Di dalam istana, Blood God Ba Qi tertawa lebar sambil turun dari takhta.
Sedangkan Luo Feng tetap berlutut satu kaki.
"Um." Ba Qi memandang Luo Feng yang masih berlutut, semakin dilihat semakin puas. Dunia Blood Rover berbeda dengan alam semesta nyata. Perusahaan Virtual Universe dan kekuatan raksasa lainnya di kosmos lebih fokus pada perlindungan dan persaingan terukur dalam melatih bakat-bakat muda.
Dunia Blood Rover berbeda!
Di Benua Xue Luo terdapat lebih dari 10 juta Kota Dunia dengan Cosmic Lord tak terhitung yang saling berperang dan membantai! Meski kau jenius sekalipun, hanya melalui pembantaianlah kau bisa mencapai puncak! Itulah sebabnya Ba Qi merekrut elit untuk membentuk 'Pasukan Darah'-nya - modal utama dalam merebut kekuasaan!
Saat ini dia masih berlatih dalam persembunyian, tapi begitu muncul ke publik, kekuasaan dan status harus direbut dengan darah!
Benua Xue Luo, mengagungkan kekuatan! Mengagungkan pembantaian!
"Nomor 97, kau yang masih di tingkat awan sembilan sudah bisa membunuh iblis darah tingkat satu domain." Ba Qi berdiri di sana, menunduk melihat Luo Feng yang berlutut satu, "Sekarang setelah menyatu dengan tiga butir Blood Luo Crystal, kecepatan kemajuanmu pasti lebih cepat! Bakat sepertimu, bahkan di antara jenius-jenius yang direkrut Kuil Abadi kami pun termasuk kelas atas!"
"Di bawah komandanku, manfaat yang kau dapatkan takkan kalah dengan para jenius yang dilatih Kuil!" Ba Qi berkata penuh keyakinan, "Kau setia padaku, aku pun akan membalas dengan kejujuran!"
"Terima kasih Tuan, hamba pasti akan berusaha sepenuh hati melayani Tuan." Luo Feng tetap berlutut satu, menjawab tegas.
Mendengar ini, senyum Ba Qi semakin lebar.
"Ha ha..."
"Ha ha ha ha..." Gelak tawa Ba Qi menggema di istana, bahkan sampai ke lapisan ketiga tempat para Pengawal Darah sedang berkontemplasi. Mereka semua menengadah bingung, bertanya-tanya mengapa Tuan Darah begitu gembira.
Dengan wajah berseri, Ba Qi sendiri membantu Luo Feng berdiri. Luo Feng pun segera bangkit.
"Teruslah berusaha." Ba Qi tersenyum memandang Luo Feng, "Langkah pertama adalah mencapai Terobosan ke tingkat Domain... Oh, tentang Medali Blood Luo itu, karena aku belum menduduki Kota Dunia, semua medali yang kubawa sejak awal sudah habis dibagikan."
"Eh." Luo Feng terkejut.
Habis dibagikan?
Maksudnya Ba Qi tidak punya Medali Blood Luo lagi?
"Hahaha, Sembilan Puluh Tujuh, kau anak kecil ini, dengar Medali Blood Luo... ekspresimu langsung berubah." Ba Qi tertawa, "Aku mengerti keinginanmu. Sejak kecil aku juga tumbuh mendengar legenda 'Petarung Darah' dan 'Black Warrior', berusaha keras menjadi Petarung Darah, Black Warrior, dan meraih Medali Blood Luo."
"Medali itu bagi yang sudah mendapatkannya, hanya sekedar medali, tak ada makna lain. Tapi bagi yang belum... itu adalah tujuan perjuangan ribuan tahun."
"Um!"
"Aku juga tak punya stok Medali Blood Luo saat ini. Akan kukabari Kuil Abadi untuk mengirimkan lebih." Ba Qi tersenyum memandang Luo Feng, "Kira-kira 10 hari, cepatnya 6-7 hari, utusan Kuil Abadi akan mengantarkan medali ke sini. Nanti akan kuberikan padamu."
"Terima kasih, Tuan!" Luo Feng dengan wajah penuh syukur membungkuk hormat.
"Hahaha... pergilah! Fokuslah mencapai terobosan ke tingkat Domain!" Raja Darah Ba Qi tertawa, "Oh ya, ini dua butir Blood Luo Crystal! Habiskan fusi ini, baru minta lagi." Sambil berkata demikian, dua kristal merah mengambang di depan Luo Feng.
Luo Feng dengan hormat menerimanya: "Terima kasih, Tuan."
Raja Darah Ba Qi tersenyum menyaksikan Luo Feng pergi, lalu tertawa terbahak-bahak hingga seluruh istana bergetar.
……
"Ketika Luo Feng meninggalkan lantai lima istana, dia juga bertemu dengan anggota Blood God Guard lainnya. Mereka penasaran mengapa Blood God Baqi begitu gembira, sehingga semua bertanya! Luo Feng pun menjelaskan, yang langsung membuat sebagian besar Blood God Guard tersebut iri dan mengucapkan selamat padanya."
"Di tengah ucapan selamat, Luo Feng meninggalkan istana dan langsung terbang ke angkasa, menuju bagian atas jurang yang dipenuhi aura permusuhan merah."
"Pertama kali bertemu Blood God Baqi, dia sangat otoriter dan dingin. Sedikit saja melawan, pasti langsung membunuhku." Luo Feng menggelengkan kepala sambil terbang, dalam hati berkeluh-kesah, "Tapi setelah bertahun-tahun, saat bertemu lagi, sikapnya jelas jauh lebih baik. Bahkan setelah tahu aku menyatu dengan tiga butir Blood Luo Crystal, dia jadi lebih akrab."
Ini adalah bentuk kepercayaan.
Di masa lalu saat pertama bertemu, meski aku tunduk, mungkin Blood God Baqi tidak terlalu percaya padaku.
Tapi selama ini aku selalu patuh berada dalam radius kawah besar, yang jelas membuat Blood God Baqi puas... Akhirnya menganggapku sebagai orang kepercayaan. Mungkin tingkat kepercayaannya belum selevel Kapten 'A Yi' dkk, tapi bakatku jelas membuat Blood God Baqi sangat menghargai.
"Sayangnya!"
"Baqi, aku tidak bisa terjebak di dunia Blood Rover ini. Langit-Bumi-ku... jauh lebih luas." Luo Feng bergumam dalam hati, "Setelah mendapatkan Medali Blood Luo, aku akan pergi!"
"Jika kembali lagi, pasti sudah sangat lama sekali."
Swoosh!
Luo Feng segera menembus udara, langsung terbang menuju kediaman kawah raksasanya.
……
Tak lama setelah Luo Feng pergi, Blood God Ba Qi secara pribadi mengirim informasi ke Kuil Abadi melalui alat komunikasi, mengajukan permintaan untuk beberapa Medali Blood Luo.
……
Kuil Abadi terletak di area inti Reruntuhan Dewa Kuno.
Hamparan bumi yang luas, rangkaian pegunungan berkelok-kelok, diselingi rawa-rawa, danau, hutan, kawah raksasa... Di wilayah seluas puluhan juta kilometer, pusaran aura permusuhan tersebar di mana-mana - di puncak gunung besar, dasar danau terdalam, lubang kawah, bahkan melayang di udara...
Inti setiap pusaran aura permusuhan adalah matahari merah menyilaukan.
Di radius puluhan juta kilometer, terdapat tepat 10081 pusaran aura permusuhan secerah darah. Yang terbesar mencapai puluhan kali ukuran pusaran di kawah Luo Feng, yang terkecil hanya sepersepuluhnya. Beragam pusaran merah darah bertebaran.
Ketinggian berbeda, ukuran bervariasi, posisi beragam.
10081 pusaran aura ini tersebar di langit, danau, bukit, lembah, membentuk pola khusus secara alami!
"Duggg~~~"
"Auu!"
"Auu!"
Seperti raungan Binatang Buas purba yang bergema melintasi waktu miliaran tahun, bergema di wilayah ini.
Di pusat 10081 pusaran aura permusuhan, berdiri sebuah Kuil Kuno seluas jutaan kilometer yang seluruhnya terdiri dari warna hitam dan merah. Lapisan permukaan kuil ini dihiasi ukiran-ukiran rumit seperti gambar binatang buas yang sedang mengaum, serta lukisan dewa-dewa abadi yang sedang bertarung. Dikelilingi oleh 10081 pusaran aura permusuhan di intinya, kuil kuno ini juga memancarkan aura kuno yang menyelimuti.
Berapa besar Kuil Kuno yang menempati area seluas jutaan kilometer persegi ini?
Bumi, jika dibandingkan dengan kuil ini, terlihat sangat kecil.
Ukuran kuil ini sepenuhnya setara dengan matahari!
Inilah pusat kekuasaan tertinggi di dunia Blood Rover. Bahkan Perusahaan Virtual Universe belum sepenuhnya menaklukkan tempat ini.
……
Kuil Abadi yang megah menjulang tinggi, di lantai 9829 terdapat sebuah ruangan istana.
"Yu Ke." Suara bergemuruh bagai guruh terdengar dari sosok berbaju zirah hitam dengan helm perang yang berdiri di depan takhta, memandangi ke bawah.
Di bawah, seorang pria berbaju putih bersujud dengan wajah menempel ke lantai.
"Sekarang ambillah 20 Medali Blood Luo, dan antarkan secepat mungkin ke Ba Qi." Ujar sosok berbaju zirah itu perlahan.
"Baik, Oh Dewa Agung." Pria putih itu tetap bersujud dengan penuh hormat.
"Pergilah!" Perintah sosok berbaju zirah.
Sret!
Siluet baju zirah langsung menghilang dari istana ini. Pria berjubah putih baru saja berdiri, lalu berbalik dan berjalan keluar sambil berteriak keras ke luar, "Hah, tim Utusan Khusus kalian segera bersiap! Ikuti aku meninggalkan Kuil sekarang juga!"
"Siap, Yang Mulia Yu Ke!"
Suara riuh rendah terdengar dari luar.
……
Sejenak kemudian, sebuah pesawat ruang angkasa berbentuk piring terbang ungu tua melesat menembus udara meninggalkan Kuil. Di atas lapisan kabut ke-15, ia melaju kencang menuju arah kawah raksasa.
……
Reruntuhan Dewa Kuno yang sangat luas ini membuat kinerja pesawat buatan Kuil Abadi jauh kalah dengan pesawat Ras Mesin milik Luo Feng. Terbang di dalam kabut...hambatannya jauh lebih besar dibanding di ruang hampa. Butuh 6-10 hari seperti perkiraan Ba Qi untuk mencapai kawah.
Angka 6-10 hari ini merujuk pada waktu Benua Xue Luo.
Secara aktual setara dengan 1-2 bulan waktu Bumi.
……
Saat pesawat itu telah terbang sekitar 20 hari waktu Bumi, terlihat sebuah danau luas di Reruntuhan Dewa Kuno dengan pulau tengah danau di pusatnya.
Di dalam pulau.
Seorang yang kuat sedang melakukan meditasi.
Di dasar danau terdalam terdapat pusaran aura permusuhan raksasa. Aura permusuhan tak berujung menyebar, menjadikan pulau ini...tempat latihan yang ideal.
"Yang Mulia!"
"Yang Mulia!"
Dua sosok tiba-tiba melesat keluar dari permukaan air danau, mendarat di pulau tengah danau. Keduanya berteriak histeris dengan suara menggelegar... Gema suara mereka menggema di seluruh pulau. Mengingat kekuatan petarung Tingkat Domain, kebisingan raungan ini bisa dibayangkan.
"Tuan." "Tuan."
Keduanya segera menuju ke pintu istana perak yang indah, di mana beberapa dayang cantik berdiri di luar.
Hong!
Sebayang sosok melesat keluar dari istana, muncul seketika di pintu gerbang. Dengan gerakan tangan, telapak raksasa terbentuk dari Energi dunia menghantam keras kedua anak buah yang berisik itu. Dua ahli Domain itu terlempar jauh, menghantam pepohonan dan bunga-bunga di kejauhan.
"Sudah kukatakan." Di pintu istana, berdiri seorang pemuda berjubah putih dengan wajah tampan nan mistis. Matanya yang mirip rubah menyapu kedua orang yang muntah darah di kejauhan, "Selama masa meditasiku, kalian harus menghubungi otak optik cerdas dulu sebelum mencariku! Tapi kalian malah berteriak-teriak... Ini peringatan. Jika terulang lagi, jangan harap ampun."
Kedua penjaga itu langsung tersadar ketakutan.
"Bawahan mohon maaf."
"Bawahan mohon maaf." Mereka segera terbang mendekat dan membungkuk hormat.
"Um."
Pemuda berekor rubah itu mendengus pelan sebelum bertanda dingin, "Katakan, apa urusan penting sampai kalian bertindak gila seperti ini?"
"Dasar danau, relik!" Salah satu penjaga segera berteriak.
“Di dasar danau terdapat relik, kemungkinan besar merupakan peninggalan dari pertempuran legendaris yang terjadi jutaan tahun silam.” Penjaga lainnya juga segera menambahkan.
Pemuda Rubah Licik langsung membelalakkan matanya.
Relik?
Relik dari pertempuran legendaris itu?
“Cepat bawa aku ke sana!” teriak Pemuda Rubah Licik dengan suara melengking, wajahnya memerah karena bergembira.
