Saga Nehru mengeluarkan butir-butir keringat di dahinya. Tatapan sang tamu yang penuh niat membunuh yang kejam, dingin menusuk seperti pisau tajam, benar-benar mengingatkannya pada sorotan mata Makhluk Rungu Emas yang membuat seluruh umat manusia dunia gemetar dalam siaran langsung global dulu!
Saga memaksakan senyum tipis: "Tuan, Tuan Luo Feng, Anda ternyata masih hidup, ini sungguh--"
"Di dunia ini banyak sampah masyarakat, tapi sampai level sepertimu——" Mata Luo Feng menyipit, seberkas kekuatan pikiran yang tak terlihat mata langsung menusuk seperti jarum tajam ke dalam Lautan Kesadaran Sa Ge. Planet Mini dalam Lautan Kesadaran Sa Ge yang rapuh bagai tofu langsung hancur tertusuk!
Hong!
Mata Sa Ge membelalak penuh kengerian, sebelum tubuhnya lemas terjatuh.
Melirik mayat Sa Ge di lantai, tubuh Luo Feng berkedip dan menghilang dari pintu.
……
Di langit tinggi.
Luo Feng menginjak Dun Tian Suo, berubah menjadi semburan cahaya kilat menuju Amerika Serikat.
Sejak lahir hingga kini, Luo Feng bukanlah orang baik-baik palsu, bukan pula pahlawan pencari keadilan! Hanya... di hatinya ada batasan prinsip! Banyak sampah masyarakat di dunia, tapi Luo Feng tak akan gegabah main hakim. Karena terang dan gelap selalu berdampingan.
Tapi tiga tokoh utama: A Te Jin, Sa Ge·Ni He Lu, Yan Hai—kelompok mereka membuat Luo Feng murka karena mengancam dan merampas keluarga para pahlawan yang telah gugur.
"Mohammad Sampson, Isthar, Tripati·Singh, Jia Yi, Sokorov, kalian gugur dengan mulia."
"Tiga bajingan ini bahkan tak membiarkan kalian tenang setelah mati. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!"
Luo Feng memandang ke arah Amerika Serikat di seberang samudera. Menurut hasil penyelidikan Baba Ta yang menyusup ke sistem monitor jaringan global, Atkin saat ini berada di Kota Basis Washington, Amerika Serikat!
……
Di Kota Basis Washington, karena perbedaan zona waktu, saat ini tengah larut malam.
Sebuah mobil mewah berhenti di pinggir jalan.
"Dia sudah sampai!" Mendengar suara dari telepon, mata Atkin di dalam mobil melebar bulat.
"Sial! Luo Feng benar-benar tidak mati, dia benar-benar kembali!" Keringat dingin mengucur di dahi Atkin. Dalam pikirannya berkelebat berbagai skenario: Tidak diragukan lagi, setelah membunuh Yan Hai, Luo Feng pasti akan memburu Sago Nehru, dan target berikutnya pasti dirinya, Atkin.
"Bagaimana ini? Bagaimana ini?"
"Luo Feng ini kejam dan kekuatannya luar biasa!" Semakin dipikirkan, semakin panik Atkin. Keringat terus bercucuran di dahi dan punggungnya.
Panik!
Semua jalan buntu!
"Menyergap keluarga Luo Feng dan menyandera mereka? Tidak mungkin, rumahnya dijaga robot logam yang bisa menghalangiku. Selain itu, jarak dari Amerika ke Tiongkok terlalu jauh. Kecepatanku tidak bisa menyaingi Luo Feng, pasti akan dicegat di tengah jalan!" Atkin memutar berbagai rencana, lalu dengan cepat mencoret satu per satu.
"Tidak ada jalan ke langit atau pintu ke bumi! Dunia ini terlalu kecil. Dengan kemampuan Luo Feng, tidak ada tempat bagiku untuk bersembunyi!!!"
Atkin menggigit gigi, "Hanya ini satu-satunya cara!"
Segera Atkin mengambil ponselnya dan cepat-cepat menghubungi: "Segera kumpulkan semua media penting dari Kota Basis Huafu dengan kecepatan tertinggi, dan melalui HR Alliance kami, beri tahu media di semua kota basis di seluruh dunia..."
……
Malam ini pasti tidak akan tenang.
Manusia terkuat di dunia, Ketua Dewan HR Alliance 'Atkin' memulai perjuangan hidupnya!
……
Di Lapangan Merdeka, alun-alun terbesar Kota Basis Huafu, di tengah malam datanglah rombongan kendaraan media berita sementara suara siaran berdesibel tinggi memaksa banyak warga Amerika Serikat di sekitarnya terbangun dari tidur. Ketika melihat layar besar di Lapangan Merdeka menyala dan banyak kendaraan di sekitarnya, warga pun berduyun-duyun turun ke bawah.
"Ketua Dewan HR Alliance akan mengumumkan berita yang menggemparkan dunia."
"Sesaat lagi, seluruh dunia akan gempar."
"Benar, jangan ragu! Ketua Dewan HR Alliance, manusia terkuat di dunia saat ini! Dia akan mengumumkan sebuah kabar besar secara terbuka."
“……”
Berbagai media segera melaporkan.
Di layar besar Lapangan Merdeka, muncul adegan 'pertarungan hidup-mati Hong, Dewa Guntur melawan Sang Penelan', adegan 'enam pahlawan masuk ke laut', serta profil detail masing-masing dari delapan pahlawan.
"Mengapa layar menampilkan kisah delapan pahlawan? Apa pengumumannya terkait mereka?"
"Mungkinkah Hong dan Dewa Guntur yang menjadi tanaman hidup sudah sadar?"
Para penghuni dari kompleks apartemen tinggi di sekitar alun-alun mulai berduyun-duyun turun dan berkumpul.
……
"Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika—HR Alliance memiliki pengaruh signifikan di semua wilayah ini, bahkan mengendalikan langsung sebagian media. Hari ini, Atkins lebih lanjut membayar media-media lain tanpa ragu, membuat siaran langsung disiarkan serentak di berbagai negara!"
Di jaringan, berbagai situs portal muncul dengan jendela pop-up.
Amerika Serikat saat ini sedang dalam kegelapan malam!
Namun di Uni Eropa, waktu menunjukkan pagi hari. Sementara di Tiongkok dan India, ini adalah waktu terpanas dalam sehari.
Siaran langsung yang menjangkau televisi dan jaringan membuat seluruh dunia langsung mengetahui.
"Ada apa? Kabar besar apa ini?"
"Bahkan Ketua Dewan HR Alliance sendiri yang akan mengumumkan?"
Di seluruh dunia, baik yang online maupun menonton TV langsung mengetahuinya. Bahkan yang sibuk bekerja atau tidur pun diberitahu teman-temannya.
Jelas, ada peristiwa besar yang akan diumumkan!
……
Kota Basis Huafu, Lapangan Merdeka.
"Mari sambut Ketua Dewan HR Alliance, Tuan Atkins!"
Di bawah sorotan lampu dan kamera media, Atkins dengan kemeja putih dan jas hitam yang sangat formal melangkah ke panggung. Aura energi kosmos yang dipancarkannya langsung menenangkan kerumunan. Jelas ini adalah sosok yang melampaui Dewa Perang—makhluk yang harus dipandang tinggi oleh masyarakat umum.
"Saudara-saudara, kepada semua penonton siaran langsung di seluruh dunia."
Wajah Atkins tak bisa menyembunyikan kegembiraannya, "Hari ini, pertama-tama saya akan memperkenalkan seseorang!"
"Ia, jenius luar biasa, adalah Pembaca Pikiran termuda yang melampaui Dewa Perang!"
"Ia pernah membunuh puluhan Monster Level Raja sendirian, plus satu Monster Laut."
"Dalam pertarungan terakhir melawan Sang Penelan, ia berhasil membunuhnya, menyelamatkan umat manusia dari bencana!"
"Siapakah dia?" tanya Atkin dengan penuh semangat.
Di layar besar belakang, tiba-tiba muncul rekaman arsip Luo Feng dari era Delapan Pahlawan! Sejarah gemilang Luo Feng di berbagai periode, dilengkapi foto-foto, dokumen, dan video bertubi-tubi muncul di layar.
"Benar, dialah Luo Feng!"
"Jenius paling cemerlang dan terhebat di dunia kita," suara Atkin bergelora.
Siaran langsung TV dan streaming online.
Seluruh dunia seolah terbawa kembali ke setahun lalu, masa ketika semua orang cemas merasa kiamat datang. Delapan Pahlawan yang gugur dianggap juru selamat. Luo Feng, yang termuda dan memberi pukulan pamungkas, dikagumi jutaan orang.
"Aku mengaguminya. Aku sedih dan menyesali kepergiannya... Umat manusia kehilangan jenius luar biasa!"
Atkin tiba-tiba berbisik misterius: "Tapi, apakah kalian sadar? Mayat Luo Feng tidak pernah ditemukan! Prajurit yang menyelam waktu itu hanya melihat bangkai Sang Penelan, bukan jenazah Luo Feng!"
Sunyi senyap!
Seluruh Lapangan Merdeka tiba-tiba hening, kemudian disusul gemuruh suara dan diskusi penuh emosi yang tak terbendung!
"Benar! Dugaan kalian tidak salah!"
Suara Atkin bergema dengan penuh semangat, "Berita yang akan kumumikan hari ini adalah... jenius terhebat di dunia kita 'Luo Feng', dia masih hidup!!! Ya, dia masih hidup!!!"
Boom!
Seluruh Lapangan Merdeka mendidih!
Boom!
Masyarakat di seluruh dunia yang menonton televisi mendidih! Orang-orang di depan komputer juga bergemuruh!
Saat ini!
Seluruh dunia mendidih!
……
Tiongkok, ruang tamu lantai satu rumah Luo Feng.
Di sebelah tempat tidur bayi, pasangan Luo Hongguo dan Gong Xinlan bersama pengasuh menatap layar televisi.
"Jenius terhebat di dunia kita 'Luo Feng', dia masih hidup!!! Ya, dia masih hidup!!!" Suara penuh semangat dari televisi dan gemuruh yang seolah hendak memecahkan layar itu membuat Luo Hongguo dan Gong Xinlan yang sudah menahan napas dan berdebar-debar tiba-tiba berteriak histeris.
"Cepat, panggil Xiao Xin pulang."
"Beritahu Xiao Hua."
Luo Hongguo dan Gong Xinlan dengan gemetar segera menelepon ponsel mereka. Di tempat tidur bayi sebelah, dua anak kecil memegang jeruji tempat tidur sambil membelalakkan mata hitam berkilau mereka ke televisi, "Pa... pa..." Salah satunya menunjuk foto Luo Feng di layar siba bersuara.
……
“Luo Hua duduk di depan komputer perusahaan miliknya. Xu Xin juga berada di depan meja kerjanya sendiri.”
“Mereka sama-sama menatap layar komputer masing-masing.”
……
“Cuaca yang awalnya panas membuat Wei Wen tertidur siang, namun dia diseret pacarnya ke depan komputer.”
“Apa?”
“Wei Wen membuka mulutnya lebar-lebar penuh semangat!”
……
“Di kamp pelatihan, mantan guru Luo Feng ‘Jiang Fang’ juga berada di depan televisi.”
……
“Janet yang pernah mengejar Luo Feng, bersama pemuda yang sedang mengejarnya, berhenti di jalan pedestrian sambil menatap layar besar.”
……
“Miliaran orang di seluruh dunia menyaksikan momen ini. ‘Delapan Pahlawan’ sudah dianggap seperti juru selamat, apalagi dengan propaganda media yang telah menyucikan mereka! Kini, anggota termuda dan paling jenius di antara mereka ternyata masih hidup? Pernyataan ini diumumkan langsung oleh Ketua Dewan HR Alliance ke seluruh dunia.”
“Saya tahu berita ini dan terlalu bersemangat sampai tidak bisa tidur! Jadi, tidak tahan ingin membagikan kabar luar biasa ini ke semua orang!”
“Dia adalah pahlawan yang saya hormati!”
“Penuh rasa hormat!”
“Atkin terlihat sangat bersemangat karena idolanya masih hidup, sementara penonton di depan TV, komputer, dan layar jalanan di seluruh dunia benar-benar bergembira! Mereka tidak curiga kalau Atkin hanya berpura-pura. Bagi mereka, menghormati Delapan Pahlawan adalah hal wajar.”
“Tiba-tiba——”
“Sebuah Cahaya Kilat dengan cepat jatuh ke atas Lapangan Merdeka, lalu melambat dan mendarat perlahan. Seluruh lapangan termasuk Atkin menjadi sunyi.”
Seluruh dunia di depan televisi, di depan komputer, tak terhitung orang-orang juga terdiam.
Seluruh dunia, hening.
Semua orang menatap sosok itu!
Dia, mengenakan celana panjang militer, tanktop sederhana, rambut pendek hitam, sepasang mata yang dalam seperti lautan. Turun perlahan dari udara, aura tak kasatmata bahkan membuat orang merasakannya melalui layar.
