Pertempuran ini berlangsung sangat cepat, terutama berkat Ilusionis 'Mei Nu' dan 'Wei' yang dengan mudah mempengaruhi empat anggota suku Lei Quan. Hanya pemimpin suku Lei Quan yang sedang bertarung langsung dengan Kapten 'Tai Wo' yang bisa bertahan dari serangan ilusi.
"Tidak!"
“Tidak Rela, Aku Tidak Rela!” Anggota suku Thunder Spring yang kurus itu terlihat gila, berteriak marah sepuasnya. Di detik terakhir hidupnya, dia berteriak menggunakan bahasa sukunya.
Dia ingin selamat, tapi di dalam ‘domain hukum alam’ dia mendapat tekanan, kecepatan kaburnya merosot drastis, sama sekali tidak bisa melarikan diri.
Kabur tidak bisa!
Hanya bisa bertarung!
Bertarung pun kalah, hanya bisa Mati! Tidak ada pilihan lain.
“Bang!” Di bawah pukulan ketiga Tai Wo, anggota suku Thunder Spring kurus itu langsung hancur menjadi serpihan daging dan darah. Dunia internalnya kolaps, berbagai barang berhamburan.
“Cepat kumpulkan rampasan perang, kita pergi.” Tai Wo memberi perintah.
“Siap.”
Sembilan Cosmic Lord juga segera mengumpulkan rampasan perang. Kemudian rombongan itu berubah menjadi cahaya kilat dan pergi, lalu naik pesawat antariksa dengan kecepatan sub-cahaya.
Hanya sekitar beberapa menit.
Beberapa pasukan alien sudah tiba di lokasi.
“Sekutu kita tumbang.”
“Pelakinya kabur sangat cepat.”
Pasukan alien itu melakukan investigasi singkat lalu bubar. Probabilitas tumbang di medan tempur perbatasan memang sangat tinggi, apalagi di area seperti ‘Sabuk Bintang Hancur’ yang dipenuhi para yang kuat. Anggota perkumpulan dari berbagai ras sudah terbiasa.
……
Di dalam pesawat.
“Hasil kita lumayan.” Tai Wo tersenyum, “Ras alien kilat itu meninggalkan banyak rampasan perang. Mari kita bagi sama-sama.”
“Ras alien kilat terkuat itu, yang membunuh adalah Kaptenmu. Siapa yang membunuh berhak memilih. Kapten, pilihlah dulu.” Suara berat Gada yang bertubuh gagah bergemuruh.
“Tombak panjang milik lawan itu aku ambil. Selebihnya kalian bagi sendiri.” Tai Wo hanya menyimpan tombak kilat itu. Sebagai Dewa Abadi, standarnya jauh lebih tinggi.
Para anggota tim saling membagi rampasan perang.
“Si Gila, bagaimana denganmu?”
“Kau mau ambil apa?”
Luo Feng duduk di sofa sambil meneguk anggur, menggeleng: “Kalian saja yang pilih, aku tidak perlu.”
“Inilah kharisma petarung sejati.” Mei Nv mengedipkan mata ke Du Yao, “Xiao Chenchen, tunjukkan juga wibawa petarung sejatimu. Jangan berebut dengan kami.”
“Meracik ramuan tidak gratis!” Du Yao mencengkeram erat cincin dunia itu, mulai menjelajahi berbagai rampasan perang di dalamnya. Setelah memilah barang berharga dan memeriksa lama, ia mengambil dua unit barang lalu melemparkannya ke Mei Nv, “Kalian pilih saja, aku sudah cukup.”
“Sial!”
“Dasar tangan besi.”
“Kejam betul, yang terbaik semua diambilnya.”
Kuang Wu, Ilusionis 'Wei', Semangat, satu per satu memandang sinis ke Du Yao. Sebenarnya melalui ribuan pertarungan hidup-mati, mereka sudah seperti saudara. Keributan ini justru mempererat ikatan. Tentang rampasan perang, mereka sudah punya aturan tak tertulis internal yang selalu dipatuhi.
Menatap pandangan merendahkan rekan, Racun sama sekali tidak merasa malu, malah berkata dengan bangga: "Aku bukan Si Gila. Si Gila adalah anggota baru yang sudah memiliki kekuatan setara Dewa Abadi. Meski bukan anggota inti lima kekuatan besar, pasti dia murid kesayangan manusia super kuat yang punya banyak harta khusus. Dia tak peduli barang sepele ini. Benar kan, Si Gila?"
Luo Feng menyeringai.
Sejak masuk ke Can Bird Star sampai sekarang, belum ada yang bisa mengenali identitas aslinya.
Tidak aneh.
Pertama, jumlah manusia di alam semesta sangat banyak. Wajah mirip pun tak terhitung. Penonton pertarungan jenius juga hanya sebagian, mungkin sudah lama lupa.
Kedua, setelah empat ribu tahun lebih, kekuatan dan aura Luo Feng berubah drastis. Dulu masih hijau dan mentah, sekarang setelah latihan 'Jalan Dewa Hewan', saat tenang seperti monster yang merunduk, saat meledak wibawa menggentarkannya... 4000+ tahun mengubah seseorang secara ekstrem.
Ketiga, Luo Feng sedikit mengubah gradasi warna kulit wajahnya.
Gradasi gelap dan terang menciptakan kesalahan visual alami. Meski wajahnya sama, perubahan gradasi warna kulit membuat orang tak mengenali.
Baik aura maupun penampilan fisik berubah.
Siapa sangka anak Tingkat Bintang dari pertarungan jenius 4000 tahun lalu, kini menjadi Cosmic Lord puncak yang setara Dewa Abadi?
……
Tim kecil Luo Feng dengan hati-hati menjelajahi alam semesta menggunakan pesawat antariksa kelas C9. Mereka menghindari musuh kuat dan menyergap target lemah dengan cepat, lalu segera pergi usai pertempuran singkat.
Hampir setengah tahun telah berlalu selama petualangan mereka di sekitar wilayah ini, dengan sebelas pertempuran berdarah!
Tiga kali situasi berbahaya terjadi dimana 'Kuang Wu' dan 'Wei' terluka parah. Beruntung Luo Feng turun tangan menyelamatkan mereka.
……
"Si Gila, aku juga berhutang nyawa padamu." Di kabin ruang istirahat pesawat, Kuang Wu yang baru keluar dari cincin dunia langsung berterima kasih pada Luo Feng.
"Bahkan jika aku tidak menyelamatkan, Du Yao pasti akan mati-matian menyelamatkanmu." Luo Feng tersenyum.
"Jangan sebut aku. Meski aku selamatkan, biayanya besar." Du Yao yang sedang minum sambil jongkok di sofa menggelengkan kepala, "Keberadaan Si Gila sangat membantu. Senjata Yan Shen Bing-nya... bisa menembus ruang hampa secepat kilat, sempurna untuk menyelamatkan rekan. Musuh hanya fokus pada Kapten sebagai target utama, sama sekali mengabaikan Si Gila."
"Mereka meremehkan Cosmic Lord." Senyum Shen Ling bersinar cerah, "Gagal membatasi Si Gila... Tanpa dia, tiga situasi berbahaya itu mungkin memaksa tim kita bertarung habis-habisan. Tapi dengan Si Gila... semuanya menjadi lebih mudah. Serangan tak terduganya menggagalkan strategi lawan, membuat mereka kacau balau hingga bisa kita balikkan keadaan."
Yan Shi hanya duduk di sudut kabin, sesekali menyahut.
Luo Feng melirik ke arah batu karang. Ia bisa merasakan kemurungan batu karang. Batu karang dan dirinya bergabung ke tim kecil ini bersama-sama. Ketika Luo Feng menjadi sosok kedua terpenting dalam pasukan setelah 'Kapten', terkadang batu karang masih membutuhkan bantuan prajurit veteran lainnya. Tentu saja ini membuatnya merasa kecewa.
Dulu, batu karang juga penuh percaya diri, seorang jenius.
Tapi di hadapan Luo Feng, ia memudar.
"Setelah mengalami beberapa kegagalan, dia akan tersadar." Luo Feng bergumam dalam hati, "Baba Ta, berapa total poin militarku sekarang?"
"Ditambah dua lawan yang baru saja kaubunuh, akumulasi poin militarmu mencapai 32 juta," jawab Baba Ta.
"Dua orang yang kubunuh tini hanya menambah 11 juta?" Luo Feng menggelengkan kepala pelan, "Sungguh pelit."
Memang pelit.
Sejak pembunuhan pertama terhadap ras alien Lei Quan, dalam 12 pertempuran berdarah di Sabuk Asteroid selama setengah tahun terakhir, Luo Feng telah membunuh banyak petarung kuat alien. Berdasarkan peningkatan poin militer per pertempuran, ia mulai memahami pola akumulasi poin militer.
Membunuh prajurit Cosmic Lord biasa secara solo, seragam 100 ribu poin militer.
Membunuh prajurit elit Cosmic Lord secara solo, seragam 1 juta poin militer.
Membunuh jenderal Cosmic Lord secara solo, seragam 10 juta poin militer.
Ini untuk pembunuhan solo. Jika bekerja sama dengan orang lain, poin militer akan dibagi, hanya mendapatkan sebagian.
Selama periode ini, setiap kali Luo Feng bertindak pasti menghajar target berbahaya. Yang dibunuhnya bukan 'jenderal Cosmic Lord' atau 'prajurit elit Cosmic Lord', sehingga terkumpul 32 juta poin.
“Seorang Cosmic Lord biasa, kuota prestasi militer minimum adalah 1 juta. Artinya... dia harus membunuh setidaknya 10 lawan setara untuk memenuhi kuota.” Luo Feng menghela nafas, “Setiap duel hidup-mati melawan lawan seimbang, bagi rekrutan baru yang selamat adalah keajaiban. Harus bertahan 10 kali berturut-turut?”
Luo Feng menggeleng pelan.
Tentu, semakin tinggi kekuatan, semakin berat syaratnya.
Militer menetapkan kuota 'batas Cosmic Lord' sebesar 1 miliar prestasi militer untuk Luo Feng. Tapi Perusahaan Virtual Universe menuntut 10 triliun.
“Tak meninggalkan tim, hanya membunuh Cosmic Lord biasa, mustahil memenuhi kuota dalam 10 ribu atau sejuta tahun.” gumam Luo Feng, “Apalagi tak ada banyak jenderal Cosmic Lord di markas. Jelas Perusahaan Virtual Universe memaksaku memburu Dewa Abadi.”
Di mata Perusahaan Virtual Universe, murid langsung Penguasa Chaos level Cosmic Lord harus mampu membunuh Dewa Abadi.
……
Dalam setengah tahun, tim Luo Feng kembali ke sarang 3 kali, beristirahat 10-15 hari setiap kali.
“Satu pertempuran lagi, kita pulang ke sarang.” kata Tai Wo.
“Siap.”
“Setelah membunuh ini, kita bisa istirahat.”
Anggota tim tertawa riang, tampak santai.
Dengan penuh kewaspadaan mereka mencari musuh. Hanya 8 jam kemudian, target teridentifikasi.
……
Sebuah pesawat biologis berwarna hijau kebiruan melesat di sabuk asteroid.
Pesawat antariksa biologis, sebenarnya juga merupakan jenis pesawat yang cukup umum di alam semesta. Namun... populer hanya di kalangan Ras Setan dan beberapa perkumpulan lain, sedangkan manusia dan Ras Mesin terutama menggunakan pesawat paduan logam dan pesawat logam. 'Pesawat biologis' dan 'pesawat logam' masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Di ruang kendali.
Makhluk jantan dengan tinggi hanya 1.6 meter yang seluruh tubuhnya tertutup sisik merah tua sedang mengulurkan cakarnya memegang secangkir anggur buah sambil meneguknya dengan suara Gurguk-gurguk. Di sebelahnya ada makhluk lain yang hampir identik.
Keduanya memancarkan getaran hukum alam api secara samar.
"Dua Kapten, proses penyerapan selesai. Tingkat integritas pesawat biologis telah mencapai 100%." Seorang Cosmic Lord bertubuh kecil berkata dengan hormat.
"Um."
Kedua kapten mengangguk.
Di ruang kendali juga berkumpul 20 Cosmic Lord dari perkumpulan yang sama. Meski tinggi mereka berkisar 1.3-1.7 meter, mata mereka memancarkan kekejaman, dengan sisik tubuh serta duri di siku dan lutut yang jelas menunjukkan ini adalah perkumpulan petarung ulung.
"Fuwisa, peralatan deteksi menemukan gelombang pertempuran." Salah satu makhluk bersisik abadi yang lebih kekar berkata.
"Mendekatlah!" Makhluk bersisik lain langsung memerintah, "Sekalian analisis kekuatan lawan!"
"Um."
Hanya sekitar sepuluh detik.
“Sudah terdeteksi getaran, ada satu getaran hukum alam abadi, sisanya Cosmic Lord.” Makhluk bersisik abadi yang lebih tebal langsung bersemangat, “Hanya satu abadi.”
“Bersiap tempur!” Makhluk bersisik abadi lainnya langsung berdiri, mengaum dengan suara rendah.
Ciprat!
20 ekor makhluk bersisik Cosmic Lord serentak bangkit, permukaan tubuh mereka langsung memunculkan baju perang pelindung, senjata pun muncul di tangan. Mata mereka memancarkan kegilaan dan kekejaman.
