Setelah menjadi Monster Devourer, peningkatan kekuatan memang cepat. Namun... setelah jiwa dan tubuh menyatu 100%, jiwa Luo Feng tak terhindarkan terpengaruh oleh 'kebengisan, kekejaman, kedinginan' yang terkandung dalam warisan darah Monster Devourer generasi ke generasi. Setelah hidup menyendiri selama lebih setahun, invasi faktor-faktor bengis dalam darah ini...
Membuat Luo Feng menjadi jauh lebih dingin dan kejam dibanding sebelumnya.
Tapi begitu mendengar kabar ini, Luo Feng merasakan darahnya mendidih dari ujung kepala hingga kaki: "Aku punya anak, aku punya anak!" Kegembiraan itu memenuhi seluruh jiwanya.
"Sebentar lagi, tinggal delapan bulan lagi. Tubuhku akan selesai terbentuk, saat itu aku bisa pulang menemui mereka."
……
Saat Luo Feng yang berubah menjadi Golden Horned Beast di dasar Samudra Pasifik yang jauh ini sedang diliputi kegembiraan, media-media di seluruh dunia sedang memberitakan tentang kedua bayi yang baru lahir ini.
Pertama, keluarga Luo memiliki warisan Luo Feng yang kekayaannya menyamai negara.
Kedua, gen kedua anak ini mutlak bagus, masa depan mereka tak terbatas.
Ketiga, kelahiran dua anak ini setelah pengorbanan Delapan Pahlawan memiliki makna yang lebih khusus.
……
22 November 2060, pagi hari.
“Pingping dan Xiaohai, baik ya.” Xu Xin yang mengenakan sweater putih mencium kedua bayi dalam pelukannya dengan penuh kasih sayang. Mata kecil hitam legam kedua bayi itu menatap ibu mereka sambil tertawa riang, tangan mungil mereka meraih-raih tak tentu arah.
Luo Hongguo dan Gong Xinlan tersenyum sambil menggendong kedua bayi tersebut.
“Xu Xin, kami akan ajak Pingping dan Xiaohai jalan-jalan di kompleks,” ujar Gong Xinlan.
“Baik, Ibu.” Xu Xin mengangguk perlahan.
Memandangi mertuanya pergi membawa kedua cucu, Xu Xin menutup pintu dengan lembut lalu menuju balkon kamar tidur. Di tepi balkon terdapat meja belajar dengan laptop tergeletak di atasnya. Duduk di kursi yang diterangi sinar matahari musim dingin yang hangat, senyum mengembang di wajah Xu Xin saat ia menggeser kursi mendekati meja.
Dari laci ia mengeluarkan kertas dan pulpen.
“Sejak kecil, didikan keluarga membuatku selalu menuntut standar tertinggi pada diri sendiri. Dan... akhirnya aku juga menyukai perasaan membangun usaha bersama tim, merintis bisnis dan berjuang menguasai pasar.”
“Tapi berjuang untuk bisnis sendiri itu melelahkan.”
“Syukurlah, aku punya Luo Feng.”
“Di samping Luo Feng, tak ada tekanan apapun. Dia melindungiku dari semua badai, membebaskanku untuk fokus membangun karier. Aku sangat menikmati hari-hari seperti ini dan ingin ini berlangsung selamanya... Tapi tak kusangka... Aku tidak menyalahkan siapapun. Hanya saja, sungguh... di dunia ini aku sudah tidak memiliki makna hidup lagi.”
“Untuk apa manusia hidup?”
“Cinta? Keluarga? Karier?”
“Aku tidak tahu!”
“Luo Feng tidak ada, cinta telah menjauh dariku. Karier? Pahitnya karier tak bisa kuceritakan pada siapa pun, keberhasilannya pun tak ada yang bisa kubicarakan. Tanpa kehadirannya, kesuksesan karier terasa hambar, tanpa sorakan apa pun.”
“Setiap terbangun di tengah malam, air mataku sering mengalir.”
“Akhirnya, kuputuskan keputusan ini.”
“Rasanya lega sekali, jiwa seolah mencapai keheningan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.”
“Ayah Ibu, Kakak, mertua, janganlah kalian bersedih. Karena sekarang aku sangat bahagia.”
Setelah menulis, Xu Xin menatap keluar jendela. Di kompleks perumahan, pasangan Luo Hongguo sedang menggendong dua bayi yang tertawa riang.
“Xiao Hai, Ping Ping.” Bisik Xu Xin lembut, “Kalian baru dua bulan, belum mengerti apa-apa. Percayalah saat dewasa nanti, tak akan ada ingatan tentang ini.”
Xu Xin membuka laptop di sampingnya dan memutar sebuah musik.
Lagu lawas dari sebelum Era Nirwana.
Detik dan menit berdetak-detak di dalam hati
Sorot mataku berkedip-kedip kosong
Jantungku berdebar-debar tak karuan
Kutanya diri: seberapa dalam cintaku padamu?
……”
Suara merdu nan jernih dengan nuansa malu-malu bergema di ruangan - lagu lawas sebelum periode Nirwana, "Besok Aku Akan Menikahimu" karya Faye Wong.
“Besok aku akan menikahimu...”
“Besok aku akan menikahimu...”
Suara musik bergema di dalam ruangan, Xu Xin juga bersenandung pelan sambil berjalan ke lemari pakaian di samping dan mengeluarkan setelan gaun pengantin...
Berdandan untuk dirinya sendiri.
Mengenakan gaun pengantin.
Xu Xin bersenandung kecil dengan senyum manis.
Sejak kecil dia tumbuh dalam lingkungan keluarga besar yang penuh persaingan, hingga bertemu Luo Feng yang menghilangkan semua tekanan kompetisi. Luo Feng bagai gunung tinggi dan pohon besar yang melindunginya dari segala badai. Xu Xin tidak menyukai rumah masa lalunya yang penuh keduniawian, ambisi kekuasaan, uang, dan persaingan.
Dia menyukai kehidupan bersama Luo Feng - melakukan pekerjaan yang dicintai dan berbagi dengan orang yang dikasihi.
Berbagi kepahitan dengan sang kekasih.
Berbagi kebahagiaan dengan sang kekasih.
Betapa bahagianya hari-hari itu... Kini, kepergian Luo Feng membuat dunianya menjadi hitam putih tanpa warna lain. Untuk apa berjuang lagi? Untuk apa berusaha lagi? Kemenangan tanpa sorak sorai, penderitaan tanpa tempat mengadu.
……
Berdandan bak pengantin dengan gaun putih, Xu Xin tersenyum dan berbaring tenang di atas tempat tidur.
“……”
"Mengganggu semua mimpiku."
"Besok aku akan menikahimu."
"Besok akhirnya menikahimu."
……
Musik manis mengalir lembut ke dalam jiwa. Xu Xin mengambil botol keramik kecil di sampingnya, menuangkan dua butir pil sambil tersenyum, lalu menelannya perlahan dengan seteguk air.
Ia menutup matanya.
Xu Xin yang mengenakan gaun pengantin berbaring tenang di tempat tidur, jarinya masih mengusik cincin kawat baja di jari manisnya.
"Besok aku akan menikahimu."
"Besok akhirnya aku menikahimu."
“……”
Alunan musik terus bergema.
Kalung jimat perlindungan pemberian Luo Feng di lehernya memancarkan pola rahasia di lapisan permukaan lempengan perak, semburat Cahaya Kilat mulai bersinar redup. Lempengan perak itu perlahan melayang, memancarkan sinar putih magis yang menyelimuti tubuh Xu Xin.
Xu Xin dalam gaun pengantin putih, terbungkus cahaya putih, bagai bidadari turun ke bumi.
Tiba-tiba——
Jimat perak itu mulai retak-retak, cahaya putih semakin pekat. Tanpa suara, jimat itu menghilang, cahaya putih yang luar biasa pekat meresap ke dalam tubuh Xu Xin di bawahnya. Kulitnya menjadi transparan seperti kristal, lebih bercahaya dari sebelumnya, indah tak terkalahkan.
Cantiknya memesona hingga menakjubkan.
Seluruh cahaya putih yang menyinari terserap sempurna ke dalam tubuh Xu Xin, sementara permukaan kulitnya seolah diselubungi lapisan Cahaya Kilat.
Adegan ini berlangsung selama 26 menit.
Cahaya samar di permukaan tubuhnya sepenuhnya menyatu ke dalam tubuh, semuanya kembali tenang!
Seluruh ruangan!
Sangat sunyi! Xu Xin masih berbaring tenang di tempat tidur, seolah tak ada yang terjadi.
Tiba-tiba...
Bulu matanya berkedut, lalu matanya terbuka.
……
Dasar laut di wilayah Samudra Pasifik.
Tumpukan reruntuhan logam teronggok di dasar laut, seekor monster bertanduk emas dengan panjang tubuh mencapai 280 meter berdiri di samping reruntuhan itu. Mata gelap keemasannya memancarkan kekejaman dingin. Kukuhnya mengulur, riak ruang tak kasat mata menyelimuti area sekitarnya. Seketika, seluruh reruntuhan logam itu sret menghilang tanpa jejak.
"Luo Feng, Luo Feng!" Suara Baba Ta yang nyaring terdengar, penuh kecemasan.
"Ada apa?" tanya Luo Feng.
"Ini tentang Xu Xin, dia bunuh diri!" teriak Baba Ta.
"Apa?!"
Kepala Luo Feng langsung kosong, darah memenuhi kepalanya.
Mata gelap keemasan monster tanduk emas di dasar laut tiba-tiba berpendar terang, kemarahan dan kepanikan tersembunyi di dalamnya. "Jangan main-main dengan hal ini!"
"Aku tidak main-main, ini benar," Baba Ta buru-buru menjelaskan.
"Dasar bajingan, bukannya kau bilang... Xu Xin pasti tidak akan kenapa-kenapa? Awalnya aku mau menggunakan jaringan, memintamu meniru suaraku untuk menghubungi Xu Xin agar hatinya tenang. Tapi kau bilang apa? Kau bilang Xu Xin tidak akan percaya, hanya akan mengira ini rekayasa kecerdasan buatan yang kubuat sebelum mati. Dia tidak akan percaya kecuali melihatku langsung. Baik, aku akui argumenmu masuk akal!"
"Tapi kau sudah janji padaku, Xu Xin pasti aman. Sekarang..." Luo Feng kepalanya seperti hendak meledak, tergagap.
"Jangan buru-buru." Baba Ta melihat kemarahan Luo Feng, sadar leluconnya keterlaluan, "Aku belum selesai bicara. Dia tidak mati, tidak mati."
Luo Feng langsung membeku.
"Apa yang terjadi?" Luo Feng mulai naik pitam.
"Begini, Xu Xin memang bunuh diri, fungsi tubuhnya sepenuhnya hancur, jiwanya juga hendak menyebar. Tapi simbol 'jimat kekasih' yang dulu kuberikan padamu menyelamatkannya. Entah ini nasib sial atau keberuntungan besarnya. 'Jimat kekasih' itu sebenarnya bernama 'Cinta Abadi'." Baba Ta menjelaskan.
"Cinta Abadi?" Meski telah menerima warisan ingatan, Luo Feng tetap tidak mengenal istilah ini.
"Kau tidak tahu Cinta Abadi, tapi tahu Tubuh Abadi kan?" Baba Ta bertanya balik.
"Mengerti." Jawab Luo Feng.
Umur manusia, misalnya tingkat planet memiliki umur sekitar 1000 tahun lebih sedikit, tingkat bintang satu era, tingkat semesta 10 era, Domain Lord 100 era, Cosmic Lord 1000 era! Hanya dengan menjadi manusia abadi, seseorang bisa mencapai keabadian.
Lompatan dari murid sembilan tingkat ke tingkat planet merupakan evolusi tingkat eksistensi kehidupan.
Lonjakan dari tingkat planet level 9 ke tingkat bintang juga merupakan transisi hierarki kehidupan.
Setiap tingkatan mewakili transformasi esensial dari kodrat kehidupan.
Dalam level yang sama, misalnya tingkat satu planet dan tingkat planet level 9, perbedaan kekuatan bisa ratusan kali lipat, namun hierarki kehidupan dan umur tetap sama.
Saat terjadi evolusi hierarki kehidupan... seluruh gen akan mengalami perubahan revolusioner.
Ini adalah transformasi fisik!
Jiwa manusia bisa bertahan sangat lama, umumnya hingga 1000 era. Namun tubuh secara alami memiliki batasan, bahkan dengan pengobatan terbaik, pada titik tertentu akan mengalami penuaan total dan meninggal.
Tubuh tingkat planet bisa bertahan 1000 tahun lebih, tubuh tingkat bintang satu era... hingga Cosmic Lord yang memiliki 'Dunia internal'. Dengan dunia internal menyerap energi eksternal dan terus menyuplai tubuh, proses penuaan terhenti. Di tahap ini, umur ditentukan oleh jiwa.
Batas maksimal jiwa adalah 1000 era.
Jadi——
Umur Cosmic Lord adalah 1000 era.
Hanya dengan melampaui Cosmic Lord. Mencapai transformasi esensial jiwa! Baru bisa abadi!
Transisi utama hierarki kehidupan terjadi pada tingkat planet, bintang, semesta, Domain Lord, dan Cosmic Lord.
Sedangkan transisi dari Cosmic Lord ke tingkat abadi,
Merupakan evolusi jiwa!
……
"Di alam semesta yang luas, terdapat beberapa ras aneh yang terlahir dengan 'Tubuh Abadi', tubuh mereka tidak akan pernah menua hingga jiwa benar-benar tua dan mati. Tubuh mereka disebut 'Tubuh Abadi'."
