Dalam ruang audio-visual yang remang-remang, Luo Feng tiba-tiba merasa kepalanya kosong. Suara dari luar sama sekali tak terdengar.
"Gagal?"
"Gagal? Bagaimana mungkin gagal? Tidak boleh gagal! Tidak boleh!" Luo Feng tenggelam dalam gelombang penyesalan dan kepedihan. Serangan ini terlalu besar harapannya! Setelah kegagalan serangan bom hidrogen, umat manusia dunia seolah hanya punya satu harapan terakhir - mengorbalkan Hong dan Dewa Guntur, dua petarung terkuat bumi.
Tapi pertarungan mati-matian itu sama sekali tanpa jaminan.
Sedangkan 'senjata laser B6 tingkat' yang dia dapatkan dianggap pasti berhasil. Para elit dari berbagai negara pun bersemangat karena senjata ini! Semua menantikan serangan itu!
Memang!
Laser yang ditembakkan senjata laser B6 tingkat itu luar biasa kuat! Dengan mudah menembus dan menghancurkan kepala monster tanduk emas, bahkan menerobos hingga ke luar angkasa. TAPI!!! Tak ada yang menyangka, monster itu masih hidup meski kepalanya tinggal rahang!!!
“Tidak mungkin tidak mati, bagaimana bisa begini?” Di dalam ruang kecerdasan pergelangan tangan, Baba Ta menggelengkan kepala dengan terkejut, “Tidak, tidak. Baik manusia maupun hewan, jiwa berada di Lautan Kesadaran, Lautan Kesadaran ada di kepala! Hancurkan kepala, pasti tewas. Kecuali cetakan roh menyatu dengan setiap sel, tingkat di mana sel bisa beregenerasi.”
“Tapi Tingkat Bintang sama sekali tidak mungkin mencapai tahap itu!” Baba Ta terus menggeleng, “Apakah Makhluk Ruler Tanduk Emas ini memiliki bakat khusus?”
Tidak diketahui!
Di alam semesta, pengetahuan tentang makhluk angkasa sangat minim. Seperti Pemimpin Planet Yun Mo yang seumur hidupnya tidak pernah bertemu 'Makhluk Ruler Tanduk Emas'. Pengetahuan tentang Makhluk Ruler Tanduk Emas sangat-sangat terbatas!
……
Di ruang audio-visual.
“Cepat, senjata laser, segera bawa kembali senjata laser!” Jia Yi tiba-tiba berteriak.
Sebelas orang lain di ruangan itu tersentak bangun.
“Senjata laser!”
Mata Luo Feng juga membelalak, menatap layar. Di layar terlihat robot logam hitam sedang mencengkeram senjata laser dan terbang kabur dengan panik, sementara di gambar lain terlihat bayangan besar sedang mengejar gila-gilaan di dasar laut.
“Kecepatan terbang robot logam 2110 meter per detik, kecepatan kejar Makhluk Pemangsa di dasar laut 36069 meter per detik, jarak antara keduanya 520 kilometer, 460 kilometer, 398 kilometer...” Suara elektronik tanpa emosi di ruang audio-visual terus bersuara, membuat wajah semua orang berubah pucat.
“Cepat, cepat, cepat!” Dewa Guntur berkata dengan panik.
“Tidak sempat lagi.” Wajah Hong pucat pasi sambil menggeleng, "Jarak antara kedua pihak sebelumnya sekitar 1.000 kilometer. Kecepatan Monster Devourer ini mencapai 36 kilometer per detik. Robot-robot terlalu lambat. 30 detik lagi pasti tertangkap. Senjata laser sama sekali tak sempat melakukan serangan kedua."
Sekelompok prajurit planet di sampingnya menggenggam tinju sampai berbunyi Czzzz, tanda kegelisahan yang tak tertahankan.
Luo Feng menatap layar monitor dengan tatapan membara.
Monster Devourer yang melesat di dasar laut tak bisa difoto satelit, namun aura kehidupan raksasa Golden Horn Beast tetap terlacak. Terutama setelah kecepatannya melonjak dua kali lipat, aura kehidupannya tiba-tiba menjadi jauh lebih kuat.
……
Pada kedalaman 3.200 meter di bawah permukaan laut, sayap Golden Horn Beast yang kini lebih besar dengan sisik rapat berlapis-lapis, pola-pola emas misterius pada sisiknya memancarkan daya magis, mendorong kecepatannya di bawah laut mencapai tingkat yang tak terbayangkan!
Amarah!
Kemarahan tak terkira menggelora dalam diri Golden Horn Beast. Serangan bom hidrogen sebelumnya hanya melukai kulitnya. Tapi kali ini, lukanya sepuluh bahkan seratus kali lebih parah! Cedera dahsyat ini justru memicu kegilaan bawaan sang monster.
Tiba-tiba, kecepatan Golden Horn Beast merosot drastis!
“Auu!”
“Dua tanduk panjang dan pendek yang selalu menempel di punggungnya, salah satu tanduk panjang itu memancarkan cahaya keemasan yang menyala-nyala, berubah menjadi seberkas cahaya emas, melesat tajam ke atas!”
“Siuutt!”
“Secepat kilat!”
“Tanduk emas itu hampir seketika menembus lapisan air laut sedalam 3 kilometer lebih, menerobos permukaan air. Kecepatannya yang luar biasa tidak memberi kesempatan bagi robot logam hitam di atas untuk menghindar! Senjata laser kelas B6 yang sedang dipegang kedua tangan robot itu masih dalam tahap pengisian energi.”
“Bruk!”
“Tanduk emas langsung menembus senjata laser indah bak ukiran kristal itu, menghentikan proses pengisian energi seketika. Senjata itu pecah berkeping-keping seperti kaca, sementara tanduk emas itu menghujam tubuh robot logam hitam. 'Duggg~~' Robot yang terbuat dari logam Uytenbogaardt itu sangat keras.”
“Ngung~~”
“Robot itu melayang seperti meteor, terpental puluhan kilometer di udara sebelum jatuh ke laut dengan suara 'byur' yang menggema.”
……
“Di dalam ruang audio-visual, Hong, Dewa Guntur, Luo Feng, dan sembilan orang lainnya menatap layar dengan hening.”
“Di layar, bayangan samar di dasar laut terus menyelam lebih dalam, semakin jauh...”
“Luo Feng, robot itu menerima dampak keras yang membuat sistem kontrol internalnya rusak akibat guncangan, sudah tidak bisa dipanggil kembali.” Suara Baba Ta bergema di pikiran Luo Feng. Luo Feng menutup matanya, kehilangan satu robot perawatan bukanlah masalah besar. Tapi... serangan yang menyangkut nasib manusia ini ternyata gagal!
“Maaf Luo Feng, databaseku tentang monster antariksa memang sangat minim. Apalagi tentang Golden Horned Beast, informasinya lebih langka lagi. Hanya tahu pengetahuan dasar saja.” Baba Ta meminta maaf.
Ia juga sangat paham, kegagalan ini berarti apa bagi umat manusia di dunia.
Sunyi.
Ruang audio-visual diselimuti keheningan.
Jia Yi berdiri di tepi jendela, mengeluarkan sebungkus rokok dari saku, menyalakan sebatang dan menghisapnya dalam kesendirian.
“Berikan aku satu.” Zhu Xi mengambil sebatang rokok dan ikut menghisap.
Yang lain ada yang duduk diam, ada yang menutup mata dengan wajah kesakitan, semuanya berada dalam ketenangan yang tak pernah terjadi sebelumnya.
“Pertahanan kuat, kecepatan tinggi, bahkan bisa meledakkan kecepatan yang lebih mengejutkan! Tidak hanya itu, meski kepalanya hancur masih bisa menyerang! Bahkan bisa seperti Pembaca Pikiran, mengontrol tanduknya dari jarak jauh untuk menyerang! Itu pun dengan kekuatan dahsyat.” Informasi ini melintas di benak Luo Feng, “Memiliki dunia internal yang bisa menelan logam dalam jumlah besar langsung ke dalam tubuhnya.”
“Dan kecepatan pertumbuhannya... sungguh di luar nalar!”
Ya ampun!
Bagaimana mungkin ada monster bintang sebesar ini yang datang ke dunia, bagaimana kita bisa melawan?
“Bzzz~~”
Tiba-tiba suara getar jam tangan komunikasi berbunyi. 12 orang di ruang audio-visual hampir serentak menoleh. Itu jam tangan komunikasi Mohammad Sampson. Ia menekan tombol, dan suara bahasa Inggris Amerika langsung terdengar dari jam tangan: "Apa kalian punya solusi? Masih adakah cara? Tanyakan pada Luo Feng, tanyakan pada dua Ketua Dewan, apakah masih ada harapan?"
"Baik, akan saya tanyakan." Mohammad Sampson berbisik pelan, lalu mematikan komunikasi.
Mohammad Sampson menatap yang lain.
Luo Feng menggeleng halus.
Hong dan Dewa Guntur saling memandang, tiba-tiba senyum aneh yang penuh tekad bakal mengorbankan diri merekah di wajah mereka. Senyum yang mengguncang jiwa.
……
Kegagalan ini menghantam sangat keras bagi semua negara di dunia. Harapan yang semula membumbung tinggi, bahkan euforia saat melihat kepala monster tanduk emas hancur seketika - ada yang sampai pingsan karena terlalu bersemangat. Tapi tiba-tiba mereka terjatuh dari surga ke neraka, terjerembab dalam mimpi buruk.
Monster pemangsa ini jauh lebih mengerikan dan kuat dari yang dibayangkan manusia!
Kepalanya hilang, tapi masih perkasa, bahkan terbang lebih cepat!
"Ya Tuhan."
"Tuhan, selamatkanlah umat-Mu."
"Dewata."
“Beberapa elit tinggi dunia yang dulu tidak pernah menyembah dewa-dewa atau mempercayai keberadaan para Dewa, kini banyak yang diam-diam berdoa dalam hati. Manusia hanya mencari sandaran rohani saat putus asa! Bahkan para elit ini pun kini mencari pegangan! Jelas... mereka sedang dilanda keputusasaan!”
……
Lapisan batuan di bawah dasar laut, sekitar 23.000 meter di bawah permukaan laut.
Tubuh raksasa Sang Kera Emas bersemayam dalam kegelapan. Seluruh tubuhnya memancarkan kilauan emas samar. Kepalanya yang sebelumnya hanya tersisa rahang yang melekat pada leher, kini daging dan darah menjalin, kulit meregang, sisik-sisik bermunculan – tengkoraknya sedang tumbuh dengan cepat! Telinga mulai terbentuk, perlahan mata berwarna emas tua itu muncul kembali.
Akhirnya!
Kepalanya pulih sepenuhnya. Tanduk panjang dan pendek menyatu dengan tengkorak. Hanya saja sisik di kepalanya masih lunak, belum sekuat bagian tubuh lain. Mata emas tuanya memancarkan kemarahan tak terbendung! Seperti api yang berkobar!
“Auu——”
“Auu auu——”
Raungan bergemuruh penuh amarah terus keluar dari tenggorokannya.
Luka-lukanya terlalu parah!
“Ia takkan pernah melupakan semburan cahaya putih yang datang tiba-tiba itu. Di bawah terangnya cahaya putih itu, ia sama sekali tak sempat menghindar, tak ada daya untuk melawan! Sedangkan bagian terkuat yang menampung seluruh kekuatannya – tanduk! Memang sangat keras dan tajam. Meskipun terkena laser dan terlempar jauh serta terluka, tanduk itu tidak hancur.”
“Auu!”
Setelah pulih total dari luka-lukanya, Makhluk Tanduk Emas merasakan kelaparan yang belum pernah dialami sebelumnya! Dunia internal tubuhnya juga sangat lapar! Setiap sel dalam tubuhnya seolah berteriak!
Terlalu banyak kekuatan terkuras, kemampuannya pun menurun drastis.
Saat ini ia sangat membutuhkan asupan. “Auu——” Makhluk Tanduk Emas menggeram rendah, dengan cepat mengebor lapisan batuan menuju permukaan. Ia perlu makan! Logam!
……
Di ruang audio-visual rumah Luo Feng, langit di luar mulai gelap.
Luo Feng dan sembilan orang lainnya menatap dua sosok – Hong dan Dewa Guntur.
“Kita tidak akan bisa bertahan seperti ini. Makhluk pemangsa ini terlalu kuat dan misterius,” Hong menggeleng. “Jika dibiarkan tumbuh semakin kuat, bahkan manusia yang bersembunyi di situs peninggalan peradaban kuno pun akhirnya akan dibunuhnya. Dan saya yakin, luka yang ditimbulkan senjata laser pasti sangat parah. Saya curiga ledakan kecepatan terakhir itu adalah usaha terakhir dalam kondisi kritis, mungkin ‘kilatan terakhir sebelum mati’!”
Bahkan Hong sendiri tak yakin dengan pernyataan terakhirnya.
“Bahkan jika ini bukan cahaya terakhir sebelum mati, kekuatannya pasti jauh berkurang dibandingkan kondisi sempurna.” Hong berkata dengan serius, “Manfaatkan kelemahannya, habisi nyawanya!”
“Ya, kesempatan ini tidak akan terulang.” Dewa Guntur mengangguk pelan.
Luo Feng dan yang lainnya terlihat sedih.
Mau melihat Hong dan Dewa Guntur pergi mengorbankan nyawa?
“Aku dan Dewa Guntur, kami memiliki domain masing-masing. Jika benar-benar bertarung mati-matian, masih ada harapan.” Hong tersenyum, di sebelahnya Dewa Guntur juga mengangguk sambil tersenyum.
