"Kakak, aku paling tahu kemampuanmu!" Dewa Guntur tersenyum, "Ingat di era Nirwana dulu, saat kita masih muda menghadapi berbagai krisis seolah jurang maut, tapi kakak selalu bisa mengubah yang mustahil jadi mungkin!"
"Jangan puji aku." Hong segera membalas.
"Tunjukkanlah, Kakak! Biarkan mereka lihat teknik bertarung manusia dunia!" Dewa Guntur bersemangat. Luo Feng juga menatap Hong dengan antusias.
Hong memandang Dewa Guntur, lalu menoleh ke Luo Feng.
"Harus dikerahkan semuanya." Senyum tipis mengembang di wajah Hong.
……
Tiga orang dari Kekaisaran Naga Hitam lolos seleksi awal, tapi dalam pertarungan arena, Nabini gagal! Pertarungan ini disiarkan ke seluruh Wilayah Bintang Naga Hitam, ditonton miliaran orang. Tak terhitung yang marah menghancurkan botol minuman, banyak yang mengumpat kecewa.
"Bangsat dari Wilayah Bintang Provo itu! Licik sekali menyergap Nabini!"
"Brengsek itu!"
“Nabini kalah terlalu tidak adil!”
“Seharusnya dia bisa masuk ke 10.000 besar.”
“Dalam pertarungan arena hari ini, Kekaisaran Naga Hitam kita masih punya 'Hong'. Hong pasti menang, pasti masuk 10.000 besar Negara Kosmos Qianwu!”
“Saudara, peringkat Hong di babak penyisihan ada di urutan paling akhir. Susah bertahan di arena! Menurutku... Luo Feng lebih berpeluang.”
“Luo Feng pasti bisa lolos! Hong juga pasti lolos! Mungkin 'Hong' sengaja menyembunyikan kekuatan sebenarnya selama penyisihan.”
……
Alam Semesta Virtual, Arena Pertarungan No.10389.
Sekitar tiga jam setelah menyaksikan pertarungan kacau Nabini, pertarungan Grup 161 akan dimulai di Arena No.10389. Sorak-sorai memenuhi arena, presenter cantik sedang memperkenalkan data singkat 100 jenius yang akan bertarung.
“Peringkat 93: Hong dari Kekaisaran Naga Hitam, peringkat penyisihan ke-982 di Distrik Dunia 72.” Presenter wanita yang sama melanjutkan.
“Hong!”
“Hong!”
“Hong!”
Di salah satu area kursi penonton, jutaan penonton dari Wilayah Bintang Naga Hitam bersorak keras, seakan menyatakan – Jenius 'Hong' adalah milik kekaisaran mereka!
Tapi Luo Feng dan Dewa Guntur di tengah kerumunan justru mengerutkan kening.
“Masalah besar,” bisik Dewa Guntur. “Bahkan Si Liar itu ternyata ada di sini.”
"Hmm." Luo Feng juga menahan napas menunggu, dalam hati merasa khawatir untuk kakaknya. Setiap orang yang bisa masuk ke arena pertarungan ini luar biasa, terutama di grup kakaknya ini ternyata ada 'Orang Liar' yang pernah membunuh kakak kedua.
Tak lama kemudian——
Dalam suara hitung mundur, arena pertarungan bergemuruh. Seratus elit absolut muncul di arena.
"Kakak!" Luo Feng langsung melihat Hong.
……
Di dalam arena pertarungan.
Hong memegang tombak perak panjang, matanya waspada mengamati sekeliling. Ruang pertempuran kacau ini seluas 30 kilometer persegi. Selama pertempuran... ruang tempur akan terus menyusut, memaksa mereka yang cepat terbang tak bisa kabur. Sekitar 15 menit, ruang 30 kilometer persegi akan menyusut jadi diameter 1 meter!
Jadi...
Pertarungan kacau di arena ini maksimal berlangsung 15 menit.
"Dari 100 orang ini, yang terkuat seharusnya Orang Liar." Saat Hong menyapu pandang ke 99 orang lain, otaknya langsung memunculkan data yang pernah dilihatnya, "Ada tiga orang lain yang juga kuat."
"Lebih baik ikut pertempuran kacau dulu, bertarung dengan yang lemah sambil menjaga nyawa."
"Baru kemudian bertarung habis-habisan."
Hong cepat menganalisis data. Dia sangat paham jika sejak awal dia kabur jauh... pasti akan jadi 'sasaran' para jenius super kuat. Lebih baik langsung terjun ke kerumunan pertempuran. Untuk bertahan hidup dalam kerumunan... Hong cukup percaya diri.
"Pertarungan, MULAI!" Suara berat nan megah menggema di benak semua orang di arena.
Area tempur seluas 30 kilometer persegi mulai menyusut perlahan, hanya butuh 15 menit akan menciut menjadi diameter 1 meter.
"Hong!"
"Hong!"
Aliran udara ganas berhamburan, 100 jenius ahli di arena pertarungan segera memulai pertempuran sengit!
"Terima pedangku!" teriak pemuda kekar berambut acak-acakan itu, dengan kaki telanjang melangkah aneh sejauh 100 meter. Pedang tajamnya langsung menghujam ke seorang Pembaca Pikiran yang terkejut berusaha menghindar sambil mengendalikan senjata psionik untuk menangkis.
"Krak!"
Pedang pendek menghujam! Tak terbendung!
Bagai sebuah gunung meremukkan!
Senjata psionik itu langsung terpental, pedang menghujam kepala Pembaca Pikiran hingga tengkoraknya terbelah dua.
"Haha...haha..." pria kekar itu tertawa terbahak, melangkah dengan kaki telanjang. Setiap langkahnya mampu melesat jauh, akselerasi instannya jauh melebihi kecepatan terbang banyak Pembaca Pikiran.
"Kepung dia!"
"Mari kita serang dia bersama!" teriak seseorang.
"Siuutt!" "Siuutt!"
Dua senjata psionik melesat.
"Dang!" "Dang!" Pedang pendek berputar mengelilingi tubuhnya dengan santai, mudah menangkis kedua senjata psionik itu hingga terpental.
"Mengepungku?"
Pemuda kekar itu melangkah mirip hantu, bahkan berjalan di tengah kerumunan pertempuran kacau, membuat belasan lawan yang ingin mengepungnya tak bisa melakukan pengepungan. Alih-alih, separuh dari mereka sudah ditaklukkan pemuda kekar itu dengan cepat. Ke mana pun "manusia liar" ini melintas... seolah menghancurkan segalanya. Meski seratus orang ini adalah jenius-jenius luar biasa, tak satu pun mampu menandingi manusia liar ini.
……
Dalam pertempuran kacau ini, yang paling mencolok tak diragukan lagi adalah manusia liar.
Namun selain manusia liar, ada seorang wanita yang juga menunjukkan performa mengerikan. Wanita berzirah baja yang sangat garang! Hanya dari bentuk tubuhnya bisa ditebak... ini adalah gadis seksi dengan lekuk tubuh memikat. Tapi aura permusuhannya, keganasan di sorot matanya, serta efisiensinya dalam membunuh membuat orang tak menyangka ini seorang wanita!
……
"Czzzz~~~" Memegang tombak perak, Hong bertarung di tengah kerumunan jenius-jenius ahli. Satu per satu jenius-jenius itu tumbang dengan mengerikan.
Tapi Hong secara misterius tetap bertahan hidup!
"Auu!"
Tombak menyambar seperti kilat!
Dengan serangan tiba-tiba dari belakang, tombak itu langsung menembus kepala seorang jenius ahli. Setelah membunuh satu orang, ekspresi "Hong" tetap datar. Di tengah kerumunan pertempuran, tombaknya bergerak terlihat biasa saja, tapi bahkan banyak senjata psionik tak bisa menembus pertahanannya.
Waktu berlalu, korban tewas terkumpul 60, 61, 62...
Karena jumlah orang berkurang, pertempuran kacau pun semakin menyusut.
“Hah?” Pejuang wanita tangguh itu langsung menatap tajam ke arah ‘Hong’, di alam semesta, cukup banyak yang menggunakan tombak sebagai senjata!
Namun, umumnya mereka yang memilih tombak sebagai senjata akan memilih tombak dengan tingkat kekerasan ekstrem.
Tapi tombak yang digunakan Hong justru memiliki kelenturan tinggi. Saat tombaknya diayunkan, gerakannya menyerupai ular besar yang sangat misterius.
“Menarik.” Pejuang wanita itu menggenggam pedang ganda, lalu langsung menyelam ke arah Hong.
“Bahaya.” Ekspresi Hong berubah drastis.
Selama pertarungan kacau ini, dia sudah menilai melalui pengamatan diam-diam... Dalam grup ini, pejuang wanita tangguh ini pasti masuk tiga besar, hanya kalah dari pria liar itu. Tak disangka wanita ini malah menyerangnya. Tapi—karena lawan sudah menyerang, mustahil menghindar, hanya bisa bertarung!
“Auu!”
Tombak yang berputar seperti belut di air melesat cepat tak tertandingi, langsung menusuk ke arah pejuang wanita yang menyambar itu!
“Asyik, asyik.” Mata pejuang wanita itu bersinar penuh semangat, aliran udara hijau mengelilingi tubuhnya dan membungkus kedua pisau melengkungnya. Dengan lincah dia mengayunkan pisau yang langsung menghujam tepi mata tombak, memancarkan gaya putar misterius ke tombak.
“Hah?”
Ekspresi Hong berubah. Tombaknya ditarik cepat, lalu dengan teriakan keras dia mengangkat tombak tinggi-tinggi seolah mengayun kapak, menghantam keras ke arah pejuang wanita.
“Bruk！”
Prajurit wanita itu seluruh tubuhnya berubah menjadi aliran air yang deras, di mana pisau melengkungnya hanya menyentuh tombak sejenak untuk menetralkan gaya tumbukan dahsyat itu. Kemudian prajurit wanita itu dengan gila mengelilingi Hong terus-menerus menyerang. Untuk sementara, seluruh tubuh Hong seolah terperangkap dalam pusaran air bah yang tak bisa ditembus.
"Prajurit wanita ini sudah memahami sedikit hukum sumber air, ini masalah besar." Hong gelisah dalam hati.
Mengenai lima elemen logam, kayu, air, api, dan tanah - budaya kuno Tiongkok sangat menekankan Wu Xing. Meskipun Hong mengambil jalan 'domain cahaya', dia sangat memahami kehebatan prajurit wanita ini... Memahami adalah satu hal, mampu mengalahkan atau tidak adalah hal lain.
"Jika dia seperti air, aku akan menjadi batu karang!" Tanpa alternatif lain, Hong mengeratkan gigi. Cahaya di sekitarnya tiba-tiba berdistorsi, seluruh tubuhnya bersinar menyilaukan.
Kecepatan tombak langsung melonjak satu tingkat.
Gerakan tombak yang dikembangkan itu bagai cangkang kura-kura, tak memberi celah untuk diserang.
"Dang!" "Dang!" "Dang!" Setiap sabetan pisau prajurit wanita yang mengandung hukum sumber air itu begitu dahsyat dan deras, membuat Hong merasakan sensasi runtuh yang tak tertahankan.
"Tanpa melangkahi ambang batas hukum, semuanya sia-sia." Hong tiba-tiba memahami kebenaran ini.
……
"Hong!"
"Hong!"
Di antara 1 miliar penonton di arena pertarungan, banyak warga Wilayah Bintang Naga Hitam yang menantikan.
Namun lebih banyak lagi yang menyaksikan melalui siaran langsung.
"Alam semesta virtual, pulau terapung di atas Pulau Naga Hitam. Tingkat minimum yang diperbolehkan tinggal di pulau terapung ini adalah 'Tingkat Semesta'. Terdapat sebuah perkebunan yang luas namun terkesan sederhana di sana."
Di sebuah ruang pertemuan di perkebunan tersebut.
Seorang pria berbaju jubah merah tua duduk di samping, dengan cetakan kilat di antara alisnya. Orang ini... adalah salah satu petarung terkuat di antara Cosmic Lord Kekaisaran Naga Hitam - Jiang Tianchen! Di sebelahnya berdiri seorang pria tua berambut perak yang terlihat ramah.
"Anak kecil berbaju hitam ini berasal dari Kekaisaran Naga Hitam kita?" tanya pria tua itu penuh minat. "Domain cahayanya menurutku baru mencapai enam lapis. Tapi dia benar-benar jenius pertempuran... Dengan sebatang tombak yang sangat fleksibel, dia bisa memaksimalkan domain cahaya hingga level ini. Bahkan setara dengan mereka yang menguasai domain delapan lapis."
Domain delapan lapis belum tentu lebih kuat dari tujuh lapis.
Semua tergantung kemampuan penggunaannya.
Prinsip yang sama.
Mungkin mereka memahami sebagian hukum semesta, tapi cara menerapkan pemahaman hukum ke dalam pertempuran menentukan daya tempur! Contohnya Luo Feng, saat menggunakan Dun Tian Suo dibandingkan dengan Senjata Yan Shen... kekuatannya benar-benar berbeda. Karena melalui Senjata Yan Shen dia bisa sepenuhnya meledakkan semua pemahaman hukum yang dimiliki.
"Benar, Tuan Prajurit, dia warga kekaisaran kita," jawab Jiang Tianchen dengan hormat.
"Oh," senyum pria tua itu.
Tuan Prajurit...
Panggilan ini akan membuat semua Cosmic Lord lain di Kekaisaran Naga Hitam terkejut.
Dalam organisasi Gunung Tiga Kapak, gelar untuk Cosmic Lord adalah 'Jenderal'.
Organisasi Gunung Tiga Kapak memiliki tiga pendiri, hanya tiga pendiri inilah yang berhak menyandang gelar 'Tuan Prajurit'.
