Gunung Tiga Kapak, sebagai pemimpin empat organisasi besar di Wilayah Bintang Naga Hitam, bahkan Tempat Suci Gunung Naga Hitam dan Kerajaan Suci Es Laut enggan bermusuhan dengannya, karena di balik Gunung Tiga Kapak ada tiga pendiri legendaris.
Ketiga pendiri ini, di masa muda mereka pernah meraih gelar 'Petarung Kapak Raksasa Tingkat Domain' dari Arena Tempur Kapak Raksasa.
'Petarung Kapak Raksasa Tingkat Domain' ribuan hingga puluhan ribu kali lebih langka dibanding Petarung Kapak Raksasa Tingkat Semesta!
Ketiganya berasal dari wilayah bintang berbeda, namun saling menghargai dan menjadi sahabat sehidup semati. Karena ketiganya memiliki gelar Petarung Kapak Raksasa, organisasi yang mereka dirikan dinamai 'Gunung Tiga Kapak'!
Dari ketiganya, dua laki-laki dan satu perempuan.
Masing-masing bernama Lemonto, Moreya, dan Luo!
Lemonto dan Moreya telah mencapai tingkat Abadi, sementara 'Luo' - legenda Kekaisaran Naga Hitam - masih bertahan di puncak Cosmic Lord. Meski demikian, ia dianggap tak terkalahkan di antara Cosmic Lord. Sejak menghilang dari Wilayah Bintang Naga Hitam ratusan ribu tahun yang lalu, tak ada yang pernah melihatnya lagi...
Tak seorang pun tahu apakah pendiri ketiga ini masih hidup atau telah tiada!
"Dari Kekaisaran Naga Hitam kita?" Pertanyaan ini mengungkapkan bahwa 'Tuan Prajurit' sang pendiri berasal dari Kekaisaran Naga Hitam!
Tiga pendiri berasal dari wilayah bintang berbeda!
Yang berasal dari Kekaisaran Naga Hitam tak lain adalah 'Luo'!
“Ada data tentang anak muda ini?” ujar orang tua itu.
“Ada.”
Jiang Tianchen menjawab dengan hormat, segera memunculkan sejumlah data, berbisik pelan, “Namanya 'Hong', berteman sangat dekat dengan dua pemuda lain Luo Feng dan Dewa Guntur. Menurut perkiraan... ketiganya kemungkinan adalah penduduk asli 'dunia' di galaksi Bima Sakti kekaisaran kita.”
“Penduduk asli?” alis orang tua itu sedikit terangkat.
“Benar, tapi ini masih dugaan organisasi intelijen Gunung Tiga Kapak kami,” kata Jiang Tianchen. “Selain itu, Hong, Luo Feng, dan Dewa Guntur ketiganya mengikuti perang jenius tahun ini. Yang paling menonjol bukan Hong, melainkan Luo Feng.”
“Masih ada yang lebih hebat?” ekspresi kaget terpancar dari wajah orang tua itu.
“Benar. Peringkat pra-seleksi Dewa Guntur di posisi 5128, Hong di peringkat 982, sedangkan Luo Feng di peringkat ke-51,” Jiang Tianchen menjawab penuh khidmat.
Orang tua itu mengangguk pelan, menatap siaran langsung pertarungan di arena di layar depan, berkomentar takjub: “Hong ini di saat kritis malah mencapai Terobosan, memahami domain tujuh lapis dari enam lapis... eh... gadis kecil itu melesat, ilmu pedangnya luar biasa, terus-menerus tanpa henti, lapisan bertumpuk, 'Hong' ini tidak bisa bertahan, oh sayang, akhirnya tewas juga, memang perbedaan kekuatan mutlak terlalu besar.”
Jiang Tianchen diam-diam terkejut.
Tuan Prajurit 'Luo' yang jarang bicara panjang lebar ini, sepertinya sangat memperhatikan 'Hong'.
Luo!
“Kekaisaran Naga Hitam adalah legenda. Bahkan sekarang, dua Pemimpin Suci dari Tempat Suci Gunung Naga Hitam dan Kerajaan Suci Es Laut tetap akan menghormati Luo! Pertama, karena dua sahabat karib Luo adalah makhluk abadi. Kedua, Luo memang sangat kuat. Reputasi Jiang Tianchen terutama dikenal di Kekaisaran Naga Hitam, sementara reputasi 'Luo' cukup membuat sejuta Cosmic Lord di Negara Kosmos Qianwu bergetar ketakutan.”
“Jika saja dia tidak teralihkan oleh 'Hukum Dasar Waktu', mungkin sudah lama menjadi makhluk abadi.”
“Hah.” Jiang Tianchen memandang lelaki tua di depannya, senior 'Luo' yang pernah membimbingnya di masa lalu, hati dipenuhi kepedihan, “Inikah takdir? Tuan Prajurit yang mengubah ambisinya, tak lagi berusaha menyempurnakan Hukum Dasar Cahaya untuk mencapai terobosan ke tingkat 'Abadi', malah tertimpa musibah mengerikan. Terjebak selama lebih dari 800.000 tahun! Menyia-nyiakan waktu berharga terakhir... Tinggal 20.000 tahun lagi sebelum batas akhir. Mengapa langit menghukum Tuan Prajurit sekejam ini...”
Hati Jiang Tianchen terasa pahit.
Dari tiga pendiri, Luo dulunya yang paling brilian dan paling ambisius.
Namun takdir bermain-main...
……
Grup pertarungan ke-161 dari 1000 grup pertarungan arena telah berakhir!
Suara helaan nafas kecewa bergema di kursi penonton.
Sekelompok orang dari Bumi yang duduk di kursi penonton memandang mayat Hong di arena dengan perasaan tak berdaya.
“Tetap kalah juga.” Godaan keluar dari mulut Dewa Guntur.
“Lawan itu memang terlalu kuat.” Luo Feng menggeleng, “Memahami sedikit Hukum Dasar saja sudah mengubah kekuatan secara fundamental. Kakak kalah wajar, tapi sungguh disayangkan.”
Benar, sungguh disayangkan.
"Hong sudah melakukan yang terbaik, bahkan bertahan hingga hanya tersisa sekitar dua puluh orang, tetapi tetap terbunuh oleh jurus andalan prajurit wanita itu."
"Ayo, pulang." Luo Feng bangkit berdiri.
"San Di, sekarang semua harapan tertumpu padamu. Dari tiga peserta Kekaisaran Naga Hitam yang lolos seleksi, sekarang hanya kamu yang tersisa." Dewa Guntur juga berdiri, berbisik pelan.
"Hanya aku?"
Telinga Luo Feng bergerak, menangkap gemuruh suara di sekitarnya. Ratusan ribu penonton di area ini berasal dari Wilayah Bintang Naga Hitam. Kekalahan berturut-turut Na Niya dan Hong jelas membuat miliaran penduduk wilayah itu merasa terhina. Kini seluruh harapan mereka tergantung pada Luo Feng.
"Luo Feng pasti menang."
"Benar! Di seleksi awal saja dia bisa merangsek ke peringkat 51! Arena pertarungan grup ini pasti mudah baginya!"
"Luo Feng adalah jenius terhebat di kekaisaran kita!"
"Pasti dia menyembunyikan kekuatan sebenarnya. Kemampuannya jauh melampaui yang terlihat di peringkat. Di akhir fase seleksi, skornya melonjak drastis - artinya dia tidak serius di awal. Jika sejak awal dia merebut integrasi, mungkin bisa masuk 10 besar wilayah Dunia, bahkan tiga teratas!"
"Betul! Persis seperti itu!"
"Besok Luo Feng akan ikut pertarungan grup di arena. Tiketnya sudah kubeli."
"Luo Feng pasti bisa menyapu bersih."
"Sapu bersih!"
Ratusan juta warga Kekaisaran Naga Hitam yang tidak terima kekalahan terus berseru. Memang sejak awal, Luo Fenglah yang paling mereka percayai.
……
"San Di, aku kalah. Kamu harus berjuang." Begitu kata Hong.
“Sānzi, kamu yang tentukan.” Ucap Dewa Guntur.
“Bahkan di game virtual aku bisa masuk peringkat tinggi! Ayahku yang terkuat, pasti yang terhebat di Negara Kosmos Qianwu!” Seru Xiao Hai.
“Luo Feng, berjuanglah. Seluruh rakyat Kekaisaran Naga Hitam yang tak terhitung jumlahnya sedang menyaksikanmu.” Ini adalah perkataan Kaisar Kekaisaran Naga Hitam saat berkomunikasi dengan Luo Feng.
“Luo Feng! Luo Feng! Luo Feng!”
“Luo Feng pasti bisa sukses.”
“Pasti menang.”
“Kemenangan sudah di tangan.”
Hampir seluruh Pulau Naga Hitam dihuni warga negara kekaisaran. Miliaran penduduk pulau itu malam ini seperti mendidih, berkumpul di bar-bar dan tempat umum. Ratusan ribu bahkan jutaan hingga puluhan juta orang berkumpul di aula untuk menonton siaran langsung!
Luo Feng...
Satu-satunya warga Kekaisaran Naga Hitam yang masih bertahan di Perang Jenius. Kemenangan Luo Feng akan menjadi kehormatan seluruh kekaisaran.
“Gila sekali.” Luo Feng sampai menahan napas.
“Ayah, di game virtualku ada perang negara. Kekaisaran Naga Hitam kami berperang dengan kekaisaran lain!”
“Xiao Hai, itu kan cuma game virtual.” Xu Xin tersenyum. “Ayahmu ini punya kemampuan nyata.”
“Hm, yang bisa jadi nomor satu di wilayah bintang, di game kami pasti masuk daftar langit sebagai manusia super kuat.” Kata Xiao Hai. Luo Feng yang selama ini diam akhirnya heran melihat putranya: “Game apa yang kamu mainkan?”
“Permainan bertarung lah.”
“Xiao Hai terkekeh-kekeh.”
……
Malam berlalu, siang tiba.
Meski jutaan orang di Wilayah Bintang Naga Hitam menggila menyambut pertarungan arena yang akan datang, Luo Feng sendiri hanya duduk bermeditasi sendirian di atap gedung tinggi di kota terbengkalai wilayah liar dunia.
“Aah!”
Sekawanan monster burung 'Blood Crow' terbang melintasi langit. Di kota mati ini sering terlihat kelompok monster, kadang jejak petarung manusia. Tapi aura kemauan yang secara alami dipancarkan Luo Feng membuat tak ada monster atau petarung manusia berani mendekat.
Bermeditasi di atap gedung, berjam-jam lamanya.
Luo Feng sedang mengendalikan kondisi mentalnya. Menurut ajaran Kakak, baik yoga kuno maupun bela diri internal sangat menekankan kondisi mental! 'Melatih pikiran' sangat penting, tapi di alam semesta konsep ini tak dikenal. Kondisi mental terdengar abstrak... Pengaruhnya terhadap daya tempur tampak kecil. Manusia dunia dengan mental sehebat apapun tetap akan hancur lebur oleh embusan nafas pahlawan tingkat kosmos!
Kemarahan bisa membuat seseorang melampaui batas kemampuannya! Tapi kadang justru membuat performa turun!
Inilah hakikat kondisi mental!
"Menurut penjelasan Kakak dan Kakak kedua, dalam pandangan mereka, kemampuan mereka memiliki domain sendiri di tingkat planet berkaitan dengan 'kondisi mental'. Dewa Guntur bisa langsung memasuki kondisi tenang bak sumur kuno, tulus alami, menyatu dengan alam semesta. Sedangkan Hong juga bisa langsung memasuki kondisi transendental, menyatu dengan lingkungan alami, menggabungkan berbagai indra dan domain secara maksimal dengan alam."
"Dewa Guntur dan Hong membutuhkan puluhan tahun latihan untuk mencapai kondisi mental seperti itu."
"Luo Feng tidak mampu..."
"Kondisi mental transendental tak mungkin kuraih. Karena pengaruh darah Makhluk Rungu Emas, dasar hatiku dipenuhi dorongan membunuh. Ini adalah dorongan membunuh dari tulang."
"Tapi Kakak kedua benar."
"Baik kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, kegembiraan, atau dorongan membunuh - semua emosi adalah reaksi alami. Pertahankan hati polos seperti anak kecil, biarkan semua emosi mengalir alami. Tertawa saat ingin tertawa, marah saat harus marah." Luo Feng bergumam dalam hati, "Dorongan membunuh juga bagian dari alam. Hadapi dengan hati polos, terima! Dengan begitu akan tercapai kondisi tulus alami yang menyatu dengan alam semesta."
"Teorinya Luo Feng paham, tapi saat benar-benar membunuh..."
"Paling-paling Luo Feng hanya bisa mempertahankan kondisi mental dingin tanpa gejolak. Untuk mencapai kondisi tulus dan menyatu dengan alam... itu sangat sulit."
"Luo Feng, pertarungan arena akan segera dimulai. Kau harus masuk ke Alam Semesta Virtual."
"Huu!" Luo Feng membuka mata, sorot matanya memancarkan hawa dingin.
"Dorongan membunuh tak lagi ditahan, dilepaskan alami."
"Tampak berbeda sekarang. Latihan mentalmu berhasil?"
Luo Feng tidak menjawab, melainkan langsung berkata, "Akses alam semesta virtual."
……
Di alam semesta virtual, ruang dimensi tempat berbagai arena pertarungan berada, di ruang persiapan arena pertarungan di pulau bernomor 29109, satu per satu kursi dihuni oleh para jenius - mereka semua adalah sekelompok jenius yang akan segera bertempur.
"Huuuh!"
Seorang pria berambut hitam mengenakan baju perang abu-abu tua muncul secara tiba-tiba.
Banyak jenius di ruang persiapan menoleh ke arahnya. Pria berambut hitam itu menyapu pandangannya ke sekeliling, tidak mengucapkan sepatah kata pun, langsung mencari kursi kosong dan duduk sambil menutup mata, berusaha menjaga ketenangan batin sembari menunggu pertempuran dimulai.
