Malam hari.
Luo Feng dan Xu Xin, suami istri, masing-masing menggendong anak sambil menonton TV bersama.
"Hmm?" Luo Feng mengambil ponselnya, terkejut melihat nomor penelepon di layar.
"Ada apa?" Xu bertanya bingung.
"Ini telepon dari Ketua Dojo Hong." Luo Feng mengerutkan kening. Sejak pertempuran melawan Sang Penelan, Hong dan Dewa Guntur terus tertidur pulas.
Xu Xin juga terkejut: "Siapa yang berani menggunakan telepon Hong?"
"Halo." Luo Feng mengangkat telepon.
"Luo Feng!" Suara berlogam itu bergema.
"Ketua Dojo?" Luo Feng kaget, Xu Xin di sampingnya juga membelalakkan mata.
Hong sudah bangun?
Hong yang tertidur selama dua tahun sudah sadar? Ini pasti akan menggemparkan dunia.
"Baru bangun, Dewa Guntur juga sudah sadar. Kami baru mengetahui semua kejadian selama kami tertidur, terima kasih telah menyelamatkan nyawa kami berdua, dan juga seluruh umat manusia." Suara Hong penuh sukacita, "Jika tidak ada urusan, datanglah ke Kota Basis Hongning."
"Baik, saya segera berangkat." Luo Feng mengangguk.
"Bagus, saya dan Dewa Guntur menunggumu di sini." Hong tersenyum.
Setelah menutup telepon, Xu Xin langsung bertanya: "Hong hidup kembali?"
"Dewa Guntur juga." Luo Feng tersenyum, "Saya harus pergi sekarang, mungkin baru pulang tengah malam."
"Ya." Xu Xin mengangguk cepat.
……
Luo Feng menginjak Dun Tian Suo, melesat meninggalkan Kota Basis Jiangnan menuju markas besar Dojo Batas dengan kecepatan maksimal.
……
Di luar markas besar Dojo Batas, pesawat tempur berjejer rapat, suasana sangat ramai.
"Inspektur Luo." Para prajurit penjaga memberi hormat.
Luo Feng masuk cepat ke dalam markas, dipandu staf internal langsung menuju ruang tamu.
Di dalam ruang tamu, hanya ada Hong dan Dewa Guntur.
"Luo Feng."
Dua pria berbaju hitam dan putih itu langsung mendekat begitu melihat Luo Feng.
“Hahaha, Luo Feng, kau benar-benar mencuri perhatian.” Dewa Guntur menepuk dada Luo Feng sambil tertawa, “Mengingat kau menyelamatkan nyawaku, kita lupakan saja hal ini, hahaha.”
“Adik kedua ini memang tebal muka, jangan ditanggapi.” Hong berkata pada Luo Feng. Dewa Guntur langsung melotot: “Kau——”
“Baiklah, perut perdana menteri bisa menampung kapal. Aku tidak akan berdebat dengannya.” Luo Feng berkata dengan wajah serius.
“Sial, kalian berdua!”
Dewa Guntur mengeluarkan mata melotot marah. Melihat itu, Hong dan Luo Feng tak bisa menahan tawa.
“Duduklah.”
“Mari kita semua duduk.”
Di bawah ajakan Hong, ketiganya duduk. Mereka bertiga adalah tiga petarung terkuat di dunia!
“Luo Feng.” Dewa Guntur tak lagi bercanda, serius berkata, “Setelah aku dan Kakak mengetahui detail kejadian ini, kami benar-benar merinding membayangkan kemungkinan manusia punah! Terima kasih.”
“Baiklah, rasa terima kasih tak perlu banyak kata, semuanya ada dalam anggur ini.” Hong sendiri menuangkan tiga gelas anggur, “Ayo!”
Ketiganya mengangkat gelas mereka.
“Bersulang!”
Meneguk habis sekaligus.
“Luo Feng.” Hong tersenyum, “Sebelumnya, kau yang membereskan sampah masyarakat seperti Atkin dan kawan-kawannya, itu juga patut diucapkan terima kasih. Andai dibiarkan, entru kekacauan apa yang akan mereka buat.”
“Terutama Asosiasi Petir saya! Hmm, Sago Neheru berani ingin menduduki posisi Ketua Dojo? Hmph, orang yang tega mengganggu keluarga pahlawan yang berkorban untuk umat manusia... orang seperti ini pantas mati!” Dewa Guntur menggerutu tak terbendung, amarahnya meluap setelah mengetahui semua kejadian itu.
Luo Feng tersenyum: “Ini hal kecil. Begitu tiga kambing hitam itu ditangani, semua negara dan faksi langsung menjadi lebih tenang.”
“Hukum satu untuk memberi pelajaran pada banyak orang.” Hong mengangguk ringan, “Urusan di dunia ini sepele. Setelah aku dan Dewa Guntur siuman, kami berdiskusi dan mengambil keputusan.”
“Keputusan?” Luo Feng memandang bingung ke Hong dan Dewa Guntur.
Apa keputusan yang diambil dua orang ini setelah tertidur selama dua tahun?
“Luo Feng.” Dewa Guntur bersuara khidmat, “Aku dan Hong pernah menerima warisan pengetahuan dari situs peninggalan peradaban kuno, bahkan bisa membuat software terjemahan. Kau pasti paham, pengetahuan kami tentang alam semesta sangat luas! Di semesta yang tak bertepi ini, ada terlalu banyak negara kuat. Bima Sakti kita adalah bagian dari Kekaisaran Perak-Biru!”
“Dan planet tak bertuan seperti kita, sekali ditemukan, akan menjadi mimpi buruk!” Ekspresi Dewa Guntur berubah muram.
Hong mengiyakan: “Benar, mimpi buruk! Jika beruntung, dunia kita mungkin menjadi wilayah penguasa kuat. Tapi kemungkinan terbesar... hampir semua manusia dunia akan dijual sebagai budak, lalu planet ini akan dilego ke tangan para penguasa.”
Luo Feng mengangguk pelan.
Tentang semua ini, Luo Feng sangat paham. Di alam semesta, pembagian status, keberadaan sistem perbudakan, dan sebagainya—semua mekanisme tak terhitung ras manusia di kosmos ini bertujuan untuk 'persaingan' dan 'penyaringan' yang kuat! Yang kuat bisa mendapatkan status tinggi dan perlakuan istimewa. Sedangkan yang lemah akan sangat menderita.
"Sang Penelan memang kuat, tapi dia cuma satu, kita masih bisa melawan," kata Hong dengan ekspresi serius. "Tapi jika kekuatan kosmik besar mengirimkan armada antariksa, kita bahkan tak punya kemampuan melawan."
Dewa Guntur juga mengangguk: "Hanya satu yang bisa kita lakukan... menjadikan diri kita lebih kuat! Baru bisa mempertahankan rumah kita!"
Hati Luo Feng terasa berat.
Dia tahu lebih banyak daripada Hong dan Dewa Guntur—nasib planet-planet primitif di alam semesta seringkali tragis! Hal-hal seperti ini sudah biasa. Di kosmos... kadang muncul pejuang kuat dari planet primitif yang berjuang untuk dunia mereka. Melindungi ras dan tanah airnya!
"Luo Feng, kau tak ingin melihat dunia mengalami nasib seperti itu, kan?" tatap Hong ke arah Luo Feng.
"Tentu saja tidak!" jawab Luo Feng.
"Makanya, Luo Feng, ikutlah berlatih bersama kami. Di dunia, soal bakat sebagai Petarung—bukan bermegah—hanya aku dan Kak Hong yang punya. Sedangkan bakat Pembaca Pikiran, tentu kau, Luo Feng!" Dewa Guntur menatapnya. "Kita bertiga adalah yang terkuat di dunia, harus lebih bersatu."
Hong juga menatap Luo Feng.
Luo Feng tersenyum, mengangguk perlahan.
"Hahaha!"
“Hahaha!”
Ketiga orang itu tertawa.
Pahlawan saling menghargai satu sama lain, dikatakan yang terkuat akan kesepian! Karena setelah tak terkalahkan, tak ada lagi yang kuat yang bisa menyaingi, sehingga wajar merasa sepi. Seperti ketika Hong dan Dewa Guntur sebelumnya tertidur panjang, Luo Feng menjadi sosok tak terkalahkan di dunia... Saat itu, Luo Feng benar-benar merasakan kesepian.
Kebangkitan Hong dan Dewa Guntur membuat Luo Feng bahagia dari lubuk hati.
Akhirnya ada teman seperjalanan!
“Luo Feng, mulai hari ini kau adalah adik ketiga!” Hong tertawa gembira.
“Xiao Sanzi, Xiao Sanzi.” Dewa Guntur menyeringai aneh, “Kaisar lelah, persiapkan tandu kembali ke istana.”
“Xiao Er, cepat tuangkan anggur, Tuan akan memberimu tip.” Luo Feng juga bercanda memandang Dewa Guntur.
……
“Jalan latihan ini sangat sulit, saling membantu dan sering bertukar ilmu akan mempercepat kemajuan.” Kata Hong.
Dewa Guntur juga mengangguk.
“Pemahaman mereka tinggi, tapi gen manusia dunia sangat biasa.” Teriak Baba Ta, “Mereka juga tidak punya guru! Murni seperti orang buta meraba gajah! Tak ada guru, gen tak bagus... Hanya punya pemahaman. Aku jamin! Mereka mungkin mencapai kelas planet level 9 dalam 10-20 tahun! Tapi terobosan dari kelas planet level 9 ke Tingkat Bintang satu? Sulit! Paling tidak 50-60 tahun.”
“Luo Feng, dunia aslimu sudah 'Tingkat Bintang tiga', jadi tubuhmu bisa terus berevolusi. Meski terbatas bakat manusia dunia, agak lambat. Tapi tetap lebih cepat dari mereka.” Kata Baba Ta.
"Hati Luo Feng tergerak: "Baba Ta, bukankah aliran Bintang Yumo kita juga mengumpulkan kit rahasia latihan petarung? Ajarkan pada Hong dan Dewa Guntur.""
Tanpa warisan ajaran guru, meski punya bakat, sulit melangkah jauh!
Sesama manusia dunia, sesama tiga orang terhebat di dunia, Luo Feng berharap Hong dan Dewa Guntur bisa mengikuti langkahnya.
"Ini tidak boleh! Ini adalah metode rahasia warisan aliran Bintang Yumo kita!" Baba Ta langsung membantah, "Membocorkan kit rahasia adalah kejahatan berat."
"Aliran Bintang Yumo kita fokus pada Pembaca Pikiran." Luo Feng tersenyum, "Guru saya juga Pembaca Pikiran. Teknik rahasia yang diciptakannya seperti 《Segel Roh》, 《Hexagram》, 《Menara Kosmik》 semuanya untuk Pembaca Pikiran. Metode rahasia petarung itu mungkin hasil kumpulan guru dari luar."
"Hmm... Tapi itu tetap hasil jerih payah gurumu." Kata Baba Ta, "Tidak boleh bocor. Bukan murid Bintang Yumo, jangan harap bisa dapat."
Gelombang pikiran Luo Feng terus berkomunikasi dengan Baba Ta.
Namun Baba Ta tetap bersikukuh... Luo Feng akhirnya paham, kehidupan cerdas buatan yang sedang ngotot tak bisa diajak kompromi.
"Kalau begitu, terima Hong dan Dewa Guntur sebagai murid Bintang Yumo, bagaimana?" Tanya Luo Feng.
"Oh?" Mata Baba Ta berbinar, langsung mengangguk, "Boleh."
"Hah--"
Luo Feng terkejut, "Langsung setuju begitu saja?"
"Terima murid, jadikan mereka sebagai murid. Luo Feng, cepat terima mereka. Mereka pasti murid terbaik! Di tingkat planet sudah punya domain sendiri! Dulu aku sampai meneteskan air mata saat mereka tumbang, untungnya sadar. Jenius seperti ini, dua jenius besar, pasti akan diperebutkan di alam semesta." Baba Ta terus berbicara, meskipun pemimpin Bintang Yumo adalah pembaca pikiran.
Tapi suatu organisasi tidak mungkin semuanya pembaca pikiran. Banyak anak buah abadi di bawah Pemimpin Planet Yun Mo yang merupakan petarung abadi!
……
Di ruang pertemuan.
"Ada masalah apa sampai serius begini?" Dewa Guntur melototi Luo Feng, Hong juga menyimak baik-baik.
"Begini, dulu aku pernah mendapat warisan aliran rahasia, di dalamnya ada metode latihan pembaca pikiran dan petarung." Luo Feng berkata khidmat. Hong dan Dewa Guntur langsung berseri-seri. Luo Feng melanjutkan, "Tapi aliran kami sangat melarang bocornya metode rahasia. Aku tidak bisa melanggar. Jadi, aku ingin tanya, maukah kalian bergabung dengan aliran yang kupunyai ini?"
"Organisasi apa?" Hong bertanya, "Ada persyaratan apa?"
"Aliran apa?" Dewa Guntur juga bertanya, "Ada aturan apa?"
"Sekarang, organisasi ini hanya tinggal aku sendiri." Kata Luo Feng.
"Sial!" Dewa Guntur melotot, "Ngomong aja dari tadi! Cuma tinggal kamu sendiri, kukira masuk organisasi bakal dijadiin anak buah atau umpan! Organisasi cuma satu orang. Gabung, pasti gabung!"
"Iya, gabung." Hong juga tersenyum, "Ngomong-ngomong, organisasi apa namanya?"
"Aliran kami termasuk aliran Bintang Yumo." Luo Feng juga tersenyum, "Kedepannya jangan sebarkan nama 'aliran Bintang Yumo' di luar, soalnya seluruh Bintang Yumo sudah dihancurkan musuh. Jadi, menyebut nama resmi itu bunuh diri."
Dewa Guntur dan Hong saling memandang.
Markas sekte sudah dihancurkan?
Kabar baik!
"Ini kabar bagus." Dewa Guntur memuji sambil tertawa, "Artinya kita tidak terikat lagi."
Hong juga tersenyum.
"Bangsat, dua bangsat. Tidak menghormati perguruan, pantas dipukul dan dihukum!" Di ruang kecerdasan buatan, Baba Ta marah namun tak berdaya.
