membuat panggilan masuk di jam tangan komunikasi Luo Feng menampilkan nomor yang mereka inginkan.
“Nyonya, koordinat posisi terkonfirmasi.” Wanita berkulit hitam itu segera melapor.
“Langsung kirim ke Tuan.” Perintah Venna.
……
Li Yao yang berdiri di tepi sungai besar itu melihat koordinat yang masuk dan mencemooh: “Ternyata hanya berjarak belasan kilometer dariku.”
Bagi seorang Dewa Perang, jarak belasan kilometer memang bukan masalah.
"Para petarung tingkat Dewa Perang seperti ini, terutama kelas tinggi, tubuh mereka puluhan ribu kali lebih keras dari berlian. Peluru senapan runduk pun tak bisa menembus kulitnya. Satu pukulan mereka bisa mencapai ratusan ribu kilogram. Bagi makhluk evolusi seperti ini... mereka adalah senjata manusia sejati, ancamannya melebihi pasukan militer."
Swoosh!
Bagaikan kilat, dia melesat mengejar Luo Feng yang berada di kejauhan.
……
Dia mengejar, sementara Luo Feng juga terus bergerak maju di dasar air.
Dengan kemampuan fisik Luo Feng yang mendekati level Dewa Perang Tingkat Awal, ia bisa menahan napas di bawah air hampir setengah jam. Orang biasa saja bisa bertahan beberapa menit, jadi wajar jika Luo Feng mampu setengah jam.
"Hm?"
"Jam tangan komunikasi bergetar?" Luo Feng heran melihat jamnya yang merupakan bagian dari seragam tempur seri 9. Fungsi waterproof hanyalah fitur kecil. "Nomor yang muncul... ini nomor rumah?"
"Tapi aku tidak memberikan nomor baru ini ke keluarga?"
Luo Feng bingung.
Nomor jam tangan komunikasi baru ini sengaja digunakan Luo Feng sebagai umpan untuk menjerat Pasangan Elang Botak dan Kalajengking Beracun, jadi tidak diberitahukan ke keluarga. Komunikasi dengan keluarga tetap menggunakan ponsel pribadinya!
"Ayah Ibu-ku orang biasa. Kalau ingin menghubungi, langsung saja telepon ponselku. Mustahil mereka repot-repot mencari nomor Kamp pelatihan elit ini lalu menelepon ke sini." Luo Feng paham, memalsukan nomor telepon yang muncul itu mudah dilakukan.
"Mencoba melacak lokasiku melalui nomor ini?"
"Maaf saja."
“Luo Feng menyeringai, menekan tombol saklar, menahan lama——”
Bip!
Jam tangan komunikasi langsung mati.
Memang ada dua cara agar orang lain tidak bisa menghubungi telepon kita atau melacak posisi kita——1, langsung buang jam tangan komunikasi dan pisahkan diri dari alat. Orang lain bisa melacak posisi jam tangan tapi tidak tahu posisi orangnya. 2, lepas baterai atau langsung matikan alat.
Matikan listrik! Begitu listrik mati, jam tangan komunikasi hanyalah seonggok logam.
……
Di tepi sungai.
“Koordinat posisinya mana?”
“Aku tanya, koordinatnya mana?” Li Yao tidak tahan lagi membentak, wajahnya mengerang.
Video Venna muncul di jam tangan komunikasi sambil menggeleng, “Yao, Luo Feng sudah mematikan jam tangan komunikasinya.”
“Maksudmu apa?” Mata Li Yao seolah menyemburkan api.
“Tidak bisa menemukan posisi Luo Feng lagi.” Venna menggeleng.
Li Yao menggemetarkan tinjunya marah. Hilang? Dari Eropa dia membawa pasukan jauh-jauh ke sini, baru tiba langsung dihancurkan Luo Feng. Sekarang jam tangan komunikasinya dimatikan, tidak bisa konfirmasi posisi. Kalau sampai dia sendiri tidak bisa menemukan Luo Feng, apalagi membunuhnya!
Sia-sia!
Sia-sia belaka!
“Bajingan, bajingan!” Li Yao menggeram marah, urat di dahinya menonjol.
……
Ketika Li Yao kehilangan jejak Luo Feng, hari sudah senja. Langit kelabu, sebuah pesawat tempur segitiga hitam melesat dengan kecepatan yang mengagumkan di atas benua Australia.
Di dalam pesawat tempur ini, terdapat satu pilot dan dua penumpang.
"Li Yao benar-benar kejam. Untuk menghadapi Luo Feng, dia sampai menggunakan meriam laser." Salah satu dari dua penumpang, seorang pria tinggi besar tertawa keras. Di sebelahnya, seorang pria India bertubuh ramping dengan rambut sedikit ikal berbicara dalam bahasa Mandarin yang kaku: "Dia sudah benar-benar gila, jadi tidak akan ragu menggunakan cara apa pun."
"Wah, Puka, kamu sudah bisa menggunakan idiom?" Pria tinggi itu memuji.
Pria India itu tersenyum tipis tanpa banyak bicara.
"Tsk, meriam laser. Jujur saja, meskipun aku sudah mencapai level ini, selama bertahun-tahun aku belum pernah melihat langsung meriam laser." Pria tinggi itu tak bisa menahan kekagumannya. "Keluarga Bolenas memang pantas disebut pedagang senjata besar. Mereka mengontrol begitu banyak perdagangan senjata, bahkan bisa mendapatkan meriam laser ini."
"Hmph."
Pria India itu mendengus dingin, "Mereka banyak menyelundupkan bom nuklir dan meriam laser."
Tiba-tiba, kecepatan pesawat tempur berkurang drastis.
"Kita sampai." Pria tinggi itu berdiri. "Puka, bersiap untuk turun."
"Mm." Pria India itu mengangguk perlahan.
……
Di puncak sebuah gunung di Pegunungan Kera, James dan sekelompok petarung elite dari Keluarga Bolenas sedang beristirahat ketika sebuah pesawat tempur hitam berbentuk segitiga muncul di ketinggian.
Begitu melihat pesawat itu, wajah James berubah pucat.
"Itu pesawat dari Dojo Batas!" James terkejut.
“Dojo Batas.” Di sebelahnya, para petarung elite lainnya juga banyak yang mengenali.
Di dunia saat ini, bentuk pesawat tempur yang dominan adalah piring terbang. Namun pesawat berbentuk segitiga ini efek tempurnya selalu kalah dari tipe piring terbang. Tapi... hanya pesawat segitiga buatan Dojo Batas yang memiliki daya serang luar biasa. Bisa disebut sebagai pesawat tempur kelas satu di dunia.
Pemerintah Amerika Serikat, Uni Eropa dan lainnya pernah meminta Dojo Batas membuka teknologi pembuatan pesawat tempur ini ke publik.
Sayangnya, Hong sama sekali tidak menghiraukan mereka.
Jadi saat ini pesawat jenis ini hampir menjadi ciri khas Dojo Batas.
“Bukan James ya?”
Pintu kabin terbuka, dua siluet melompat dari ketinggian dan mendarat di puncak bukit.
“Puka? Tie Zong?” James terkejut bukan main. Semua Dewa Perang pasti bergabung dengan Istana Dewa Perang, jadi James yang juga Dewa Perang mengenal dua tokoh terkenal ini.
“James, siapa mereka?” Para petarung elite lainnya mulai panik.
Sekilas terlihat, kedua pendatang ini bukan orang biasa.
“Aliansi Bumi melarang penggunaan meriam laser terhadap sesama manusia.” Pria tinggi besar itu mengarahkan pandangannya ke kerumunan ini. Para petarung elite itu merasa matanya seperti tertembus sinar listrik, perih tak tertahankan. “Atas perintah Ketua Dojo, meriam laser ini kami sita!”
“Apa?” Clayne membelalakkan mata, berteriak, “Ini milik Keluarga Bolenas kami...”
“Bualan.”
Pria tinggi besar dengan mata menyala seperti kilat membentak, "Tanya James!"
Klein menoleh ke James, satu-satunya Dewa Perang di pihak mereka. James ikut membentak: "Masih tidak mendengar perintah dua Tuan ini? Kau tahu siapa mereka? Mereka adalah Dewa Perang dari Dojo Batas! Nanti langsung beritahu Li Yao nama Puka dan Tiezong. Li Yao pasti tidak akan berani protes!"
Klein terkejut.
"Cepat, bongkar meriam laser dan masukkan ke peti!" perintah pria tinggi besar itu.
"Kami?" Klein bingung.
Mereka disuruh membongkar sendiri meriam laser yang akan disita.
"Lagi siapa kalau bukan kalian?" Pria itu menggertak tidak puas.
James di sampingnya ikut menyemprot. Klein dan kawan-kawan akhirnya nurut dengan pasrah... Sambil itu, mereka juga segera memberi kabar ke Li Yao.
……
Li Yao yang sedang penuh amarah karena gagal melacak Luo Feng, menerima panggilan dari Klein.
"Tuan, meriam laser kami disita!!!"
"Pelakunya bernama Puka dan Tiezong!"
Mendengar kalimat pertama, Li Yao langsung ingin memaki. Tapi kalimat kedua membuatnya menelan kembali umpatannya. Wajahnya memucat kemarahan: "Puka dan Tiezong? Tim khusus Dojo Batas? Bahkan Kapten divisi Puka sendiri yang turun tangan?"
"Kekuatan Sekte Besi, Li Yao si Dewa Perang kelas tinggi lama ini benar-benar tidak dianggapnya."
"Tapi, Puka..."
"Genius asal India itu lulus dari Kamp Pelatihan Elit dengan peringkat tiga besar."
"Dia adalah genius yang juga memiliki setelan Black God, dan Puka ini juga salah satu murid 'Hong' dengan kemampuan tempur luar biasa. Li Yao pernah dua kali bertarung melawan Puka di ruang virtual, dua pertarungan itu berakhir dengan kekalahannya!"
"Tepat seperti dugaanku. Dengan usia Luo Feng yang baru 19 tahun tapi sudah memiliki kekuatan setara Pembaca Pikiran Tingkat Dewa Perang Tinggi, Dojo Batas pasti sangat menghargainya... Pasti mereka sedang memantau pergerakan Luo Feng lewat satelit." Mata Li Yao menyipit.
"Mereka tahu aku membawa meriam laser untuk membunuh Luo Feng, tapi itu tidak akan melatih kemampuannya. Jadi mereka langsung mengirim tim khusus untuk menyita senjataku!"
"Cukup kejam."
"Menggunakan aku sebagai batu asah untuk mengasah Luo Feng?"
Li Yao si Elang Botak berdiri membeku, tapi sorot matanya mengerikan seperti elang kelaparan selama sepuluh hari yang sudah di ambang kegilaan!
"Putraku mati! Satu-satunya anak laki-laki mati! Menggunakan aku sebagai batu asah? Ha... Hong, Hong, lihatlah! Aku akan membuatmu menyesali keputusan ini!" Geram Li Yao si Elang Botak sambil menyusuri sungai dengan cermat...
"Dia, Li Yao!"
Tidak akan menyerah, bunuh Luo Feng!
……
Setelah mematikan jam tangan komunikasi, Luo Feng dengan santai melanjutkan perjalanan di dasar air. Sesekali perlu bernapas maka muncul ke permukaan untuk menghirup udara, lalu melanjutkan perjalanan perlahan di dasar air.
Dia juga tidak terburu-buru.
Hingga malam tiba, barulah Luo Feng mencapai tujuannya - danau seluas ratusan li.
Danau ini membentang luas, sesekali suara aneh terdengar dari dasar air. Saat ini Luo Feng menginjak perisainya, melayang di permukaan danau sambil memandang ke tengah danau dengan ekspresi terkejut: "Bagaimana mungkin? Danau ini..." Danau di depannya sepenuhnya tertutup kabut tebal tak berujung.
Semakin mendekati pusat danau, kabut semakin pekat!
Bahkan penglihatan Dewa Perang hanya bisa menembus sekitar 100 meter. Anehnya... di tepi danau kabut sangat tipis, sementara di daratan sekitar danau sama sekali tidak ada kabut.
"Tempat apa ini?" Luo Feng merasakan tekanan tak kasat mata.
