"Berubah."
"Kepadatan penduduk jauh berkurang." Luo Feng terbang di ketinggian, memandangi kota di bawahnya.
Hampir tidak ada area persawahan di dunia. Sebagian besar daratan merupakan permukiman manusia. Pinggiran kota dan pembangunan kota sangat indah. Langit biru jernih, tanah dipenuhi pepohonan rindang. Bahkan di kota paling ramai, gedung pencakar langit jarang terlihat. Hanya tersisa beberapa pencakar langit bernilai sejarah.
"Paduka, dulu Paduka tinggal di mana?" tanya Dylan sambil tersenyum.
"Itu!" Luo Feng menunjuk ke arah kota metropolitan yang ramai di kejauhan, "Kota Yangzhou, salah satu dari delapan kota satelit Kota Basis Jiangnan. Nama kota ini tetap dipertahankan, tapi seluruh Kota Yangzhou telah mengalami transformasi sangat besar."
Kota Yangzhou kini merupakan kota yang sangat termasyhur di dunia.
Populasi penduduk tetapnya saja mencapai 20 juta, ditambah dengan arus wisatawan yang besar dan jutaan penggemar dari seluruh dunia yang mengejar jejak Luo Feng, membuat Kota Yangzhou menjadi sangat makmur. Dalam transformasi besar-besaran dunia... status Kota Yangzhou kini telah setara dengan Kota Basis Jiangnan.
Kota Yangzhou, tempat rumah tua keluarga Luo berada.
"Dylan, ubah sedikit penampilanmu nanti." Luo Feng tersenyum memandang pria botak berjubah hitam di sampingnya, "Penampilanmu yang jelas bukan manusia dunia ini akan menarik kerumunan."
"Mengerti." Dylan mengangguk, sementara kekuatan abadinya bergelora. Wajahnya berubah seperti aliran air, berubah menjadi pria botak berkulit kuning yang tampak biasa, tak berbeda dengan manusia dunia. Bahkan pakaiannya berubah menjadi setelan kasual yang umum.
Swoosh! Swoosh!
Luo Feng dan Dylan terjun bebas ke bawah. Keduanya sama sekali tidak memicu sistem kewaspadaan kota, dengan diam-diam mendarat di salah satu jalan Kota Yangzhou.
"Ini SMA tempatku dulu bersekolah."
"Ini jalan yang sering kulalui, masih dipertahankan seperti aslinya."
"Itu, rumah susun sederhana yang pernah kutinggali lama."
Luo Feng dan Dylan berjalan sambil melihat kembali beberapa kenangan dari lebih dari dua ratus tahun yang lalu. Sebagai ahli alam semesta, daya ingat Luo Feng sangat kuat, bahkan mampu mengingat kembali memori masa bayi.
"Tempat ini sangat ramai." Dylan menunjuk ke arah Dojo Batas yang luas di kejauhan.
"Itu tempatku berlatih silat dulu." Luo Feng tersenyum, "Di masa lalu, aku adalah salah satu trainee di sana."
"Paduka pernah berlatih di sini, dan sekarang Paduka adalah Lord Galaksi. Tidak heran dojo ini begitu ramai." Dylan mengangguk sambil tersenyum. Luo Feng menoleh dan menunjuk ke sebuah restoran tak jauh: "Ayo, kita makan di restoran itu. Tak kusangka setelah dua ratus tahun, tempat ini masih ada."
Dengan mengenakan kacamata hitam, Luo Feng dan Dylan langsung memasuki restoran tersebut.
……
Setelah masuk ke dalam restoran.
Luo Feng dan Dylan menemukan banyak orang berkerumun di dalam, semuanya sedang menonton keramaian dengan antusias.
"Kebiasaan orang kampung halaman suka berkerumun melihat keramaian memang tak pernah berubah." Luo Feng malah tersenyum, lalu berjalan ke sudut restoran untuk melihat apa yang terjadi.
Di dalam restoran terlihat berantakan.
Kursi, meja, dan peralatan makan berserakan hancur di lantai. Seorang pemuda berambut pirang gemuk berdiri dengan empat bodyguard berpakaian hitam di belakangnya, sementara pemuda lain berbaju latihan melindungi seorang gadis di depannya.
“Yan Pangzi, jangan anggap bulu ayam sebagai perintah resmi.” Pemuda berbaju latihan membersihkan bekas darah di sudut mulutnya, menunjuk dengan marah ke pemuda agak gemuk itu, “Kau cuma mau membersihkan area kan? Membersihkan area ya silakan, tapi kenapa sengaja cari masalah dengan Yang Zhi? Apa... mau manfaatkan bodyguard bosmu untuk melumpuhkanku?”
“Aku tidak menargetmu. Tapi kau berani tidak menghormati bosku.” Pria gemuk berambut pirang mendengus dingin, “Sekarang cepat pergi!”
Dalam hati bergumam... Kemajuan Yang Zhi sangat cepat, bisa bertahan dari serangan bodyguard bos tanpa terluka parah.
“Byur.” Darah memancar dari mulut pemuda berbaju latihan yang emosinya memuncak.
“A Zhi, A Zhi.” Gadis itu menyangga pemuda berbaju latihan, “Apa kau baik-baik saja?”
“Tenang, aku baik-baik saja.” Pemuda itu mendengus rendah, melirik pria gemuk pirang, “Kalau bukan karena baru mencapai Terobosan, tadi mungkin sudah lumpuh. Tapi sekarang kita sudah di lantai bawah, di depan umum, ini Kota Yangzhou. Yan Pangzi ini cuma pesuruh, tidak berani bertindak sembarangan.”
Pria gemuk pirang menggertak: “Pemilik! Pemilik! Sudah kusuruh bersihkan area, kenapa anak ini belum juga diusir?”
Pemilik restoran yang kurus segera keluar sambil tersenyum kecut.
“Yan Huan!” Gadis di belakang pemuda latihan menunjuk marah ke pria pirang gemuk, “Kakakku sedang datang, jangan terlalu semena-mena!”
“Minggir semua!”
Sekelompok polisi berubah menjadi bayangan samar, dengan cepat memisahkan kerumunan. Puluhan polisi langsung menguasai posisi-posisi strategis di restoran.
Luo Feng yang berdiri di sudut tak bisa menahan senyum.
Polisi?
Polisi di dunia sekarang sepertinya minimal sudah mencapai level Senior Warrior. Masuk akal... soalnya penduduk bumi saat ini yang paling lemah pun sudah level Prajurit.
"Siapa yang buat onar?" Pria berotot yang memimpin rombongan polisi itu menyapu pandangannya ke sekeliling.
"Kak!" Teriak gadis itu seolah melihat penyelamat.
"Adik." Si pria berotot melihat adiknya tidak terluka, napasnya sedikit lega. Tapi saat melihat pemuda berbaju latihan di samping gadis itu yang wajahnya pucat dan bajunya berlumuran darah, wajahnya langsung berubah. "Saudara Yang Zhi, ada apa?"
"Kak, Yan Pangzi ini bawa orang untuk bersih-bersih area bosnya. Kami tidak mau bermasalah jadi mau pergi. Tapi si gemuk Yan sengaja cari gara-gara ke A Zhi, bahkan menyuruh salah satu pengawalnya bertindak... Untunglah A Zhi bisa menerobos ke lantai satu. Karena di tempat umum yang ramai ini, mereka tidak berani nekat. Kalau di lantai atas, mungkin... mungkin..." Mata gadis itu berkaca-kaca.
Pria berotot itu menatap tajam ke arah si gemuk berambut kuning.
Si gemuk berambut kuning itu malah tersenyum, ditemani empat pengawal hitam di belakangnya, memandang sang pria berotot.
"Kapten Wang." Si gemuk berambut kuning tersenyum.
"Yan Huan, bertindaklah dengan bijak. Ini Kota Yangzhou! Jika masalahnya membesar, takkan ada yang bisa menyelamatkanmu." Pria kekar itu menggeram.
Pria gemuk berambut pirang tersenyum: "Benar, ini Kota Yangzhou milik keluarga Luo! Bukan hanya Yangzhou, seluruh Bima Sakti pun milik keluarga Luo... Di sini, siapa pun yang berani melawan keluarga Luo takkan terselamatkan."
Para polisi itu terdiam serentak.
Kapten polisi yang bertubuh kekar itu menatap tajam si pria gemuk pirang, lalu berseru rendah: "Adik, kita pergi." Ia segera membantu pemuda berbaju latihan itu berdiri.
"Hmph."
Pria gemuk pirang itu tersenyum menyaksikan adegan ini.
Sudut restoran.
"Sepertinya berkaitan dengan Paduka." Dylan tersenyum memandang Luo Feng.
Luo Feng juga tersenyum: "Sepertinya begitu."
Tiba-tiba riuh rendah terdengar dari luar. Kerumunan penonton yang memadati jalanan langsung bubar, terdengar suara mencekam: "Itu pesawat antariksa jenius keluarga Luo!" Di luar restoran, sebuah pesawat biru tua berdiameter sekitar 30 meter perlahan mendarat. Selama proses pendaratan, puluhan bodyguard berseragam hitam berhamburan keluar, segera membentuk formasi pengaman di sekitar restoran.
"Pemimpin datang." Wajah pria gemuk pirang di dalam restoran berubah pucat. Tangannya bergerak seperti bayangan ilusi, cepat-cepat mengumpulkan pecahan kursi, meja, dan peralatan makan yang berserakan.
"Cepat bersihkan barang tidak berguna ini!" Pria gemuk itu menggeram ke sekelilingnya.
Seketika——
Empat pengawal hitam di belakangnya serta para pelayan segera membersihkan barang-barang tidak berguna. Hanya dalam belasan detik, seluruh lantai satu restoran menjadi kosong. Secara bersamaan digelar karpet baru. Saat ini... di pintu kabin pesawat luar angkasa di luar, seorang remaja gemuk berambut keriting turun dari kabin, diikuti seorang gadis berbaju ungu dengan tubuh bak iblis.
Luo Yanchang melirik sekeliling.
Di luar lingkaran penjaga, banyak orang sedang bergembira menonton kejadian ini.
"Itu Tuan Muda Luo Yanchang, jenius keluarga Luo."
"Benar, Tuan Muda Luo Yanchang."
"Lihat, alisnya mirip Lord Luo Feng."
"Hmm-hmm."
"Aku sedang liburan di Kota Yangzhou, ini pertama kali melihat anggota keluarga Luo."
Kerumunan di sekitar benar-benar gempar.
Luo Yanchang tetap tenang. Keluarga Luo sebagai klan Lord Galaksi... Berkat hubungan dengan Luo Feng, bahkan keluarga kerajaan Kekaisaran Naga Hitam pun bersikap sangat ramah tanpa berani menyinggung. Sedangkan negara-negara berperingkat peradaban awal semesta lainnya malah menjilat keluarga Luo bak menghormati kaisar.
Meski tidak mendirikan negara sebagai keluarga kerajaan...
Di mata manusia dunia, keluarga Lord Galaksi Luo Feng setara dengan keluarga kerajaan.
Sebagai keluarga yang hanya mewarisi selama dua ratus tahun lebih sejak Luo Feng, dibandingkan dengan keluarga kerajaan negara-negara yang telah mewarisi setidaknya sejuta tahun, jumlah anggota keluarga Luo jauh lebih sedikit. Hanya menghitung laki-laki keluarga Luo saja, jumlahnya tak lebih dari ratusan orang. Jadi sangat langka bisa melihat langsung anggota keluarga Luo.
"Nana, ayo masuk." Luo Yanchang tersenyum kepada gadis itu.
"Aku sudah lama ingin datang. Katanya restoran ini sudah ada sejak Era Nirwana." Gadis cantik memikat itu bersemangat.
Luo Yanchang mengangguk sambil tersenyum.
Keduanya berjalan berdampingan masuk.
Di dalam restoran.
Kelompok polisi yang belum sempat pergi masih berada di dalam restoran.
"Tuan Muda Luo." Para polisi segera memberi hormat dengan khidmat, termasuk sang Kapten polisi. Penghormatan mereka tulus. Meski keluarga Luo memiliki kekuasaan yang sangat besar, hampir tidak ada skandal di dunia - paling-paling hal-hal sepele... Bagaimanapun juga, tokoh legendaris keluarga Luo - Kepala Keluarga 'Luo Feng' sangat ketat dalam menuntut keluarganya.
"Um." Luo Yanchang mengangguk sambil tersenyum.
Matanya menyapu seluruh ruangan restoran, alisnya berkerut karena menemukan jejak-jejak pertengkaran yang samar.
"Pemimpin." Pria gemuk berambut pirang itu buru-buru mendekat.
"Hm." Kilatan kemarahan di mata Luo Yanchang membuat pria gemuk itu memaksakan senyum penjilat.
"Yan Huan adalah teman sekelas Luo Yanchang. Ditambah lagi, Yan Huan juga bertubuh gemuk seperti dirinya dan pandai merayu, akhirnya Luo Yanchang pun menjalin persahabatan dengannya......"
Luo Yanchang melihat pemuda berpakaian latihan yang masih berlumuran darah di sebelahnya, tersenyum: "Yang Zhi, tidak apa-apa kan?"
"Tidak apa-apa, Tuan muda." Pemuda berpakaian latihan itu buru-buru menjawab.
"Um." Luo Yanchang mengangguk.
"Semuanya keluar." Luo Yanchang memerintahkan.
Seketika segerombolan polisi itu, pemuda berpakaian latihan, gadis, serta beberapa tamu yang belum sempat pergi langsung bubar. Perintah Luo Yanchang...bagi mereka adalah hal yang sangat wajar. Belum lagi, kekuatan Luo Yanchang sendiri sudah mencapai tingkat planet!
Di dalam restoran.
"Waktu itu aku memang menyuruhmu untuk memberinya pelajaran, tapi harus lihat situasi." Luo Yanchang menatap dingin pria gemuk berambut pirang itu, berkomunikasi melalui suara batin, "Jangan mempermalukanku, mengerti?"
"Ya, pemimpin." Pria gemuk berambut pirang itu buru-buru menjawab.
Tubuh Luo Yanchang gemetar, wajahnya berubah pucat. Tiba-tiba ia menoleh ke sudut restoran, matanya memancarkan kepanikan...karena sebelumnya ia jelas-jelas sudah menyuruh semua orang keluar, dan menurut indranya memang semua sudah pergi. Namun dua orang itu berdiri di sudut restoran, ahli tingkat planet sepertinya sama sekali tidak menyadari kehadiran mereka, seolah-olah mereka adalah udara.
"Anak kecil ini terasa sangat kejam, di permukaan baik tapi licik di belakang. Zieeett, dengan karakter seperti ini setidaknya bisa bertahan lama di alam semesta. Tapi tidak mirip dengan karaktermu, apa dia masih keluarga Luo?" Dylan bertanya.
"Benar, ini memang anggota keluarga Luo. Namanya Luo Yanchang, cicit generasi kedelapan saya." Luo Feng berbicara dengan Dylan.
Memperhatikan Luo Yanchang menoleh ke arahnya.
Baru kemudian Luo Feng melepas kacamata hitamnya, sementara otot wajahnya bergerak sedikit sambil menatap Luo Yanchang.
"Ah!"
Wajah Luo Yanchang langsung pucat pasi, butiran keringat dingin merembes di dahinya.
