Luo Feng menutup buku logam itu, matanya memancarkan kegembiraan yang tak terbendung.
Meskipun gurunya Raja Zhenyan adalah manusia super kuat, namun kekuatannya masih jauh di bawah pemimpin terhebat dalam sejarah perkumpulan Tanduk Emas, 'Xi Luo Duo'. Lagipula Raja Zhenyan mengikuti jalur 'Petarung' dan tidak mendalami hukum Ruang dan Logam! Saat Luo Feng membaca bagian dasar seni beladiri Xi Luo Duo, tiba-tiba segala menjadi jelas, seolah dunia baru yang terbuka di hadapannya.
Tak pernah terpikir, Pembaca Pikiran bisa berlatih seperti ini.
Tak pernah terpikir, senjata psionik bisa dibuat dengan cara begini.
Tak pernah terpikir, metode rahasia bisa diciptakan seperti ini.
……
"Inilah Pembaca Pikiran sejati, beginilah seharusnya seorang Pembaca Pikiran bertindak," puji Luo Feng. "Amplitudo kekuatan pikiranku melebihi 3200, bahkan banyak Dewa Abadi tingkat Raja pun kalah. Menurut Senior Xi Luo Duo, aspek terpenting Pembaca Pikiran adalah 'amplitudo kekuatan pikiran'. Bagian dasar seni beladirinya juga menuntut amplitudo yang sangat tinggi."
Bab Dasar 36 lapisan.
Mengendalikan bilah pisau biasa atau pedang kecil tanpa pola rahasia hukum alam sama sekali, mengontrol ribuan bilah, puluhan ribu bilah, ratusan ribu bilah adalah hal yang sangat normal. Oleh karena itu amplitudo kekuatan pikiran tentu semakin tinggi semakin baik, menguji aspek 'kontrol kekuatan', 'pemahaman hukum kosmos', 'kreasi metode rahasia' dan lain-lain.
"Baba Ta, 《Yan Shen Bing 36 Lapisan》 juga harus kau hafal." Luo Feng menyambungkan kesadarannya dengan Baba Ta, bertukar informasi besar-besaran berupa teks dll.
Dengan kecepatan perhitungan kesadaran setara otak optik cerdas, sejenak kemudian Baba Ta telah memperoleh kitab rahasia utuh.
……
Di dalam Menara Kitab Rahasia.
Luo Feng mengendalikan buku logam di tangannya, mengapungkannya di depan kawanan dua belas Dewa Abadi.
"Paduka sudah memastikan telah menghafal semuanya?" Dewi abadi berkulit hijau yang memimpin bertanya dengan suara parau.
Luo Feng mengangguk.
Kedua belas dewa abadi itu memberi hormat dengan anggukan ke Luo Feng, kemudian berubah menjadi bayangan ilusi yang kabur dan menghilang.
"Mari kita pergi." Luo Feng menoleh dan berkata.
"Tampaknya Paduka sangat gembira." Dylan berjalan di samping.
“Hasilnya sangat besar.” Luo Feng tersenyum. Sifanqi, Dewa Abadi berlevel Segel Raja di sampingnya langsung berseri-seri. Baik mempelajari Prasasti Suci maupun Kitab Rahasia, semuanya bernilai sangat tinggi. Namun Klan Tanduk Emas dengan sukarela memberikan ini pada Luo Feng. Ini jelas sebuah investasi. Semakin besar keuntungan Luo Feng, maka di masa depan saat ia menjadi pejabat tinggi manusia, tentu akan mengingat budi ini.
Andai kata Luo Feng adalah serigala berbulu domba, menerima keuntungan tapi tak mengingat kebaikan, klan Tanduk Emas pun tak bisa berbuat apa-apa.
Ini murni bentuk investasi.
……
Gerbang utama Menara Kitab Rahasia selalu terbuka. Luo Feng dan rombongan berjalan keluar.
"Itu lagi para pemuda fanatik Tanduk Emas." Luo Feng melirik sekelompok pemuda Tingkat Domain ke-9 yang berkumpul di luar menara, lalu terkejut, "Aneh, kenapa tidak menantangku lagi? Biasanya begitu melihatku, para pemuda fanatik ini langsung histeris menantangku berkelahi."
Ciprat!
Ribuan pemuda Tingkat Domain ke-9 yang berkumpul di luar menara tiba-tiba membuka jalan, menampilkan dua pemuda berkulit hitam.
“Beichuang?” Luo Feng langsung mengenali salah satu dari mereka, lalu pandangannya tertuju pada seorang pemuda berkulit hitam di sebelah Beichuang. Pemuda berkulit hitam ini memiliki aura kesombongan alami yang mirip dengan Bolan. Biasanya jenius legendaris yang kesepian dan tak terkalahkan memiliki aura semacam ini, “Apakah orang berkepala emas di sebelahnya yang mirip dengan Beichuang itu kakaknya yang legendaris dari klan Bei—‘Bei Qiu’ sang kakak tertua dari bersaudara Bei?”
“Paduka Luo Feng, itu adalah Bei Qiu.” Imam Sifanqi berkomunikasi melalui suara batin.
Bei Qiu mengenakan baju perang ungu, matanya dingin mengamati Luo Feng yang berdiri di anak tangga Menara Kitab Rahasia. Suaranya mengandung kekejaman: “Manusia Luo Feng, kudengar kau mengalahkan adikku Beichuang. Kau memang punya sedikit kekuatan. Aku, Bei Qiu, hari ini dengan khidmat menantangmu di depan Menara Kitab Rahasia! Beranikah kau menerima tantanganku?”
Ribuan pemuda dari klan Emas juga menatap tajam ke arah Luo Feng.
Sorot mata Bei Qiu hanya memancarkan kekejaman dan kesombongan.
Luo Feng meliriknya.
“Kita pergi.” Kata Luo Feng, lalu menghindari kerumunan ribuan pemuda tersebut dan langsung berjalan menjauh.
Hal ini membuat Imam Sifanqi, Dylan dan yang lain terkejut.
Ribuan pemuda yang berkumpul itu pun tercengang.
Manusia Luo Feng ternyata menghindari pertarungan?
"Wajar jika manusia itu meremehkan mereka dan tidak mau bertarung, tapi Bei Qiu... dia adalah juara pertama di antara para jenius Tingkat Domain dari ras tanduk emas! Meski Luo Feng tidak berani bertarung, setidaknya harus memberi sedikit muka."
"Manusia Luo Feng!" Mata Bei Qiu berkilat dingin, mendesis keras.
Luo Feng tetap berjalan menjauh tanpa berhenti.
"Kenapa, kamu tidak berani? Takut?" Bei Qiu menggeram marah, "Mengalahkan adikku itu tidak berarti apa-apa. Jika kamu mengalahkanku... aku jamin seluruh anggota ras tanduk emas Tingkat Domain ke-9 tidak akan menantangmu lagi. Tapi jika kamu menolak tantanganku, bangsaku tidak akan mengakui kemampuanmu!"
……
Luo Feng bersama Dylan dan yang lain terus melangkah di sepanjang jalan, mengabaikan raungan kemarahan Bei Qiu di belakang.
"Paduka?" Dylan memandang bingung ke Luo Feng.
"Aku tidak ingin bertarung dengannya." Luo Feng menggeleng.
"Sebelumnya Paduka bisa menolak anggota ras tanduk emas lain, tapi Bei Qiu ini adalah yang terbaik di generasi Domain Lord saat ini. Jika Paduka tidak mengalahkannya, jutaan anggota ras mereka pasti tidak akan tunduk dan akan menuduh Paduka menindas yang lemah dan takut pada yang kuat." Dylan berkomunikasi melalui suara batin, "Tapi jika Paduka benar-benar tidak yakin, menerima tantangan mungkin akan berakhir dengan kekalahan. Lebih baik memang ditolak."
"Dylan, kau ini ngomong apa sih?" Luo Feng terkekeh geli.
Benar adanya.
"Mereka yang familiar dengan latar belakang dan perjalanan pertumbuhan diri, pasti menganggap aku bukan tandingan Bei Qiu."
Namun kenyataannya, setelah mencapai tingkat Lord Realm dan bermeditasi di Menara Prasasti Suci selama sebulan, pemahaman hukum normal saja sudah mencapai lantai sembilan Jembatan Menuju Langit. Begitu amplitudo kekuatan pikiran 3200 meledak sepenuhnya, ditambah dengan 'penguatan metode rahasia bakat' dan dorongan energi Blood Luo yang memberikan kenaikan dua kali lipat,
Mengalahkan Bei Qiu, Luo Feng memiliki keyakinan penuh!
Hanya saja jika aku mengalahkan Bei Qiu, pertama-tama jaringan intelijen Perusahaan Virtual Universe pasti akan mengetahuinya. Melalui hubungan Dylan dengan guruku Raja Zhenyan, sang guru juga akan mengetahui.
Kekalahanku terhadap Bei Zhuang masih bisa dijelaskan dengan status Blood Warrior dan beberapa takdir istimewa.
Tapi untuk mengalahkan Bei Qiu... penjelasannya akan jauh lebih rumit.
"Banyak juga yang kekuatannya melesat karena kejadian tak terduga, seperti para jenius melawan kodrat dalam sejarah umat manusia alam semesta, mana ada yang tidak punya takdir khusus. Jika aku memperlihatkan kekuatan lagi... mungkin Perusahaan Virtual Universe akan menganggapku mendapatkan keajaiban super," gumam Luo Feng. "Sebenarnya benar, di Gunung Suara Iblis aku mendapatkan Warisan Jendral Dewa Suara Mistik, amplitudo kekuatan pikiran mencapai lebih dari 3200, memang takdir super."
Saat ini pemahaman hukumku baru lantai sembilan.
Amplitudo kekuatan pikiran 3200 lebih inilah andalan terbesarku untuk mengalahkan Bei Qiu.
“Kalau bisa jangan menonjol, warisan Jendral Dewa Suara Mistikku ini sebenarnya hanya mengambil kuota Raja Cang secara tak sengaja.” Luo Feng menghela napas dalam hati, “Untuk sementara tetap rendah profil, setelah latihan beberapa ratus tahun lagi, bahkan jika kekuatan meledak... tidak akan terlalu mencolok.”
……
Luo Feng dan rombongan kembali ke tempat tinggal latihan.
“Dylan, Penatua Sifanqi, aku akan berkontemplasi dulu beberapa waktu untuk mempelajari dan mengorganisir Kitab Rahasia yang didapat. Setelah itu kita baru pergi dari sini.” Kata Luo Feng sebelum masuk ke ruang meditasi.
Prasasti suci telah dipelajari, Kitab Rahasia pun diperoleh.
Setelah mendapat keuntungan, tentu harus segera pergi.
……
Luo Feng duduk bersila dengan tenang di ruang meditasi, terus mengingat 36 tingkatan detail dari 《36 Lapis Seni Yan》, sementara sehelai kesadarannya masuk ke jaringan Virtual Universe. Di lapangan latihan perkebunan Area Asli miliknya, ia mulai mencoba berlatih.
Meneliti, mencoba, memverifikasi!
Lalu membandingkan hasilnya dengan Patung Dewa Hewan dan bayangan kuno sambil terus mempelajari.
Mempelajari Kitab Rahasia harus dimulai dari pemahaman menyeluruh, merancang strategi pembelajaran yang optimal sebelum benar-benar mempraktikkannya. Seperti pepatah 'mengasah kapak tidak mengganggu pekerjaan menebang', proses pengorganisasian Kitab Rahasia oleh Luo Feng saat ini adalah proses 'mengasah kapak'.
Sekejap mata, tiga bulan telah berlalu.
“Tuntutannya ternyata setinggi ini.”
“Menggunakan bilah pisau biasa untuk mengoptimalkan serangan, memang sangat sulit. Namun metode latihan unik Senior Hiirodo ini memiliki efek mempelajari hukum alam, meneliti pembuatan senjata, menciptakan metode rahasia, sekaligus efek serangan. Sungguh luar biasa.” Luo Feng tersenyum bangkit, “Ke depannya aku akan mempelajari kitab rahasia ini dari sudut pandang penciptaan teknik rahasia.”
Kemudian, Luo Feng membuka pintu ruang meditasi dan keluar.
……
Kitab rahasia ini memiliki beberapa rute latihan.
Setiap rute bisa dilatih hingga level tertinggi. Karena amplitudo kekuatan pikiran Luo Feng sangat kuat, dia memutuskan mempelajari dari sudut tersulit yaitu 'penciptaan metode rahasia'.
……
Saat Luo Feng tiba di halaman, segera beberapa bayangan manusia muncul.
“Tetua Sifanqi.” Luo Feng langsung berkata, “Kita akan segera berangkat ke Istana Tetua Kuno untuk mengucap terima kasih dan pamitan! Istana Tetua Kuno telah banyak membantuku, memberi kesempatan mempelajari prasasti dan memilih satu kitab rahasia. Aku tidak bisa diam-diam pergi begitu saja.”
“Um.” Tetua Sifanqi mengangguk sambil tersenyum, “Sebelum meninggalkan Kota Suci, memang harus mengunjungi Istana Tetua Kuno. Tapi Paduka Luo Feng, ada hal yang perlu dibicarakan.”
“Ada apa?” Luo Feng bertanya heran.
“Tetua Sibanqi menatap Dylan di sampingnya, Dylan tersenyum dan berkata: “Di luar, selama tiga bulan Paduka bertapa di ruang meditasi, di depan pintu tempat latihan kita pernah tinggal sangat banyak anggota suku Tanduk Emas. Jelas bahwa penolakan Paduka terhadap tantangan Bei Qiu telah menimbulkan ketidakpuasan di antara banyak anggota fanatik suku mereka.”
“Banyak?” Luo Feng terkejut, dia sama sekali tidak merasakan hal itu.
“Untuk tidak mengganggu kontemplasi Paduka, saya mengisolasi suara di sekitar ruang meditasi.” Kata Dylan.
“Terima kasih.” Luo Feng mengangguk.
“Bukan hanya anggota suku Tanduk Emas yang datang berkerumun menantang, tapi jenius bernama Bei Qiu itu selama tiga bulan terus duduk bersila di jalan depan pintu tempat latihan kita.” Jelas Dylan.
Luo Feng tertegun.
“Dia duduk di jalan itu, tepat di depan gerbang utama tempat tinggal kita, selama tiga bulan penuh tanpa bergerak.” Dylan menghela nafas, “Karena itu hingga sekarang masih ada puluhan ribu anggota suku Tanduk Emas yang duduk bersila di luar.”
“Aku...” Luo Feng terdiam.
“Ayo pergi.” Kata Luo Feng.
“Ke luar?” Dylan dan Tetua Sibanqi menatap Luo Feng.
“Tidak!”
Luo Feng menggeleng, “Abaikan mereka. Kita langsung terbang menuju Istana Para Tetua.”
