Setelah upacara selesai.
Di markas besar global Dojo Batas, terowongan logam di dalam bangunan pesawat raksasa.
Pria berbaju hitam 'Hong' berjalan di depan, Luo Feng mengikuti dari samping belakang.
“Klik!”
Pintu logam terbuka otomatis. Setelah Hong dan Luo Feng melewatinya, pintu itu menutup sendiri.
“Luo Feng, saat pertama kali melihat markas besar Dojo Batasku, apakah kau pernah meragukan... apakah bangunan pesawat raksasa ini adalah pesawat sungguhan atau replika?” Hong pria berbaju hitam membuka mulut. Luo Feng tertegun sejenak lalu berkata, “Aku pernah menduga, tapi hanya sedikit keraguan saja.”
“Kuberitahukan padamu, ini adalah pesawat antariksa sungguhan.” Kata Hong.
“Sungguh?”
Luo Feng seketika mengamati lorong dengan takjub, sementara Hong sudah memasuki sebuah ruang rahasia. Luo Feng mengikuti masuk.
Di dalam ruangan hanya ada sebuah layar besar.
“Ini adalah kapal perang antariksa yang rusak.” Ekspresi Hong tenang, “Saat kutemukan dulu, sudah rusak dan tak bisa terbang ke luar angkasa. Tapi... bahkan cangkang kosongnya saja, pertahanannya jauh melebihi bangunan kota basis mana pun di dunia.”
“Setelah kemampuanku cukup, kukeluarkan dari bawah tanah.”
“Kujadikan kapal perang antariksa ini sebagai markas besar Dojo Batas! Meriam Laser pun takkan sanggup menembusnya.” Hong menunjuk layar yang tiba-tiba menyala, menampilkan pemandangan luar angkasa, “Alam semesta ini... tidak sesederhana yang dibayangkan kebanyakan orang di dunia.”
“Kadang manusia di dunia kita terlalu sombong.”
“Bahkan berbagai jenis hewan dan tumbuhan di darat, banyak yang belum ditemukan. Di lautan ada lebih banyak lagi makhluk yang tak terhitung jumlahnya! Artinya... bahkan Bumi sendiri masih banyak yang belum dipahami. Tapi ada orang yang begitu yakin mengatakan... di alam semesta tidak ada kehidupan cerdas lain, hanya manusia satu-satunya. Menurutmu tidak lucukah?” Hong menatap Luo Feng.
Luo Feng mengangguk perlahan.
Memang benar...
Zaman dulu manusia mengira bumi itu datar, baru kemudian tahu... dunia ini bulat. Manusia kuno mengira 'Bumi sebagai pusat, matahari mengelilingi Bumi'. Lambat laun baru tersadar, ternyata Bumi yang mengelilingi matahari!
Manusia selalu merasa sudah menguasai segalanya saat baru memahami sedikit.
Hingga akhirnya baru sadar betapa kelirunya pemahaman sebelumnya!
Bumi sendiri saja masih banyak spesies dan hukum alam yang belum dipahami, tapi berani menghakimi galaksi Bima Sakti dengan 'prinsip dasar' yang dangkal, mengklaim hanya manusia satu-satunya makhluk cerdas!
"Sangat gegabah."
"Sangat menggelikan."
"Lautan yang tak berujung saja masih banyak area yang belum dijelajahi manusia."
"Alam semesta jauh lebih luas tak terhingga kali lipat? Miliaran miliar kali? Jauh lebih dari itu! Semesta tanpa batas ini mana mungkin bisa dinilai oleh manusia yang terkurung di Bumi. Bukankah ini sama seperti 'katak dalam sumur yang mengira langit sebesar mulut sumur'?" Hong menggeleng, "Peradaban dan ras di alam semesta sangatlah kompleks dan penuh misteri."
"Luo Feng, sistem tingkatan sebenarnya untuk Petarung dan Pembaca Pikiran, lihat layar."
Hong menunjuk ke layar.
Layar langsung menampilkan detail level Petarung dan Pembaca Pikiran: Tingkat Magang, Tingkat Planet, Tingkat Bintang, Tingkat Kosmik! Setiap level dibagi menjadi 9 tahap! Video di layar juga merekam kekuatan petarung Tingkat Planet, Tingkat Bintang, bahkan 'Petarung Tingkat Kosmik'.
"Ya Tuhan." Luo Feng benar-benar terpana.
Dari informasi Crystal Botak, dia tahu petarung Tingkat Kosmik sangat menakutkan, tapi melihat rekaman video... sensasinya benar-benar berbeda!
"Sebuah kota musnah menjadi abu seperti ini?"
"Meteorit?"
"Apa itu, Katai Putih?" Luo Feng terbelalak melihat rekaman bintang putih menyilaukan di layar, di mana dua petarung kuat sedang bertarung di permukaannya! Teks penjelas menyebut itu adalah katai putih dengan gravitasi permukaan 300 juta kali gravitasi dunia.
Gravitasi 300 juta kali!
Ruang Gravitasi di kamp pelatihan elit Luo Feng maksimal hanya 1000 kali. Jauh sekali dengan 300 juta kali!
300 juta, ini bukan sekadar angka biasa.
Di bawah gravitasi mengerikan seperti ini, bahkan atom akan hancur. Menurut teori manusia di dunia... mustahil manusia bisa bertarung langsung di katai putih.
"Bertarung di katai putih."
"Tidak terbayangkan ya, tapi misteri sejati tubuh manusia mana mungkin bisa dipahami sepenuhnya oleh sains di dunia ini? Bisakah mereka membayangkan, di dalam tubuh manusia ada planet mini? Bisa menghasilkan medan magnet? Seseorang dengan berat hanya ratusan kilogram, bisa menghantamkan kekuatan ribuan hingga puluhan ribu ton, apakah ini sesuai dengan 'sains' versi bumi?" kata Hong dengan nada datar.
Semakin dalam mempelajari, semakin kita menyadari kebodohan diri sendiri.
Luo Feng sangat setuju dengan kalimat ini.
Video pendek ini benar-benar mengguncang Luo Feng.
Penjelasan panjang lebar manusia kristal botak tidak sebanding dengan kekuatan pengaruh sebuah video.
"Ini adalah video pertarungan pahlawan tingkat kosmos, satu-satunya rekaman pertarungan pahlawan tingkat kosmos yang kumiliki." Hong menatap video dengan sorot mata penuh kerinduan, "Pahlawan tingkat kosmos bisa menjelajah antariksa, bertarung dengan tangan kosong melawan kapal perang antarbintang! Bahkan bisa bertahan hidup di bintang katai putih, seorang pahlawan tingkat kosmos bisa memusnahkan seluruh umat manusia di dunia semudah orang makan!"
"Pahlawan tingkat planet di alam semesta, paling banter jadi bodyguard atau tukang pukul, cuma cukup untuk cari makan."
"Pahlawan tingkat bintang baru bisa disebut orang penting."
"Pahlawan tingkat kosmos, mereka adalah penguasa sejati! Dengan mudah bergabung ke negara antariksa mana pun, bisa memiliki wilayah planet luas, menguasai ratusan miliar penduduk." Suara Hong terdengar tenang, tapi terselip getaran halus yang hampir tak terdeteksi.
Hong menoleh ke arah Luo Feng.
Luo Feng menatap video dengan mata berapi-api, kapan dirinya bisa bertarung di bawah gravitasi 300 juta kali? Tapi menurut kata manusia kristal botak, hanya satu petarung level kosmik yang lahir dari jutaan planet.
"Luo Feng." Hong bersuara berat.
"Ketua Dojo." Luo Feng menoleh ke Hong.
"Lebar Area Otakmu sangat tinggi, walau aku tidak punya cara menguji sepenuhnya," kata Hong dengan suara rendah, "Pengalamanmu di Situs Peninggalan Peradaban Kuno No.9 membuktikan hal ini. Bakatmu sebagai Pembaca Pikiran mungkin tak berarti di alam semesta luas, tapi setidaknya di dunia ini, bakatmu nomor satu!"
Hong menatap tajam: "Aku dan Dewa Guntur adalah petarung dengan bakat tertinggi. Kami berdua terkuat di dunia. Dengan bakat Pembaca Pikiran nomor satu, jangan sampai kau lengah sedikitpun. Jangan puas diri hanya karena sukses di bumi."
"Di alam semesta luas, manusia bumi kita hanyalah penduduk asli sebuah planet kecil."
"Status dunia harus diperjuangkan oleh kita!"
"Bahkan nasib umat manusia di masa depan, tergantung pada kita!" Tatapan Hong tak bergeser.
Luo Feng mengangguk kuat: "Siap, Ketua Dojo!"
Sekarang Luo Feng paham mengapa Hong dan Dewa Guntur yang sudah jauh lebih kuat tetap terus berlatih tanpa henti!
……
Pada hari yang sama.
Hong membawa Luo Feng, masing-masing menggunakan pesawat tempur cerdas mereka, menuju ke 'Pulau Kabut' di benua Australia. Meskipun Luo Feng telah mendapatkan data kerabat yang dikirim Liu Yan, karena kondisi ayahnya belum pulih sepenuhnya, mustahil melakukan perjalanan jauh untuk menjenguk keluarga. Jika data ini sampai diketahui orang tua...
Oleh karena itu Luo Feng sementara belum memberikan data tersebut kepada orang tuanya. Tunggu saja sampai kondisi ayah membaik. Sudah menunggu lebih dari 20 tahun, setengah tahun lagi bukan masalah.
……
Sebuah pesawat tempur segitiga merah darah di depan, diikuti pesawat segitiga biru tua di belakang.
Luo Feng, Hong, dan Dewa Guntur bertiga berada di dalam pesawat segitiga merah darah.
"Pulau Kabut sudah sampai." ujar Hong.
Proyeksi virtual 3D di kabin telah menampilkan pemandangan di bawah. Luo Feng melihat danau besar seluas ratusan li di bawah, dikelilingi berbagai pesawat tempur berbentuk piring terbang dan segitiga, bahkan beberapa basis markas yang sedang dibangun.
Luo Feng terkejut: "Ketua Dojo, ini Pulau Kabut?"
"Tentu saja Pulau Kabut." Hong mengangguk.
"Tapi... tapi..." Luo Feng tertegun melihat proyeksi virtual Pulau Kabut.
Danau Pulau Kabut ini sudah tidak ada kabutnya lagi, bahkan pulau di tengah danau pun telah menghilang.
Hanya tersisa hamparan danau putih membentang!
Tidak ada kabut, tidak ada pulau tengah danau... Apakah ini Pulau Kabut yang dulu saya datangi?
"Koordinatnya benar." Luo Feng melihat koordinat di jam tangan komunikasi, semakin terkejut.
"Sejak liana hidup di Pulau Kabut itu kuambil, kabut di pulau itu telah menghilang." Hong berkata, "Sedangkan pulau itu, dalam pertempuran besar belum lama ini, seluruh pulau hancur. Setidaknya lapisan permukaannya hancur, sementara bagian lebih dalam sudah terendam air."
"Menghancurkan sebuah pulau?" Luo Feng dalam hati terkejut.
Pertempuran seperti apa yang bisa menghancurkan pulau sejauh 10 li?
Mungkin setidaknya setingkat pertempuran dengan liana hidup itu.
"Luo Feng!"
Dewa Guntur berjubah putih di samping menunjuk ke danau luas yang putih membentang, "Danau Pulau Kabut ini sangat aneh. Ada banyak monster perairan di dalamnya, jumlahnya sangat banyak dan kekuatannya dahsyat! Dan... ada satu monster mengerikan dengan tiga belas tentakel panjang. Ini adalah 'Monster Sovereign' ketiga yang kami temukan di dunia."
"Monster Sovereign?" Luo Feng tidak percaya.
Danau itu...
Dulu pernah sangat dekat dengannya, nyaris meregang nyawa. Jika ada 'Monster Sovereign' yang lebih mengerikan dari 'Monster Level Raja', pasti nyawanya sudah melayang.
"Pulau Kabut ini sangat unik."
Hong juga berbicara dengan serius, "Sebuah pulau kecil saja telah melahirkan begitu banyak Spirit Flora! Bahkan bisa melahirkan makhluk mengerikan seperti Liana Hidup! Selain itu, kepadatan monster Lord di perairan ini jauh lebih tinggi daripada di lautan, dan bahkan ada satu 'Monster Emperor' di sini."
"Liana Hidup, berbagai Spirit Flora, dan Monster Emperor semuanya berkumpul di tempat ini!"
"Hampir semua kekuatan di dunia yakin di sini terdapat harta legendaris!"
"Bagaimanapun, penemuan situs peninggalan peradaban kuno sebelumnya tidak pernah seekstrim ini. Penemuan kali ini... mungkin benar-benar menggemparkan." Hong menunjuk area sekitar danau di proyeksi virtual 3D, "Lihat, pesawat piring terbang itu, basis pertahanan itu. Semua milik lima negara adidaya, berbagai kekuatan kota basis, dan beberapa Anggota Dewan yang kuat."
"Bahkan di sekitar danau Pulau Kabut, ada lebih dari 20 meriam laser!" Hong menatap Luo Feng.
Luo Feng jelas terkejut.
Meriam laser yang bisa membunuh Monster Level Raja, lebih dari 20 unit ada di sini?
"Siapa yang bisa mendapatkan harta itu, tergantung keberuntungan." Hong memberi instruksi, "Jika tidak tertarik, kamu bisa kembali. Jika tertarik, berkemahlah di sekitar Pulau Kabut! Tapi... aku tidak punya tempat menjamu, kembalilah ke pesawat tempur cerdasmu."
"Baik."
Luo Feng mengangguk, langsung berjalan keluar.
"Ingat, jika bertemu Monster Emperor itu, jangan lawan langsung. Manfaatkan kecepatan terbangmu untuk menjauh." Pesan Hong saat Luo Feng melangkah keluar pintu kabin.
……
Melompat dari pesawat tempur, mendarat di padang liar tak berujung, memandangi danau tak terlihat batas di depan mata.
Dibandingkan dengan lebih dari setahun yang lalu, perubahan di sini terlalu besar, kabut yang disebut 'kabut' sudah sepenuhnya hilang.
"Pulau Kabut, apa sebenarnya yang kausembunyikan sampai menarik perhatian semua kekuatan di seluruh dunia?" Luo Feng berdecak kagum, lalu berbalik menuju pesawat tempur cerdas biru tua miliknya, "Hong, Dewa Guntur semuanya ada di sini. Meski ada harta legendaris, hampir tidak realistis bagiku untuk mendapatkannya. Lebih baik aku menyaksikan sambil mempelajari lapis kedua bentuk pertama Dun Tian Suo."
Luo Feng juga tidak serakah.
Manusia harus tahu diri – lima negara adidaya, berbagai kota basis, dua Ketua Dojo berkumpul... Ditambah raja monster di antara mereka! Dengan kemampuan apa Luo Feng bisa merebut?
