Di Jiangnan Ge, Kamp Pelatihan Elit Kota Basis Hongning.
Pagi-pagi buta saat langit masih remang-remang, Luo Feng berdiri di balkon menghadap timur.
"Beberapa hari lalu aku masih dikejar-kejar Li Yao di padang gurun Benua Australia. Tapi sekarang aku bisa dengan tenang menunggu panggilan Ketua Dojo sendirian di sini." Luo Feng tersenyum tipis. Semalam setelah kembali bersama Inspektur Liu, Luo Feng langsung diarahkan untuk tinggal sementara di kamp pelatihan.
Semua trainee lain sedang menjalani petualangan hidup dan mati, membuat Luo Feng menjadi satu-satunya trainee resmi di kamp.
Sekarang yang harus dilakukan Luo Feng adalah...
Menunggu panggilan Ketua Dojo Hong untuk menerima hadiah fantastis tersebut.
Kali ini Dojo Batas memperoleh hasil panen mengejutkan di Pulau Kabut. Bahkan Inspektur Liu yang mendapat 5% saja sudah sangat gembira, apalagi bagian Luo Feng yang pastinya kekayaan tak terbayangkan.
"Matahari pagi." Luo Feng menatap ke timur.
Di ufuk timur, lapisan awan merah menyala meski sang surya belum muncul. Kilauan cahaya yang menembus awan begitu mempesona hingga menggugah kalbu.
"Awalnya kukira bisa tinggal di sini dua tiga tahun, bahkan lebih lama." Luo Feng mengelus pagar balkon dengan sendu, "Sepertinya... saatnya pergi."
……
Sore hari.
Dua pria dan wanita berbaju seragam hitam dengan cepat tiba di luar kompleks Jiangnan Ge.
"Hong, hong, hong!" Mengetuk pintu.
"Siapa itu?" Luo Feng keluar dari rumah dan membuka pintu gerbang.
Pasangan berbaju seragam hitam di luar gerbang berusia sekitar 30 tahun, mata mereka berbinar-binar. Perempuan berambut pendek yang bertubuh mungil tersenyum: "Trainee Luo Feng, Ketua Dojo memanggilmu. Mari ikut kami." Pria di sebelahnya memandang penasaran pada pemuda di hadapannya.
Ketua Dojo sendiri yang memanggil, ini sangat langka.
"Ketua Dojo?" Hati Luo Feng berdebar senang. Cepat sekali, baru sehari pulang sudah dipanggil. Rupanya akan membagikan hadiah.
"Baik, mari kita pergi." Luo Feng mengangguk dan mengikuti mereka.
Menelusuri jalan yang familiar, mereka tiba di gerbang utama Kamp pelatihan elit. Terparkir sebuah limusin mewah hitam berbadan panjang lebih dari 6 meter. Perempuan berbaju hitam segera membuka pintu: "Trainee Luo Feng, silakan masuk."
Luo Feng masuk ke dalam mobil yang tata letaknya mirip kapsul luar angkasa, sangat nyaman dan mewah.
Mobil perlahan mulai bergerak.
Di dalam kabin hampir tak terasa guncangan. Pria berbaju hitam duduk di samping pengemudi, sementara perempuan itu duduk di sebelah Luo Feng.
Dua puluh menit kemudian.
"Sreett!" Mobil berhenti.
"Trainee Luo Feng, sudah tiba di markas besar." Wanita berbaju hitam itu tersenyum. Saat Luo Feng turun dari mobil, ia tak bisa menahan decak kagum melihat bangunan di depannya.
Ya Tuhan!
Di hadapannya berdiri struktur berbentuk pesawat raksasa sepanjang 10.000 meter dengan ketinggian sekitar 100 meter. Bangunan mirip pesawat raksasa ini memiliki pintu kabin selebar puluhan meter yang memungkinkan orang masuk. Saat ini, area di luar bangunan pesawat raksasa itu dijaga ketat oleh pasukan militer dalam jumlah besar.
"Inikah markas besar sesungguhnya dari Dojo Batas?" Luo Feng berdecak kagum memandangi pesawat raksasa itu. Sangat sedikit orang yang pernah melihat langsung markas besar Dojo Batas, dan tidak ada foto terkait di internet.
Sinar biru menyorot dari pesawat, menyelimuti tubuh Luo Feng.
"Bip!"
"Trainee Luo Feng, silakan masuk." Suara elektronik berbunyi.
Wanita berbaju hitam di sampingnya berkata, "Trainee Luo Feng, hanya segelintir petinggi yang memiliki akses ke markas besar. Siapa pun yang mencoba masuk tanpa izin akan dibunuh oleh sistem pertahanan. Segeralah masuk."
Luo Feng mengangguk dan melangkah maju!
Lorong pintu kabin selebar puluhan meter itu seluruhnya berwarna perak.
"Kenapa bangunan pesawat ini terasa seperti pesawat sungguhan?" Luo Feng bergumam dalam hati. "Tapi pesawat sepanjang lebih dari 10.000 meter? Belum pernah dengar." Tak ingin berlama-lama, ia segera melewati lorong pintu kabin dan memasuki bagian dalam markas besar.
Di koridor dalam, sepasang pria dan wanita berbaju panjang biru menyambutnya dengan senyum: "Trainee Luo Feng, silakan ikuti kami."
Hampir semua personel di markas besar mengenakan jubah biru, hanya sedikit yang memakai jubah merah.
"Ini ruang istirahat, Trainee Luo Feng silakan beristirahat di sini. Sebentar lagi Ketua Dojo akan memanggilmu." Gadis Kaukasia berbaju biru itu tersenyum ramah, berbicara dengan bahasa Mandarin yang fasih sebelum pergi dengan sopan.
Di ruang istirahat sudah ada dua orang.
"Salam untuk Inspektur Liu." Luo Feng segera membungkuk hormat, "Tuan Iceberg."
"Hahaha, Luo Feng, silakan duduk." Inspektur Liu tersenyum.
Pengawal pribadi Iceberg melirik Luo Feng dengan tatapan dingin, tak mengucapkan sepatah kata pun.
"Ketua Dojo baru saja kembali dari Pulau Kabut dan langsung memanggil kita bertiga, mungkin terkait masalah distribusi hasil ekspedisi kali ini." Inspektur Liu menatap Luo Feng, "Hasil eksplorasimu kali ini cukup besar, Luo Feng." Jika dibandingkan, jatah distribusi Inspektur Liu mungkin masih kalah dari Luo Feng.
"Ini hanya keberuntungan, kebetulan menemukan Pulau Kabut itu." Luo Feng menjawab cepat.
"Keberuntungan juga bagian dari kemampuan." Inspektur Liu tersenyum.
Iceberg si pengawal pribadi tetap diam sepanjang waktu.
Tiba-tiba——
"Iceberg, Ketua Dojo memanggil." Suara itu berasal dari pria kulit hitam berbaju merah yang berdiri di pintu.
"Pemanggilan dimulai."
Ekspresi Luo Feng dan Inspektur Liu langsung berubah.
"Baik." Iceberg berdiri, masih mengenakan topeng emas, mengikuti pria berbaju merah itu pergi.
“Gunung es kali ini benar-benar mendapat keuntungan besar.” Inspektur Liu tak bisa menahan decak kagum, lalu menatap Luo Feng, “Luo Feng, hasil yang kau peroleh kali ini mungkin juga tidak sedikit. Nanti... Ketua Dojo seharusnya akan memberimu kesempatan untuk menukar beberapa harta karun. Kau harus manfaatkan kesempatan ini untuk menukar barang-barang yang benar-benar kau butuhkan.”
“Menukar harta karun?” Luo Feng terkejut.
“Benar.”
Inspektur Liu mengangguk sambil tersenyum, “Kali ini kita mendapatkan banyak Tanaman Roh, menurut aturan, sebagian akan diberikan padamu. Tapi untuk apa membutuhkan begitu banyak Tanaman Roh? Harta karun, yang cocok dengan diri sendirilah yang terbaik. Kau bisa menggunakan Tanaman Roh itu untuk menukar beberapa benda ajaib dengan Ketua Dojo, benda-benda ini tidak bisa dibeli dengan uang.”
“Oh?” Mata Luo Feng berbinar.
“Nanti kau akan tahu.” Inspektur Liu tersenyum tipis, “Hanya saja... beberapa harta langka yang benar-benar istimewa, Ketua Dojo mungkin tidak akan rela mengeluarkannya.”
Setelah mengatakan ini, Inspektur Liu tidak berbicara lagi.
Beberapa saat kemudian——
“Inspektur Liu, Ketua Dojo memanggil.” Pria berkulit hitam berjubah merah yang tadi muncul lagi.
“Luo Feng, aku pergi dulu.” Inspektur Liu tersenyum lalu mengikuti pria berkulit hitam berjubah merah pergi, meninggalkan Luo Feng sendirian di ruang istirahat.
Luo Feng menunggu dengan tenang.
Sepuluh menit kemudian, pria berkulit hitam berjubah merah datang ke pintu: “Luo Feng, Ketua Dojo memanggil.”
“Akhirnya giliranku.”
Luo Feng menarik napas dalam-dalam, lalu berdiri dan mengikuti pria berkulit hitam berjubah merah menyusuri koridor. Tak lama kemudian mereka tiba di depan pintu kamar yang sunyi. Pria berjubah merah itu sedikit membungkuk lalu pergi.
"Luo Feng, masuklah." Suara dingin terdengar.
"Baik, Ketua Dojo." Luo Feng pernah bertemu dan mendengar suara Hong sebelumnya.
……
Ruang tamu ini kosong dan gelap gulita, hanya ada dua bantalan.
Pria berambut hitam itu duduk bersila di atas bantalan, menunjuk ke bantalan di depannya: "Duduk!"
"Baik."
Luo Feng maju dan duduk di bantalan. Di hadapan Hong, pengaruh aura tak kasatmata saja sudah membuat orang tak kuasa menunduk tanpa sedikit pun keinginan melawan. Seperti semut di hadapan naga, kesenjangan kekuatan terlalu besar.
Pandangan pria berambut hitam itu pada Luo Feng terasa hangat: "Kali ini kau menemukan Pulau Kabut dan melaporkannya, jasamu besar. Atas laporan ini, kau berhak mendapat 10% dari semua Tanaman Roh. Dalam proses penambangan, kau juga berkontribusi 5%. Totalnya 15%."
"Benar 15%." Luo Feng bergumam dalam hati.
Mengingat pria bertopeng emas telah memanen 92 Tanaman Roh, ditambah Hati Willow 10.000 Tahun dan dua Hati Willow 1.000 Tahun dari Luo Feng, total menjadi 95. 15% dari jumlah itu adalah kekayaan yang luar biasa besar.
“Inti Kayu Willow Seribu Tahun, di antaranya tergolong rendah dan biasa.”
“Namun satu Inti Kayu Willow Seribu Tahun lebih berharga dari setetes Darah Naga. Bisa dibayangkan, 15% nilainya setara dengan berapa banyak uang.”
“Jadi——”
Pria berambut hitam itu mengibaskan tangannya.
Sreett!
Dalam ruang tamu yang gelap gulita, tiba-tiba muncul proyeksi virtual 3D. Dalam proyeksi ini terpampang gambar 12 tumbuhan spiritual.
“12 tumbuhan spiritual ini nilainya bervariasi, tapi jika dijumlahkan setara dengan 15% dari total 95 tumbuhan spiritual,” suara pria berambut hitam tetap dingin, “12 tumbuhan spiritual ini untukmu.”
“12?” Luo Feng menatap proyeksi virtual itu.
Dari 12 itu, hanya Inti Kayu Willow Seribu Tahun yang dikenalnya. 11 lainnya sama sekali asing baginya.
“Kamu bisa pelajari nilai 12 tumbuhan spiritual ini secara detail.” Begitu pria itu selesai bicara, tiap tumbuhan spiritual dalam proyeksi langsung menampilkan teks penjelasan fungsi masing-masing. Penglihatan Luo Feng yang tajam bisa melihat dengan jelas.
Akar Hitam Seribu Tahun, direndam dalam 3kg anggur obat. Minum 100g sehari, setelah habis kemampuan fisik akan melonjak dan kulit menjadi sekuat baja...
Rumput Serbuk Embun. Racun apapun atau luka parah sekalipun, kunyah dan telan untuk sembuh.
……
"Setiap tumbuhan spiritual mengandung efek ajaib. Dari kedua belas jenis tumbuhan spiritual ini, yang paling fantastis bahkan bisa meningkatkan kemampuan fisik manusia 6-10 kali lipat (batas maksimal untuk Dewa Perang kelas tinggi puncak)."
Beberapa di antaranya membuat Luo Feng takjub.
Namun Luo Feng juga penasaran, bagaimana Ketua Dojo bisa dengan mudah mengetahui efek obat dan cara penggunaan setiap tumbuhan spiritual? Bahkan memberi berbagai macam nama.
"Ketua Dojo, apakah Akar Hitam Seribu Tahun ini benar-benar tumbuh selama seribu tahun?" tanya Luo Feng penasaran.
"Bodoh."
Pria berambut hitam itu tersenyum tipis, "Nama itu hanya sebutan sembarangan. Aku orang Tionghoa, jadi memberi nama yang disukai orang Tionghoa. Era Nirwana sampai sekarang berapa lama? Aku sendiri hidup berapa tahun? Sebutan seribu tahun, sepuluh ribu tahun itu hanya hiperbola untuk menunjukkan efek luar biasa tumbuhan spiritual."
Luo Feng mengangguk cepat.
"Tumbuhan spiritual ini tidak terlalu berpengaruh bagi yang sudah mencapai level Dewa Perang kelas tinggi puncak seperti kamu," kata pria berambut hitam. "Karena itu, kuberi kesempatan... untuk menukarkan tumbuhan spiritual dengan harta karun yang kamu butuhkan."
