"Pantas saja di bawah Pulau Kabut muncul begitu banyak Kristal Muya. Situs peninggalan... memang penemuan situs peninggalan adalah cara tercepat untuk menjadi kaya. Hong bisa menjadi orang terkaya di dunia karena menemukan beberapa situs peninggalan. Bahkan bisa menciptakan pesawat tempur cerdas yang unik." Seketika membran hitam di tubuh Luo Feng mengalir, menutupi seluruh tubuhnya.
Situs peninggalan ini sangat luas.
Harus masuk sendiri untuk bisa menjelajah semuanya!
“Tidak mau mengorbankan anak, tak akan dapat serigala.” Luo Feng menggerakkan hatinya, Dun Tian Suo seketika berubah bentuk menjadi 'Perisai Gunung Berat', sementara serpihan pisau itu pun melayang di sekelilingnya.
Mata Luo Feng sedikit menyipit, diam-diam melangkah menuju pintu kabin.
Di dalam pintu kabin terdapat lorong selebar sekitar 12 meter dengan kedalaman 8 meter, ujung lorong terhubung ke jalan utama lebar yang membentang ke kiri dan kanan.
“Muyajing!” Luo Feng menunduk memandang ke depan.
Di lantai lorong masuk pintu kabin, berkumpul kristal-kristal samar beraura putih - sepuluh, dua puluh, tiga puluh... berjejalan. Aroma nasi pekat yang menyengat membuat Luo Feng sesak napas saat pertama kali melangkah masuk! Luo Feng berjongkok, dengan cepat mengumpulkan Muyajing yang setengah melayang ini satu per satu ke dalam tas ransel hitam di punggungnya.
Sambil mengambil Muyajing, Luo Feng sambil menghitung.
“289 butir!” Saat memasukkan butir terakhir ke tas, jantungnya masih berdebar kencang bagai palu memukul gendang.
“Tiga hari pencarian gabungan semua kekuatan di dunia hanya mengumpulkan 42 Muyajing yang diumumkan! Jika ditambah yang tidak diumumkan, total mungkin sekitar 60 butir.” Luo Feng memperkirakan angkanya. Setiap Muyajing adalah harta tak ternilai bagi umat manusia di Bumi!
“Hong mungkin hanya mendapat sekitar sepuluh butir, itu saja sudah membuatnya sangat senang. Dia bahkan menawarkan harga ‘20 Bintang Langit per butir Muyajing’ kepada Luo Feng dan yang lain.”
“Sekarang…”
“Luo Feng justru menemukan 289 butir hanya di sekitar pintu kabin ini! Jumlah ini jauh melebihi total gabungan semua pihak di dunia.”
“Ini baru tempat penyimpanan Muyajing yang sebenarnya, mana mungkin yang berserakan di luar jumlahnya banyak.”
“Di pintu kabin saja ada 289 butir, entah apa lagi yang ada di dalam.”
“Luo Feng sangat antusias. Sebuah situs peninggalan peradaban kuno pasti tidak hanya menyimpan Muyajing... Tapi dengan banyaknya Muyajing di pintu kabin, setidaknya ini membuktikan bahwa situs peninggalan ini sangat kaya! Jauh lebih kaya daripada kebanyakan situs lain yang ditemukan di dunia.”
……
“Menyusuri lorong masuk, Luo Feng berjalan hati-hati. Lantai di depannya sudah tertutup debu tebal.”
“Di ujung lorong masuk, terdapat koridor lebar yang membentang ke kiri dan kanan.”
“Baru saja memasuki persimpangan, pandangan Luo Feng tertuju ke arah kiri dan kanan. Ia langsung terpaku: "Itu, itu..." Di koridor kiri, dinding logam aneh dipenuhi sembilan lekukan pukulan raksasa.”
“Di lantai koridor tersebut, bersandar setengah tubuh mayat besar!”
“"Asisten Optik, scan." Luo Feng segera mengarahkan perangkatnya ke mayat tersebut.”
“"Target tidak memiliki tanda kehidupan, sudah meninggal." Teks muncul di layar Asisten Optik.”
“Ya, itu mayat!”
Luo Feng menahan napas, mengamati mayat raksasa ini dengan cermat. Kulit mayat itu hitam legam, kedua lengannya kekar, mengenakan baju perang khusus bertuliskan pola rahasia yang kompleks - pola ini jauh lebih rumit daripada yang ada di Dun Tian Suo. Di kepal tangan kedua lengannya terdapat sarung tangan khusus, sepasang mata merah darahnya masih terbuka lebar.
"Ya Tuhan."
Saat pandangan Luo Feng bertemu dengan mata mayat itu, hatinya gemetar seolah semut menghadapi naga...
Tidak!
Tepatnya, seperti manusia biasa menghadapi Pan Gu sang pencipta alam semesta. Bahkan dalam keadaan mati, sorot mata yang telah kehilangan ketajamannya - meski telah mati selama tak terhitung tahun - sisa aura wibawanya membuat Luo Feng gemetar, keringat dingin mengucur deras di punggung dan dahinya.
"Tingkat kekuatan apa ini? Sungguh mengerikan." Luo Feng menarik napas tajam.
"Tenang."
"Tenang."
Luo Feng menyadari ia tak bisa menatap mata mayat ini. Sekali pandangan bertemu, meski berusaha tetap tenang, rasa takut tak terkendali langsung menyergap. Ini adalah ketakutan bawaan tingkat hierarki kehidupan! Sekuat apapun tekad tak berguna.
"Jangan lihat matanya."
"Luo Feng secara bertahap tenang, melewatkan mata mayat ini, mengamati dengan cermat, "Tinggi badan diperkirakan sekitar 8 meter! Sekilas mirip kera besar, tapi kulitnya sama sekali tidak berambut, kulit hitam yang licin! Tapi melihat lingkungan sekitarnya, seharusnya ia sudah mati bertahun-tahun lamanya. Tapi kulit dan rambut, benar-benar tidak ada tanda pembusukan atau kekeringan? Persis seperti yang hidup?""
Jika bukan karena mayat ini tertutup lapisan debu, Luo Feng mungkin mengira pejuang misterius ini baru saja mati.
"Tampaknya tidak ada luka pada mayat? Bagaimana ia mati?" Setelah lama mengamati, Luo Feng hanya bisa menggelengkan kepala, dirinya sendiri sama sekali tidak bisa menduga apa-apa.
"Mari periksa bagian dalam."
Luo Feng tidak buru-buru memeriksa mayat ini, melainkan berjalan melewati sosok tinggi yang mirip mayat ini. Sepanjang terowongan lebar ini, perjalanannya lancar tanpa hambatan. Di samping terowongan terdapat beberapa persimpangan, namun Luo Feng tetap melanjutkan melalui jalan terlebar.
Setelah berjalan sekitar 300 meter, terowongan mulai berbelok dan kemudian muncul gerbang utama yang megah!
Gerbang ini memiliki lebar lebih dari 10 meter dengan tinggi juga melebihi 10 meter. Saat ini pintunya setengah terbuka.
"Ini..."
Luo Feng berusaha minimal mengeluarkan suara sambil melangkah masuk melalui gerbang tersebut.
“Ya Tuhan.” Luo Feng menarik napas dalam-dalam. Di depannya terbentang lobi super semi lingkaran yang megah dengan ketinggian puluhan meter dan luas sekitar 200 meter persegi. Yang paling mengejutkan... Di dalam lobi itu ternyata terdapat lima mayat berbentuk aneh! Tidak... Lebih tepatnya enam mayat!
Luo Feng menggunakan komputer optik bantuannya untuk memindai. Benar, tidak ada satupun yang memiliki tanda kehidupan atau gelombang vital.
Karena lima mayat di antaranya masih terlihat utuh seperti hidup, tanpa sedikitpun tanda pembusukan.
Sedangkan mayat keenam hanya menyisakan kerangka berwarna keemasan, kulit dan rambutnya telah lama berubah menjadi debu.
“Keenam mayat ini.”
Luo Feng mengamati dengan seksama.
Salah satu mayat mirip dengan yang ditemukan di dekat pintu masuk, hanya lebih kurus. Bentuknya menyerupai gorila raksasa setinggi enam meter. Mayat ini bersujud di lantai dengan baju zirah yang rusak dan tubuh penuh luka mengerikan, namun lukanya sama sekali tidak membusuk.
Mayat kedua bertubuh mirip manusia dengan tinggi empat meter. Seluruh tubuhnya ditutupi sisik hitam, di dahinya terdapat satu tanduk, dan memiliki ekor bersisik!
Mayat ketiga memiliki postur yang menyerupai manusia, namun dengan tinggi mencapai enam meter. Seluruh kulit tubuhnya terlihat seperti 'cangkang kura-kura' yang menyatu membentuk zirah tempur berpresisi tinggi, mirip dengan karakter manusia batu dalam film lawas Amerika Serikat "Fantastic Four" yang familiar bagi Luo Feng, meskipun mayat ini terlihat lebih estetis dibandingkan manusia batu tersebut. Cangkang mengilap itu menyatu membentuk lapisan pelindung yang sangat kompleks.
Mayat keempat memiliki kemiripan sempurna dengan manusia dunia!
Kulit kuning langsat, rambut hitam legam, dengan bekas luka di wajah, mayat ini duduk bersila dengan tenang di lantai yang tertutup debu tebal, seolah sedang bermeditasi dalam keabadian.
"Manusia dunia? Orang Tionghoa?" Luo Feng mengamati mayat keempat dengan rasa penasaran bercampur penyesalan, matanya menyapu setiap detail karakteristik fisik yang terasa begitu familiar itu.
"Luo Feng bisa merasakan... Meskipun pihak lawan sudah mati sejak lama sekali, sisa aura mengerikan yang tersembunyi di mayat itu masih membuat hati bergetar! Ini adalah seorang yang kuat sejati! Jauh lebih kuat dari Hong, Dewa Guntur dan yang lain, bahkan berkali-kali lipat lebih kuat dari Luo Feng sendiri."
"Selain itu, orang ini berpenampilan hampir identik dengan orang Tionghoa, membuat Luo Feng semakin menyesal karena pihak lawan sudah mati."
"Mayat kelima ini?"
Luo Feng menatap dengan keraguan.
Di lobi, empat mayat yang telah diperiksa meskipun memiliki luka-luka, tidak ada yang merupakan luka fatal. Mayat kelima ini tingginya lima meter, seluruh tubuhnya berwarna tembaga ungu seolah terbuat dari coran tembaga. Di bagian tengah dadanya terdapat lubang besar, seolah ditembus oleh cakaran tangan.
Anehnya... bagian dalam lubang besar di dada itu masih menunjukkan material aneh berwarna tembaga ungu, tanpa adanya organ-organ dalam.
"Apakah ini manusia?" Luo Feng menggelengkan kepala.
"Setidaknya mayat keenam ini lebih normal." Luo Feng mengamati mayat setinggi dua meter itu yang hanya tersisa kerangka berwarna emas. Yang paling unik adalah tengkorak kepalanya memiliki tanduk melengkung yang tampak menunjukkan perbedaannya dengan manusia dunia.
……
Enam mayat di sini, ditambah dengan satu di pintu masuk, total menjadi tujuh mayat.
Dari ketujuh mayat ini, hanya satu yang membusuk hingga tersisa kerangka emas. Enam lainnya masih utuh sempurna seperti masih hidup.
"Jika mereka mati pada waktu yang sama, yang satu ini sudah menjadi kerangka emas tentu telah mati sangat lama. Tapi mengapa mayat lainnya sama sekali tidak membusuk?" Luo Feng bingung. Waktu adalah senjata yang hebat, mayat seperti apa yang bisa tidak membusuk olehnya?
Matanya menyapu seluruh lobi.
Lobi itu kosong melompong, hanya terdapat beberapa cekungan di lantai dan langit-langit yang mungkin akibat pertarungan.
"Bip!"
Sebuah suara tiba-tiba berbunyi.
“Hm?” Luo Feng terkejut.
Tiba-tiba, lobi yang sebelumnya remang-remang menyala terang benderang. Cahaya menyilaukan memancar dari atas lobi, menerangi seluruh ruangan. Sinar misterius berpendar di tengah lobi, mulai membentuk siluet virtual berwarna hitam - sosok setinggi 1,45 meter seperti anak kecil dengan dua tanduk di dahi, mata merah darah, dan jubah hitam.
“Luo Feng, akhirnya kau datang,” ujar bocil berjubah hitam itu sambil menatap Luo Feng, sorot mata merahnya memancarkan kegembiraan.
“Kamu... siapa?” Luo Feng waspada mengamati bocil berbaju hitam di hadapannya.
Yang mengejutkan, makhluk itu berbicara dalam bahasa Bumi - Bahasa Mandarin!
Bahkan, dia tahu namanya!
“Aku sudah menunggumu 50.000 tahun,” sang bocil menggeleng, “Bakat manusia di dunia ini terlalu rendah. Butuh 50.000 tahun untuk menemukan kandidat yang cocok.”
“50.000 tahun?” Luo Feng tertegun, “Maksudmu, reruntuhan ini sudah ada selama itu? Apakah mereka juga sudah mati selama 50.000 tahun?” Tangannya menunjuk ke enam jenazah aneh di sekitar.
“Benar.”
“Mereka sudah meninggal 50.000 tahun,” bocil itu melirik jenazah-jenazah di lobi, lalu menghela napas, “Mereka adalah sosok legendaris di semesta raya, entitas abadi yang membuat waktu tak berdaya. Bahkan setelah meninggal... mayat mereka tetap abadi.”
“Tapi begitu tuan mati, mereka juga akan dikubur bersama.” Anak berbaju jubah hitam menatap Luo Feng, “Luo Feng, ikut aku untuk bersembahyang pada tuan.”
