Alunan musik mengalun di setiap sudut lobi. Pelayan-pelayan tampan dan cantik sibuk mengantarkan anggur dan hidangan.
Di dalam lobi, para tokoh terkemuka saling bertukar pembicaraan.
"Lao Li, kenapa bersembunyi sendirian di sini?" Suara berat bergema, seorang pria paruh baya bertubuh kekar mengenakan jas mendekat sambil tersenyum. Li Dawei menoleh dan ikut tersenyum: "Ye Zhong, sebagai walikota besar, hari ini kau datang sangat pagi."
"Kesempatan langka berkumpul dengan banyak kawan lama, mana mungkin datang terlambat?" Pria kekar itu tertawa.
Sekilas, sosok kekar ini lebih mirip petarung militer. Mana seperti walikota! Setelah Era Nirwana, seluruh Tiongkok hanya memiliki enam kota basis. Setiap walikota kota basis adalah pejabat tinggi dengan status jauh melampaui gubernur atau sekretaris partai provinsi di era pra-Nirwana.
Saat ini setiap kota basis memiliki dua pemimpin tertinggi: 'walikota' yang mengurus urusan sipil, dan komandan militer tertinggi. Komandan militer Kota Basis Jiangnan dijabat merangkap oleh Jenderal Li Dawei.
"Katanya beberapa hari lalu kau mengunjungi Perumahan Mingyue?" Walikota Ye tersenyum, "Ada hasil?"
"Luo Feng masih sangat cinta tanah air." Li Dawei tersenyum tipis. Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu di kejauhan, "Lihat, keluarga Xu datang."
Walikota Ye juga menoleh sambil berkomentar: "Keluarga Xu? Kudengar Inspektur Luo Feng ini sedang dekat dengan gadis muda keluarga Xu? Oh itu Xu Xin ya... Pantasan, Luo Feng bisa menyukainya. Gadis kecil ini memang istimewa." Dari kejauhan terlihat tiga anggota Keluarga Xu mendekat.
"Pria tua berambut putih yang agak gemuk di barisan depan, di kedua sisinya—salah satunya adalah wanita anggun berusia sekitar 30-an yang mengenakan gaun malam hitam. Sedangkan yang lain adalah Xu Xin dengan gaun malam ungu! Modal terbesar wanita adalah usia muda."
Xu Xin yang memang masih muda, terlihat semakin seksi dengan gaun malam tanpa bahu yang menonjolkan bentuk tubuhnya.
Membuat orang takjub tanpa sadar.
"Kamu tidak puas melihat gadis kecil dari Keluarga Xu ini bersama Luo Feng?" Li Dawei mengejek sambil tertawa, "Kamu juga bisa cari perempuan muda cantik dari Keluarga Ye untuk merebut Luo Feng darinya. Ini adalah Dewa Perang tak terkalahkan berusia 19 tahun, mungkin di masa depan akan menjadi 'makhluk yang melampaui Dewa Perang'. Kalau tidak bertindak sekarang, tidak akan ada kesempatan lagi nanti."
Walikota Ye menatapnya sambil tersenyum pasrah: "Si tua ini, tidak punya sikap layaknya seorang jenderal."
……
Sudut lobi.
Xu Xin dan bibinya sedang berdiri di sudut lobi sambil memegang gelas anggur. Meskipun Keluarga Xu termasuk salah satu dari 12 keluarga besar di Tiongkok, tamu-tamu yang hadir semuanya adalah orang-orang penting. Kehadiran mereka tidak mencolok di sini, apalagi Xu Xin dan bibinya yang hadir sebagai anggota keluarga tetap tenang di sisi.
"Siapa yang sedang berbicara dengan Kakek?" bisik Xu Xin pelan.
"Itu Lei Yufeng, putra Inspektur Lei dari Asosiasi Petir," jawab bibinya dengan suara rendah.
……
“Yu Feng, ayahmu belum datang?” Kepala Keluarga Xu, Xu Yunguo, tersenyum sambil berbicara dengan seorang pemuda berambut panjang yang diikat.
“Hari ini adalah jamuan makan malam penyambutan Inspektur di Dojo Batas. Inspektur Luo saja belum datang. Ayahku adalah Inspektur Asosiasi Petir, datang terlalu awal... tidak pantas,” kata pemuda berambut panjang ini dengan suara yang cukup keras. Ucapan ini membuat beberapa anggota Dojo Batas yang melayani di lobi tidak senang memandang ke arahnya.
Ketua Zhou Zhengyong menoleh sekilas.
“Ketua, Lei Yufeng ini terlalu lancang,” Supervisor Yu Sen tak tahan berbisik, “Ini jamuan penyambutan Inspektur kita, tapi dia sama sekali tidak menghormati.”
“Asosiasi Petir mereka selalu bersaing dengan Dojo Batas kita. Justru aneh kalau mereka memberi muka,” Zhou Zhengyong berdecak dingin, “Jangan hiraukan. Inspektur baru kita adalah ‘Dewa Perang Tak Terkalahkan’. Selama Luo Feng ada, di wilayah Kota Basis Jiangnan ini, kita akan selalu menindas mereka!”
Supervisor Yu Sen di sampingnya mengangguk setuju dengan senyuman.
……
Asosiasi Petir dan Dojo Batas adalah dua organisasi persenjataan super yang setara di dunia.
Dojo Batas sedikit lebih kuat, tapi Asosiasi Petir juga tidak kalah jauh.
Untuk trainee biasa, dua perguruan saling berebut merekrut! Jika menemukan petarung berbakat tinggi, kedua pihak akan saling berebut mengundang dan menarik, seperti Luo Feng dulu yang pernah diundang Asosiasi Petir.
Antar petarung selalu saling mengukur kemampuan!
"Kamu bangun kamp pelatihan, aku juga bangun kamp pelatihan! Kamu punya Inspektur, aku juga punya Inspektur! Kamu punya Inspektur, aku juga punya Inspektur! Dari level terbawah... hingga level tertinggi, dua dojo besar ini selalu bersaing. Bagaimanapun mereka hanya punya satu lawan, tak ada kekuatan lain yang layak menjadi saingan mereka."
Bahkan dua Ketua Dojo yang sangat dihormati pun tetap menjadi rival abadi!
Dewa Guntur, petarung terkuat kedua dunia, ahli ilmu pedang nomor satu dunia, dijuluki yang terkuat dalam kekuatan tubuh dan kecepatan!
Sedangkan Hong, jelas-jelas petarung terkuat nomor satu dunia yang tak terbantahkan.
Secara logika, dengan kekuatan tubuh dan kecepatan nomor satu, asalkan kecepatan reaksi sarafnya cukup... ditambah kekuatan ledakan dari jurus Sembilan Kilat Guntur milik Dewa Guntur, seharusnya bisa menjadi petarung terkuat dunia! Banyak petarung juga berpikir demikian, tapi selama bertahun-tahun Hong tetap menjadi yang pertama tanpa bisa digoyahkan.
"Kakek Xu, ini siapa?" Lei Yufeng melihat Xu Xin yang berdandan rapi, matanya langsung berbinar.
"Ini cucu perempuanku Xu Xin." Xu Yunguo tersenyum.
Lei Yufeng langsung maju beberapa langkah mendekati Xu Xin, tersenyum ramah: "Nona Xu Xin, salam kenal, namaku Lei Yufeng."
"Salam kenal." Xu Xin agak terkejut.
"Senang berkenalan denganmu." Begitu Lei Yufeng selesai bicara——
Seluruh lobi langsung gempar.
"Inspektur Luo datang."
"Pesawat tempur itu kan pesawat cerdas. Waktu itu organisasi kami menawar 260 miliar Hua Xia Bi, tapi Dojo Batas tetap menolak menjual pesawat cerdas kepada kami."
"Inspektur Luo keluar dari pesawat tempur!"
“Inspektur Luo benar-benar muda!”
Suara berbisik-bisik memenuhi lobi, banyak orang mulai mendekati pintu masuk.
Xu Xin dan bibinya ikut bergegas mendekat. Di atas karpet merah sepanjang 100 meter, terlihat sosok pria muda berbaju hitam tersenyum sambil melangkah masuk. Semua mata tertuju padanya! Aura kuat memancar dari dirinya. Sebagai Pembaca Pikiran ulung, sorot matanya mampu membuat siapapun gemetar!
"Selamat datang, Inspektur." Ketua Zhou Zhengyong beserta tiga supervisor utama - Zhuge Tao, Yu Sen, dan Wang Kefan - telah menunggu di pintu.
"Ketua Zhou." Luo Feng langsung masuk ke dalam lobi.
"Izinkan saya memperkenalkan tamu penting." Dengan sigap Zhou Zhengyong memandu Luo Feng menuju lokasi kepala keluarga Xu, Xu Yunguo.
Luo Feng langsung mengenali pria berambut putih itu. Dia pernah melihatnya dari kejauhan sebelumnya.
"Ini adalah kepala keluarga Xu, Tuan Xu Yunguo." Zhou Zhengyong memperkenalkan dengan ramah.
"Sungguh kehormatan bertemu Inspektur Luo." Xu Yunguo tersenyum lebar seperti bunga mekar, "Reputasi Tuan sudah terdengar jauh, tapi melihat langsung usia muda Tuan... Sungguh menakjubkan! Dengan bakat dan kekuatan sebesar ini, masa depan Tuan pasti tidak terbatas!"
Pujian berlebihan itu memancing senyum sinis dari beberapa orang.
[Dalam hati] Cuma karena menganggap Luo Feng akan jadi menantunya kelak... Berlebihan sekali bersikap!
“Tidak berani, tidak berani. Suatu kehormatan bisa bertemu Tuan Xu untuk pertama kalinya!” Luo Feng tersenyum mengatakan.
“Inspektur, mari kita ke sana...” Ketua Zhou bersiap memperkenalkan tamu lainnya.
“Tidak perlu terburu-buru.”
Luo Feng justru langsung menuju Xu Xin. Namun saat pandangannya menyapu pemuda berambut panjang yang berdiri di sebelah Xu Xin, alisnya berkerut. Laki-laki memiliki rasa posesif yang kuat. Keberadaan pria asing di dekat pacarnya secara alami menimbulkan sedikit rasa tidak senang dalam hati Luo Feng.
“Minggirlah sedikit.” Luo Feng menatap pria berambut panjang itu.
Lei Yufeng yang ditatap Luo Feng merasakan tekanan dari sorot mata itu. Napasnya tercekat dan kesadarannya berkunang-kunang. Secara insting dia mundur beberapa langkah.
Melihat Lei Yufeng minggir, Luo Feng baru berdiri di hadapan Xu Xin, sengaja mengedipkan mata.
Xu Xin tersenyum merekah, memeluk lengan Luo Feng.
“Ayo pergi.” Luo Feng dan Xu Xin berjalan bersama mendekati Zhou Zhengyong.
Zhou Zhengyong memandang Xu Xin dengan heran, menampakkan senyum tipis lalu mengangguk, “Baik.”
Pemandangan ini membuat para tokoh terkemuka di lobi gempar. Tindakan Luo Feng dalam acara resmi seperti ini jelas merupakan pengumuman terbuka tentang hubungannya dengan Xu Xin! Banyak yang kecewa, mengingat tak sedikit yang berharap menjalin hubungan kekeluargaan untuk mendekati Luo Feng.
Xu Yunguo dan putrinya sama-sama menunjukkan senyuman.
“Hmph.” Lei Yufeng justru menunjukkan raung yang muram.
……
“Ini adalah Walikota Kota Basis Jiangnan, Ye Zhong.”
……
“Inspektur, yang ini adalah Kepala Departemen Khusus Negara Bagian 9, Liu Yan.”
……
“Yang ini adalah Senior Liu Dekai dari Departemen Khusus Negara Bagian 11.”
……
“Yang ini adalah Sesepuh Ye Yifan, Kepala Keluarga Ye yang setara dengan Keluarga Xu sebagai salah satu dari 12 keluarga besar di Tiongkok.”
……
“Ini adalah Komandan Distrik Militer Utara Kota Basis Jiangnan, Komandan Tong Xuezu.”
……
Di bawah perkenalan Ketua Zhou Zhengyong, Luo Feng berkenalan dengan banyak tokoh penting. Setiap orang ini memiliki pengaruh besar di Tiongkok. Semua mereka bersikap sangat ramah saat berinteraksi dengan Luo Feng.
“Inspektur, masih ada satu lagi.” Zhou Zhengyong berbisik, “Yang terakhir ini statusnya luar biasa. Dia adalah ketua kelompok kedua dari departemen khusus terkuat militer ‘Hua Shan’. Gurunya adalah ‘Jia Yi’, pendiri organisasi ‘Hua Shan’ yang merupakan makhluk melampaui Dewa Perang.”
Departemen khusus terkuat militer? Hua Shan?
“Kenapa namanya ‘Hua Shan’? Sangat aneh.” Luo Feng terkikik pelan.
“Itu ditetapkan oleh pendiri ‘Anggota Parlemen Jia Yi’. Siapa yang tahu alasannya.” Zhou Zhengyong berbisik, “Jia Yi adalah satu dari hanya dua atau tiga makhluk melampaui Dewa Perang di Tiongkok, statusnya sangat tinggi. Departemen yang dia dirikan tentu memiliki banyak hak istimewa!”
Ketua Zhou tidak berbicara lebih lanjut dan langsung membawa Luo Feng ke hadapan seorang pria paruh baya.
Saat Luo Feng hendak berbicara dengan perwakilan departemen khusus terkuat negara ini——
“Hahaha, Inspektur Luo, saya datang terlambat, maaf!” Suara lantang bagai gemuruh petir menggema di seluruh lobi.
