Basis bawah tanah manusia di samping situs peninggalan peradaban kuno No.9.
"Luo Feng Dewa Perang, ini setelan baju bersih."
"Luo Feng Dewa Perang, butuh layanan lain?"
Luo Feng yang terlihat seperti 'orang kulit hitam' melirik dua perempuan di pintu, melambaikan tangan: "Tidak perlu!" Brak, pintu ditutup.
"Setahun tiga bulan tidak mandi proper!" Luo Feng cepat-cepat melepas seragam tempur dan pakaian, menerjang ke kamar mandi langsung masuk ke bak. Air panas di bak terus mengalir. Begitu Luo Feng masuk, air bak segera menghitam. Memang, air di situs itu hanya bisa diminum.
Mau mandi? Mimpi!
Berbaring di bak mandi dengan air panas mengalir di tubuh, Luo Feng tak tahan menggunakan 'otak bantu' untuk menelpon. Otak bantu telah menyalin semua nomor telepon dari 'jam tangan komunikasi'.
"Setahun lebih, entah bagaimana kondisi Ayah Ibu, apakah sehat?"
Sebenarnya sejak keluar dari situs peradaban kuno, Luo Feng langsung ingin telepon. Tapi saat itu dikerubungi staf basis, dia harus cari kamar mandi dulu. Di dalam bak pun mulai menghubungi.
"Tuuut——tuuut——tuuuut——"
Sambungan tersambung.
……
Kota Yangzhou, Kota Basis Jiangnan, Perumahan Mingyue.
Di dalam ruangan yang sunyi.
Luo Hongguo terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat, terlihat selang infus di sampingnya. Dua perawat berdiri di dalam ruangan.
"Ini telepon dari Luo Feng, telepon dari Luo Feng..." Ringtone berbunyi.
Luo Hongguo yang tadinya memejamkan mata langsung membuka matanya lebar-lebar, menoleh tajam ke arah ponsel di meja samping. Tanpa peduli rasa sakit, ia berusaha membalikkan badan dan meraih ponsel dengan tangan kirinya. Dua perawat itu kaget, salah satunya berteriak: "Tuan Luo, pinggangmu tidak boleh digerakkan! Biar saya saja."
"Tidak apa."
Seolah memiliki tenaga tak terbatas, Luo Hongguo mengabaikan rasa sakit di pinggangnya dan berhasil meraih ponsel dengan cepat.
Melihat nomor yang muncul, Luo Hongguo tidak percaya: "Benar-benar nomor Xiao Feng? Siapa yang menelepon? Apakah Xiao Feng?" Perlu diketahui bahwa Dojo Batas telah mengonfirmasi kabar kematian Luo Feng. Orang tua Luo Feng tidak tahu bahwa putranya berada di situs peninggalan peradaban kuno No.9, sehingga mereka mengira Dojo Batas memiliki bukti 100% tentang kematian tersebut.
Menarik napas dalam-dalam, Luo Hongguo menekan tombol penerimaan.
"Bip."
"Halo." Suara Luo Hongguo terdengar parau dan berat, mengandung kecemasan sekaligus harapan. Seperti memegang tahu yang khawatir akan hancur setiap saat.
“Ayah, ini aku.” Suara penuh semangat dan kuat itu, suara yang tak terhitung kali menggema dalam mimpi Luo Hongguo, suara yang tak asing lagi... membuat mata Luo Hongguo membelalak seketika, tangannya gemetar: “Xiao Feng, Xiao Feng, benarkah ini kamu?”
“Iya, Ayah.” Jawab Luo Feng.
“Cepat nyalakan video, biar Ayah lihat wajahmu.” Luo Hongguo bersikeras, khawatir ada yang iseng menirukan suara anaknya. Teknologi masa kini memang mudah memalsukan suara seseorang.
“Ayah, aku sedang mandi. Wajahku penuh janggut.” Luo Feng agak malu.
Bip!
Video menyala!
Luo Hongguo menatap layar ponsel dengan seksama. Di balik kabut kamar mandi, terlihat siluet seseorang dengan rambas basah terurai dan wajah berjanggut lebat. Namun bentuk wajah, terutama sorot mata itu, langsung membuat matanya berbinar. Di video, sebilah pisau cukur terbang melayang, menyapu wajah Luo Feng dengan gesit. Janggut tebal itu pun raib, menampakkan pemuda tampan!
Benar itu Luo Feng!
Putra yang telah dia besarkan selama 20 tahun!
“Xiao Feng, Xiao Feng, kau masih hidup! Syukurlah...” Air mata Luo Hongguo meleleh. Selama ini, dia dan istrinya benar-benar hancur hati karena kabar kematian anak sulungnya.
"Ayah, maaf, aku terjebak di suatu tempat dan tidak bisa keluar, baru saja bisa keluar. Sekarang aku di Amerika Selatan, beberapa jam lagi akan sampai rumah," kata Luo Feng.
"Baik, baik, jangan buru-buru, urusanmu lebih penting," Luo Hongguo segera menambahkan.
Tiba-tiba --
Kreek, pintu kamar terbuka, terlihat Luo Hua yang mengenakan baju dalam katun sedang membawa secangkir susu yang baru dibuat masuk ke dalam ruangan.
"Tenang saja Ayah, semua masalah sudah diselesaikan, aku segera pulang. Semua baik-baik saja di rumah?" Suara dari telepon membuat Luo Hua yang sedang memegang susu langsung membeku.
"Kakak!"
Luo Hua membuka matanya lebar-lebar tak percaya, air matanya hampir langsung mengalir deras!
Dua perawat di sampingnya kaget setengah mati. Mereka sangat paham betapa hebatnya Tuan 'Luo Hua' ini. Dialah pemegang saham terbesar kedelapan Bank ICBC Tiongkok, asetnya melebihi ratusan miliar, yang datang ke rumahnya pasti pejabat tinggi atau orang-orang khusus dari departemen negara.
Bahkan mereka sendiri diutus khusus oleh departemen negara untuk merawat ayah Luo Hua. Orang sehebat ini tiba-tiba menangis?
"Baik, semua baik di rumah, kalau kamu pulang semuanya akan lebih baik," Luo Hongguo segera menambahkan.
"Ya, aku segera pulang."
Telepon ditutup.
Luo Hua di dalam kamar baru mendekati ayahnya, bertanya tak percaya: "Ayah, tadi yang telepon itu Kakak? Kakak tidak meninggal?"
"Beberapa jam lagi dia akan sampai rumah," Luo Hongguo segera menambahkan.
"Hahaha, ha, ha..." Luo Hua seolah-olah menangis, tapi juga seperti tertawa, "Aku sudah tahu, Kakak pasti tidak apa-apa, tidak mungkin ada masalah!" Sejak kecil, Luo Feng selalu seperti pohon raksasa yang melindunginya, bahkan menjadi Petarung untuk menghasilkan uang demi membantunya bisa berdiri lagi. Di dalam hati, Luo Hua sangat berterima kasih pada kakaknya.
Dalam hidupnya, kakak sangat penting! Ketika kabar kematian Luo Feng datang, orang tua sedih, Luo Hua juga sedih, tapi dia harus menopang keluarga ini.
Di bawah usia 20 tahun, harus bersaing siasat dengan Li Yao, berurusan dengan berbagai rubah tua, Luo Hua benar-benar sangat lelah.
……
Di Kota Basis Jingdu, sebuah kafe.
Xu Xin duduk di sofa kafe, di depannya terletak laptop super tipis. Wallpaper laptop adalah foto bersama Luo Feng dan dirinya. Dalam foto itu Luo Feng tersenyum sangat lebar seperti anak kecil. Xu Xin mengetuk layar, membuka sebuah folder.
Sambil memegang cangkir kopi panas, Xu Xin diam-diam melihat foto-foto di dalam folder satu per satu.
"Permisi, boleh pinjam HP sebentar?" Seorang pemuda tampan di sebelah mendekat sambil tersenyum.
Xu Xin meliriknya sekilas, pandangannya dingin, lalu kembali menatap laptop tanpa bersuara.
Pemuda tampan itu mengerutkan kening, namun saat matanya menangkap foto di layar laptop yang sedang dibuka - foto Xu Xin dan Luo Feng di atas gedung tinggi di wilayah liar - ia langsung berbalik badan sambil bergumam kesal: "Sial, sudah punya pacar. Bunga segar direbut babi hutan. Eh, tunggu, latar belakang foto itu seperti kota mati, ada monster ya?"
Pasangan kekasih berfoto romantis di kota wilayah liar?
"Pasti salah lihat, salah lihat," kata pemuda itu tak percaya.
Tiba-tiba... alunan musik sendu menggema, membuatnya bingung menoleh: "Dering nada seselembut ini?"
Xu Xin di sofa gemetar. Musik itu adalah dering khusus yang ia pasang untuk nomor Luo Feng. Tangannya gemetar menekan tombol terima panggilan.
"Xu Xin, ini aku."
Hati yang telah membeku itu seketika mencair, lapisan es di sekelilingnya runtuh berkeping-keping.
……
Pintu keluar pangkalan bawah tanah.
Luo Feng dengan kaus hitam santai, tas ransel besar di punggung, tersenyum menatap dua cahaya kilat mendekat dari langit. Setelah dua panggilan tadi, dadanya terasa lebih ringan.
Dua kilatan cahaya itu - yang di depan adalah pesawat tempur cerdas kelas raja milik Luo Feng! Saat keluar dari situs peninggalan peradaban kuno, Luo Feng telah memerintahkan pesawat tempurnya... yang segera melesat ke sini.
“Hm? Itu adalah——”Luo Feng melihat pesawat segitiga merah darah di sebelahnya.
Dua pesawat tempur mendarat bersamaan.
Pintu kabin terbuka, tangga menjulur keluar. Hong yang berpakaian hitam keluar terlebih dahulu, diikuti oleh pengawal pribadi 'Cantik Memikat' dan Inspektur 'Liu He'.
"Ketua Dojo." Luo Feng sedikit membungkuk.
"Baik, memang tidak mengecewakanku." Pria berpakaian hitam Hong langsung mendekati Luo Feng, pandangannya seakan menembus tubuhnya, "Dan aku juga merasakan, kau berbeda dari sebelumnya, Luo Feng. Hasil selama satu tahun tiga bulan ini cukup bagus. Ayo, kita bicara di dalam pesawat."
"Baik." Luo Feng sangat memahami kekuatan Ketua Dojo - tingkat enam planet, namun dengan penguasaan domain, bahkan petarung tingkat sembilan planet mungkin bukan lawannya. Tak terkalahkan di level planet!
Perbedaan kekuatan antara anggota Dewan tingkat satu planet dengan Ketua Dojo bagaikan jurang antara 'prajurit pemula' dan 'Dewa Perang Tak Terkalahkan'!
Dan jarak antara dirinya dengan Ketua Dojo memang sangat-sangat besar.
……
Pesawat Cerdas Honghuang di depan, diikuti oleh Pesawat Cerdas kelas raja.
Di dalam Pesawat Cerdas Honghuang, Hong pria berpakaian hitam, Luo Feng, Cantik Memikat, dan Liu He duduk melingkar di kursi yang membentuk formasi lingkaran.
“Luo Feng, kamu memiliki perangkat penerjemah, bagaimana bisa tinggal di situs peninggalan peradaban kuno No.9 selama satu tahun tiga bulan?” Pria berbaju hitam Hong menatap Luo Feng, “Apakah kamu menemukan beberapa misteri situs No.9 ini?” Sebagai manusia terkuat di dunia yang juga mewarisi teknologi peninggalan, sangat sedikit hal yang bisa membangkitkan rasa ingin tahunya. Situs peradaban kuno No.9 ini adalah salah satunya.
“Benar.” Luo Feng mengangguk.
“Misteri apa itu? Bisa ceritakan padaku?” Pria berbaju hitam Hong menatap Luo Feng.
Dalam hati Luo Feng sangat paham, kristal botak itu sengaja menghapus data di jam tangan komunikasi agar manusia di dunia tidak mengetahui rahasianya! Hanya anggota 'Bintang Mo Yun' yang berhak tahu.
“Karena tingkat keluasan area otakku cukup tinggi, aku memicu misi kematian khusus.” Kata Luo Feng setengah jujur setengah bohong.
“Misi kematian?”
Semua yang hadir terkejut, pria berbaju hitam Hong bertanya: “Apakah hadiahnya sama dengan Dewa Perang lain? Pasti ada perbedaan kan?”
Selama ini siapa pun yang masuk ke situs peradaban kuno No.9 dan berhasil, pasti mendapat satu set Setelan Dewa Hitam.
“Ada sedikit perbedaan.”
“Aku tidak hanya mendapat Setelan Dewa Hitam, tapi juga metode latihan Pembaca Pikiran.” Kata Luo Feng.
“Oh?” Pria berbaju hitam Hong tampak agak kecewa.
Dia adalah seorang Petarung! Energi harus sepenuhnya difokuskan pada Jalan Bertarung. Saat ini, menurut pengetahuan 'Hong' tentang alam semesta, meskipun dia berada di 'tingkat enam planet', tingkat pemahaman Jalan Bertarungnya sudah sangat tinggi - banyak petarung tingkat bintang yang bahkan belum memiliki bidang kekuasaan sendiri.
Memiliki bidang kekuasaan, tak terkalahkan di tingkat planet!
Dengan tingkat pemahaman Jalan Bertarung setinggi ini, tentu dia tidak akan membuang waktu untuk melatih Kekuatan Pikiran Spiritual.
……
Di dalam labirin hitam-coklat situs peninggalan peradaban kuno nomor 9.
Manusia kristal botak dengan aura samar menyinari seluruh tubuhnya, melangkah perlahan.
"Luo Feng ternyata tidak menceritakan hal-hal di dalam situs peninggalan."
Manusia kristal botak itu menunjukkan emosi manusiawi berupa 'kesedihan', mendesah pelan, "Tuan, sudah lima puluh ribu tahun, sudah lima puluh ribu tahun kami tidak bisa menghubungimu." Meski telah berlalu lima puluh ribu tahun, sebagai kecerdasan buatan ia tetap hanya bisa mematuhi program dasar untuk menyaring para Dewa Perang.
