Di udara sekitar Gedung Ekstrem, sebuah pesawat tempur biru tua perlahan mendarat, membuat banyak Petarung yang sedang keluar-masuk gedung terkejut.
Swoosh!
Di tanah, Luo Feng melesat ke angkasa dengan lompatan gesit seperti burung terbang. Dengan bantuan Kekuatan Pikiran Spiritual, di depan mata para Petarung yang terpana di Gedung Ekstrem, ia melompat setinggi 80-90 meter dan langsung masuk ke pesawat tempur yang pintu kabinnya telah terbuka otomatis.
Kreek! Pintu kabin tertutup.
Luo Feng duduk nyaman di dalam kabin. Cahaya dari berbagai panel instrumen menciptakan suasana magis di dalam kabin.
“Nomor 1, pulang ke rumah,” kata Luo Feng.
Luo Feng sebelumnya telah memberitahu sistem kecerdasan buatan bahwa rumahnya berada di Perumahan Mingyue, 'Kota Yangzhou' yang merupakan salah satu dari delapan kota satelit Kota Basis Jiangnan, Tiongkok.
"Pemandangan virtual tiga dimensi, aktifkan." Luo Feng kembali berkata.
Huu!
Seketika di depan Luo Feng muncul proyeksi virtual tiga dimensi yang persis seperti pemandangan langit luar. Melalui proyeksi virtual ini, Luo Feng bisa terus memantau pemandangan luar dan memeriksa apakah ada kawanan burung monster atau tidak.
……
Kota Basis Jiangnan, Kota Yangzhou, Perumahan Mingyue.
Di pagi yang masih awal, Perumahan Mingyue sudah ramai dengan banyak orang berkumpul di sekitar pintu masuk Balai Ekstrim.
"Lao Luo, benarkah putramu pulang hari ini?"
"Bukankah putra Lao Luo pergi ke markas besar perguruan silat, katanya baru bisa pulang saat tahun baru?"
"Untuk apa aku bohong? Anakku sebelumnya menelepon, bilang sekitar setengah jam lagi akan sampai rumah." Luo Hongguo tersenyum lebar. Wajahnya kini bersemu merah penuh vitalitas, penampilannya jauh lebih baik dibanding dulu ketika masih bekerja kasar dan selalu menunduk di hadapan orang.
Sekarang, dia jauh lebih percaya diri dan santai.
"Ini tidak masuk akal, Luo Feng seharusnya sedang dalam petualangan hidup-mati saat ini." Wu Tong di sampingnya menyatakan keraguan, "Mungkin ada kesalahan informasi?"
"Tidak mungkin, anakku tidak pernah berbohong." Luo Hongguo menjawab dengan bangga.
Di sebelahnya, Gong Xinlan juga sedang mengobrol dengan sekumpulan ibu-ibu.
Di Perumahan Mingyue, kedatangan seorang petarung ke rumah biasanya akan disambut banyak orang! Karena... jalan seorang petarung adalah jalan berbahaya yang menaruh kepala di pinggang, bisa saja suatu hari nyawa melayang. Misalnya Luo Feng, jika lengah di benua Australia mungkin sudah dihajar meriam laser oleh Li Yao.
Jadi——
Setiap kali petarung pulang, seluruh warga kompleks akan bersukacita. Kepulangan Luo Feng juga diberitahukan orang tuanya kepada teman-teman seperjuangan lama.
"Ada yang tidak beres." Wu Tong dalam hatinya merasa ragu.
Sebagai pelatih kepala di sini, dia cukup tahu tentang kamp pelatihan. Agustus adalah bulan petualangan hidup-mati, seharusnya trainee tidak pulang. Hanya dua kemungkinan——pertama, trainee dikeluarkan. Kedua, lulus lebih awal. Tapi Luo Feng baru setahun bergabung.
Kok sudah pulang?
"Halo." Luo Hongguo mengangkat telepon dengan senyum bahagia, "Sebentar lagi sampai, lima menit? Baik, baik, keluarga sudah menunggu di sini. Banyak paman dan tante di kompleks juga menantimu."
"Luo Feng ini, pulang tiba-tiba tanpa kabar dulu." Seorang ibu tertawa, "Lao Chen di rumah sering menyebut-nyebut Luo Feng. Kalau tahu lebih awal, hari ini Lao Chen dan Kak Zhang tidak akan pergi mengajar." Chen Gu dan Zhang Ke di kompleks adalah saudara seperjuangan Luo Feng.
Teman yang pernah merasakan hidup dan mati bersama!
"Lihat mobil di gerbang, sepertinya sudah sampai." Gong Xinlan tersenyum.
“Luo Feng akan segera tiba, diperkirakan malam ini akan naik pesawat ke distrik utama.” Sekelompok orang berdiskusi. Mereka semua mengira Luo Feng akan naik pesawat komersial ke distrik utama, lalu kereta api ke Yangzhou, terakhir mobil... pulang!
Tiba-tiba——
“Lihatlah.”
“Apa itu di langit?”
Banyak orang di kompleks yang sedang menunggu Luo Feng terkejut melihat ke langit. Seberkas cahaya biru tua membelah angkasa lalu berhenti di atas Perumahan Mingyue. Karena ketinggiannya, mata telanjang hanya melihat titik kecil samar yang bisa dikenali sebagai pesawat tempur segitiga biru tua.
Turun!
Pesawat tempur segitiga biru tua perlahan turun. Semakin turun, ukurannya tampak semakin besar dan jelas terlihat.
“Kenapa pesawat tempur datang ke sini?”
“Aku pernah lihat pesawat berbentuk piring terbang di distrik utama, yang ini aneh bentuknya.”
Para Petarung Perumahan Mingyue dan keluarga mereka berdiskusi. Wu Tong, Ketua Dojo dengan status tertinggi di sana, mengamati dengan seksama sebelum wajahnya berubah pucat: “Ini pesawat markas besar.”
Hush!
Pesawat tempur segitiga biru tua perlahan mendarat di lapangan rumput dalam kompleks. Dengan panjang badan lebih dari 20 meter, keindahan kurva dan kilau catnya baru terasa saat dilihat dekat—jauh melebihi pesawat berbentuk piring terbang.
Kreek! Pintu kabin terbuka.
Seorang pemuda membawa tas ransel besar, mengenakan pakaian kasual dan celana jeans melangkah keluar dari pintu kabin.
"Luo Feng!"
"Itu Luo Feng."
"Benar-benar dia." Seketika itu juga banyak keluarga petarung di kompleks yang terus mengawasi pesawat tempur misterius ini langsung berkerumun. Luo Feng langsung melihat orang tuanya di tengah kerumunan, lalu tersenyum dan berjalan mendekat.
Sekelompok orang menyapa dengan antusias.
"Ayah." Luo Feng menghampiri.
"Xiao Feng." Luo Hongguo menggenggam tangan Luo Feng, tapi matanya terus melirik ke pesawat tempur yang parkir di sebelah, "Cepat, mereka sudah mengantarmu dari jauh dengan pesawat khusus. Ayo undang mereka turun dan ucapkan terima kasih."
Ketua Dojo Wu Tong juga tersenyum mendekat, berbisik pelan: "Luo Feng, mereka sudah bersusah payah mengantarmu. Jangan egois sendirian saja keluar. Segera panggil yang mengantarmu dan pilotnya untuk turun, meski hanya sekedar minum, setidaknya ucapkan terima kasih." Dalam pandangan Wu Tong, yang bisa memakai pesawat tempur markas besar perguruan silat pasti bukan orang biasa.
"Ucapkan terima kasih?" Luo Feng tertegun.
Bagaimana caranya?
Apakah harus memberi tahu Paman Wu, ayah ibu, bahwa di dalam tidak ada orang? Keberadaan pesawat tempur cerdas ini tidak diketahui banyak orang di dunia.
"Ini pesawat yang kubeli." Kata Luo Feng.
"Dibeli?"
"Orang-orang di sekitarnya kaget setengah mati, Ayah Ibu Luo Feng dan adiknya Luo Hua juga terkejut! Di era sekarang, membeli pesawat tempur memiliki tingkat kesulitan ratusan kali lebih tinggi dibandingkan era sebelum Nirwana. Banyak orang kaya saja enggan naik pesawat penumpang besar sekali pun."
Bayangkan saja, berapa orang yang mampu membeli pesawat tempur?
Hanya segelintir Dewa Perang yang bisa melakukannya, itupun kebanyakan hanya pesawat piring terbang biasa.
"Paman Wu, lain kali kami traktir minum." Luo Feng tersenyum memberi salam ke sekeliling, lalu pulang bersama orang tua dan adiknya. Bagaimanapun juga kabar pengangkatannya sebagai Inspektur akan segera tersebar... Jadi tidak masalah mengatakan pesawat itu dibelinya sendiri.
Keluarga para petarung di Perumahan Mingyue, termasuk Wu Tong, terpana cukup lama.
Sialan!
Luo Feng si bocah ini membeli pesawat tempur? Itu pun bukan model piring terbang biasa? Semua orang tertegun mendengar kabar ini.
"Tunggu, kok pilotnya tidak keluar dari pesawat?" Setelah lama, baru ada yang sadar. Saat itu Luo Feng sudah masuk rumah.
……
Di Balai Pusat Ekstrim, distrik utama Kota Basis Jiangnan.
Ketua Zhou Zhengyong sedang duduk di sofa sebuah ruangan, secangkir teh tergeletak di depannya.
“Inspektur Liu.” Zhou Zhengyong memegang ponsel sambil tersenyum, “Selama beberapa tahunmu di Kota Basis Jiangnan, saya sebagai rekan telah merepotkanmu. Terima kasih atas bantuan Inspektur Liu selama ini. Dengan kepergianmu, di Kota Basis Jiangnan ini, Dojo Batas kita mungkin akan dikalahkan oleh Asosiasi Petir.”
“Kau bicara tentang inspektur baru?” Zhou Zhengyong tersenyum pahit, “Bagaimana saya tahu kemampuan inspektur baru ini? Mampukah menyaingi perwakilan Asosiasi Petir?”
“Pemberitahuan resmi belum turun, perkiraan sebentar lagi akan sampai.”
Zhou Zhengyong tertawa, “Saya ada di kantor. Begitu pemberitahuan dari markas besar tiba, saya akan langsung tahu.”
“Baik, kalau nanti ke markas besar, pasti akan mencari Inspektur Liu untuk kumpul-kumpul.”
Zhou Zhengyong kemudian menutup telepon.
Sejak kemarin, dia sudah tahu Inspektur Liu dipindahtugaskan kembali ke Markas Besar Global. Hanya saja pemberitahuan tentang inspektur baru belum turun... Baru tadi pagi, Inspektur Liu menerima pemberitahuan resmi. Sedangkan Inspektur Liu sendiri sudah berangkat dengan pesawat malam sebelumnya.
“Inspektur Liu pergi, tidak tahu siapa inspektur penggantinya.” Zhou Zhengyong bergumam dalam hati.
“Hong! Hong! Hong!”
Suara ketukan pintu terdengar.
“Masuk.” kata Zhou Zhengyong.
Pintu terbuka, tiga orang masuk - tiga Supervisor dari Balai Pusat Ekstrim Kota Basis Jiangnan, termasuk Zhuge Tao dan dua lainnya.
"Ketua, kami baru melihat pemberitahuan resmi tentang pemindahan Inspektur Liu. Siapa penggantinya?" ujar salah satu dari tiga Supervisor yang bertubuh paling pendek, pria kurus berbaju putih sambil mengerutkan kening.
"Saya juga tidak tahu, pemberitahuan resminya belum sampai."
Zhou Zhengyong menggeleng, "Selama Inspektur Liu di sini, kami hidup nyaman. Dia sama sekali tidak ikut campur urusan kami, hanya fokus berlatih dengan tekun. Hubungan kami semua harmonis! Ditambah kemampuannya sangat kuat, setiap ada masalah dia bisa menyelesaikannya dengan mudah. Pihak pemerintah pun menghormatinya. Inspektur baru ini..."
"Apakah Inspektur baru ini akan seperti 'Bao Zheng Bermuka Besi' zaman dulu?" Zhuge Tao tak tahan bertanya.
Julukan "Bao Zheng Bermuka Besi" diberikan oleh Supervisor dan Ketua saat itu kepada Inspektur yang menjabat pada masa itu.
Selama masa jabatannya, "Bao Zheng Bermuka Besi" telah memecat enam Supervisor, bahkan mengajukan mosi tidak percaya terhadap seorang Ketua! Membuat generasi penerusnya gemetar ketakutan.
"Tidak tahu." Zhou Zhengyong kembali menggeleng.
Tiga Supervisor lainnya juga merasa cemas.
Soalnya dalam hal kewenangan, Inspektur adalah pemegang otoritas tertinggi dengan hak pengawasan. Bahkan bisa langsung memecat Supervisor dan jabatan di bawahnya tanpa perlu persetujuan atasan. Jika benar-benar bentrok, bahkan Ketua pun bisa diturunkan.
"Bip!" Zhou Zhengyong segera menuju ke laptop di sampingnya.
"Notifikasi sudah datang."
Zhou Zhengyong berteriak. Ketiga Supervisor lainnya langsung berlari mendekat, menatap layar laptop dengan cemas!
Setelah sekali klik, notifikasi terbuka!
"Luo Feng?"
"Kampung halamannya di Kota Yangzhou, Kota Basis Jiangnan?"
“Evaluasi kekuatan adalah… Dewa Perang Tak Terkalahkan?”
Ketua dan tiga Supervisor saling memandang.
"Benarkah... anak muda yang kita kirim ke Kamp Pelatihan Elit dulu?" Zhou Zhengyong tak bisa menahan tanya, masih tidak percaya, "Dewa Perang Tak Terkalahkan?"
