Bab 47 Rahasia Primordial

　　“Maaf.” Luo Feng menggeleng, “Pertarunganku dengan Krofu sebelumnya masih belum bisa kulupakan.” 　　“Kalah sangat parah?” Hong membalas bertanya. 　　“Tak perlu ditanya!” Dewa Guntur menyindir sambil tertawa. 　　Luo Feng mengambil cangkir teh di sebelahnya, menyesap perlahan. Daun teh dalam cangkir ini ditanam khusus oleh Perusahaan Ping Hai di lingkungan alam semesta virtual. Aroma harumnya benar-benar memenuhi rongga mulut. Setelah menyesap, ia menghela napas: “Benar-benar kekalahan telak, membuatku sama sekali tidak yakin bisa menembus Rahasia Primordial!” 　　Sebelum pertarungan kualifikasi, Luo Feng sangat ambisius ingin masuk ke Rahasia Primordial! 　　Padahal dia sudah mendapat sebagian warisan Jendral Dewa Suara Iblis, amplitudo kekuatan pikiran melesat vertikal, seharusnya sangat yakin bisa menembus Rahasia Primordial... Tapi pertarungan dengan Krofu bagai disiram air dingin! 　　Jarak! 　　Jaraknya sangat besar! 　　“Kekalahan bukan masalah.” Hong tersenyum, “Yang berbahaya adalah kehilangan kepercayaan diri.” 　　“Kakak?” Luo Feng menatap Hong. 　　“Saat kecil, aku menghabiskan waktu di kamp pelatihan pembunuh bayaran.” Mata Hong memancarkan kilasan kenangan, “Secara fisik, ras Asia memang memiliki kesenjangan dengan Kaukasoid dan Negroid... Meski tertinggal, aku terus bergerak maju hingga menjadi pembunuh paling menakutkan! Mereka yang awalnya lebih berbakat dariku satu per satu kutinggalkan.” 　　Luo Feng mendengarkan dengan tenang. 　　“Karena itu!” Hong tersenyum memandang Luo Feng, “San Di, meski bakat itu penting tapi bukan segalanya. Bakatmu bagus, latihanmu cepat. Tak masalah... Latihan sepuluh ribu tahun lalu jadi abadi! Kalau aku latihan seratus ribu tahun, sejuta tahun baru jadi abadi, apa masalah? Bisa jadi... yang berbakat malah tumbang lebih dulu!” 　　Luo Feng terkejut. 　　Benar. 　　Bukankah jenius super yang pernah disebut guru itu, yang saat masih Cosmic Lord sudah bisa membasmi Segel Marquis yang abadi, juga tumbang? Bahkan gagal mencapai keabadian! 　　“Jadi kemajuan spektakuler sesaat tak berarti. Yang penting aliran air tenang dan stabil!” Tatapan Hong tertuju pada Luo Feng, “Inti latihan bukanlah bersaing dengan orang lain, tapi dengan dirimu sendiri! Selama kau terus maju, terus melampaui batasmu, pada akhirnya kau akan semakin kuat... Suatu hari, kau akan sadar... di seluruh dunia ini, tak ada lagi lawan bagimu. Kau sudah menjadi nomor satu!” 　　Luo Feng tetap mendengarkan dalam hening. 　　Terhadap kakak pertama 'Hong', Luo Feng menyimpan rasa hormat dan kekaguman yang mendalam. 　　Secara kemampuan tempur fisik mungkin dirinya lebih unggul, tapi dalam hal ketenangan batin, sang kakak sudah setara dengan para 'orang suci' dalam sejarah Tiongkok. 　　“Ha-ha, Pemimpin, begitukah caramu dulu menjadi nomor satu di dunia?” Dewa Guntur tertawa memandangi Luo Feng. 　　“Benar!” Mata Hong tenang, ia mengangguk sambil tersenyum, “Dulu aku setia pada tombak di tanganku, menggunakan tombak ini untuk menjelaskan prinsip tertinggi Langit-Bumi! Langkah demi langkah melampaui... Bahkan aku sendiri tak menyangka, di Era Nirwana aku bisa menjadi juara pertama di dunia. Luo Feng, kau paham maksudku?” 　　“Paham, jangan terburu-buru mengejar hasil! Harus tenang mengejar batas maksimal diri sendiri.” Kata Luo Feng. 　　Hong mengangguk puas. 　　…… 　　Pertemuan dengan kedua kakak berlangsung sekitar lebih dari tiga jam, akhirnya ketiga saudara itu berpisah. Kakak pertama melanjutkan latihan intensif, kakak kedua sibuk dengan urusannya sendiri, sedangkan Luo Feng mengembalikan kesadarannya untuk sepenuhnya fokus menerima 'warisan Jendral Dewa Suara Iblis'. 　　Luo Feng menemukan satu hal... 　　Setiap kali bersama kedua kakaknya, selalu ada pencerahan baru, jalan masa depan terlihat semakin jelas. 　　“Inilah latihan mental! Dalam hal pengasahan batin, kakak kedua lebih unggul dariku, sedangkan kakak pertama telah mencapai tingkat yang belum pernah ada sebelumnya.” Luo Feng juga merasa, meski sekarang kakak pertama belum menunjukkan kecemerlangannya, suatu hari nanti di luasnya alam semesta ini, cahaya menyilaukannya pasti akan bersinar. Perasaan ini murni berasal dari persepsi bawah sadar. 　　Meski kata-kata kakak pertama tenang, keyakinan itu sepenuhnya menyatu dari tulang. 　　…… 　　Sehari setelah Pertarungan Kualifikasi Kawasan Misterius Purba Asali berakhir, Pertarungan Kualifikasi Rahasia Primordial dimulai. 　　"Karena anggota Wilayah Primordial tingkat Semesta hanya lima orang, pertarungan kualifikasi mereka akan selesai dalam satu hari. 'Pertarungan Kualifikasi Rahasia Primordial' jelas menjadi sorotan utama para jenius dari wilayah misterius lainnya. Tak terhitung banyaknya orang yang memantau pertarungan-pertarungan tersebut saat ini." 　　…… 　　Di Area Purba, perkebunan Paduka Pangeran Planet Manka 'Wu Ka'. 　　Luo Feng, Rong Jun, dan Wu Ka berkumpul di ruang tamu sambil menikmati anggur, mata mereka tertuju pada layar yang menayangkan pertarungan demi pertarungan di Kawasan Primordial. 　　"Ah, perkebunanku ini!" 　　"Tak lama lagi, mungkin aku harus pindah dari Area Purba ke Area Langit-Bumi." Ujar Wu Ka di sofa sambil melirik Luo Feng dan Rong Jun, "Kalian berdua, trio Purba kita harusnya tetap bersama. Satu masuk tiga besar, satu lagi bisa bertahan di Kawasan Purba!" 　　Luo Feng dan Rong Jun saling tersenyum. 　　Dalam pertarungan kualifikasi, Luo Feng meraih peringkat ke-2 sementara Rong Jun di posisi ke-19. 　　Rong Jun nyaris terlempar dari 20 besar... Dengan demikian dia tak perlu bertarung sengit dengan 10 besar Area Langit-Bumi. Bisa dikatakan posisinya di Kawasan Purba sudah pasti. 　　Sedangkan Wu Ka, sesuai prediksi, berada di peringkat ke-6 dari bawah. 　　"Sebenarnya enam anggota baru lainnya—Wu Ka, Aopatela, Lansiluo, Ai Chen, Jiang Mo, Qian Shui—tepat berada di enam peringkat terakhir! Peringkat terakhir keenam Wu Ka sudah cukup baik. Tapi mereka akan segera bertarung melawan 10 besar Area Surga... Selain mereka berenam, semua orang lain sudah menembus Lantai Enam Jembatan Menuju Langit." 　　"Mereka pasti akan dikirim ke Surga Bumi!" 　　"Hmph!" 　　"Setiap era anggota baru selalu seperti ini, pasti mengalami kerugian dan digugurkan ke kawasan berikutnya. Aku kan masih baru." Wu Ka menatap Luo Feng dan Rong Jun, "Kalian berdua tunggu saja, sebentar lagi aku akan kembali ke Purba Asali." 　　"Baik, kami tunggu." Rong Jun tersenyum lebar. 　　"Semangat ya, Pangeran Wu Ka." Luo Feng menyindir. 　　Begitu ucapan selesai, pertarungan di layar antara 'Fito' vs 'Long Yun' di Rahasia Primordial telah berakhir. 　　"Long Yun kasihan sekali." Wu Ka menghela nafas. 　　"Benar." Rong Jun mengangguk pelan, "Dia sama sekali bukan level yang sama dengan anggota lain di Rahasia Primordial." 　　Luo Feng juga mengangguk halus. 　　Rahasia Primordial total memiliki lima orang: tiga anggota lama dan dua anggota baru. 　　Dua anggota baru tentu adalah 'Bolan' dan 'Long Yun' yang terpilih dalam Pertarungan Jenius. Setelah terstimulasi oleh Luo Feng, Bolan akhirnya tersadar bahwa dirinya bukan jenius tak terkalahkan sejati. Menyia-nyiakan bakat adalah tindakan bodoh, sehingga dia mengubah strategi dan fokus pada 'hukum ruang'. 　　Dua tahun lalu, Bolan telah berhasil menembus lantai tujuh Jembatan Menuju Langit! 　　Tiga anggota lama yaitu 'Fito', 'Sima Yan', dan 'Moluo'. Di antara mereka, Fito adalah satu-satunya anggota Tingkat Semesta lapisan inti Perusahaan Virtual Universe yang pernah menembus lapisan kedelapan Jembatan Menuju Langit! Sima Yan dan Moluo sama-sama telah menembus lapisan ketujuh... Tentu saja, keduanya telah melewati lapisan ketujuh sejak lama. 　　"Long Yun sungguh menyedihkan. Siapapun yang dihadapinya pasti kalah. Jika aku jadi dia, sudah lama mengundurkan diri, buat apa bertarung." Wu Ka menggeleng, "Sama sekali bukan level yang sepadan." 　　Dari lima orang, satu berhasil menembus lapisan kedelapan Jembatan Menuju Langit, tiga berhasil lapisan ketujuh, sementara Long Yun hanya berhasil lapisan kelima. 　　"Jangan remehkan dia." Luo Feng menatap mayat Long Yun di layar, "Berkali-kali bertarung meski tahu pasti kalah, itu bukanlah hal yang mudah." 　　"Um." Rong Jun juga mengangguk perlahan. 　　"Lihat! Moluo vs Bolan!" teriak Wu Ka. 　　Luo Feng dan Rong Jun segera fokus, mata tertancap pada layar. Dari dua anggota baru Rahasia Primordial, hanya 'Bolan' yang masih punya kemampuan melawan. Namun sebelumnya ketika Bolan menghadapi Fito - yang terkuat di antara tiga anggota senior - dia kalah telak. 　　"Dia dan Moluo sama-sama penakluk lapisan ketujuh Jembatan Menuju Langit!" Rong Jun berkata dengan suara berat, "Dan keduanya adalah petarung jarak dekat. Pertarungan ini... mungkin Bolan punya sedikit harapan!" 　　"Um." Luo Feng mengangguk ringan. 　　Ya, ada secercah harapan. 　　Tapi hanya secercah! 　　Pertempuran dimulai... 　　Ilmu pedang Bolan luar biasa tajam, dengan gerak tubuh yang misterius dan tak terduga. Sementara Moro tetap berdiam di tempat, menggunakan Jurus Binatang-nya untuk menangkis serangan demi serangan Bolan. Adegan pertarungan sengit mereka menyebabkan gunung runtuh, hutan hancur. Setiap pedang Bolan mampu menciptakan jurang tak berdasar yang mengejutkan di permukaan planet itu, sementara setiap pukulan dan tendangan Moro meninggalkan luka mengerikan di daratan luas nan suram. 　　Puluhan kali serangan terjadi dalam sekejap! 　　Moro menyambar kesempatan, mengorbankan satu kakinya untuk langsung membunuh Bolan dalam jarak dekat! 　　"Auu!" Mata Moro tiba-tiba memancarkan keganasan liar. Tangan kanannya meliuk seperti ular python, mencengkeram leher Bolan! 　　Krak! 　　Leher Bolan langsung terpuntir, jari-jari Moro menusuk langsung ke dalam kepalanya. 　　Bolan, Mati! 　　…… 　　Hening... 　　Di depan layar, Luo Feng, Rong Jun, dan Wu Ka terdiam lama. Kekuatan Bolan sebenarnya luar biasa, namun tetap takluk di tangan anggota lama Rahasia Primordial. 　　"Pertarungan jarak dekat yang mengerikan," bisik Wu Ka. 　　Meski sama-sama ahli pertarungan jarak dekat, Wu Ka menyadari jurang perbedaan yang mencolok saat dibandingkan dengan Moro. 　　"Sungguh menakutkan," Rong Jun juga mengerutkan alisnya. 　　Luo Feng menahan napas sambil mengamati, di pikirannya terus mengulang adegan ketika Moluo seketika menyambar kesempatan membunuh Bolan. Semakin diulang, ekspresinya semakin tegang... Jurus Binatang Moluo memang pantas dinamai demikian - terkadang seperti rubah, ular piton, serigala, atau harimau... 　　Keganasannya! Kelicikannya! Keculasannya! 　　Benar-benar muncul secara alami! 　　"Jurus Binatang ini diciptakannya sendiri, sementara yang lain mempelajari metode rahasia orang lain." Luo Feng bergumam dalam hati, "Kreasi orisinal tentu lebih mudah mengeluarkan serangan terkuat! Moluo sangat kuat..." 　　"Tapi..." 　　"Mengapa aku selalu merasa dia tidak sekuat Krofu si manusia serigala?" Luo Feng mengerutkan kening, "Tapi Krofu hanya di Purba Asali... Sangat aneh!" 　　Kekuatan Moluo hanya membuat Luo Feng lebih berhati-hati. 　　Sedangkan Krofu membuat Luo Feng merasa putus asa! 　　"Tak ada harapan lagi." Wu Ka yang duduk di sofa berteriak, "Bolan kalah dari Moluo, mungkin juga akan kalah dari Sima Yan si Ilusionis - momok para petarung... Jadi pasti tiga terakhir Rahasia Primordial kali ini adalah Bolan dan Longyun." 　　Aturan Perusahaan Virtual Universe adalah: 　　Tiga terbawah Rahasia Primordial dan tiga teratas Purba Asali - total 6 orang - berebut satu kuota Rahasia Primordial. 　　Sekarang jelas! 　　"Long Yun! Bolan! Kemungkinan besar kalian berdua termasuk dalam tiga peringkat terbawah." 　　"Fei Tuo... Sebagai satu-satunya yang berhasil menembus Lapisan Kedelapan Jembatan Menuju Langit, keunggulannya tak terbantahkan. Peringkat pertama sudah pasti miliknya." 　　"Tiga terakhir Rahasia Primordial: satu Bolan, satu Long Yun. Siapa lagi?" Wu Ka mengerutkan kening. 　　"Pasti salah satu dari Mo Luo atau Sima Yan." Rong Jun berkata, "Luo Feng, menurutmu yang mana?" 　　Luo Feng juga mengernyit. 　　Yang mana? 　　Mo Luo! 　　Harus Mo Luo. Hanya jika Mo Luo masuk tiga terbakhir... Baru ada kesempatan untuk menghajar dia! 　　"Aku harus mengalahkannya dengan tanganku sendiri, menginjak-injaknya di bawah kakiku, pasti!" Amarah membara di hati Luo Feng sejak lama. Pertarungan kualifikasi ini hanyalah pelampiasan... Jika ada kesempatan di realitas, Luo Feng takkan segan. Tendangan Mo Luo di masa lalu... Telah memutuskan—— 　　Di antara mereka berdua, pasti ada yang harus Mati!