Remaja berbaju perang hijau kebiruan Yao Hai menyipitkan mata dinginnya, "Kurang ajar!"
Hong!
Gelombang suara yang jauh melampaui kecepatan normal perambatan suara, dengan transmisi kekuatan abadi, hampir langsung menghantam musuh yang berbicara di luar istana kekaisaran dalam sekejap. Dengan kemampuan Yao Hai, ia dengan mudah mendeteksi tiga aura hukum alam yang sangat besar tersembunyi di atas istana kekaisaran, yang tak lain adalah tiga Dewa Abadi.
"Ada apa?" kata pria tua berambut putih seperti salju sambil mengerutkan kening.
"Ada musuh," komunikasi melalui suara batin Yao Hai yang mengenakan baju perang hijau zamrud, "Tiga orang, kekuatan mereka sangat kuat, tapi kurasa bukan manusia."
"Serangan bangsa asing?" Ucap pria berambut putih itu dengan amarah yang memuncak.
"Hmph, biar kuhabisi mereka. Berani-berainya menyusup ke wilayah manusia kita, mencari mati." Yao Hai mencemooh, lalu segera berubah menjadi pelangi hijau yang langsung menghancurkan bagian atas ruang jamuan makan. Material bangunan atap ruang jamuan itu seolah terbakar menjadi kosong. Saat pelangi hijau ini menerobos atap ruang jamuan——
Palu Hitam yang seluruhnya hitam memancarkan sinar emas menyilaukan, tiba-tiba muncul di depan pelangi hijau itu.
"Aah!"
Wajah Yao Hai dalam baju perang hijau berubah pucat. Sama sekali tidak menyadari bahwa musuh sudah mendekat sampai sedekat ini. Palu hitam raksasa yang menghantam tiba-tiba ini seolah membungkus seluruh ruang sekitarnya, membuatnya merasa seperti langit runtuh. Tekanan mengerikan itu membuat Yao Hai tak punya sedikit pun kepercayaan diri untuk bertahan.
“Segel Raja！！！” Yao Hai menjerit sambil langsung mengayunkan tinju kanannya yang seolah mengenakan sarung tangan berbentuk jaring.
Keduanya bertabrakan seketika! Sebelum benturan, baik Palu Hitam maupun tinju Yao Hai sama sekali tidak menimbulkan fluktuasi energi lain, jelas menunjukkan konsentrasi energi yang luar biasa. Namun saat bersentuhan——
“Hong！！！！！！”
Titik tumbukan tinju dan palu hitam seketika bagai melahirkan matahari yang menyilaukan. Suhu dahsyat dari benturan itu membuat ruang sekitarnya terdistorsi. Gelombang kejut dari tabrakan kekuatan abadi yang luar biasa langsung menghancurkan ruang jamuan makan di bawah. Para bangsawan kekaisaran dan elit keluarga kerajaan berteriak panik, tersapu sisa gelombang kekuatan abadi——ada yang berubah menjadi abu, ada yang tubuhnya tertembus langsung.
Teriakan panik dan jeritan pun lenyap di hadapan gelombang kejut yang mengerikan.
Kawasan istana seluas tiga ribu kilometer.
Penduduk Bintang Ibu Kota di luar istana tiba-tiba menyadari... keheningan total menyelimuti kompleks istana, bahkan desis angin pun hilang.
“Hong！”
Seketika seluruh istana meledak bak ombak laut. Seluruh bangunan bergetar dan runtuh menjadi puing dalam proses transmisi gelombang kejut. Bahkan beberapa Cosmic Lord yang kurang beruntung terkena dampak kekuatan abadi dalam gelombang itu langsung meledak dan mati.
“Lihat, istana kaisar meledak.”
“Istana, aduh!”
Banyak penduduk Bintang Ibu Kota yang melihat pemandangan menakutkan itu, merasakan getaran tanah di bawah kaki, benar-benar terpaku.
……
Di luar angkasa Bintang Ibu Kota, Kapsul Bintang Yumo sedang melayang di antariksa.
“Pindai Bintang Ibu Kota, siarkan langsung situasi pertempuran.” Di ruang kendali Kapsul Bintang Yumo, Luo Feng memberi perintah.
“Siap!” Baba Ta menjawab dengan semangat.
Sreeettt!
Proyeksi 3D virtual muncul di depan Luo Feng, Tuan Prajurit ke-9, Dylan, dan Kashna yang sedang menatap layar. Tiga gambar muncul bersamaan di layar - dua menunjukkan pemandangan damai, sedangkan satunya lagi adalah reruntuhan istana yang sudah lebih dari setengah area hancur.
“Entah si Yao Hai itu sudah mati atau belum.” Kashna bergumam.
“Yao Hai, pasti mati.” Luo Feng menatap tajam ke layar.
……
Di dalam istana.
Pertempuran terjadi tiba-tiba. Dewa Abadi Tingkat Segel Raja 'Si Fanqi' yang telah bersembunyi sejak awal langsung menyergap. Meski Yao Hai bertarung mati-matian, tubuhnya tetap hancur menjadi debu oleh pukulan palu, bahkan daging dan tulang remuk tak berbentuk.
“Bapak Guru!” Jeffreys wajahnya berubah pucat.
“Bangsawan asing berani menantang bangsa manusia.” Pria tua berambut putih itu bersinar terang bagai bintang mikro.
“Tuan Long Chier, tolong selamatkan guru dan bunuh kawanan alien itu.” Jeffris berteriak panik. Pada saat yang sama, tiga aura perkasa turun dari langit seketika. Dari arah berlawanan, tiga aura serupa menyambar secepat kilat—total enam Dewa Abadi tingkat Segel Marquis muncul bersamaan!
Enam Dewa Abadi tingkat Segel Marquis menerjang ke dalam reruntuhan.
"Aaaaaa!" Jeffris mengaum melesat ke langit.
"Alien, matilah!" Pria tua berambut putih Long Chier juga mengaum sambil menyerang.
"Hong!!!"
Jeffris langsung bentrok dengan salah satu Dewa Abadi Segel Marquis dari Kelompok Tanduk Emas. Gelombang kejut kekuatan abadi itu menghantam kompleks istana yang sudah menjadi reruntuhan.
"Grrr..." Wajah Jeffris berkerut menyeramkan.
"Sreett!!!"
Sinar emas menyambar pinggang Jeffris, membelah tubuhnya menjadi dua. Sinar kedua yang lebih terang menyusul... Membakar tubuh terbelah itu dengan suara 'czzzz czzzz czzzz' hingga seluruh tubuhnya menghilang.
"LONG CHIEEER!!!" Teriak Jeffris masih bergema di atas reruntuhan istana.
Hingga detik terakhir, Jeffris tak percaya...
Long Chier akan menghabisinya!
Pria tua itu berdiri di udara dengan senyum dingin: "Berani mengkhianati ras manusia? Mati!"
"Mengkhianati umat manusia? Tidak menyangka kalian bisa menemukan." Suara dingin dan melengking terdengar, di kejauhan sejumlah besar kekuatan abadi berkumpul membentuk siluet samar, tak lain adalah Yao Hai. Yao Hai memandang penuh dendam ke pria tua berambut putih, lalu melirik sosok-sosok manusia abadi dari Departemen Tower yang mengejarnya.
Swoosh!
Yao Hai segera kabur.
"Lari?"
"Kami sudah menunggu kamu memadatkan tubuh." Suara agak tua terdengar, pria tua berbaju perang emas hampir seketika menghadang di depan Yao Hai.
"Teleportasi?"
Yao Hai menjerit, wajahnya pucat pasi.
Di kejauhan, Long Chier si pria berambut putih yang diam-diam mengawasi sambil melayang di udara mencibir: "Dasar idiot, mengkhianati ras manusia masih berharap hidup? Pengaturan Perusahaan Virtual Universe, mana mungkin memberi harapan lolos. Tapi kali ini... manusia abadi ras asing yang dikirim benar-benar kuat, bahkan mencapai Tingkat Keabadian Raja dan sudah bisa menggunakan teleportasi... Yao Hai, tamat!"
……
Di ruang angkasa.
Di dalam Kapsul Bintang Yumo, Luo Feng, Tuan Prajurit ke-9, Dylan, Kashna menyaksikan pertempuran yang terekam di layar.
"Hm, Jeffries tewas?" Luo Feng terkejut, "Mati begitu saja?"
Dewa Abadi sangat sulit dimusnahkan.
Tapi Jeffries ini, kematiannya begitu cepat.
“Paduka.” Dylan tersenyum, “Jeffries sendiri kekuatannya lebih lemah, bahkan belum mencapai tahap 'tubuh tak termusnahkan' yang sempurna mutlak. Dan yang bertindak terhadapnya adalah Long Chier dari negara kosmik, Long Chier... dia adalah Dewa Abadi tingkat Segel Marquis yang ahli dalam Hukum Dasar Alam Semesta Cahaya dan hukum waktu. Pejuang hukum dasar cahaya memang ahli dalam 'pemurnian'. Kombinasi waktu dan cahaya membentuk efek zaman, untuk sepenuhnya memurnikan dan memusnahkan seorang abadi biasa, tidaklah sulit.”
Luo Feng mengangguk.
“Tapi membunuh Yao Hai jauh lebih sulit.” Dylan juga mengerutkan kening sambil menatap layar.
“Yao Hai sudah mencapai tahap 'tubuh tak termusnahkan'.” Tuan Prajurit ke-9 berkata dengan suara berat, “Bahkan jika menghancurkannya menjadi debu, dia bisa menyatukan tubuhnya kembali. Untuk membunuhnya... umumnya ada dua metode: pemusnahan total atau penghancuran jiwa. Tapi sesepuh Sifanqi dari perkumpulan Tanduk Emas tidak ahli dalam jiwa, maka... hanya tersisa metode pemusnahan!”
Luo Feng mengangguk perlahan.
Dewa Abadi yang benar-benar mencapai tubuh tak termusnahkan sempurna, sungguh sangat sulit dibunuh.
Di masa lalu di Kota Chaos, sang Penguasa Chaos yang agung pun tidak membunuh kedua Dewa Abadi itu. Tentu... utamanya karena Penguasa Chaos sengaja mengendalikan kekuatannya. Tapi bahkan dengan kekuatan yang dikendalikan, tamparan tangan Penguasa Chaos tetap mengerikan. Alasan mereka tetap hidup... menunjukkan betapa mengerikannya daya tahan Dewa Abadi.
‘Dewa Abadi biasa, cetakan roh dan sel tubuh yang memadatkan belum mencapai kesempurnaan mutlak, maka langsung hancurkan, hantam beberapa kali, bisa dibasmi.
Lalu mencapai tubuh tak termusnahkan.
Serpihan sel mana pun dari Dewa Abadi, meski hancur, akan memadat kembali, bahkan hampir tidak menguras energi! Sekadar mengandalkan hantaman, walau seribu kali, tetap tak mematikan. Lebih mudah menyegel lawan.
‘Penghancuran Jiwa’, metode kematian Hu Yanbo dulu.
Meski energi tubuh utuh, seolah keracunan 'racun', semua segel jiwa terkontaminasi. Seiring waktu, segel jiwa hancur... mati alamiah!
Syarat utama: perbedaan kekuatan signifikan, kedua harus ahli serangan spiritual.
Lalu punah!
Murni konsumsi energi: kekuatan abadi lawan terus diubah menjadi kosong. Saat Dewa Abadi... musnah total tanpa sisa energi, mati sempurna. Teknik ini butuh keunggulan mutlak dan konsumsi energi luar biasa.
Konsumsi terlalu besar... sangat melemahkan diri!
“Hong!”
“Hong!”
Di layar, delapan siluet cahaya bertarung sengit mengelilingi satu siluet.
“Auu~~~”
“Sss~~”
Melihat layar di mana Keabadian 'Yao Hai' yang dikepung mengaum, kristal di antara alisnya memancarkan cahaya hijau yang terlihat jelas, menyebar ke sekitarnya, seketika di ruang kendali Dylan dan Panglima Ke-9 berseru kaget.
"Ada apa?" Luo Feng terkejut.
"Teknik serangan jiwa Ras Serangga." Dylan berkata serius.
"Persis seperti yang digunakan Ras Serangga asli." Panglima Ke-9 juga menambahkan dengan sungguh-sungguh.
Pertempuran terus berlangsung.
Di bawah kepungan satu Dewa Abadi tingkat Segel Raja dan tujuh Dewa Abadi tingkat Segel Marquis, terutama dengan pengorbanan besar 'Tetua Sifanqi' yang tak segan menghabiskan kekuatan abadinya untuk memusnahkannya... Yao Hai sang kaisar pendiri Kekaisaran Mengyou ini semakin lemah, hingga akhirnya dengan raungan penuh ketidakrelaan, tubuhnya kolaps.
"Selamat Paduka, Yao Hai telah tewas! Kekuatan abadinya sudah terlalu lemah untuk memulihkan tubuh." Dylan tersenyum.
"Selamat Paduka." Panglima Ke-9 juga tersenyum.
Luo Feng mengangguk.
Memandang Bintang Ibu Kota yang seperlima areanya telah menjadi reruntuhan, dia memberi perintah: "Mulai eksekusi 120 juta target."
