5 September 2070 Kalender Tiongkok.
Pagi-pagi, Luo Feng berdiri di atap rumahnya, memandang jauh ke arah timur di mana matahari merah yang baru menampakkan separuh wajahnya. Meski musim panas, udara pagi masih cukup sejuk.
"Bangun pagi-pagi ke atap cuma untuk melihat matahari terbit ya." Xu Ying yang mengenakan jubah tidur juga naik ke atap. Ia memandang Luo Feng sekarang... Meskipun reputasi pria ini di dunia sudah mencapai puncak, ia masih mencurahkan hampir seluruh energinya pada jalan berat dan tak pasti sebagai yang kuat.
Xu Xin tidak merasa kecewa tentang hal ini. Ia memahami prioritas.
Hanya kadang-kadang hatinya terasa getir, karena ketika Luo Feng fokus berlatih, ia bisa bertapa selama sepuluh atau lima belas hari. Tapi... biasanya Luo Feng cukup memperhatikan keluarga.
"Benar!" Luo Feng mengangguk sambil tersenyum, matanya masih tertuju pada matahari pagi di ujung timur.
"Belakangan ini kau menghabiskan waktu setiap hari untuk seni bela diri. Sepertinya sudah lama tidak menikmati matahari terbit," kata Xu Xin. "Kadang kau perlu bersantai, jangan terlalu memaksakan diri."
Luo Feng menatap istrinya, merangkulnya pelan. "Sayang, maafkan aku," bisiknya lembut.
"Kita sudah tua-tua begini, masih manja-manjaan!" Pipi Xu Xin memerah.
"Hehe." Luo Feng terkekeh.
“Besok, perang akan dimulai.” Luo Feng menatap matahari pagi di kejauhan dan menghela napas, “Itu adalah jutaan jenius dari berbagai negara kosmos. Sesuai situasi Negara Kosmos Qianwu... lebih dari setengah dari jutaan jenius ini telah melintasi ambang batas hukum alam!”
Di Arena Tempur Kapak Raksasa, pahlawan tingkat semesta yang melintasi ambang hukum alam bisa disebut tak terkalahkan.
Namun sebenarnya di alam semesta, cukup banyak petarung tingkat bintang yang melintasi ambang hukum alam.
Seluruh perkumpulan manusia memiliki puluhan ribu jenius luar biasa seperti ini. Tapi jika dirata-ratakan ke 1008 negara kosmos, setiap negara hanya memiliki ratusan orang... Bahkan Penguasa Qianwu memerintahkan para abadi untuk secara khusus merekrut jenius-jenius ini ke 'Tempat Suci Qianwu'. Bisa dibayangkan, bibit-bibit seperti ini masing-masing adalah harta karun.
Jenius luar biasa seperti ini mana mungkin dikirim ke 'Arena Tempur Kapak Raksasa' untuk bertaruh nyawa.
Probabilitas tumbang di sana terlalu besar.
……
Kompleks Teluk Sembilan Bintang, Pulau Naga Hitam.
"Ayah!"
"Ayah, semangat!"
Dua remaja berwajah mirip memandang Luo Feng dengan sorot mata penuh kekaguman.
Sepasang kembar ini adalah putra Luo Feng - Ping Ping dan Xiao Hai. Menurut usia tradisional, mereka sekarang 11 tahun. Karena sejak kecil mendapat pelatihan terbaik, masa kanak-kanak mereka sudah mencapai tingkat murid sembilan, sekarang bahkan telah melampaui tingkat planet. Hal ini membuat perkembangan fisik mereka setara remaja bumi biasa usia 14-15 tahun.
Dari segi penampilan, mereka mewarisi keunggulan Xu Xin, tampan luar biasa. Tidak seperti Luo Feng yang biasa-biasa saja.
"Kakak 'Luo Ping', wataknya cukup baik, berubah sangat besar dibandingkan masa kecilnya."
Adik 'Luo Hai', sangat aktif dan gaduh.
Karena tumbuh dalam keluarga seperti ini, guru bimbingan mereka adalah Di Fan dan Buka Luo - dua pahlawan Tingkat Semesta kelas sembilan (Buka Luo berhasil mencapai Tingkat Semesta kelas sembilan tahun lalu setelah menerima metode latihan rahasia Sekte Bintang Yumo dari Luo Feng). Pasukan pengawal dan pelayan di rumah semuanya berstatus Tingkat Bintang.
Ditambah prestasi gemilang Luo Feng, membuat Luo Ping dan Luo Hai sejak kecil sangat mengidolakan ayah mereka!
Bangga memiliki ayah seperti ini...
Tumbuh dalam lingkungan keluarga ini, meskipun karakter Luo Ping dan Luo Hai berbeda, mereka memiliki kesamaan mendasar - ingin menjadi yang kuat! Uniknya, saudara kembar ini sudah menyukai pertempuran dalam game virtual sejak kecil. Meskipun kemudian keduanya terbangun kekuatan pikirannya, bakat kekuatan pikiran mereka sedikit di bawah Luo Feng.
Tapi keduanya memilih menjadi petarung! Hal ini membuat sang ayah 'Luo Feng' agak frustasi.
"Ayah adalah yang terkuat." Xiao Hai berseru keras.
"Hahaha." Luo Feng tak bisa menahan tawa.
"Sānzi, semangat!" Dewa Guntur di samping mengacungkan tinju, "Kamu tidak hanya mewakili Negara Kosmos Qianwu, yang lebih penting... kamu mewakili manusia dunia kita!"
“Bagus katanya.” Luo Hongguo mengangguk sambil berseru, wajahnya penuh sukacita. “Xiao Feng, Kakak kedua kamu benar. Kamu juga mewakili kita manusia dunia. Meski planet kehidupan di negara kosmik berjumlah miliaran, ditambah 1008 negara kosmik, jumlahnya benar-benar menakutkan. Tapi kamu harus tetap semangat, berjuang untuk membanggakan manusia dunia.”
“En.” Luo Feng mengangguk pelan.
Dalam hati, baik Dewa Guntur, Hong, maupun Luo Feng, rasa memiliki terhadap bumi semakin menguat.
“Aku berangkat dulu.” Luo Feng langsung melangkah pergi.
……
Di berbagai benua dan pulau di alam semesta virtual, jutaan jenius terbaik dari 1008 negara kosmik sedang berteleportasi menuju tempat berkumpul masing-masing negara kosmik.
Sebuah pulau terapung di atas Benua Qian Wu.
Sret!
Luo Feng muncul di titik teleportasi pulau terapung.
“Tuan Luo Feng, silakan lewat sini.” Seorang prajurit Tingkat Semesta yang berdiri di samping titik teleportasi, mengenakan seragam kerja, tersenyum sambil menunjuk ke sebuah jalan setapak di sebelah.
“Terima kasih.” Luo Feng tersenyum mengangguk, lalu berjalan menyusuri jalan tersebut.
Sejenak——
Luo Feng melihat sekumpulan besar orang di sebuah lapangan yang dikelilingi bunga indah tak jauh darinya. Sekilas ada ratusan orang, ada pria dan wanita dengan penampilan yang beragam. Namun setidaknya sepertiga di antaranya memiliki penampilan yang relatif mirip manusia dunia, karena penampilan manusia dunia termasuk mainstream di alam semesta.
“Luo Feng datang.”
“Si Gila itu!”
Banyak pemuda dan gadis memandang ke arahnya.
“Ratusan orang ini semua yang mendapatkan kuota. Kali ini Negara Kosmos Qianwu akan mengirimkan seribu jenius.”
“Luo Feng.”
“Hei, Si Gila.”
Di antara mereka, banyak yang menyapa Luo Feng dengan ramah. Karena pernah mengikuti pertempuran Samsara... Luo Feng pernah bertarung one-on-one dengan lebih dari dua ratus orang di sini.
“Feng Lun!”
“Patlo.” Luo Feng juga menyapa beberapa teman dekatnya.
Seiring waktu, satu per satu jenius datang, semakin banyak yang berkumpul. Si manusia liar 'Rong Jun' termasuk yang datang agak terlambat. Akhirnya 1000 jagoan jenius berkumpul bersama, berdesakan sambil mengobrol dan bernostalgia - ada yang kenal di realitas atau berteman selama pertarungan.
“Luo Feng, selama setahun lebih ini kekuatanmu pasti meningkat banyak. Aku tahu, kemajuanmu sangat besar.” Rong Jun si manusia liar setinggi tiga meter lebih itu memandangi Luo Feng dari atas.
Luo Feng menoleh sambil melirik manusia liar itu: “Tunggu duel puncak, kamu akan tahu kalau mencobanya!”
“Percaya diri sekali?” Mata si manusia liar berkilat.
Tiba-tiba——
“Hong!” Sebuah tekanan tak kasat mata menyelimuti alun-alun. Seribu jenius legendaris serentak pucat pasi, tubuh mereka gemetar tak terkendali. Kemudian disertai derap kaki, muncul raksasa berbaju perang bersisik dengan helm. Aura yang terpancar alami darinya bagai kedatangan Dewa Kematian.
Aura penuh bau darah itu memaksa rasa takut muncul secara instingtif!
"Raksasa dengan tinggi lebih dari delapan meter! Dialah sosok yang muncul sebelumnya."
"1000 jenius dari Negara Kosmos Qianwu, sesuai perintah Penguasa Negara, akan dipimpin olehku." Suara raksasa bergemuruh, sorot mata di balik helm itu memberikan tekanan tak terhingga, "Kalian bisa memanggilku 'Tuan Tiga Belas', paham?"
"Paham!"
1000 jenius luar biasa itu serentak menjawab tanpa sadar, termasuk Luo Feng.
"Tekanan yang mengerikan." Keringat dingin mengucur di dahi Luo Feng, "Di realitas, tekanan kemauannya pasti bisa menghancurkan jiwaku dalam sekejap."
Ketakutan!
1000 jenius itu bagaikan semut di hadapan raksasa berjubah perang bersisik ini. Rasa takut muncul secara alami, murni naluri. Kemauan sekuat apapun takkan sanggup menekan naluri ini.
"Rong Jun!" Sorot mata raksasa bersisik itu tertuju pada pemuda liar Rong Jun.
"Tuan Tiga Belas." Pemuda liar Rong Jun membungkuk hormat.
"Kau adalah satu-satunya di antara kami yang punya peluang takkan gugur. Sang Penguasa menaruh harapan besar padamu. Jangan... kecewakan Sang Penguasa, paham?" Kata raksasa bersisik itu.
"Ya." Jawab pemuda liar itu dengan hormat.
Raksasa bersisik itu menyapu pandang ke para pemuda lain, suaranya dingin: "Adapun kalian yang lain, tak ada harapan!"
Seketika, banyak di antara para pemuda yang mengepal tangan. Di kerumunan, alis Luo Feng pun berkerut.
“Hmph! Jangan tidak terima, kekuatan bukan diukur dari kata-kata, tapi ditunjukkan melalui pertarungan!” Raksasa Berjubah Perang Bersisik bersuara dingin, “Selain Rong Jun, yang terkuat di antara kalian hanya setara level 'Luo Feng'. Namun menurut intel kami, angkatan kali ini punya banyak jenius langka. Luo Feng cukup beruntung jika bisa masuk 5000 besar, ingin masuk 1000 besar... harapannya sangat tipis!”
“Tentu saja!”
“Kalian juga mungkin menciptakan keajaiban! Dalam sejarah, ada jenius legendaris yang awalnya biasa saja tapi tiba-tiba meledak saat duel puncak.” Raksasa Berjubah Perang Bersisik menyapu pandangannya ke kerumunan, lalu mengalihkan topik, “Baiklah, ikuti aku!”
Para jenius dari berbagai wilayah bintang Negara Kosmos Qianwu ini hanya bisa menahan diri.
……
Kemudian 1000 jenius termasuk Luo Feng, di bawah pimpinan raksasa berjubah perang bersisik itu, melakukan teleportasi bersama ke dimensi baru yang diciptakan alam semesta virtual.
Sebuah daratan luas membentang di hadapan mereka.
Luo Feng dan rombongan, termasuk sang raksasa pemimpin, total 1001 orang muncul di daratan ini.
“Pasukan Negara Kosmos Qianwu, di depan ada 1008 gedung. Kalian ditempatkan di Gedung No.0825.” Seorang pria berjubah putih memberi hormat kepada raksasa berjubah perang.
“Hmm!”
Raksasa itu mendengus keras lalu memimpin pasukannya terbang menuju lokasi.
“Wah!”
“1008 gedung pencakar langit, satu tim negara kosmik menempati satu gedung?”
Dari kejauhan terlihat, 1008 gedung pencakar langit secara alami membentuk formasi cincin. Di tengah area yang dikelilingi 1008 gedung tersebut terdapat lapangan indah yang dipenuhi kicau burung dan harum bunga. Saat ini, puluhan ribu pemuda-pemudi dari berbagai negara kosmik sedang berbincang santai di lapangan itu, jumlahnya jelas melebihi seratus ribu orang.
“Mendarat!” Suara raksasa berbaju perang bersisik menggelegar.
Tim jenius Negara Kosmos Qianwu segera mendarat di tepi lapangan, lalu berjalan menyusuri jalan menuju Gedung No.0825. Terdapat terowongan khusus yang menghubungkan lapangan dengan setiap gedung.
“Lihat, Gedung No.0825 milik Negara Kosmos Qianwu. Itu pasti tim jenius mereka.”
“Rong Jun, pria tinggi berpenampilan liar itu adalah Rong Jun.”
“Hmm! Kekuatannya sangat hebat.”
“Mana Rong Jun?”
“Rong Jun?”
Banyak peserta dari negara kosmik lain mulai berbisik-bisik sambil memandang ke arah tim kecil Negara Kosmos Qianwu.
