Personel media di Lapangan Kebebasan, serta kerumunan massa yang berkumpul tak kuasa menggosok mata, membelalakkan pandangan pada sosok yang sedang mendarat.
Ya, tidak salah lihat!
Dialah! Orang yang berkali-kali ditayangkan di televisi!
"Luo Feng." Suara sedikit gagap terdengar.
"Luo Feng!"
"Benar Luo Feng." "Luo Feng!" "Luo Feng!"
Seluruh Lapangan Kebebasan benar-benar mendidih!
Ya Tuhan!
Luo Feng, salah satu dari Delapan Pahlawan, jenius legendaris yang dikagumi jutaan orang, ternyata masih hidup! Saat ini tak terhitung warga yang begitu gembira, pejabat tinggi berbagai negara begitu terkejut, para oportunis dan penguasa mulai goyah. Petarung seperti 'Luo Feng' tak perlu tentara, seorang diri sudah tak tertandingi!
Hong dan Dewa Guntur sebelumnya, menguasai negara-negara.
Delapan Pahlawan tumbang, status Lima Kekuatan Besar Dunia meningkat pesat. Meski kekuasaan Atkin cukup besar, tapi tak sekuat Hong dan Dewa Guntur yang tak tergoyahkan.
……
"Kakak!"
Luo Hua sangat bersemangat.
……
“Xiao Feng, Xiao Feng.” Pasangan Luo Hongguo dan Gong Xinlan menatap sosok yang muncul di siaran langsung, air mata mengalir deras sambil menangis karena bahagia.
……
Di depan meja kerja.
Xu Xin menatap layar komputer yang menyiarkan langsung sosok yang selalu dirindukannya bahkan dalam mimpi, tangis bahagia tak terbendung sambil mengelus-elus cincin kawat baja dengan sukacita yang tak terkira.
Pada saat ini, Xu Xin merasa seolah-olah dia datang ke surga.
……
Seluruh dunia bergemuruh, di Lapangan Merdeka Kota Basis Washington, Amerika Serikat, Ketua Dewan HR Alliance Atkin berseru penuh semangat: "Tuan Luo Feng, saat mengetahui Anda tidak meninggal, saya sangat gembira sampai tak bisa menahan diri untuk memberitahu seluruh dunia. Tapi... sekarang bisa melihat Tuan Luo Feng langsung, sungguh, sangat mengharukan."
"Aku Atkin, menyesal tidak bisa berjasa dalam pertempuran melawan Sang Penelan!"
"Meskipun pertempuran melawan Sang Penelan sudah lewat, ancaman monster laut masih belum hilang. Tanpa kehadiran Hong dan Dewa Guntur, para petarung terkuat dunia bagai pasir yang berhamburan. Kembalinya Tuan Luo Feng seperti air di padang gurun. Semoga Tuan Luo Feng bisa memimpin kita melindungi umat manusia dari monster laut."
"Aku bersedia mengikuti Tuan Luo Feng bertempur bersama, untuk membangun jasa bagi umat manusia!"
Atkin menatap Luo Feng dengan penuh ketulusan, suaranya menggema melalui mikrofon ke telinga setiap orang di Lapangan Merdeka, sampai ke miliaran penonton televisi dan pengguna jaringan di seluruh dunia.
Luo Feng menatap Atkin.
Dalam hati menyeringai dingin, jika Atkin ini ingin melarikan diri, di bawah pengawasan satelit yang terhubung dengan Baba Ta, dengan kecepatan pengejaran milikku sendiri, Atkin sama sekali tidak punya tempat untuk bersembunyi. Namun sekarang, dia malah membuat adegan seperti ini... Jelas ingin menunjukkan kepada miliaran orang di seluruh dunia betapa dia sangat menghormati dan mengagumi Luo Feng.
Ingin mengikuti Luo Feng berjuang untuk tujuan kemanusiaan!
"Tuan Luo Feng." Atkin mengendalikan energi kosmos, mengisolasi suara sekitar, wajahnya menunjukkan rasa malu dan canggung, "Saya akui, di hadapan ambisi dan nafsu saya telah mengambil jalan yang salah. Tapi tolong beri saya kesempatan, kristal Mu Ya dan Spirit Flora yang dibawa Sago Nehiru dari rumah Tuan Luo Feng akan saya kembalikan. Saya hanya berharap diberi satu kesempatan. Lagipula dengan kepulangan Tuan Luo Feng, bahkan dengan keberanian pun saya tidak akan berani bertindak sembarangan."
Sikap Atkin sangat merendah.
Dalam hati Atkin berbisik: "Satu-satunya jalan, mempertaruhkan nyawa untuk keluar dari bahaya! Siaran langsung global, perhatian miliaran orang! Di bawah propaganda media, citra Luo Feng begitu gemilang dan sempurna! Sebagai pahlawan masyarakat! Apalagi saya menunjukkan rasa hormat dan kekaguman padanya, mana mungkin dia berani menyerang saya?"
"Jika menyerang saya, itu akan merusak citra sempurnanya."
"Jika menyerang saya, akan memicu keraguan dari ribuan orang terhadapnya."
……
"Atkin." Luo Feng membuka suara.
"Tuan Luo Feng." Atkin sedikit membungkuk, menunjukkan sikap hormat, pandangannya ke Luo Feng dipenuhi kekaguman dan penghormatan!
Huh!
Sebilah Bilah Pisau melintas bagai Cahaya Kilat, dalam jarak dekat, langsung memotong masuk ke dahi Atkin. Bahkan selaput hitam yang muncul di kulit kepala—‘Setelan Dewa Hitam’, terbelah langsung. Setelah menembus tengkorak dan menghancurkan Lautan Kesadaran hingga jiwa pun tercerai-berai, bilah itu secepat kilat terbang kembali melalui luka yang sama.
Kecepatannya begitu dahsyat, tak seorang pun di lokasi sempat melihatnya.
"Hgh——" Mata Atkin membelalak, seolah tak percaya Luo Feng berani membunuhnya di tengah keramaian.
Duggg!
Tubuhnya terjatuh membentur lantai, darah merembes dari lubang di dahinya.
"Ada pembunuhan!"
"Orang mati!"
Lapangan Liberty langsung gempar. Penonton siaran langsung televisi global dan jaringan internet terpaksa memutar ulang rekaman dengan slow motion maksimal—100 kali lipat—baru bisa melihat bayangan samar dari Luo Feng yang menikam kepala Atkin lalu menarik kembali bilahnya.
"Tuan Luo Feng, mengapa Anda membunuh Ketua Dewan Atkin!" Para wartawan yang memeriksa rekaman slow motion segera menuding pelakunya.
"Tuan Luo Feng!"
"Apakah ini Tuan Luo Feng?"
"Bagaimana mungkin?"
"Kalau bukan dia, siapa lagi yang bisa membunuh Ketua Dewan Atkin dengan mudah?"
Lapangan pun riuh rendah.
"Tuan Luo Feng, tolong jelaskan alasan pembunuhan ini!" Seorang wartawati berambut pirang tampak tak percaya pahlawan idolanya melakukan hal ini.
Sorot mata dingin Luo Feng menyapu kerumunan.
Tekanan tak terlihat secara spiritual membuat semua orang terdiam.
"Dia." Luo Feng memandang ke bawah ke mayat Atkin, "Sampah, pantas mati!"
Swoosh!
Kemudian melambung ke langit dan menghilang dengan cepat dari layar siaran langsung.
Sekelompok wartawan terdiam sejenak, lalu segera menyadari situasi.
"Para penonton di depan TV, Tuan Luo Feng tiba-tiba membunuh Ketua Dewan HR Alliance 'Atkin'. Setelahnya, dia hanya berkata 'sampah, pantas mati' tanpa penjelasan detail. Untuk perkembangan terakhir, stasiun kami akan terus melaporkan!" Seorang gadis pirang berbicara ke kamera.
"Ya Tuhan! Ini nyata, Tuan Luo Feng membunuh Ketua Atkin. Hanya berkata 'sampah, pantas mati'. Meskipun tindakannya keras, sebagai pengagum setia Luo Feng, aku Black Jack yakin Atkin pasti melakukan hal keji. Akan kuungkap rahasia besarnya!"
……
Setelah Luo Feng menghilang dari layar, berbagai stasiun TV atau jaringan mulai membahas detail peristiwa ini.
……
Luo Feng menginjak Dun Tian Suo, terbang di ketinggian.
Memandang hamparan laut tak berujung, senyum langka muncul di wajah Luo Feng.
"Kamu masih bisa tertawa? Luo Feng, kau baru saja membunuh Atkin, itu telah menghancurkan citra sempurnamu. Kau harus tahu, sebagai salah satu dari Delapan Pahlawan dan dijuluki jenius luar biasa, sebelumnya di antara manusia dunia, dalam penilaian jaringan hampir 100% memujamu. Citramu benar-benar sempurna. Sekarang, citra sempurnamu hilang. Sayang sekali." kata Baba Ta.
"Sempurna? Aku memang tidak pernah sempurna."
Luo Feng tersenyum dingin, "Juga tidak pernah berpikir untuk menjadi manusia sempurna. Orang yang pantas dibunuh, akan kubunuh!"
Baba Ta diam-diam berpikir dalam hati: "Wu, Luo Feng yang merampas tubuh ini memang dipengaruhi darah Makhluk Rungu Emas, nafsu membunuhnya jauh lebih kuat dari sebelumnya! Tapi... hei, aku suka."
……
Matahari terik bulan Juni sama sekali tidak bisa meredam semangat orang-orang.
Di Kota Yangzhou, jalan di luar Perumahan Mingyue dipadati banyak warga yang menengadah menunggu... menunggu kemunculan Luo Feng! Bahkan banyak penghuni Perumahan Mingyue sendiri juga menanti dengan gegap gempita kedatangan Luo Feng.
Mungkin di luar negeri, ada yang meragukan pembunuhan Atkin oleh Luo Feng.
Tapi di Tiongkok yang menjadikan Luo Feng sebagai kebanggaan, hampir bisa dipastikan seluruh rakyat berdiri di pihak Luo Feng!
"Luo Feng!" teriak seorang remaja yang memegang teleskop.
Seketika, ribuan massa yang memadati jalanan bahkan yang berdiri di atas mobil langsung bersorak gegap gempita.
"Tiba-tiba bayangan seseorang muncul dari langit dengan cepat, mendarap di halaman rumput Perumahan Mingyue. Luo Feng melirik ke arah jalan di luar kompleks, tersenyum tipis, lalu langsung berjalan menuju rumah. Senyuman ini membuat para penggemarnya bersorak gembira dan tak bisa menahan kegembiraan.
……
Depan pintu rumah.
Ayah Luo Hongguo, ibu Gong Xinlan, istri Xu Xin, adik Luo Hua sudah menunggu. Dan sepasang anak kembar yang sudah bisa berdiri tegak di tanah.
Luo Feng melangkah perlahan mendekat.
Mata seluruh anggota keluarga berkaca-kaca.
"Panggil ayah, panggil ayah." Xu Xin menggandeng dua bocah yang wajahnya hampir identik ini. Mereka menatap Luo Feng dan membuka mulut: "A...Ayah... Ayah..."
Luo Feng gemetar menahan haru hingga air matanya meleleh.
……
Sejak kepulangan Luo Feng bulan Juni, situasi global yang sebelumnya penuh gejolak langsung mereda. Para oportunis tak berani bertindak lagi! Asosiasi Petir dan Dojo Batas kembali beroperasi normal. Dunia seolah menyatu dalam persatuan, tak ada yang berani berulah.
Inilah daya gentar Luo Feng!
Setelah pulang, Luo Feng pertama kali ziarah ke lima sahabat yang dulu gugur bersamanya - Mohammad Sampson, Isthar, Trijati Singh, Jia Yi, Sokolov! Kemudian mengunjungi markas besar Dojo Batas, sayangnya Hong dan Dewa Guntur masih tertidur pulas.
Setelah itu.
Luo Feng akhirnya mengadakan pernikahan ulang dengan Xu Xin!
Semua berjalan tenang, di bawah pengaruh Luo Feng sebagai manusia super kuat yang menggentarkan seluruh dunia, suasana tetap damai.
……
Musim dingin tahun 2061.
"Pingping baik, ayo buka mulut lagi. Hmm, pintar sekali!" Luo Feng memegang mangkuk kecil, lalu menyuapi putra lainnya. "Xiaohai, ayo makan. Jangan nakal, kakak sudah tiga suapan. Kamu baru satu. Ayo." Matanya penuh kasih memandangi anak-anak sambil terus membujuk mereka makan.
Di sofa sebelah, Xu sedang merajut sweater sambil sesekali tersenyum memandang ke arah mereka.
"Luo Feng, Luo Feng." Suara Baba Ta bergema di Lautan Kesadaran.
Tangan Luo Feng yang memegang mangkuk nasi berhenti sejenak: "Ada apa?"
"Pesawat Naga Hitam itu sudah siap kecuali sistem tenaga bantu. Meski belum bisa melakukan perjalanan antariksa, setidaknya bisa mencapai kecepatan sub-cahaya - 100.000 kilometer per detik!" jelas Baba Ta. "Sekarang aku sedang memperbaiki sistem tenaga bantu di ruang penyimpanan, tapi Pesawat Naga Hitam sendiri sudah bisa dipakai."
"Bukannya katamu logam di dunia ini terlalu sedikit untuk latihan 'Makhluk Rungu Emas'? Khususnya Buku Suci Tubuh Asli yang sama sekali tidak bisa dilatih?"
"Dengan Pesawat Naga Hitam ini, meski cuma sub-cahaya, dalam 1 jam kita sudah bisa sampai Mars."
"Kamu bisa sarapan pagi, berangkat ke Mars, lalu pulang sebelum makan malam!" kata Baba Ta.
