Di dalam gua yang hening, kabut tipis menyelimuti.
Luo Feng duduk bersila dengan tenang di sana, namun kesadarannya telah terhubung ke alam semesta virtual, meneliti ilmu pedang di lapangan latihan pribadinya di Area Asli.
……
Luo Feng memegang Pedang Bayangan Berdarah berdiri di daratan luas nan suram, berkali-kali mengoptimalkan ilmu pedang. Di sekelilingnya, tak terhitung petarung puncak Cosmic Lord menyerbu dengan ganas ke arahnya.
Tan Hua! You You! Can Meng! Nong Ying! Zang Shen! Hen Nan Xiu! Tian Ya Lu!
Kilau pedang berkedip!
Menyobek langit!
Satu per satu petarung Cosmic Lord terbunuh, pembantaian terus berlangsung.
"Tidak tepat."
"Selalu terasa tidak pas." Luo Feng melambaikan tangan, menggeram, "Segel!" Semua petarung Cosmic Lord yang tadinya menyerbu itu langsung terhenti di tempat. Bagaimanapun, ini hanya simulasi dari lapangan latihan.
Luo Feng berjalan di antara kerumunan Cosmic Lord yang terhenti, alisnya berkerut sambil berpikir: "Saat bertarung melawan 12 abadi alien sebelumnya, aku merasa ilmu pedangku masih memiliki kekurangan, atau lebih tepatnya... belum mencapai batas maksimal yang seharusnya bisa kucapai dengan pemahaman hukum kosmos saat ini."
Luo Feng menggerakkan hatinya, membalikkan tangan dan memunculkan Perisai Senjata Dewa Hewan.
"Jurus pertama Senjata Dewa Hewan - Kedatangan Dewa Hewan." Luo Feng langsung mengaktifkannya. 999 keping logam berbentuk belah ketupat terbang dari perisai emas, menyambung dengan sumber alam semesta yang disimulasikan di alam semesta virtual. Benang-benang emas tipis merajut membentuk bayangan ilusi Dewa Hewan raksasa yang langsung memancarkan tekanan dahsyat.
"Inilah metode rahasia yang sempurna mutlak."
Luo Feng menatap bayangan ilusi Dewa Hewan yang melayang di udara sambil memancarkan tekanan. Meski hanya jurus pertama... meski hanya 999 keping logam yang dikombinasikan, metode rahasia ini begitu sempurna hingga bahkan bayangan ilusinya memiliki aura tekanan!
Sempurna!
"Saat menggunakan ilmu pedang, bayangan Dewa Hewan yang muncul secara alami tidak memiliki tekanan." Luo Feng menggelengkan kepala dalam hati, "Dibandingkan dengan guru Hu Yanbo, ilmu pedang ciptaanku mungkin sudah cukup baik. Tapi... dibandingkan Xiluo, ilmu pedangku masih terlalu kasar. Bagaimana cara meningkatkan dan membuat terobosan?"
Luo Feng diam berdiri di tempat.
Di bawah tatapan ribuan Cosmic Lord, ia terus menatap bayangan ilusi Dewa Hewan yang melayang penuh tekanan di langit.
"Terobosan."
"Dari mana terobosannya?"
"Kemampuan pertarungan jarak dekat Klon Makhluk Rungu Emas-ku, apakah itu Cakar Merobek Langit yang masih kasar ini? Tidakkah ada metode rahasia sempurna seperti karya agung Xiluo《Senjata Dewa Hewan》?" Luo Feng terus mengamati bayangan ilusi Dewa Hewan di udara, samar-samar seperti meraba sesuatu, namun tetap terasa kabur bagai mengamati bunga dalam kabut.
……
Waktu terus berlalu.
Luo Feng merenungkan Ilmu Pedang dengan sungguh-sungguh, mempelajari metode pertempuran Makhluk Rungu Emas. Sebenarnya metode pertempuran rahasia Makhluk Rungu Emas dan Ilmu Pedang saling terhubung, keduanya termasuk kategori pertarungan jarak dekat! Satu menggunakan tubuh Makhluk Rungu Emas untuk menyerang, satunya menggunakan pedang tempur sebagai perpanjangan tubuh.
Secara alami kedua metode ini saling melengkapi.
Tapi semua ini harus diciptakan Luo Feng sendiri. Dalam 100 tahun pertama, Ilmu Pedang-nya sudah mencapai tingkat menengah. Namun suatu pertempuran membuatnya menyadari... Ilmu Pedang masih belum sempurna, belum bisa mengeluarkan kekuatan maksimal Pemahaman Konseptual Dewa Hewan.
"Begitu mencapai kesempurnaan,"
"Kekuatan Ilmu Pedang akan melampaui《Senjata Dewa Hewan》, karena aku menciptakan teknik yang paling cocok untuk diriku sendiri, sedangkan Senjata Dewa Hewan dirancang khusus untuk Xiluo."
……
Selama seratus tahun pertama, Luo Feng sesekali berburu dan bertarung, namun 99% waktunya digunakan untuk memahami Jalan Dewa Hewan, meneliti Ilmu Pedang dan metode pertempuran rahasia. Kini... ia kembali tenggelam dalam kondisi mental itu.
Sekilas 12 hari telah berlalu.
"Hong!"
Sebuah pesawat piramida setinggi sekitar 600 meter sedang menembus udara dengan kecepatan tinggi. Di dalam pesawat piramida tersebut.
"Cosmic Lord Pemakan Bintang, Cosmic Lord Pemakan Bintang." Di atas kursi paduan logam duduk seorang abadi dari suku Kawa 'Fen Ya', kelopak matanya membara seperti api. Di sampingnya terdapat dua palu besar berbentuk poligon, jelas dia dan Long Suo yang telah tumbang... sama-sama menggunakan senjata berat jenis palu.
"Dia benar-benar tidak bergerak sama sekali."
"Posisi bukti tidak berubah sama sekali." Fen Ya berkata dengan suara berat, "Apakah dia tahu hubunganku dengan Long Suo? Takut akan balas dendamku sehingga menemukan bukti itu dan langsung membuangnya di suatu tempat?"
Andai kata Luo Feng benar-benar kabur, di tengah luasnya Pulau Kabut Pasir ini, mana mungkin Fen Ya bisa menemukannya?
Apalagi jika Luo Feng kabur ke daerah lain seperti Benua Yanji, Fen Ya sama sekali tidak akan bisa melacaknya.
"Tidak."
"Tidak, dia harus ada di sana, pasti masih di sana." Fen Ya merasa cemas sekaligus berharap. Dia sangat ingin membunuh manusia licik itu untuk membalaskan dendam saudara tersayangnya. Tapi dikhawatirkannya si manusia licik itu telah membuang bukti dan melarikan diri, membuat waktu pembalasan dendam menjadi tak tentu.
Jarak terus menyusut.
"Harus ada di sana." Fen Ya menatap jauh ke depan, meski simulasi virtual pemandangan luar 100%, yang terlihat hanya kabut di kejauhan.
……
"Luo Feng, target berbahaya terdeteksi."
“Target sedang bepergian sendirian dengan pesawat Ras Mesin menuju arah kita, dan deteksi penampilannya... persis ras Kagu! Sedangkan para Dewa Abadi di Pulau Kabut Pasir biasanya bergerak berkelompok, tapi dia bertindak solo. Ditambah dengan ucapanmu Luo Feng sebelum membunuh anggota Kagu itu sebelumnya——dengan probabilitas 90% bisa dipastikan, target berbahaya ini adalah salah satu dari Dua Belas Segel Marquis, 'Batu Raksasa'."
Baba Ta melapor ke Luo Feng.
"Oh?"
Luo Feng yang duduk bersila di gua yang diselimuti kabut, perlahan membuka matanya, "Akhirnya datang juga?"
"Perkiraan jaraknya masih 1 jam," kata Baba Ta.
"Setelah menunggu begitu lama, akhirnya datang juga. Sudah seratus tahun di Pulau Kabut Pasir, belum pernah bertarung dengan Segel Marquis." Luo Feng mengangguk, "Aku masih bingung tentang Ilmu Pedang dan metode pertempuran rahasia Makhluk Rungu Emas, mungkin ini kesempatan untuk mencari kejelasan."
Swoosh!
Luo Feng langsung melesat keluar gua, menyusuri tebing pegunungan dengan cepat ke atas, dan tiba di area datar di pegunungan tersebut. Di sana terdapat danau besar di puncak pegunungan... dengan diameter puluhan ribu kilometer yang tak terbayangkan di dunia, tapi biasa saja di Pulau Kabut Pasir.
"Air." Luo Feng duduk di tepi danau, sudah merasakan hawa dingin yang menusuk menyelimuti, lalu menggapai untuk menyentuh riak air.
"Dingin yang menusuk langsung menyebar ke seluruh tubuh sepanjang lengan, terasa seperti beku. Tentu saja dingin ini... Luo Feng masih bisa menahannya dengan mudah."
"Sungguh dingin."
"Tapi cukup menyegarkan." Luo Feng tersenyum duduk sambil main-main menggerakkan air.
Tak terasa berapa lama waktu berlalu——
Hong!
Sebuah pesawat piramida melesat dari kejauhan menembus udara, lalu tiba-tiba mengerem dan berhenti tepat di atas danau. Gelombang kejut dari kecepatan tinggi membuat pasir beterbangan, tapi air super berat dan dingin di danau ini hanya mengeluarkan riak-riak kecil.
Ciprat! Bangsa Kasyath Abadi setinggi 12 meter berpakaian zirah merah menyala melangkah keluar dari pintu kabin. Pesawat piramida di sampingnya langsung menghilang seketika. Dia melayang di atas danau, tekanan tak kasat mata menyebar. Api mulai berkobar di sekujur tubuhnya, membentuk domain api yang langsung meluas hingga 10.000 kilometer.
"Brrng!" Luo Feng tetap duduk main air sambil mengaktifkan proyeksi dunianya.
Dipaksa bertahan melawan domain hukum alam api itu, sama sekali tidak terganggu.
"Guu-guu-guu~~~" Air danau yang sedingin es mulai bergejolak. Seluruh danau yang volumenya ratusan kali lipat dari semua air laut di dunia ini mulai mendidih dan menggelegak.
"Benar-benar tidak menarik."
Luo Feng tiba-tuka bangkit berdiri.
Hong!
Proyeksi Dunia tiba-tiba meluas dengan agresif, langsung menekan domain hukum alam api. Proyeksi dunia super kuat ini memaksa domain hukum api dengan kekuatan dominan, hampir membuat domain hukum alam itu kolaps.
"Hmph!" Fen Ya, abadi bergelar Marquis yang berdiri di atas danau dikelilingi api, mendengus marah. Domain hukum api yang awalnya terlihat biasa mulai beroperasi secara internal, berubah dari sekumpulan serdadu tak terorganisir menjadi pasukan terdisiplin, membuat domain hukum api semakin stabil.
Hong! Hong! Hong!
Proyeksi dunia vs domain hukum api. Meski Luo Feng sedikit unggul, tetap tak bisa sepenuhnya mengalahkan lawan.
"Um?" Luo Feng memandang domain hukum api dengan heran. Ini pertama kalinya dia menemukan domain hukum tunggal yang bisa bertahan melawan proyeksi dunianya.
"Menurut guru, pemahaman hukum ruang dan waktu bisa diintegrasikan ke dalam 'domain hukum alam'. Tapi itu setidaknya membutuhkan penguasaan penuh gambar keempat 'Prasasti Chaos Sembilan Alam Semesta'." Alis Luo Feng berkerut. "Domain hukum alam adalah kekuatan alamiah yang diberikan oleh hukum dasar alam semesta. Kekuatan ini bagai pasukan tak terlatih jika digunakan langsung. Tapi dengan manipulasi hukum ruang, domain hukum bisa diperkuat. Abadi bergelar Marquis... memang lebih kuat dari Tuan Prajurit Abadi."
"Kaulah Penguasa Kosmik Pemakan Bintang!"
Suara berat bahasa universal manusia keluar dari mulut Fen Ya yang berdiri di atas danau.
Luo Feng menatap ke atas: "Kamu adalah Ju Shi?"
"Hahaha... Benar-benar kamu." Suara Fenya bergemuruh, "Tebakanku tepat, kamu pasti sudah tahu aku akan datang."
"Benar." Luo Feng mengangguk.
"Berani sekali." Fenya bersuara berat, "Membunuh saudara seperjuangan sukuku, tahu aku akan datang, tapi masih berani menyimpan buktiku dan menungguku di sini... Haruskah kuberterima kasih atau menertawakanmu? Wu... Kamu membuatku mudah menemukanmu. Akan kuakhiri hidupmu dengan cepat."
"Oh?" Luo Feng membalikkan tangan, Pedang Bayangan Berdarah dan Perisai Heksagonal muncul di genggamannya.
Satu tangan memegang perisai, satu tangan menggenggam pedang beraura darah.
Duggg! Duggg! Duggg!
Proyeksi dunia dan domain hukum alam keduanya saling bertabrakan. Proyeksi dunia Luo Feng sedikit unggul, tapi tidak banyak mempengaruhi pertarungan.
"Kutunggu 12 hari di sini. Kecepatanmu sangat lambat. Jangan mengecewakanku." Baju perang hitam di tubuh Luo Feng merentang membentuk helm perang. Pertarungan ini... akan menjadi pertarungan maut pertamanya melawan Dewa Abadi tingkat Segel Marquis. Hati Luo Feng dipenuhi antisipasi membara.
"Tidak akan mengecewakan." Fenya memandangi si kecil di depan, kedua tangan menggenggam palu hijau besar, dikelilingi api menyilaukan.
Tiga Belas Penguasa Pulau Kabut Pasir.
Cosmic Lord Pemakan Bintang vs Ju Shi, dua kekuatan bertabrakan.
“Tiga Getaran Menembus Semesta!” Mata Luo Feng tiba-tiba memancarkan hawa maut, seluruh tubuhnya langsung meninggalkan tiga jejak berliku di udara, bagai kilat menyambar. Kecepatannya melesat vertikal ke tingkat yang menakutkan, disertai kilau pedang cemerlang yang menyertai bayangannya.
“Mati kau!” Fan Ya juga meledak dengan dahsyat.
Pertempuran seketika MULAI!
