Di dalam gua gelap di lapisan batuan bawah tanah, Luo Feng tersenyum sambil mengobrol dengan adiknya.
“Aman saja sudah bagus.”
“Ngomong-ngomong, Kak, tentang Benua Australia itu, aku baru saja mencari informasinya di internet. Katanya Benua Australia sekarang termasuk tiga wilayah paling berbahaya di dunia, dipenuhi monster-monster kuat tak terhitung. Aku juga melihat beberapa video yang merekam monster-monster mengerikan di sana...”
Mendengar perkataan adiknya, Luo Feng segera tersenyum meyakinkan: “Tenang saja, monster-monster itu kubunuh semudah memotong labu dan sayur.”
Sejak ia berburu dan menjelajah di wilayah liar, orang tua dan adiknya selalu khawatir. Apalagi kini ia sampai ke Benua Australia... Luo Feng tak ingin keluarga terlampau cemas, maka lebih baik ia menggambarkan diri sebagai sosok yang perkasa.
Tentu saja...
Pada kenyataannya, monster-monster itu memang seperti camilan kecil baginya.
“Luo Hua, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan pacarmu belakangan ini?” Luo Feng bertanya lebih lanjut.
“Masih bertahan.” Suara adik dari telepon terdengar agak pasrah, “Cuma tidak bisa bertemu dengan Xiao Nan.”
“Jangan buru-buru, tahan sebentar.” Luo Feng menghibur.
Adik juga paham: “Aku mengerti, sebenarnya tekanan Xiao Nan lebih besar dariku.”
Hubungan antara adik Luo Hua dan Xiao Nan, setelah kejadian Luo Hua menceburkan diri ke danau sebelumnya, semakin menghargai perasaan satu sama lain. Tapi—satu hal yang pasti, orang tua Zhen Nan melarang Zhen Nan bersama Luo Hua. Di mata orang tua Zhen Nan, mereka tak mungkin mengizinkan putri mereka menikahi seorang penyandang disabilitas yang hanya bisa duduk di kursi roda.
Tapi sebenarnya yang paling menderita adalah Xiao Nan...
Di satu sisi, dia harus menghadapi orang tuanya!
Di sisi lain, dia juga harus menenangkan Luo Hua, khawatir Luo Hua kembali putus asa.
“Luo Hua.” Luo Feng berbicara.
“Hmm?” Suara adik terdengar berat, jelas urusan Xiao Nan adalah beban baginya.
“Di akhir tahun ini, aku akan mendapatkan Air Kehidupan.” Luo Feng mengumumkan.
……
Luo Hua yang berada jauh di Kota Yangzhou, Perumahan Mingyue, Kota Basis Jiangnan.
Saat itu, Luo Hua sedang sendirian di kamarnya, duduk di kursi roda, menelepon kakaknya.
“Apa?” Luo Hua terkejut.
“Akhir tahun ini, aku akan membawa Air Kehidupan pulang. Saat itu, adik bisa berdiri lagi.”
Luo Hua membeku.
Bisa berdiri?
Berdiri?
“Aku bisa berdiri?” Luo Hua yang duduk di kursi rodanya gemetar hebat, wajahnya memerah karena terlalu bersemangat. “Kakak, maksudmu tahun ini bisa terwujud? Sebelumnya kakak bilang Air Kehidupan ini hanya kadang-kadang ada di lelang, tidak bisa dibeli meski punya uang. Sekarang sudah pasti?”
Suara Luo Feng terdengar dari ponsel: “Luo Hua, Air Kehidupan ini tidak sesulit yang kamu bayangkan.”
Luo Hua tertegun.
“Kelangkaan Air Kehidupan saat ini hanyalah trik pemerintah Amerika Serikat. Tenang, aku pasti bisa mendapatkannya.” Suara Luo Feng penuh keyakinan, “Serahkan saja urusan ini padaku!”
“Trik pemerintah Amerika Serikat?” Luo Hua tampak bingung.
Amerika Serikat? Itu salah satu dari lima negara adidaya dunia yang setara dengan Tiongkok dan Rusia Soviet. Tapi cara pemerintah negara super itu dibicarakan kakaknya dengan nada begitu santai, seolah sangat yakin.
“Kamu juga bisa beri tahu Xiao Nan.” Lanjut suara Luo Feng, “Bilang padanya... kamu segera akan memiliki kedua kaki dan bisa berjalan seperti orang normal.”
“Kakak, bukannya harus dirahasiakan?” Luo Hua kaget.
Dulu Luo Feng pernah berkata...
Air Kehidupan dan dana besar itu, jika terbongkar bisa membahayakan nyawa Luo Feng.
“Sekarang sudah tidak perlu dirahasiakan lagi.” Luo Feng berkata. Saat ini Li Yao sudah membawa orang-orangnya mengejarnya di Benua Australia, apa lagi yang perlu dirahasiakan? Selain itu, begitu kabar tentang adiknya ini diberitahukan ke Zhen Nan... tekanan psikologis Zhen Nan juga tidak akan terlalu besar. Dan Luo Feng sangat khawatir tentang satu hal -
Zhen Nan akan berubah hati!
Mungkin karena adiknya melompat ke danau, Zhen Nan tersentuh hatinya dan akan melakukan apa pun untuk tetap di sisi Adik Luo Hua.
Tapi perasaan tersentuh ini tidak bisa bertahan lama. Begitu waktu berlalu dan tekanan dari orang tua semakin besar, mungkin Zhen Nan akan berubah hati! Tentu ini hanya salah satu kemungkinan... Tapi Luo Feng tidak ingin hal ini terjadi. Dari pemahamannya tentang Adik Luo Hua, sang adik mungkin tidak akan sanggup menerima pukulan lagi!
Jadi lebih baik beri tahu Zhen Nan bahwa Adik Luo Hua bisa berdiri. Dengan begitu, Zhen Nan tidak akan goyah.
Saat ini di Tiongkok, banyak gadis dari keluarga penghuni rumah susun sederhana ingin menikah dengan pria kaya, pria yang punya rumah sendiri! Jadi cara terbaik bagi pria untuk mempertahankan pacarnya adalah - mencari uang yang cukup. Dengan begitu sang pacar tidak akan tergoda uang, karena sang pacar sudah punya uang.
Logikanya sama...
Begitu Zhen Nan tahu masa depan Luo Hua cerah, tentu dia tidak akan goyah lagi.
"Luo Hua, katakan pada Xiao Nan bahwa suatu hari nanti kau akan berjalan bergandengan tangan dengannya menghadap orang tuanya." Luo Feng memberi semangat.
Telepon ditutup.
Luo Hua masih duduk di depan laptop selama beberapa saat, kemudian baru menyambungkan obrolan video dengan Xiao Nan.
“Xiao Nan, Xiao Nan.”
Luo Hua duduk di depan komputer, layar komputer menampilkan jendela obrolan video dengan avatar Xiao Nan. Karena sekarang sudah bulan Agustus dan sedang libur musim panas, Xiao Nan menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, sehingga secara alami memiliki banyak kesempatan untuk mengobrol dengan Luo Hua.
“Ada apa? Kok terlihat semangat sekali?” Zhen Nan tersenyum manis.
“Xiao Nan, Kakakku bilang… akhir tahun ini aku akan punya kaki dan bisa berdiri.” Luo Hua berbicara dengan penuh emosi.
“Apa?!” Zhen Nan tertegun.
“Aku bilang, akhir tahun ini aku bisa berdiri, sama seperti orang normal. Nanti bisa jalan-jalan ke taman bareng Xiao Nan, belanja, atau makan di restoran.” Mata Luo Hua berkaca-kaca karena terlalu bersemangat.
“Benarkah?” Zhen Nan tidak percaya.
“Iya.” Luo Hua buru-buru menjelaskan, “Kakakku pernah bertemu dan ngobrol dengan ‘Hong’, petarung terkuat di dunia. Memang ada beberapa harta khusus di dunia ini.”
Awalnya Zhen Nan ragu—teknologi saat ini mustahil menumbuhkan kaki yang putus. Tapi dia tahu… kakak pacarnya adalah sosok misterius. Kini dia mendengar kakak itu bahkan pernah bertemu ‘Hong’, manusia terkuat di dunia.
Mungkin benar-benar ada cara yang luar biasa.
“Nanti aku akan menggandeng tanganmu dan menghadap Ayah Ibu-mu.” Luo Hua berkata berulang kali.
“En en.” Zhen Nan mengangguk terus sambil meneteskan air mata.
Hanya langit yang tahu... betapa besar tekanan yang dia alami selama ini.
Begitu Luo Hua terjun ke danau, kabar hubungan mereka langsung menyebar ke seluruh lingkungan. Banyak yang berbisik-bisik di belakang, meski hati Zhen Nan teguh, tetap saja perasaan tersiksa! Akhirnya... sekarang dia bisa benar-benar berdiri tegak.
……
Luo Hua duduk tenang di depan laptop, percakapan dengan pacarnya sudah lama berakhir.
“Takdirku berubah begitu saja.” Suara klakson mobil samar-samar masih terdengar dari luar—ini adalah kota basis, tempat ramai dan paling aman di dunia. Sedangkan kakaknya berada di Benua Australia, salah satu dari tiga daerah paling berbahaya yang jauh dan mematikan!
Dua bersaudara ini berada di tempat berbeda, bagaikan terpisah dua dunia.
Kakaknya sekarang sudah mencapai strata tertinggi di dunia ini, berbicara langsung dengan 'pemerintah Amerika Serikat', berurusan dengan uang dalam skala 10 miliar.
“Kak! Terima kasih!” Luo Hua berbisik dalam hati.
……
Di Benua Australia, salah satu dari tiga daerah berbahaya di Bumi—Pulau Kabut, tempat paling misterius di benua tersebut.
Di dalam gua di lapisan batuan bawah tanah Pulau Kabut.
Di dalam gua yang gelap gulita, hanya layar jam tangan komunikasi Luo Feng yang memancarkan sedikit cahaya. Sinar hijau redup ini semakin tak terlihat dalam kegelapan gua, hanya menyisakan bayangan samar-samar seseorang yang sedang duduk bersila bermeditasi. Luo Feng saat ini sedang melatih Energi Gen. Tak terasa berapa lama waktu telah berlalu...
Dalam kegelapan gua, mata Luo Feng terbuka.
“Um, lengan saya sudah jauh lebih baik.” Luo Feng menggerakkan lengan kirinya, tulang yang patah sebelumnya kini hampir pulih.
“Entah Li Yao sudah mati di danau, atau sudah sampai ke Pulau Kabut.”
Melihat jam tangan komunikasi, waktu menunjukkan pukul tiga lebih sore.
“Lebih baik naik ke atas. Tidak bisa terus tinggal di sini.” Dengan menggerakkan hatinya, tiga Cahaya Kilat segera berputar membentuk kerucut runcing, langsung menghancurkan lapisan batu karang di atas. Kedua tangan Luo Feng menyatu di atas kepala, mengikuti jejak tiga Pisau Terbang yang berputar, seluruh tubuhnya segera melesat ke atas!
Czzzz~~~
Kini kulit tubuh Luo Feng bahkan lebih kuat dari berlian. Tubuh yang nyaris mencapai level Dewa Perang Tingkat Awal ini tak bisa ditembus bahkan oleh peluru penembus baja senapan runduk. Gabungan tenaga kedua tangan Luo Feng lebih mematikan dari kerucut baja tajam, apalagi ditambah tiga pisau terbang yang membuka jalan di depan, membuatnya semakin mudah.
Maju lurus ke atas!
"Tentu saja!" Rute yang sengaja diambil Luo Feng saat masuk ke dalam tanah sebelumnya sedikit berbeda, dengan sedikit penyimpangan. Dia tidak ingin langsung diserang oleh Pohon Willow Raja begitu muncul ke permukaan.
"Aduh!" Suara kesakitan samar-samar terdengar dari permukaan tanah. Konduksi suara melalui tanah sangat baik, apalagi pendengaran Dewa Perang yang luar biasa tajam.
"Itu suara manusia?" Mata Luo Feng berbinar, "Masih ada orang di Pulau Kabut ini?"
"Li Yao!!!"
Luo Feng langsung teringat pada Li Yao!
Swoosh!
Luo Feng tetap menjaga kecepatannya tidak terlalu tinggi. Semakin dekat ke permukaan, semakin pelan gerakannya. Kekuatan Pikiran Spiritualnya telah menyebar hingga radius 80 meter. Dengan hati-hati, dia mengintip keluar dari semak belukar.
"Hah?" Luo Feng langsung melihat sosok Li Yao berbaju hitam di kejauhan.
Wajah Li Yao pucat pasi, sudut bibirnya berlumuran darah, namun matanya menyala dengan intensitas yang mengerikan.
"Darr!"
"Darr!"
Li Yao memuntahkan dua kali darah segar. Matanya menatap tajam ke arah sembilan pohon willow raksasa di kejauhan. Luo Feng bergumam dalam hati, "Sepertinya Li Yao sudah mengalami keanehan pohon-pohon ini dan menderita kerugian."
"Ini aku, Venna!" Li Yao berbicara penuh emosi ke jam tangan komunikasinya.
"Yao, ada apa?" tanya Venna.
"Kita kaya, kita kaya! Pulau tempat aku berada sekarang adalah pulau dengan kekayaan dan harta tak terbatas. Aku sudah menemukan lebih dari dua belas roh tumbuhan." Li Yao tidak bisa menahan kegembiraannya.
