Di dalam Gunung Suara Iblis selalu ada lingkungan lapisan es batu. Saat Luo Feng terbang keluar dari mulut gua terluar, matanya langsung melihat ruang hampa tak terbatas di kejauhan, hatinya tiba-tasa merasa lega dan bebas.
"Keluar!"
“Perjalanan ke Gunung Suara Iblis ini, bisa dianggap telah berakhir.”
Luo Feng menoleh memandang Gunung Iblis yang luas tak berujung ini, dalam hati berdecak kagum. Kali ini hasil yang didapat dari Gunung Suara Iblis benar-benar luar biasa. Warisan Jendral Dewa Suara Iblis itu membuat amplitudo kekuatan pikirannya mencapai lebih dari 3200, sementara kebanyakan Pembaca Pikiran normalnya memiliki batas maksimal hanya 100.
Latihan 《Buku Suci Tubuh Asli》 yang telah mencapai kesempurnaan, hanya meningkatkan kekuatan fisik hingga 27 kali lipat.
“Warisan ini adalah harta tak ternilai!”
“Sayangnya kekuatanku masih terlalu lemah, jiwa yang bisa menahan warisan masih sedikit. Andai saja aku berada di level puncak Cosmic Lord dan memakan Buah Jiwa Emas, mungkin bisa mencapai tahap kedua. Begitu menginjak tangga tahap kedua, mungkin akan melihat aula di ujung tahap kedua.” Luo Feng sangat berharap.
Saat itu, Luo Feng baru menginjak sekitar sepersepuluh tangga tahap pertama ketika aula tahap pertama muncul!
Menurut perkiraan Luo Feng, ia harus menginjak sepersepuluh tangga warisan tahap kedua agar aula tahap kedua muncul. Hanya dengan membuat aula itu muncul, ia bisa mendapatkan harta khusus di dalamnya.
“Sayang, aku hanya sampai di fase akhir tahap pertama.”
“Jika bisa mencapai sepersepuluh tahap kedua, aku bisa menggunakan Klon Moshazu untuk mengambil harta khusus di 'Aula Tahap Kedua'. Setelah memakannya, pasti bisa maju jauh lagi.”
……
Saat Luo Feng memandang Gunung Suara Iblis dengan perasaan kagum, sekelompok Petugas Berjubah Perak dari tim kecil di kejauhan segera terbang mendekat.
"Paduka!"
"Paduka Luo Feng!" Para Petugas Berjubah Perak ini langsung memberi hormat penuh khidmat saat tiba, salah satunya berkata: "Selamat atas keluar Paduka dari Gunung Suara Iblis."
"Um." Luo Feng mengangguk.
"Mohon Paduka mengikuti kami." Tim Petugas Berjubah Perak ini tidak berani lengah sedikitpun. Dari dua bangsawan yang berada di Gunung Suara Iblis akhir-akhir ini, satu adalah Luo Feng dan satunya lagi dari Zaman Akhir. Dalam hal status... Luo Feng jelas jauh lebih tinggi.
Para Petugas Berjubah Perak dengan sopan membawa Luo Feng menuju kompleks istana di kaki Gunung Iblis.
"Paduka Luo Feng!" Bayangan berjubah putih melesat mendekat.
"Oh, kau, Yi Chang?" Luo Feng langsung mengenali pemuda berjubah putih ini sebagai orang yang menjemputnya 12 tahun lalu saat pertama kali datang ke Gunung Iblis.
"Paduka masih ingat nama hamba." Yi Chang terlihat bergembira, lalu melanjutkan, "Paduka bisa keluar dengan selamat setelah 12 tahun di Gunung Suara Iblis, sungguh luar biasa." Meski berkata demikian, dalam hati Yi Chang berdesah... Marquis Po Yu pasti tidak senang mendengar kabar selamatnya Luo Feng.
……
Di dalam aula istana yang dingin dan suram.
Marquis Po Yu duduk di atas takhta, kekuatan abadinya secara diam-diam menyapu Luo Feng dan pemuda berjubah putih Yi Chang. Dengan kemampuannya, bahkan Baba Ta yang menggunakan peralatan pun tidak terdeteksi. Soal kekuatan... Marquis Po Yu sedikit lebih kuat dibanding Hu Yanbo di masa lalu, apalagi Marquis Po Yu juga ahli utama dalam meneliti jiwa.
"Luo Feng ini benar-benar masih hidup, bertahan 12 tahun di Gunung Suara Iblis... Ada kemampuannya!" ujar Marquis Po Yu dengan suara halus, matanya dingin. Krak~~~ Tangan kanannya yang transparan seperti ukiran giok langsung menghancurkan sandaran takhta.
"Tapi, pada akhirnya—" suara Marquis Po Yu berat.
"Apa?!" wajah Marquis Po Yu berubah pucat.
"10 ribu token hitam? Luo Feng itu benar-benar mengumpulkan 10 ribu token hitam?" Marquis Po Yu tak lagi tenang, hanya amarah yang tersisa.
……
Luo Feng sedang berjalan sambil mengobrol dengan pemuda berjubah putih Yi Chang.
"10 ribu token hitam?" Yi Chang berjubah putih memandang Luo Feng dengan takjub, "Paduka Luo Feng, mengumpulkan 10 ribu token hitam jauh lebih sulit daripada misi bertahan hidup. Bertahun-tahun ini, sudah lama tak ada Paduka yang bisa mengumpulkan 10 ribu token hitam. Hanya Paduka Mo Luo sebelumnya yang pernah menyelesaikannya."
"Mo Luo?" alis Luo Feng berkerut, "Dia juga berhasil?"
"Untuk mengumpulkan 10 ribu token hitam, cara tercepat adalah dengan membunuh Prajurit Tingkat Realm. Tapi bagaimana mungkin petarung Universe Level 9 membunuh Cosmic Lord? Sungguh ajaib!"
"Mustahil hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Biasanya membutuhkan makhluk pendukung atau senjata teknologi."
"Aku sendiri membutuhkan kombinasi Klon Moshazu dan senjata laser kelas E9 untuk menyelesaikannya. Lalu dengan apa Mo Luo melakukannya?"
"Benar." Pemuda berjubah putih mengangguk cepat, "Paduka Mo Luo memang berhasil, tapi dia hanya bertahan di Gunung Suara Iblis selama tiga tahun lebih lalu keluar."
"Dia memang cepat." Luo Feng tersenyum dingin, "Mengumpulkan 10 ribu token hitam sangat sulit. Aku sendiri menghabiskan 12 tahun untuk berhasil. Mo Luo... dalam hal mengumpulkan token hitam lebih cepat dariku."
Pemuda berjubah putih berkata cepat, "Ketekunan Paduka Luo Feng yang bertahan 12 tahun mengumpulkan token hitam benar-benar luar biasa."
Meski berkata demikian, dalam hatinya ada sedikit ejekan.
Jenius legendaris ini terlalu nekat. Demi mengumpulkan token hitam, dia bertahan 12 tahun di Gunung Suara Iblis - lokasi Tugas Tingkat Jurang Maut. Bertahan selama itu, bahkan dengan keberuntungan terbaik pasti akan bertemu penduduk asli Cosmic Lord atau binatang ilusi Cosmic Lord...
"Aku tak tahu bagaimana dia bisa selamat." Bisik Yi Chang dalam hati.
Sejenak kemudian.
Yi Chang membawa Luo Feng ke sebuah istana.
“Paduka Luo Feng, karena Anda telah mendapatkan 10 ribu token hitam, secara alami berhak menerima hadiah besar. Hadiah besar ini akan diserahkan langsung oleh 'Raja Tianyu' dari Perusahaan Virtual Universe yang berkemah di sini.” Yi Chang tersenyum, “Mohon tunggu sebentar, saya akan memberitahukan... Silakan menunggu kedatangan Raja Tianyu untuk bertemu dengan Paduka.”
“Mengerti.” Luo Feng mengangguk.
Memandangi Yi Chang yang pergi, hati Luo Feng berdesir penuh keheranan...
Raja Tianyu?
Setelah bertahun-tahun berguru pada Raja Zhenyan, Luo Feng pernah mendengar nama-nama makhluk super. Di antara para abadi kelas raja juga terdapat perbedaan tingkat, dan segelintir di antaranya 'hampir menyentuh' level Penguasa Negara Kosmik.
Seperti gurunya sendiri, Raja Zhenyan!
Raja Tianyu adalah nama yang pernah disebutkan gurunya dengan pujian khusus. Di antara para abadi kelas raja... Hanya sedikit yang bisa membuat Raja Zhenyan tak berkutik, dan Raja Tianyu adalah salah satunya.
“Menurut guru, Raja Tianyu menguasai dua hukum alam 'Ruang' dan 'Waktu', merupakan makhluk super yang melatih 《Prasasti Chaos Semesta》. Bahkan guru tak mampu mengalahkannya, statusnya di Perusahaan Virtual Universe sangat tinggi.” Luo Feng diam-diam berharap bisa bertemu legenda ini.
Dibandingkan dengan sosok legendaris seperti Raja Zhenyan dan Raja Tianyu, Raja Mengcang jauh kalah.
……
Sejenak kemudian.
“Paduka Luo Feng, Yang Mulia Raja Tianyu sedang menanti Paduka di 'Istana Kaisar Bulu'.” Pemuda berjubah putih Yi Chang berkata sambil tersenyum, “Silakan Paduka mengikuti saya.”
“Um.”
Luo Feng mengangguk, segera mengikuti pemuda berjubah putih Yi Chang terbang di antara kompleks istana di kaki Gunung Iblis. Setelah terbang sekitar dua menit, mereka tiba di istana megah setinggi ratusan ribu kilometer. Hampir separuh lebih dinding luar istana diukir dengan gambar burung aneh bersayap.
Burung ini memiliki tiga pasang sayap, tiga mata, dan bulu mirip mahkota di atas kepala.
Terutama salah satu mata vertikalnya, meski hanya ukiran raksasa, tetap memancarkan aura menakutkan seolah bisa menembus ruang-waktu.
"Paduka silakan masuk, hamba tidak bisa menemani Paduka di dalam," kata Yi Chang sambil berdiri di luar istana.
Para prajurit berbaju zirah emas di luar istana serentak membuka jalan. Pasukan penjaga ini berjumlah ribuan orang, termasuk 10 Dewa Abadi di antaranya.
"Dewa Abadi jadi penjaga gerbang?" Luo Feng merasa ini ajaib. Gurunya Raja Zhenyan pun tak sehebat ini... Lagipula biasanya Dewa Abadi memiliki harga diri. Meski tunduk pada sosok perkasa, mustahil mereka mau diperintah menjaga pintu. Kecuali ada alasan khusus.
Luo Feng segera melangkah masuk ke Istana Yu Huang.
Ruang utama lantai pertama Istana Yu Huang terlihat megah dan berkilauan dengan dominasi warna keemasan dan hitam pekat.
"Swoosh!"
Luo Feng yang menjelma menjadi cahaya kilat terbang di dalam aula utama. Setelah terbang sejenak, dia melihat siluet menyilaukan yang duduk di atas takhta, serta para sosok yang duduk di kedua sisi bawah aula.
"Hormat kepada Raja Tianyu!" Luo Feng membungkuk hormat.
"Zhen Yan mendapatkan murid yang baik." Suara siluet menyilaukan di atas takhta menggema di seluruh aula. Aula utama ini memiliki panjang dan lebar hampir 100.000 kilometer. Secara logika, suara membutuhkan waktu lama untuk bergema, namun begitu sosok itu berbicara, suaranya langsung memenuhi seluruh ruangan.
Luo Feng kemudian menengadah, memandang siluet bercahaya di atas takhta.
Sosok itu memiliki rambut panjang keemasan. Sepasang matanya berwarna biru safir, sementara mata vertikal di antara alisnya memiliki pupil berwarna emas! Hidungnya mancung, bibirnya tipis, namun tatapan mata yang mengarah ke bawah... membuat Luo Feng merasakan sensasi seolah sedang memandang hamparan alam semesta tak bertepi.
Kemuliaan alami yang memancar! Secara tak kasat mata membuat orang ingin tunduk.
"Sosok yang mengerikan, pantas menjadi makhluk agung yang sejajar dengan Guru." Luo Feng dalam hati terkejut. Pada tingkat seperti Raja Zhenyan dan Raja Tianyu yang hampir menyentuh level 'Penguasa Negara Kosmik', bahkan di bawah Perusahaan Virtual Universe pun mereka tidak akan tunduk pada Penguasa Negara atau Yang Mulia manapun. Mereka sudah tidak perlu bergantung pada Penguasa Negara Kosmik atau Yang Mulia.
"Yang di samping..."
Pandangan Luo Feng menyapu sekeliling.
Di bawah aula utama, di kedua sisi duduk tepat 24 orang dengan penampilan beragam - ada yang tinggi besar, ada yang menggoda, ada yang dingin dan tajam. Berdasarkan pengalaman Luo Feng selama di Kota Chaos bersama rekan-rekan seperguruannya, dia memperkirakan bahwa 24 orang ini... kemungkinan besar adalah Dewa Abadi yang kuat.
"Keluarkan 10 ribu token hitammu," ujar sosok menyilaukan di atas takhta.
"Baik."
Luo Feng menggerakkan tangannya, dan tumpukan token hitam segera muncul di sampingnya.
"Um, sesuai peraturan di Gunung Iblis, mengumpulkan 10 ribu token hitam memberimu hak atas satu hadiah," kata Raja Tianyu yang memandangi sosok kecil di bawahnya dengan tatapan dingin. "Sekarang aku memberimu tiga pilihan hadiah. Kamu hanya boleh memilih satu."
Begitu kata-kata itu terucap,
24 Dewa Abadi yang duduk di bawah hampir serentak mengubah ekspresi. Namun tak satu pun berani bersuara. Di antara mereka, Marquis Po Yu berpikir dalam hati: "Apa yang terjadi dengan Sang Raja Tianyu? Biasanya langsung memberikan satu hadiah saja. Kenapa kali ini memberi kesempatan memilih pada anak ini?"
Marquis Po Yu merasa sangat tidak puas, tapi tak berani mengeluh sedikitpun.
Sifat otoriter Raja Tianyu terkenal - membangkanginya hampir pasti berakhir dengan tumbang!
