Dunia Dalam Dunia, tengah malam.
Kelima orang Luo Feng sementara bergabung dengan pasukan Kota Naga Utara. Area inti dataran terbagi menjadi lima formasi utama.
Di markas Kota Naga Utara.
"Kakak kelas, ini adalah Luo Feng, Hong, dan Dewa Guntur yang saya sebutkan." Kelima orang Luo Feng sedang berdiskusi dengan pasukan Kota Naga Utara, He Ruo memperkenalkan kedua pihak, "Ini adalah kakak kelas saya 'Kashanlun'."
"Kalian yang menyelamatkan dua adik kelas saya? Terima kasih. Oh, saya masih ada urusan penting, biar adik kelas He Ruo yang menemani kalian." Kashanlun tersenyum lalu pergi. Tubuhnya kurus dengan tinggi sekitar 1,5 meter, matanya samar berkilau hijau, aura pembunuhannya sangat kuat.
Memandang Kashanlun pergi.
Luo Feng, Hong, dan Dewa Guntur saling pandang. Jelas mereka tidak dianggap penting. Hanya karena wajah He Ruo-lah orang itu mau datang.
"Kakak kelas saya memang seperti itu, jangan dipikirkan." He Ruo menjelaskan.
"Tidak apa." Luo Feng tersenyum.
“Kubu Kota Naga Utara kami total sekitar 2100 orang, setiap 100 orang dibagi menjadi satu kesatuan. Utamanya untuk mencegah kekacauan.” He Ruo menunjuk sekeliling, di sekitar banyak petualang yang dikelompokkan per 100 orang. Dengan cara ini, jika ada kerusuhan di satu kesatuan, tidak akan mempengaruhi yang lain.
“Kamu mau ke mana? Sekarang ada enam kesatuan yang masih lowong personel.” He Ruo tersenyum.
“Sedekat mungkin dengan kesatuan organisasi induk Kota Naga Utara kalian.” Luo Feng berkata.
“Baik, tidak masalah.”
……
Kesatuan ke-18 Kubu Kota Naga Utara adalah lokasi Luo Feng dan kawan-kawan saat ini.
Keesokan harinya saat fajar menyingsing.
Setelah mengobrol sampai larut malam dengan anggota kesatuan lainnya, Luo Feng dan keempat rekannya telah memperoleh banyak informasi.
“Ternyata harta karun ada di sana!” Luo Feng memandang ke pusat area yang dikepung lima kubu besar - sebuah kastil berwarna biru tua yang berdiri di dataran.
“Dugaan lima kubu besar cukup masuk akal.” Dewa Guntur mengangguk, “Di seluruh Inner World ini, rawa, gurun, danau, dataran, pegunungan, padang rumput... semuanya adalah lingkungan alami. Hanya bangunan ini satu-satunya! Itu pun dibangun di lokasi paling inti dari Inner World. Di atasnya terdapat bola cahaya! Kastil di posisi seperti ini sangat mungkin menjadi lokasi penyimpanan harta.”
“Harta karun!”
“Di dalam kastil itu ada harta, tapi kelima kubu besar tak ada yang berani bergerak.” Luo Feng menggeleng.
Hong tertawa: "Ini normal. Awalnya pasukan lima faksi di area inti tidak banyak. Mereka khawatir jika bertarung, para petualang bebas akan 'memanen keuntungan', jadi mulai terus merekrut. Satu faksi merekrut, lima faksi semua merekrut! Kemudian mencari momen tepat untuk mulai berebut."
"Entah sampai kapan baru mulai bertindak." Dewa Guntur bergumam.
"Mereka tidak terburu-buru. Pelopor pasukan 2 juta di luar, saat ini mungkin baru masuk ke dunia inti." Luo Feng tersenyum, "Dari pinggir dunia inti ke area inti, masih perlu sekitar tujuh hari."
"Jadi, pertempuran kemungkinan akan pecah dalam tujuh hari!"
……
Prediksi Luo Feng tepat. Pada hari ketiga setelah bergabung dengan faksi Kota Naga Utara, terjadi peristiwa besar.
Di dalam dunia inti, bola cahaya putih melayang di udara, memancarkan sinar.
Siuu! Siuu! Siuu!
Bayangan-bayangan hitam yang padat di langit tiba-tiba terbang dari kejauhan menuju lima faksi besar.
"Banyak sekali orang?"
"Bagaimana bisa tiba-tiba muncul begitu banyak orang?" Kekacauan kecil terjadi di lima faksi.
Luo Feng yang menyamar di antara kerumunan, menatap ke langit. Dengan sekali pandang ia memperkirakan jumlah: "Sekitar enam ratus lebih? Dan sepertinya dari kelompok yang sama. Enam ratus orang ini benar-benar mengganggu keseimbangan bagi lima faksi."
Ribuan petualang di lima faksi berbisik-bisik membahas.
"Pegunungan Naga Hitam, Saqisen memberi hormat kepada Yang Mulia Pangeran Kesembilan!" Suara lantang menggema di langit.
"Hormat kepada Yang Mulia Pangeran Kesembilan!"
Serentak dan teratur bagaikan gemuruh langit dan bumi, sejumlah besar orang dari Tempat Suci Gunung Naga Hitam serentak memberikan penghormatan. Di udara, lebih dari enam ratus orang mengerumuni seorang pemuda berkulit putih. Pemuda itu berdiri di udara, matanya menyala seperti kilat memandang ke bawah, suaranya menggema di telinga setiap orang di bawah: "Aku, Pangeran Kesembilan Kekaisaran 'Brolin', bertekad merebut harta karun ini. Siapa yang menghalangi, mati!!!"
Hening!
Lima faksi besar menjadi sunyi. Faksi Gunung Naga Hitam tentu mendukung keluarga kerajaan, karena Tempat Suci Gunung Naga Hitam adalah pondasi keluarga kerajaan!
Sedangkan empat faksi lainnya seketika kacau balau.
"Luar biasa."
Di antara kerumunan, Luo Feng memandang Pangeran Kesembilan yang sangat mencolok di udara, hatinya berdecak kagum, "Awalnya pangeran ini tidak muncul. Dia terus mengumpulkan pasukan di sekitar, lalu tiba-tiba muncul di saat genting! Langsung membuat kekuatan pihak Gunung Naga Hitam melonjak drastis, membuat empat pihak lain kalang kabut."
……
Di dataran, empat faksi lainnya bersenandung rendah dengan diskusi.
"Paduka Pangeran Kesembilan." Suara lantang dan tegas datang dari faksi Menara Harimau Putih. Seorang pemuda kekar berbadan besar dengan dua tanduk hitam panjang melengkung di dahinya, menatap ke arah pangeran di langit, berkata keras: "Harta karun di Dunia Antara ini, apakah terlalu—"
"Sreett!"
Seberkas cahaya putih menyilaukan menembus tubuh pemuda kekar itu seketika, membuat kepalanya langsung lenyap.
Hening!
Lima kubu sama-sama terdiam serentak.
Di bidang pandang masih terlihat bayangan sisa cahaya putih, semua orang tampak bingung. Mereka semua paham apa yang terjadi! Baru saja, sebuah sinar laser membunuh pemimpin Baihu Lou.
……
Di tengah kerumunan.
Luo Feng dan keempat rekannya terkejut. Dewa Guntur berbisik, "Terlalu cepat. Senjata laser itu sepertinya tidak membutuhkan waktu persiapan, langsung meledak seketika."
"Benar, membunuh dalam sekejap." Luo Feng dalam hati gemetar.
Dulu dia pernah menggunakan senjata laser kelas B6 untuk menyerang Makhluk Rungu Emas! Senjata laser itu membutuhkan waktu pengisian energi sebelum ditembakkan. Tapi tadi... sinar laser itu muncul tanpa tanda-tanda sama sekali.
……
Di langit.
Pangeran Kesembilan berdiri dengan sembilan bodyguard di belakangnya. Mereka memegang senjata sepanjang tiga meter dengan kaliber 30 sentimeter, mirip versi raksasa dari 'peluncur roket portabel' di dunia.
"Izinkan saya memperkenalkan."
"Senjata laser level C2, sembilan pucuk! Ini model terbaru yang baru saja saya dapatkan." Pangeran Kesembilan mengamati para pemimpin kubu lain yang wajahnya pucat, lalu tersenyum. "Daya ledaknya, satu tembakan bisa membunuh petarung Tingkat Semesta tingkat dua. Awalnya saya membawa ini untuk keamanan saat ikut tes pemagangan di Dunia Thunder. Tak disangka malah menemukan 'dunia dalam dunia'."
"Saya yakin, tidak ada yang akan menghalangi saya, bukan?"
Pangeran Kesembilan 'Brolin' mengarahkan pandangannya ke beberapa kelompok besar di bawah.
Semua orang terpaku.
Sembilan senjata laser level C2, senjata energi biasa, mencapai level C sudah termasuk kategori terbatas. Sangat sulit dibeli, bahkan jika bisa, harganya fantastis! Harga satu senjata laser level C2 bahkan hampir menyamai harga pelayan tingkat satu atau dua semesta.
Senjata berharga selangit!
"Bagus. Kalian semua sangat kooperatif." Pangeran Kesembilan tersenyum dan menerjun ke bawah, diikuti oleh 600 lebih orang.
Kemudian, Pangeran Kesembilan membawa 600 lebih orang beserta pasukan besar Kekaisaran Naga Hitam, bergerak megah langsung menuju kastil. Empat kelompok besar lainnya ragu sejenak, namun hanya terlambat sedikit, mengikuti di samping menuju kastil.
……
Kerumunan bergerak maju, Luo Feng dan lima orang lainnya menyamar di antara pasukan Kota Naga Utara.
"Sial, begitu saja direbut?" Dewa Guntur membelalak.
"Sungguh membuat frustasi." Luo Feng memandang sosok di kejauhan yang berada di barisan terdepan.
"Dia punya sembilan senjata laser level C2, bisa dibilang kekuatan puncak 'tak terkalahkan'. Ditambah pasukan 3-4 ribu orang! Kombinasi kekuatan puncak dan jumlah pasukan, plus status 'pangeran'-nya sebagai pangeran Kekaisaran Naga Hitam, membunuh elit organisasi lain tanpa ragu." Hong menggeleng, "Dengan ini, semangatnya sudah terbentuk, tak ada yang bisa menghalanginya."
Luo Feng dan keempat rekannya hanya bisa menonton pasrah.
……
"Kota Naga Utara, Perkumpulan Awan Hitam, Menara Harimau Putih, Kerajaan Suci Es Laut – keempat faksi besar ini hanya bisa menyaksikan peristiwa ini terjadi tanpa bisa berbuat apa-apa."
Sembilan senjata laser level C2 itu, dalam kelompok petualang tanpa anggota Tingkat Semesta, adalah senjata penindas yang mutlak tak terkalahkan! Siapa pun yang ditargetkan... takkan bisa lolos. Jika hanya mengandalkan sembilan laser, mustahil mengintimidasi puluhan ribu petualang dari empat faksi. Kekuatan utamanya terletak pada pasukan pribadinya yang berjumlah tiga empat ribu orang!
"Berhenti!" Pangeran Sembilan Brolin mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi.
Sret!
Pasukan Suci Naga Hitam berhenti, memaksa empat faksi lain ikut menghentikan langkah.
Di tengah kerumunan jauh.
"Keren banget," gumam Dewa Guntur pelan.
"Inilah momentum, saat segala kondisi telah matang," ujar Hong dengan nada haru.
"Tak ada yang bisa menghalanginya lagi," Luo Feng memandang diam-diam.
Setelah perintah Pangeran Brolin, semua faksi berhenti. Sang pangeran bersama sembilan bodyguard-nya berjalan menuju kastil. Di bawah tatapan puluhan ribu orang, perlahan-lahan berjalan dengan hati-hati menuju kastil.
"Sambi, bukakan kastil ini untukku," perintah Pangeran Brolin sambil menunjuk bangunan itu.
"Siap."
Salah satu bodyguard berkulit keriting dengan baju perang logam hitam membungkuk hormat. Helmnya tiba-tiba terbentuk otomatis, membungkus seluruh tubuhnya. Dengan penuh kehati-hatian, ia mendekati kastil kuno yang telah berdiri selama puluhan juta tahun namun tak pernah terbuka ini.
"Pintu gerbang kastil setinggi 12 meter, lebar delapan meter."
Bodyguard berjalan ke depan pintu, meletakkan kedua tangan di pintu kastil, lalu tiba-tiba mengeluarkan tenaga...
……
Lebih dari sepuluh ribu petualang menatap kastil ini...
Pangeran Sembilan 'Buro Lin' juga menatap kastil dengan wajah kemerahan penuh kegembiraan...
Di kerumunan, Luo Feng dan keempat rekannya mengawasi dari jauh bodyguard yang mendorong pintu...
……
Saat bodyguard mengeluarkan tenaga, pintu gerbang bergetar halus, debu-debu halus bertebaran dari berbagai sudut.
"Czzzz~~"
Kilatan-kilatan listrik tiba-tiba menyembur dari seluruh bagian kastil. Jutaan petir mengelilingi bangunan itu. Hampir seketika, bodyguard tak sempat menghindar sebelum sambaran listrik menghujam tubuhnya. Seperti rambut yang terbakar, "Sreett!" Bodyguard itu langsung berubah menjadi abu, hanya menyisakan baju perang paduan logam yang membara.
Pemandangan ini membuat puluhan ribu petualang terkejut.
"Ini--" Pangeran Buro Lin mengusap keringat dingin di dahinya, tubuhnya segera mundur ke barisan bodyguard. Andai dia yang mendorong pintu, mungkin nyawanya sudah melayang.
Kilatan listrik terus mengitari kastil.
Semakin banyak petir yang muncul, perlahan seluruh kastil berubah menjadi bangunan yang bermandikan kilat.
Dari kejauhan, Luo Feng dan keempat temannya menyaksikan dengan takjub.
