"Da, daratan?" Luo Feng berdiri di dalam pesawat antariksa, memandang daratan tak berujung yang melayang di angkasa. Matanya membelalak.
Planet, bintang, nebula, dan berbagai benda langit lainnya yang mengembara di alam semesta sudah terlalu sering kulihat. Bahkan jika sesekali melihat reruntuhan pesawat antariksa atau Binatang Raksasa Luar Angkasa yang hidup seperti Luo Feng, aku tidak akan terkejut. Tapi menyaksikan daratan luas tak terhingga di tengah kosmos... sungguh mengejutkan!
Ini bukan alam semesta virtual, ini realitas!
"Seberapa besar ini?" Luo Feng berdecak kagum dalam hati.
Bintang-bintang dan planet di sekitar daratan raksasa yang melayang ini terlihat seperti biji wijen! Bahkan dengan pesawat antariksa yang terus mendekat, setelah lama terbang daratan itu masih terlihat sangat jauh.
"Jutaan kali lebih besar dari planet mana pun yang pernah kulihat, terlalu besar." Luo Feng menahan napas.
"Paduka, bagaimana markas besar perusahaan di seluruh alam semesta?" Tanya lelaki kurus berambut perak di sampingnya dengan senyum.
Luo Feng bertanya bingung: "Seberapa besar markas besarnya?"
"Seberapa besar?"
Lelaki kurus itu menggeleng, "Jika tidak menggunakan perjalanan antariksa ke alam semesta gelap, butuh puluhan tahun untuk terbang dari satu ujung ke ujung markas besar dengan pesawat biasa."
"Maksudmu..." Luo Feng terkejut, "Diameternya sekitar puluhan tahun cahaya?"
Satu tahun cahaya lebih panjang dari sembilan triliun kilometer.
Diameter Bumi hanya sekitar sepuluh ribu kilometer.
Pantas saja bintang dan planet di kejauhan terlihat seperti biji wijen, daratan yang melayang di alam semesta ini... benar-benar luar biasa besarnya.
"Hmm." Lelaki berambut perak itu mengangguk.
"Daratan sebesar ini, darimana asalnya?" Luo Feng tak bisa menahan diri, "Apakah alam semesta bisa membentuk daratan sebesar ini secara alami?" Meski alam semesta penuh misteri dengan banyak keajaiban, terciptanya daratan berdiameter puluhan tahun cahaya tetap sesuatu yang ajaib.
"Tidak jelas." Lelaki kurus menggeleng.
Luo Feng tidak bertanya lebih lanjut.
……
Meski mata melihat daratan luas nan megah di kejauhan antariksa, pesawat antariksa kelas F yang terbang mendekati kecepatan cahaya masih membutuhkan sekitar tiga belas jam untuk mencapai salah satu pintu masuk markas besar Perusahaan Virtual Universe. Dalam perjalanan, Luo Feng merasakan keindahan arsitektur daratan tersebut yang seperti lukisan alam semesta.
Meski terlihat seperti pemandangan alam biasa, saat pesawat memasuki daratan, Luo Feng tetap merasakan teknologi canggih yang tersembunyi di balik 'kenaturalan' ini.
"Paduka, bintang mikro, planet, dan meteorit di sekitar daratan markas besar ini sebenarnya adalah senjata teknologi yang sangat mengerikan." Lelaki kurus menjelaskan di lobi mewah pesawat.
"Oh?" Luo Feng mengangguk, "Dengan kemampuan perusahaan, benda-benda langit itu memang hanya seperti mainan yang bisa dibentuk sesuka hati."
Bahkan manusia abadi sekalipun bisa mempermainkan bintang mikro.
Dengan teknologi ajaib Perusahaan Virtual Universe, bintang dan planet yang ditransformasi itu - yang bahkan diketahui seorang Cosmic Lord sebagai senjata - mungkin hanya hiasan belaka... Kartu as pertahanan sejati markas besar perusahaan pasti tidak sesederhana itu.
Huu!
Pesawat ruang angkasa, setelah terbang dengan kecepatan sub-cahaya selama beberapa menit di terowongan masuk daratan utama, akhirnya melambat dan berhenti.
Luo Feng bersama Cosmic Lord Sha Wu dan yang lain, terbang keluar dari pintu kabin secara bersamaan.
Di luar telah menunggu lebih dari sepuluh pria-wanita berbaju seragam. Ketika Luo Feng tiba, seorang pria bertanduk hijau berjubah perang perak dari kelompok ini maju dengan sikap hormat: "Paduka Luo Feng, kami diperintahkan Sang Pemulia untuk menanti di sini. Silakan Paduka mengikuti saya."
"Hmm." Luo Feng mengangguk.
"Sha Wu, terima kasih." Luo Feng menoleh melihat lelaki kurus tua itu.
Cosmic Lord Sha Wu tersenyum: "Merupakan kehormatan bagi saya bisa mendampingi Paduka selama tiga tahun."
Kemudian, keduanya pun berpisah.
……
Luo Feng bersama pria bertanduk hijau berjubah perak dan yang lain berjalan di lorong indah ini. Bagian belakang lorong bersifat transparan, memungkinkan pemandangan langsung ke luar angkasa nan indah dan pemandangan pegunungan sekitar.
"Paduka Luo Feng, Paduka Luo Feng." Di depan lorong telah menunggu tiga orang.
"Hmm?" Luo Feng heran memandangi pendatang.
"Paduka, ini barang yang Anda beli. Sesuai permintaan awal Paduka, kami menyerahkannya di markas besar." Ketiga orang itu segera menyerahkan barang.
Karena perjalanan Luo Feng selama tiga tahun berada di alam semesta gelap, ditambah dengan latihan di 'alam semesta virtual' selama tiga tahun ini, maka integrasi yang dihabiskan Luo Feng untuk menukarkan 'Pisau Yingjin', 'Perisai Juekong', 'Buah Kehidupan', dan 'Buah Ranke' tidak meminta pengiriman segera. Bagaimanapun tanaman Mowen masih memiliki cadangan makanan, waktu itu ditetapkan pengiriman terakhir di markas besar.
Tentu saja, metode rahasia seperti "Kanon Bayangan" sudah dipelajari di alam semesta virtual.
"Haha, terima kasih." Luo Feng langsung menyimpan ke Cincin Dimensi setelah membuka dan melihatnya.
……
Hanya sejenak, Luo Feng dibawa ke lobi oval transparan. Melihat ke atas terhampar langit tak berujung, di kejauhan terlihat pemandangan indah markas besar, serta pesawat antariksa yang lalu lalang, bahkan menyaksikan makhluk abadi yang melintas bagai meteor.
"Luo Feng."
"Si Gila, kamu datang."
"Hahaha, Si Gila."
Kehadiran Luo Feng langsung disambut meriah.
"Long Yun, Wu Ka, Jiang Mo." Luo Feng tersenyum menyapa satu per satu. Selama tiga tahun keras di Gunung Yu Xiang, anak-anak muda seangkatan mereka sering berinteraksi. Kecuali beberapa yang sangat penyendiri, sebagian besar sudah menjadi teman yang bisa bercanda.
Mungkin dulu banyak dari mereka yang sombong, tetapi kesombongan itu muncul dari kesepian karena belum menemukan lawan setingkat yang sepadan.
"Dan bisa masuk ke peringkat total alam semesta Pertarungan Jenius 1000 teratas, setidaknya saling mengakui kekuatan satu sama lain. Membangun persahabatan adalah hal wajar."
"Rong Jun belum datang?" Luo Feng menoleh melihat sekeliling.
"Dia juga sebentar lagi, hampir masuk ke markas besar," kata pemuda dari Planet Manka, Wuka sambil tersenyum santai. "Ayo, duduk di sini."
"Hmm."
Karena berada di Distrik Taichu, delapan orang dari Distrik Taichu biasanya cukup akrab. Lihat posisi duduk di lobi ini... Dari 1000 orang, sudah terbentuk lingkaran-lingkaran kelompok secara alami.
"Bolan." Luo Feng menyapa pemuda berbaju putih yang duduk di dekat jendela.
Pemuda putih itu menoleh sebentar: "Hmm." Hanya membalas, lalu kembali memandang pemandangan di luar. Selama tiga tahun di Gunung Yu Xiang, 'Malaikat Maut' Bolan selalu menyendiri, hanya berhubungan dengan belasan orang tertentu dan jarang bicara. Namun setelah berinteraksi, Luo Feng dan yang lain menyadari meski Bolan dingin dan penyendiri, sifat dasarnya cukup baik.
"Beberapa orang dari Distrik Taichu itu terkesan sombong. Sering nempel-nempel sama Bolan... Seolah mereka jauh lebih hebat dari kita."
"Benar! Waktu kita masuk 100 besar dulu, sistem alam semesta virtual langsung memilih 20 orang dari kita untuk menentukan 10 besar. Sama sekali tidak memberi kita kesempatan."
"Lagipula sudah tiga tahun. Selama ini, setiap orang di Distrik Tian di sini mengalami kemajuan, bahkan beberapa sangat signifikan. Mungkin banyak yang sudah melebihi Distrik Taichu."
"Tunggu saja. Yang penting ada kesempatan untuk bersaing."
Di sisi lain, lebih dari sepuluh anak muda yang menggunakan energi primordial untuk meredam suara sedang mengobrol santai.
Tidak terima.
Sejak sistem alam semesta virtual langsung memilih peserta untuk menentukan peringkat melalui duel, banyak jenius yang merasa tidak puas. Apalagi dalam tiga tahun ini, kemajuan masing-masing cukup signifikan. Beberapa yang dulu tidak memiliki metode rahasia... Selama tiga tahun ini mereka berhasil menukarkan teknik yang sesuai dan mengalami peningkatan luar biasa. Mereka sangat yakin dengan kemampuan barunya.
……
Setelah sekitar enam jam berlalu, 1000 peserta telah berkumpul lengkap.
"Semuanya, silakan ikuti saya."
Saat 1000 orang telah berkumpul, seorang pria kurus tinggi berbaju jubah putih sederhana dengan mata merah menyala berbicara dengan suara parau. Aura mengerikan yang terpancar darinya membuat semua anak muda ini gemetar, seperti orang biasa yang bertemu ular berbisa mematikan. Setelah keluar dari lobi, pria bermata merah ini langsung melepaskan energi dahsyat yang membungkus erat 1000 peserta.
Swoosh!
Dalam sekejap berubah menjadi cahaya kilat, setelah terbang beberapa menit, mereka tiba di depan pesawat antariksa aneh yang parkir di lapangan rumput, baru kemudian melepaskan 1000 peserta.
"Huh."
Luo Feng baru bisa lega. Perasaan dingin yang membuatnya tak berdaya tadi benar-benar menakutkan. Para jenius lain di sekitarnya juga merasakan hal sama.
"Semuanya, masuklah ke pesawat," kata pria kurus bermata merah itu dengan dingin.
Luo Feng mengangkat kepala, melihat pesawat aneh yang berdiri di depannya.
“Ini pesawat ruang angkasa?” Luo Feng terkejut. Pesawat di depannya sangat unik karena berbentuk seperti ikan raksasa! Ikan berwarna biru tua itu memiliki panjang hampir seribu meter dengan sirip ekor yang masih bergerak lemah. Namun di bagian perut "ikan besar" ini terdapat pintu kabin yang terbuka, memperlihatkan lorong di dalamnya.
Bingung.
Dari 1000 jenius, hanya sedikit yang tampak mengenali model pesawat ini. Sisanya terlihat kebingungan. Di bawah dorongan pria tinggi kurus bermata merah, mereka akhirnya memasuki pesawat satu per satu melalui pintu kabin.
“Di dalamnya sama seperti pesawat lain, mengapa bagian luarnya seperti ikan?” Sekelompok orang termasuk Luo Feng berjalan di lorong internal pesawat, “Pesawat ruang angkasa kelas F sudah menggunakan logam murni. Pesawat kelas F saja dipakai untuk mengangkut 1000 orang kita. Sekarang menuju Alam Semesta Awal, pastinya pesawat ini minimal kelas F.”
Logam murni seharusnya keras dan kuat.
Persis seperti ikan sungguhan, sungguh ajaib.
“Bodoh!”
"Ini saja tidak mengerti, ini adalah pesawat ruang angkasa yang menyatu dengan makhluk hidup lain." Suara Baba Ta bergema, "Dan itu makhluk hidup tingkat tinggi, minimal setara tingkat abadi. Seperti logam hidup atau spesies khusus tumbuhan kehidupan, bisa menyatu dengan pesawat. Kapal ini...jauh lebih baik dari Kapsul Bintang Yumo gurumu. Jika tebakanku benar, ini melebihi kelas F - pesawat kelas G di alam semesta. Pemilik kapal seperti ini termasuk entitas super puncak di kosmos yang luas."
"Pesawat yang menyatu dengan makhluk abadi?" Luo Feng belum sempat bereaksi, sudah terbawa kerumunan masuk ke lobi pesawat.
Di dalam lobi.
Aura intimidatif tak kasat mata membuat 1.000 jenius tak berani bersuara. Bahkan belasan makhluk abadi di pesawat termasuk pria kurus bermata merah, semuanya membungkuk hormat.
Luo Feng langsung melihat pria bersisik ungu berbaju perang hijau di depan. Meski berdiri tapi terasa ilusif seperti proyeksi virtual. Pria itu memandangi mereka: "Berangkat ke Alam Semesta Awal."
Duggg~~
Ekor logam pesawat berbentuk ikan raksasa itu mengibas, langsung menghilang dari tempatnya.
