Lempengan marmer di alun-alun retak berantakan, bebatuan beterbangan.
"Jaring Kawat Emas!"
Saat jaring menyambar, Li Yao yang sudah seperti anjing kehilangan pemilik langsung berubah pucat. Dengan geram ia berteriak: "Buka!" Lengan hitamnya tiba-tiba memanjang 3-4 meter, berusaha meraih ujung jaring untuk membentangkannya.
"Sreett!" Saat jaring mengikat, tali pengikat di tepinya seolah diikat tangan tak terlihat, cepat-cepat mengikat 8 pasang simpul.
Ledakan tenaga Li Yao saat itu melebihi jutaan kilogram kekuatan ledakan!
Czzzz~~
Meski jaring kencang tertarik, Li Yao tak bisa melepaskannya. Jaring yang sudah terikat rapat ini dibuat dari bahan yang ditinggalkan Monster Level Raja 'Black Widow Spider' untuk menjebak sesama monster level raja. Bahkan monster level raja pun sulit melepaskan diri, apalagi Li Yao?
“Tidak baik!” Li Yao yang tak bisa melepaskan diri menangkap pandangan Luo Feng yang berdiri di atas Dun Tian Suo dengan mata penuh niat membunuh, serta 16 Cahaya Kilat!
Siuutt! Siuutt! Siuutt!
Enam belas Cahaya Kilat bagaikan enam belas ekor naga mengaum langsung menghantam Li Yao!
"Aku tidak boleh mati!" Teriak hati Li Yao.
"Sreett!" "Sreett!" Terjebak dalam jaring emas, Li Yao hanya melakukan satu hal di detik krusial ini: kedua kaki hitamnya tiba-tiba memanjang dan menipis hingga separuh ukuran semula, menusuk keluar melalui lubang jaring dan berpijak di atas tanah.
Seketika Li Yao memiliki sepasang kaki hitam kurus sepanjang dua meter!
Hong!
Enam belas Cahaya Kilat kembali menghujam tubuhnya. "Aaaaaa!!!" Li Yao menggigit gigi hingga berdarah, mata memerah. "Aku tidak boleh mati, tidak boleh!!!" Gaya tumbukan mengerikan melebihi 8 juta kilogram itu - meski telah dilemahkan oleh Setelan Dewa Hitam - tetap membuat darah menyembur dari mulutnya, organ-organ dalam seakan remuk. Tapi tekad baja membuatnya tetap bertahan.
Swoosh!
Dengan Gaya tumbukan kuat yang terkandung dalam enam belas bilah pisau, kaki hitam ramping Li Yao juga menghentak tanah dengan keras! Kecepatannya yang sudah tinggi ditambah Gaya tumbukan dari 16 bilah pisau ini, membuatnya seperti meteor hitam yang meluncur dan menghancurkan patung di alun-alun. Kaki hitam ramping itu menginjak tanah sejenak untuk berbelok arah, lalu menerjang ke kerumunan orang di jalanan.
"Belum mati?" Mata Luo Feng yang menginjak Dun Tian Suo menyipit dingin.
"Gila! Luo Feng gila! Berani mengejarku di dalam kota basis, apalagi di tempat umum seperti alun-alun Pusat Perbelanjaan Aliansi HR! Dia benar-benar nekat. Asalkan! Asalkan aku bisa menjadikan orang biasa sebagai 'Perisai' hidup, masih ada harapan bagiku." Li Yao menggerakkan dua kaki hitam ramping dari Setelan Dewa Hitam-nya dengan gila-gilaan menuju jalanan!
Trotoar jalan dipenuhi kerumunan orang. Banyak penumpang turun dari mobil yang macet. Ribuan pasang mata menatap penuh antusias!
Proses pengejaran Luo Feng terhadap Li Yao secepat kilat.
Banyak orang belum sempat bereaksi ketika Li Yao sudah menerjang ke arah mereka!
"Aaaah!"
"Apa itu?"
Li Yao yang seluruh tubuhnya hitam namun memiliki kaki ramping sepanjang hampir dua meter terlihat sangat mengerikan. Pergerakannya secepat kilat membuat banyak orang panik. Saat itu... Luo Feng yang menginjak Dun Tian Suo tiba-tiba meningkatkan kecepatan melebihi 1300 meter per detik! Suara sonic boom yang dahsyat menggema saat ia mendarat tepat di depan Li Yao.
"Kau tak bisa kabur." Luo Feng berdiri di hadapan Li Yao, 16 pisau terbang melayang di depannya. Matanya memandang dingin ke arah Li Yao.
"Luo Feng, kau tidak boleh membunuhku!" raung Li Yao, darah terus mengalir dari sudut mulutnya. Dua serangan Luo Feng telah melukainya parah, kemampuan berlari hanya bertahan dari hasrat bertahan hidup.
Luo Feng tersenyum dingin.
Tiba-tiba ekspresi Luo Feng berubah. Di tengah kerumunan orang dan kendaraan di jalan, seorang wanita berambut pirang mengangkat alat kecil ke arahnya sambil menyunggingkan senyum aneh: "Luo Feng, lepaskan suamiku!"
"Venna?" Alis Luo Feng berkerut.
Dengan konsentrasi, ia mengendalikan jaring kawat emas untuk melayang. Li Yao yang terikat bagai babi tergantung di udara tak bisa melepaskan diri! Tanpa pijakan, mustahil baginya kabur!
"Venna!" teriak Li Yao dari dalam jaring kawat emas.
“Mengapa aku harus melepaskan suamimu?” Luo Feng memandang Venna dengan tenang, nalurinya mengatakan bahwa jika dia langsung membunuh Li Yao mungkin akan menyebabkan konsekuensi buruk.
Terhadap Venna di hadapannya, Luo Feng tidak pernah menganggapnya serius.
Di hati Luo Feng, Li Yao-lah dalang sebenarnya. Tapi Luo Feng tidak tahu—penawaran harga selangit sebelumnya justru dikeluarkan oleh Venna! 'Meriam Laser' yang digunakan untuk memburu Luo Feng di benua Australia juga didapatkan Venna! Bahkan rencana membunuh keluarga Luo Feng juga usulan Venna!
Li Yao dijuluki Rajawali, sebutan yang digunakan banyak orang yang mengenalnya untuk menggambarkan kekejamannya.
Sedangkan Venna dijuluki Kalajengking karena kekejaman perempuan ini!
Anjing yang menggonggong tidak akan menggigit, tapi Luo Feng tidak tahu... di antara pasangan suami istri ini, yang benar-benar licik dan kejam seperti ular berbisa justru perempuan ini.
……
Berdiri di antara kerumunan orang, Venna memandang jauh ke arah Luo Feng.
“Luo Feng.” Venna memegang perangkat kecil, “Di kompleks perumahan sebelah HR Alliance dan jalan ini, aku sudah memasang bom model T111! Begitu aku menekan tombol ini...” Seketika kerumunan orang menjadi panik, banyak yang berteriak dan berlarian.
“Akan terdengar suara Bruk, seluruh puluhan ribu penduduk kompleks itu akan tewas seketika.” Suara Venna bagaikan iblis dari neraka, bergema di telinga setiap orang di sekitar.
Panik!
Gemetar!
Sementara Luo Feng hanya mempertajam sorot matanya bagai jarum, menatap tajam wanita di hadapannya.
“Kau benar-benar kejam!” bisik Luo Feng.
“Kau ingin membunuh suamiku, maka mari kita mati bersama.” Suara Venna lembut, sebenarnya dia tak punya pilihan. Dulu dia dan suaminya terlalu banyak bermusuhan, untungnya Li Yao rela masuk ke Situs Peninggalan Peradaban Kuno No.9 untuk mendapatkan Setelan Dewa Hitam, sehingga mereka bisa hidup tenang.
Jika tamengnya Li Yao tewas, hidup Venna akan berakhir tragis!
“Semua berhenti!”
“Hentikan!”
“Letakkan senjata!”
Pasukan yang bermarkas di sekitar Pusat Perbelanjaan Aliansi HR segera berdatangan, diikuti petugas lembaga negara. Pemimpinnya seorang pria berbusana Tang yang dalam hati mengumpat: “Sialan, tiga Dewa Perang kelas tinggi berkelahi, sudah berantem saja, malah libatkan warga! Sekarang bisa memicu korban puluhan ribu jiwa!”
Bom model T111 memiliki daya ledak yang luar biasa.
“Tiga Yang Terhormat.”
“Dewa Perang Luo Feng, Nyonya Venna, mari kita bicara baik-baik.” Pria paruh baya itu memaksakan senyum, takut memancing emosi kedua belah pihak.
"Statusnya memang cukup tinggi, tapi yang ada di sini semua adalah Dewa Perang kelas tinggi!"
"Aku menyarankan kalian jangan mencari bom T111." Venna melirik pria paruh baya itu, "Benda yang kusembunyikan mustahil kalian temukan. Bahkan jika berhasil menemukannya, kalian pasti tahu tingkat kesulitan pembongkarannya! Begitu kalian mulai membongkar, aku akan langsung menekan tombol detonasi."
Keringat dingin mengucur di dahi pria berbaju tangshan itu!
Dia paling benci berurusan dengan sosok berpengaruh seperti ini - Dewa Perang kelas tinggi sekaligus CEO Eksekutif HR Alliance Tiongkok. Jika sampai melakukan kejahatan, pasti sangat sulit ditangani.
"Luo Feng." Venna menatap tajam ke arah Luo Feng.
"Pilihannya: Aku dan suamiku mati bersama puluhan ribu warga biasa Tiongkok yang tak bersalah," suara Venna bergema di telinga Luo Feng, "Atau kau bebaskan suamiku, semua orang selamat! Hak memilih ada di tanganmu!"
Ekspresi Luo Feng tetap datar, hanya sorot matanya yang semakin dingin.
"Dewa Perang Luo Feng!"
"Nyonya Venna..." Pria berbaju tangshan itu mulai panik, dalam hati bergumam, "Mengapa Tn. Lan belum juga datang?"
Hush!
Di plaza HR Alliance yang porak-poranda, suhu tiba-tiba merosok drastis. Di musim dingin ini, temperatur langsung jatuh di bawah nol. Air di kolam mancur membeku seketika, hawa dingin menyebar ke segala penjuru. Seorang pria paruh baya dengan rambut berwarna kehijauan terbang mendekat dari udara.
"Anggota Dewan Lan." Venna, Li Yao, dan Luo Feng serentak mengenali pendatang tersebut.
“Hmph, meskipun kalian punya dendam, jangan libatkan orang biasa.” Anggota Dewan Lan bagaikan es ribuan tahun, sorot matanya membuat orang menggigil.
“Anggota Dewan Lan.” Venna menggelengkan kepala, “Aku tidak punya pilihan. Luo Feng ini di wilayah kota basis berani mencoba membunuh suamiku! Aku tidak bisa melawannya. Satu-satunya jalan adalah... jika suamiku mati, biarkan puluhan ribu orang tak bersalah ikut mati. Lagipula pilihan ada di tangan Luo Feng. Asal dia melepaskan suamiku, semua akan baik-baik saja.”
Di dunia ada total 52 Anggota Dewan.
Eksistensi yang 'melampaui Dewa Perang' dengan darah Tionghoa melebihi 10 orang. Meskipun yang setia sepenuhnya pada negara hanya 3-4 orang, banyak yang hidup seperti pertapa di dalam negeri. Mereka kadang membantu militer, membantu negara, juga membantu HR Alliance... Singkatnya, mereka bisa mengambil keuntungan dari semua pihak sambil hidup tenang sebagai pertapa.
'Pisau Es' Lan Ran, adalah salah satu yang mengasingkan diri di Kota Basis Jiangnan.
Lan Ran baru akan bertindak ketika menghadapi masalah besar yang sesungguhnya.
Kali ini, Lan Ran harus turun tangan.
“Luo Feng.”
Anggota Dewan Lan melayang di depan Luo Feng, “Luo Feng, kau harus tahu hukum negara dan regulasi Istana Dewa Perang!”
“Ada beberapa pasal dalam regulasi Istana Dewa Perang yang merupakan garis batas, dilarang disentuh siapa pun.”
“Membunuh keluarga anggota perguruan silat, salah satunya.”
“Membunuh petarung secara terbuka di kota basis, juga salah satu!”
“Dewa Perang dilarang bertarung di dalam kota basis, juga salah satu!”
"Jenderal Perang adalah aset berharga umat manusia! Setiap satu pun sangat penting," kata Anggota Dewan Lan dengan suara berat.
"Kau berani mengejar dan membunuh petarung di Alun-Alun Aliansi HR ini di hadapan ribuan orang, itu sudah kejahatan hukuman mati! Apalagi targetmu adalah Jenderal Perang dari Istana Dewa Perang! Ini memperberat hukumanmu! Meski kau berhasil membunuhnya, hukum tetap akan menjatuhkan hukuman mati! Peraturan ditetapkan oleh lima Ketua Dewan, apa kau benar-benar mau menukar nyawamu dengan Li Yao? Bahkan mengorbankan puluhan ribu warga Tiongkok yang tak bersalah? Di antara mereka ada remaja yang baru tumbuh, juga bayi polos yang baru lahir, apakah ini sepadan?" Anggota Dewan Lan menatap tajam Luo Feng.
