Setelah tinggal sebulan lebih di Kota Chaos, sebagian kecil rampasan yang berguna disimpan. Seperti harta khusus pemulihan semangat dari para kuat yang dibunuh Luo Feng, serta tiga pesawat antariksa kelas puncak.
Sisanya dijual habis. Luo Feng lalu menghamburkan dana besar-besaran - untuk pasukan di bawah komandonya, keluarga, dan dirinya sendiri - sampai saldo tersisa hanya 100 miliar lebih Unit Hunyuan. Barulah ia meninggalkan Kota Chaos dengan puas.
……
Di tata surya, berdiri megah Kuil Kosmos yang melindungi dunia. Ukurannya jauh melebihi planet biru itu.
Lapisan pertama Kuil.
Terdapat terowongan transfer permanen yang menyambung ke Markas Besar Perusahaan Virtual Universe, Arena Tempur Kapak Raksasa, Bank Pertama Alam Semesta, Bank Galaksi Bintang Semesta, serta Markas Besar Aliansi Tentara Bayaran Kosmos.
"Ciprat~~~" Salah satu terowongan berpendar cahaya redup.
"Ada yang datang."
“Ada utusan dari Perusahaan Virtual Universe.” Puluhan Lord Realm yang khusus berjaga di dekat terowongan transfer langsung bersikap khidmat. Siapapun yang bisa melewati terowongan ini pasti memiliki kekuatan luar biasa atau status yang sangat tinggi. Mereka penasaran melihat... tiba-tiba seorang pemuda berbaju zirah hitam muncul sendirian dari dalam.
“Itu Paduka Luo Feng!” Para Lord Realm langsung mengenalinya. Bumi yang dijaga Kuil ini separuh kekuasaannya ada di tangan Luo Feng, mana mungkin mereka tidak mengenali?
“Paduka.”
Puluhan Lord Realm memberi hormat dengan khidmat.
“Um.” Luo Feng mengangguk, menatap para Lord Realm, “Sudah sepuluh ribu tahun berjaga di tata surya, ada kejadian khusus?”
“Tidak, semuanya normal.” Salah satu Lord Realm yang menjadi pemimpin menjawab dengan hormat.
Luo Feng mengangguk pelan, langsung mengoptimalkan teknik Teleportasi dan menghilang seketika.
“Teleportasi!”
“Wah, sebagai Lord Realm sudah bisa menggunakan Teleportasi, Paduka Luo Feng benar-benar hebat!”
“Apa kau tidak tahu? Paduka Luo Feng baru saja menembus Gunung Tongtian Primordial tingkat Lord Realm. Konon, hadiahnya 100 miliar integrasi!”
“100 miliar?!”
“Sampai sekarang aku belum terkumpul 100 Unit Hunyuan.” Sekumpulan Lord Realm tak bisa menahan decak kagum. Meski para Lord Realm yang bergabung dengan lima kekuatan besar ini lebih baik daripada Lord Realm penyendiri, kekayaan mereka tetap sedikit. Seperti Luo Feng yang termasuk manusia super kuat, sebelumnya bisa menghabiskan lebih dari dua triliun Unit Hunyuan. Bagi Luo Feng yang sudah mencapai tingkat itu, Lord Realm biasa hanyalah orang sembarangan yang bisa dibasmi dengan sekali gebrak.
……
Luar angkasa dunia.
"Huss!" Luo Feng tiba-tiba muncul, menoleh ke Kuil megah di tata surya sambil menghela napas dalam hati.
Kemudian langsung menerobos masuk ke lapisan atmosfer.
"Ini adalah dunia, ini adalah dunia, penyusup, tunjukkan identitasmu." Dari atmosfer tiba-tiba muncul pesawat kecil secepat kilat yang mengirim gelombang suara langsung ke telinga Luo Feng menggunakan bahasa universal alam semesta.
"Ada apa ini?" Alis Luo Feng berkerut, Energi dunianya segera menyebar menyelimuti seluruh dunia. Di atmosfer bumi bersembunyi armada pesawat pemindai kecil, sementara di atas Samudra Pasifik dan Atlantik berdiri kota-kota mengambang mewah yang dihuni berbagai ras manusia seperti cabang bangsa bersayap dan Ras Manusia Kera.
"Berubah." gumam Luo Feng dalam hati.
"Ketika aku kelak menjadi penguasa besar, pasti akan merebut kembali dunia ini." tekad Luo Feng, "Meski harus mengorbankan sesuatu, itu layak."
"Tunjukkan identitasmu." suara dari pesawat kecil itu kembali terdengar.
Luo Feng mengerutkan kening melihat pesawat itu, meneriakkan: "Pergi!" Suaranya bagai gelombang kejut yang menghancurkan pesawat tersebut menjadi serpihan.
“Aku tahu kalian bisa melihat ini!” Luo Feng berdiri di lapisan atmosfer, berkata dengan dingin, “Tapi ingat, ini adalah dunia yang juga memiliki separuh hak kontrol dari manusia asli dunia. Ketika Luo Feng datang ke sini... bukan urusan kalian untuk mengawasi! Jangan ulangi hal seperti ini lagi!”
Swoosh!
Luo Feng terjun bebas ke bawah.
……
Di dunia, tepatnya di sebuah kota mengambang raksasa di tengah Samudra Pasifik yang dihuni ratusan juta penduduk, terdapat sebuah gedung pencakar langit.
Bangunan ini merupakan markas besar imigran alien ke dunia. Di salah satu ruang kendali rahasia, dua pria paruh baya dan seorang wanita sedang menatap layar yang memutar rekaman ucapan Luo Feng di atmosfer.
“Luo Feng itu benar-benar arogan,” geram pria bersayap berbaju zirah hijau, “Dia pikir dia siapa? Hanya karena menjadi murid Penguasa Chaos, apa dia tidak tahu... mayoritas imigran di sini adalah elit dari Arena Tempur Kapak Raksasa dan Perusahaan Virtual Universe? Banyak yang memiliki latar belakang keluarga Penguasa Alam Semesta?”
Dunia adalah tempat pengasuhan khusus. Setiap kuota imigrasi ke sini sangat termahal.
Banyak dari ibu hamil yang datang adalah anggota keluarga elit klan Penguasa Alam Semesta. Di sini... bangsawan-bangsawan bertebaran.
“Kurangi intensitas!” Pria paruh baya berkaki empat lainnya mengeluarkan dengusan rendah, "Luo Feng adalah murid langsung Penguasa Chaos. Kau belum layak macam-macam dengannya! Baru saja dia menembus Gunung Tongtian Primordial. Di masa depan mungkin bisa menjadi Yang Mulia Kosmik! Meski banyak yang punya latar belakang kuat datang ke dunia ini, latar belakang tetaplah latar belakang. Bukan kekuatan mereka sendiri. Jika Luo Feng jadi Yang Mulia Kosmik dan mau menghajarmu, apa kau bisa melawan?"
"Aku kan abadi bergelar Raja! Setidaknya sekarang masih bisa mempermainkannya sesukaku." Pria baju zirah hijau menyeringai dingin.
"Diam kalian!" Perempuan itu berteriak, "Atasan sudah mengeluarkan perintah keras, dilarang memprovokasi Luo Feng."
"Hmph!"
Pria baju zirah hijau menatap lautan di luar kota mengambang melalui kaca, "Planet indah ini malah dikuasai ras sampah! Arena Tempur Kapak Raksasa terlalu lamban bertindak. Seharusnya dulu langsung membunuh diam-diam Luo Feng ini, maka dunia ini akan jadi milik Arena Tempur Kapak Raksasa..."
"Jangan banyak bicara." Perempuan itu memperingatkan.
"Mau mati jangan ajak aku." Pria berkaki empat itu langsung berbalik pergi.
……
Benua Asia, Kota Yangzhou, kompleks keluarga Luo.
Rumah leluhur keluarga berusia sepuluh ribu tahun ini memiliki makna khusus. Sejak kabar kepulangan Luo Feng beredar, para petinggi dan elit keluarga Luo bergegas kembali, ingin menemui sang Kepala Keluarga 'Luo Feng'.
……
“Tak kusangka rumah yang kutinggali dulu masih terawat baik. Lihat, kursi ini masih diletakkan persis seperti saat terakhir kutinggalkan. Bertahun-tahun berlalu, posisinya tak berubah.” Luo Feng berjalan-jalan di kompleks keluarga bersama istri dan kedua putranya.
“Sudah sepuluh ribu tahun dirawat, tentu segala sesuatunya tetap seperti semula.” Xu Xin tersenyum.
Luo Ping ikut tertawa menyambut, sementara wajah Luo Hai tampak muram.
“Luo Hai.” Luo Feng menatap putranya.
“Ayah.” Luo Hai menjawab.
“Ada masalah apa?” tanya Luo Feng.
“Bukan, hanya geram karena kejadian saat pulang ke dunia kali ini.” Luo Hai menggerutu. Xu Xin di sampingnya mengerutkan alis, membuatnya tak melanjutkan.
“Lanjutkan.” Luo Feng bersikap tegas. Ia mulai menyadari sesuatu.
“Sialan imigran alien itu!” Luo Hai meledak. “Aku masuk ke dunia langsung dari luar angkasa dengan pesawat, tapi mereka menghadang! Awalnya aku kooperatif, tapi malah dibawa ke kota mengambang mereka, dikurung setengah hari baru dijemput. Mereka bilang ini salah paham, tapi jelas-jelas mau mempermalukanku!”
“Ini sudah jauh lebih baik.” Luo Ping berkomentar. “Adik, kau jarang di sini jadi tak tahu perkembangan keluarga. Selama 6.000 tahun lebih saat ayahmu hilang, terutama di akhir masa itu, daratan dunia bukan lagi milik manusia dunia. Para imigran alien berdatangan atas nama wisata dan belanja, bersikap arogan. Mereka sama sekali tak menghargai kita warga lokal!”
“Siapa di antara kita yang berani mengganggu mereka?”
“Tidak ada, kita hanya bisa menahan diri!”
“Mungkin mereka masih punya sedikit pertimbangan. Meskipun sangat otoriter, mereka belum berani mengusir kami.” Luo Ping menghela napas.
“Mengusir kalian?” Ekspresi Luo Feng berubah drastis. Di masa lalu ketika dirinya menandatangani kontrak dengan Perusahaan Virtual Universe, tertulis jelas bahwa imigran asing di kota mengambang sama sekali tidak boleh mengganggu kehidupan manusia dunia. Tapi sekarang sepertinya penindasan sudah sangat parah.
“Ayah, kontrak yang kau tanda tangani dulu juga pernah kau ceritakan padaku.” Luo Ping menggelengkan kepala, “Tak ada gunanya. Kontrak tetap kontrak. Di kontrak hanya disebutkan larangan mengganggu kehidupan manusia dunia. Tapi para imigran asing itu meski keterlaluan dan menindas manusia dunia, mereka tetap beralasan... mereka hanya berteman dengan manusia dunia dan tidak mengganggu kehidupan. Apa yang bisa kita lakukan? Masalah perdebatan semacam ini sulit dijernihkan.”
Wajah Luo Feng menjadi suram.
Kali ini baru saja kembali ke dunia langsung mendapat provokasi. Dari sini bisa dilihat... betapa arogannya sifat dasar para imigran asing ini. Berani bersikap seperti ini padanya, apalagi pada manusia dunia lainnya.
“Luo Feng.” Xu Xin berbisik pelan, “Para imigran asing ini memiliki latar belakang tidak biasa. Semua terkait dengan keluarga-keluarga super elite teratas di alam semesta. Konon banyak yang memiliki koneksi langsung ke pimpinan tertinggi Arena Tempur Kapak Raksasa dan Perusahaan Virtual Universe.”
“Hmph.”
Luo Feng merasa amarahnya memuncak. Di masa lalu, Pendiri Kapak Raksasa pernah mengunjungi dunia dan langsung menyadari keunikan planet ini. Kebanyakan kelompok elit di perkumpulan manusia memang memiliki klan masing-masing. Wajar saja jika beberapa anggota elit dikirim ke sini. Kesombongan bawaan mereka bisa dimaklumi - toh setiap orang memiliki patron hebat di belakangnya. Mereka jelas percaya: "Apakah Luo Feng berani menyinggung begitu banyak orang sekaligus?"
"Luo Feng, tenanglah," kata Xu Xin dengan suara berat.
"Jangan khawatir, aku tidak akan bertindak gegabah." Luo Feng berpikir keras mencari solusi terbaik.
"Ayah, sejak kau menembus Gunung Tongtian Primordial, para imigran alien itu sudah lebih menahan diri. Mereka tidak terlalu semena-mena memperlakukan manusia dunia sekarang," ujar Luo Ping.
"Tidak terlalu semena-mena? Mereka sama sekali tidak berhak berlaku kasar!" Luo Feng mengerutkan kening. Meski hati dipenuhi kemarahan, ia masih bingung mencari cara menghadapi situasi ini.
