“Kini ilmu pedangku baru saja terbentuk, mencari tiga abadi Ras Setan itu hanya akan menjadi eksploitasi mereka, dan sama sekali tidak menantang, sehingga tidak bisa menguji secara maksimal ilmu pedangku yang sekarang.” Mata Luo Feng berbinar-binar, meski 1200 tahun mempelajari hukum di Kota Chaos memberi banyak hasil, tapi pemahaman hukum... hanyalah sebatas teori.
Teori sangat penting.
Metode penerapan teori (metode rahasia) juga sangat penting.
Metode rahasia adalah cara untuk digunakan dalam pertempuran sengit, seperti Empat Jurus Pamungkas Xiluo yang diciptakan oleh Xiluo sendiri, paling cocok untuk dirinya. Karena Luo Feng juga melatih 'Jalan Dewa Hewan', keempat jurus itu cukup cocok untuknya! Jadi penggunaan 'Senjata Dewa Hewan' oleh Luo Feng sudah sempurna mutlak.
Tapi!
Tubuh asli manusia dunia dan Makhluk Rungu Emas, keduanya terkuat dalam pertarungan jarak dekat!
Tubuh asli manusia dunia dengan Baju Perang, mengoptimalkan ilmu pedang tentu paling ganas... namun dalam jurus Xiluo tidak ada ilmu pedang! Pertarungan jarak dekat Makhluk Rungu Emas... juga tidak memiliki metode pertempuran rahasia yang dikarang berdasarkan 'Jalan Dewa Hewan'.
Jadi Luo Feng harus menciptakannya sendiri.
"Di masa lalu, 《Pisau Tujuh Jurus Bayangan》 yang kupelajari sudah mencapai realm sang Pendiri, namun secara teori 《Pisau Tujuh Jurus Bayangan》 tidak memiliki batas maksimal, murni tujuh arah ilmu pedang——Tan Hua (Sekejap Bunga Wijaya Kusuma), You You, Zang Shen, Nong Ying, Can Meng, Hen Nan Xiu, Tian Ya Lu. Ketujuh jurus ini adalah tujuh jalan berbeda yang bisa terus diperpanjang..."
"100 tahun ini, berdasarkan pertarungan demi pertarungan."
“Berlatih bertarung dengan berbagai pejuang ras alien, mengakumulasi pengalaman tempur, merenungkan pelajaran dari pertempuran nyata, lalu terus menyatukan ‘Pemahaman Konseptual Dewa Hewan’ ke dalam Tujuh Jurus Pedang ini, menyempurnakan jurus ini. Selama seratus tahun... akhirnya Tujuh Jurus Pedang ini mulai menunjukkan kemajuan. 《Tujuh Jurus Pedang Baru》 ini bisa dianggap sebagai ilmu pedang yang cukup hebat, meski belum sehalus metode rahasia yang diciptakan Xiluo.”
Meski jurus pedang baru ciptaan Luo Feng cukup hebat, jika dibandingkan dengan empat jurus pamungkas Xiluo... Luo Feng hanya berani menyebutnya 'pencapaian awal dalam ilmu pedang'.
Tentu saja—
Pencapaian awal ini dibandingkan dengan standar Xiluo. Siapakah Xiluo? Dialah sosok teragung dalam sejarah suku Tanduk Emas, Sang Penguasa di antara miliaran ras di alam semesta.
“Makan Bintang.”
Luo Feng tersenyum mengulurkan tangan. Tanaman Pemakan Planet abadi yang dipenuhi gua raksasa itu menyusut menjadi rerumputan emas kecil yang menyatu dengan lengannya.
“Berangkat, uji pedang!” Mata Luo Feng berbinar sebelum langsung terlempar keluar.
……
Mengendarai pesawat antariksa berbentuk piring terbang hitam legam, terbang dengan kecepatan sub-cahaya di atas Pulau Kabut Pasir.
“Luo Feng, di pegunungan sebelah terdeteksi satu pasukan berisi empat Dewa Abadi.”
“Terlalu lemah.” Luo Feng berdiri di ruang kendali, memandang hamparan Pulau Kabut Pasir yang luas. Kabut tebal di kejauhan samar-samar memperlihatkan pegunungan bergelombang dan ukiran ritual berusia miliaran tahun yang masih membekas di dinding gunung raksasa.
Sejenak——
“Luo Feng, ditemukan pasukan lain sejauh 920 juta kilometer, ada enam Dewa Abadi.”
“Hanya enam Dewa Abadi? Masih kurang untuk menguji Ilmu Pedangku. Lebih baik cari satu Segel Marquis, bertarung melawan Marquis...” Luo Feng menggelengkan kepala, “Sayangnya sudah 100 tahun di Pulau Kabur Pasir, belum pernah bertemu Dewa Abadi tingkat Segel Marquis.”
Suara Baba Ta bergema di ruang kendali: “Pulau Kabur Pasir sangat luas, hanya ada 12 Segel Marquis yang tercatat. Mana mungkin mudah ditemui?”
Sejenak——
“Pasukan ini cukup bagus, ada delapan Dewa Abadi.”
“Bisa-bisa untuk uji Ilmu Pedang, tapi lebih kuat lebih baik.” kata Luo Feng, “Baba Ta, teruskan pemindaian.”
Sejenak——
“Wah, di pedalaman pegunungan 990 juta kilometer ada 12 Dewa Abadi sedang pesta besar! 12 Dewa Abadi, Luo Feng, ini terlalu banyak?” Baba Ta ragu, “Dulu delapan Dewa Abadi saja sudah membuatmu tak bisa melawan. Meski kemajuanmu besar, kali ini... pilih 10 saja.”
“Dua belas?” Luo Feng menunduk melihat layar pelindung lengan yang menampilkan hasil deteksi.
“Oh?”
Melihat kelompok makhluk abadi di layar, mata Luo Feng berbinar. 12 makhluk abadi ini terdiri dari tiga ras: Ras Chiyong, Kuwu, dan Bintang Cahaya.
Ras Chi Yong: Termasuk kategori makhluk berdaging-darah, tinggi badan sekitar 6-8 meter, terkenal dengan sifat ganas dan haus darah. Kepala mereka mirip buaya, memiliki anggota tubuh kekar, ekor bersisik yang menyentuh tanah, serta cangkang hitam di punggung.
Ras Ka Wu: Termasuk makhluk hidup berbatu, tinggi 15-20 meter. Tubuhnya terlihat seperti terbuat dari paduan logam. Wujudnya bisa bermacam-macam - terkadang mirip manusia, terkadang seperti ras setan, namun secara esensi tetap makhluk batu.
Ras Bintang Cahaya: Termasuk makhluk energi. Kehidupan yang sangat unik ini mampu mengubah bentuk ribuan rupa dan kebal terhadap serangan jiwa. Mirip dengan 'Moshazu'... meski tak memiliki bakat melampaui kodrat 'Duplikat'. Namun setelah mencapai tingkat Abadi, mereka menjadi sangat menakutkan. Inti kristal energi dalam tubuhnya menyatu dengan tubuh dewa abadi... Berkat bakat alami, tubuh abadi mereka sangat terkonsentrasi. Diperkirakan perlu menghancurkan tubuhnya ratusan kali untuk membunuh anggota Ras Bintang Cahaya tingkat abadi biasa.
Ketiga ras ini berada di pihak Ras Serangga.
Dari 12 Dewa Abadi tersebut, 8 berasal dari Ras Chi Yong, 3 Ras Ka Wu, dan 1 Ras Bintang Cahaya.
"Uji pedang... mereka target yang tepat." Semangat perang membara di mata Luo Feng.
"Siap!" Baba Ta menjawab dengan lantang.
Hong!
Piring terbang segera melesat menuju pegunungan.
……
Sekitar satu jam kemudian, piring terbang akhirnya tiba di pegunungan itu. Dengan peralatan deteksi yang digunakan Luo Feng... jelas pasukan itu sama sekali tidak menyadari pendekatan Luo Feng, kawanan 12 Dewa Abadi masih berkumpul, berdiskusi tentang pertempuran, beberapa sekutu seperjuangan, membahas pemahaman hukum kosmos, dll...
"Pangeran Pemakan Bintang, hmph." Dewa Abadi Klan Kawa setinggi 16 meter berteriak marah, "Kalian terlalu menganggapnya hebat. Dia hanya mengandalkan tumbuhan kehidupan abadi itu untuk memiliki daya gentar sebesar ini. Tanpa tumbuhan kehidupan abadi, berapa Dewa Abadi yang bisa dia bunuh? Dibandingkan 12 Dewa Abadi Marquis lainnya... dia masih jauh ketinggalan!"
"Long Suo." Seorang Dewa Abadi Klan Chiyong di sebelah berkata dengan suara berat, "Kita semua tahu, dalam hal kekuatan sebenarnya dia memang jauh kalah dari Dewa Abadi Marquis. Tapi bahkan Dewa Abadi Marquis... umumnya sulit membunuh Dewa Abadi biasa sendirian. Namun Pangeran Pemakan Bintang bisa mengandalkan Tanaman Pemakan Planet Abadi untuk menjebak target. Dalam hal ancaman... Pangeran Pemakan Bintang memang lebih tinggi. Seratus tahun lalu sebelum dia datang ke Pulau Kabut Pasir, bukankah Dewa Abadi di pulau kita masih beroperasi berdua atau bertiga? Sekarang berlima-enam sekaligus. Kenapa? Bukankah karena Pangeran Pemakan Bintang? Level ini tidak bisa kamu sangkal?"
"Hmph."
Dewa Abadi Klan Kawa bernama Long Suo mendengus marah, "Memang beruntung si Pangeran Pemakan Bintang. Jika dia bertemu Dewa Marquis sejati dengan 'tubuh tak termusnahkan' dan kekuatan serangan maha dashyat, pasti tewas."
Tiba-tiba——
Hong!
Dinding gunung di samping langsung hancur berantakan, batu-batu gunung beterbangan bagai langit runtuh. Pecahan batu menghantam aula, membuat dua belas Dewa Abadi langsung murka. Mereka melepaskan domain hukum alam kuat - ada domain hukum api, domain hukum kilat... menghancurkan semua batu hingga jadi debu, membakarnya habis, atau membekukan dan memecahkannya hingga berjatuhan ke tanah.
Debu mengendap, samar-samar menampakkan siluet manusia.
Seluruh tubuhnya mengenakan baju perang hitam dan sepatu tempur, memegang perisai heksagonal perak, dengan pedang tempur tersandar di punggung.
Prak! Prak! Prak! Langkah kakinya menghancurkan bebatuan pecahan di tanah. Semakin mendekat, sosoknya semakin jelas. Matanya menyorotkan kedinginan pada dua belas Dewa Abadi alien yang gagah. Begitu melihatnya, wajah dua belas alien itu berubah.
"Cosmic Lord Pemakan Bintang!"
"Cosmic Lord Pemakan Bintang!"
Dua belas Dewa Abali alien itu merasakan tekanan. Nama besar Cosmic Lord Pemakan Bintang telah tersebar di seluruh Pulau Kabut Pasir. Mana mungkin para Dewa Abadi alien tak mengenalnya.
“Cosmic Lord Pemakan Bintang.” 12 alien abadi yang terlihat paling tampan, dengan rambut panjang berkilauan seperti bintang dan kulit sejernih batu giok setinggi enam meter - seorang perempuan abadi dari ras Bintang Cahaya memandang Luo Feng, "Kami tidak ingin bermusuhan denganmu. Tapi 12 Dewa Abadi kami yang bersatu tidak takut sedikitpun padamu. Harap Anda pergi."
"Harap Anda pergi." Seorang abadi dari ras Chi Yong menambahkan dengan suara parau.
Luo Feng menginjak pecahan batu karang sambil memandang aula yang sudah hancur berantakan. Matanya menyapu 12 alien abadi itu, lalu ia tersenyum lebar: "Lucu sekali. Bukankah faksi yang berbeda seharusnya langsung bertarung? Malah memintaku pergi. Hah... Aku ke sini untuk membunuh kalian para alien. Jika takut, lebih baik mulai lari sekarang."
"Brengsek!"
"Manusia terkutuk!"
"Apakah 12 abadi seperti kami harus takut pada satu orang?"
Kedua belas Dewa Abadi itu memprotes marah. Setiap yang abadi memiliki harga diri. Meski mereka bisa menundukkan kepala sementara di hadapan yang kuat, bukan berarti bisa dihina seenaknya.
"Cukup omong kosong." Tangan kanan Luo Feng tiba-tiba mencengkeram gagang pedang di punggungnya.
Ciprat!
Pedang tempur terhunus.
Pedang dan perisai heksagonal ini adalah senjata custom yang dibuat khusus selama di Kota Chaos. Karena dengan meningkatnya kekuatan, senjata kelas lima mudah rusak dalam pertempuran melawan abadi. Maka digunakan bahan setara yang dipakai senjata abadi bergelar Raja, menghabiskan sekitar 6 juta integrasi.
“Ras alien, mati.” Luo Feng membentak dingin.
“Manusia yang lancang.”
“Cosmic Lord Pemakan Bintang, kami dua belas Dewa Abadi tidak percaya tak bisa membunuhmu yang sendirian.”
“Bunuh!”
“Bunuh!”
Dua belas Immortal ras alien juga mengamuk, hampir seketika enam anggota ras Chiyong menggunakan serangan jiwa energi ilahi abadi, brrng~~~ enam jalan serangan jiwa langsung menembus Baju Perang, material khusus baju perang langsung melemahkan 99% kekuatan, kemudian menghantam mutiara sumber dalam tubuh Luo Feng.
Di area mutiara sumber, terdapat Dewa Hewan kecil yang sedang tidur panjang, dewa hewan itu membungkus 'mutuara sumber'.
“Hong!” Serangan jiwa langsung menghantam dewa hewan itu.
“Auu~~” Dewa hewan membuka mata, hanya dengan auman rendah, riak fluktuasi langsung menghancurkan serangan itu.
Inilah salah satu dari empat jurus pamungkas Xiluo, metode rahasia pertahanan jiwa——《Raungan Dewa Hewan》!
