Luo Feng bingung. Bukankah Guru Penguasa Chaos menyuruhnya menemui setelah bertarung sepuluh kali? Baru dua pertarungan saja, kenapa beliau datang sendiri? Lagipula Penguasa Chaos bukan tipe yang tidak sabar. Usia panjang telah membuatnya sangat penyabar.
"Kamu ingin menciptakan jurus kedua?" Penguasa Chaos menatap Luo Feng.
"Benar." Luo Feng menjawab hormat, "Murid merasa [Strategi Bulan Purnama] dan [Peta Penyebaran Bintang Sepuluk Ribu] jurus pertama masih kurang, jadi ingin membuat jurus kedua."
"Dua jurus pamungkas sekaligus kau ciptakan?" Penguasa Chaos melanjutkan.
"Ya." Luo Feng tak ragu sedikitpun.
Alis Penguasa Chaos berkerut halus. Dengan suara berat ia berkata: "Beberapa hari terakhir kau pernah bertarung?"
"Pernah dua kali. Pertama untung menang, kedua kalah." Jawab Luo Feng.
“Apa penjelajahan yang kau peroleh?” Penguasa Chaos bertanya.
“Melalui dua pertempuran ini, murid memahami bahwa kekuatan diri sendiri dan harta khusus, keduanya sama pentingnya.” Luo Feng menjawab dengan hormat, “Jika kekuatan tak memadai, maka harta pun takkan bisa mengeluarkan daya yang cukup. Namun jika tanpa harta...akan sangat merugi saat menghadapi lawan setingkat. Saat ini harta murid cukup, tapi kekuatan diri masih bisa ditingkatkan!”
Di ruang angkasa yang luas dari lapangan latihan.
Luo Feng dan Penguasa Chaos berdiri di antara bintang-bintang, bertanya-jawab.
“Bukankah pertempuran di realitas membuatmu merasa...menempuh aliran Pembaca Pikiran adalah membuang waktu?” Suara berat Penguasa Chaos mengguntur, langsung mengintimidasi hati Luo Feng, namun tekad pemuda ini tak tergoyahkan.
“Membuang waktu?”
Luo Feng cepat-cepat menggeleng, “Tidak, murid justru merasa kekuatan meningkat pesat, jalan ini sangat cocok!” Bercanda! Dirinya memiliki diagram bintang langit - harta tertinggi khusus Pembaca Pikiran untuk menyerang. Sekalipun menciptakan metode rahasia sendiri, tetap sulit mengalahkan yang menyandang gelar Raja tingkat maksimal. Tapi dengan diagram bintang langit, bisa menekan Raja Guntur!
Penguasa Chaos tak bisa menahan gelengan kepala kecil.
“Lepaskanlah.”
“Tinggalkan jalan Pembaca Pikiran, fokuslah pada jalan Petarung.” Penguasa Chaos menghela napas panjang.
Luo Feng tertegun memandang mentornya. Selama berada di bawah pengajaran Penguasa Chaos, sang guru selalu membimbingnya.
"Mengapa?" Luo Feng tak tahan bertanya lagi, "Kemauanku sangat kuat, dan aku pernah menerima Warisan Jendral Dewa Misterius yang memiliki amplitudo luar biasa. Di jalan Pembaca Pikiran ini... pasti bisa melangkah sangat jauh."
"Tapi di jalan Petarung, kau bisa melangkah lebih jauh!" Penguasa Chaos berkata.
"Mohon guru menjelaskan." Luo Feng membungkuk hormat.
Penguasa Chaos memandang murid di hadapannya. Dia sangat paham bahwa dengan karakter dan kemauan sekuat Luo Feng, mustahil membuatnya melepaskan hanya dengan satu kalimat.
"Kalau begitu akan kuberitahu." Penguasa Chaos menegaskan, "Pertama, kau adalah Black Warrior! Kedua, yang kau latih adalah Jalan Dewa Hewan!"
Luo Feng menyimak dengan seksama.
"Black Warrior, di Benua Xue Luo bahkan sudah menjadi legenda!" Penguasa Chaos berkomentar khidmat, "Siapa pun yang bisa menjadi Black Warrior, itu membuktikan genmu memiliki harmoni luar biasa dengan darah Dewa Hewan. Maka peningkatan gen yang bisa kau capai dengan 'Darah Dewa Hewan' di masa depan akan semakin mencengangkan."
"Gen adalah Dasar. Jika dasarnya sudah 10 kali, ratusan kali, bahkan ribuan kali lebih kuat, bagaimana mungkin bisa dilawan?"
"Lagipula Dewa Hewan yang tumbang di Benua Xue Luo itu sendiri adalah ahli pertarungan jarak dekat."
"Kau harus ingat, semua Pembaca Pikiran yang menempuh garis perguruan Dewa Hewan takkan pernah mencapai puncak tertinggi." Penguasa Chaos menatap Luo Feng.
Luo Feng terpaku.
Takkan pernah mencapai puncak tertinggi?
"Ingin mencapai puncak, menyamai eksistensi Dewa Hewan. Maka harus melalui aliran Petarung!" Penguasa Chaos berkata, "Kamu adalah Black Warrior... secara alami memiliki bakat fisik yang sangat langka, latihan di aliran Dewa Hewan pun begitu cepat. Jelas bakat pemahamanmu luar biasa tinggi. Dengan segala bakat ini, bagaimana bisa kamu menyia-nyiakannya? Jalani aliran Petarung... di masa depan kamu punya harapan menjadi Penguasa Alam Semesta! Meskipun jalan ini sangat sulit, tapi pasti akan berhasil. Jika asal berlatih sembarangan, ingin menjadi Penguasa Alam Semesta... betapa tipis kemungkinannya."
Luo Feng berdiri di tempatnya, terdiam.
"Kelompok lemah di alam semesta sama sekali tidak tahu rahasia mutlak ini. Ada yang mempelajari Jalan Dewa Hewan tapi malah mengambil aliran Pembaca Pikiran, sungguh konyol, sudah pasti gagal. Lihatlah Xiluo itu! Akhirnya mentok di langkah terakhir, dipaksa tak bisa melangkah." Penguasa Chaos menatap Luo Feng, "Renungkan baik-baik, setelah selesai berpikir, beri tahu saya jawabannya."
Setelah berkata demikian, Penguasa Chaos berbalik badan, berdiri dalam keheningan.
Luo Feng juga tetap diam.
"Harus melalui aliran Petarung baru ada harapan menyamai eksistensi Dewa Hewan?" Luo Feng bergumam, "Black Warrior merepresentasikan kecocokan gen dan garis keturunan Dewa Hewan yang sangat tinggi? Benar, aku berlatih 'Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi', gen mengalami beberapa transisi fundamental, jauh melampaui garis keturunan manusia normal, sehingga akhirnya bisa menyatu dengan 10 Blood Luo Crystal."
"Apa yang harus kupilih?"
“Jalan pertama, dipilihkan oleh Guru Penguasa Chaos untukku, aliran Petarung yang menapaki Jalan Dewa Hewan. Di masa depan, ada kemungkinan untuk menjadi setara dengan Dewa Hewan. Itu adalah tingkat Penguasa Alam Semesta!”
“Jalan kedua, ditetapkan oleh Guru Zuo Shan Ke untukku, sebagai Pembaca Pikiran yang melatih《Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi》. Beliau sama sekali tidak mengatur metode latihanku, hanya menunggu hingga kekuatanku cukup untuk menguasai Menara Bintang Langit! Dua murid utama Guru Zuo Shan Ke semuanya adalah Penguasa Alam Semesta. Jalan ini diperkirakan lebih menjanjikan untuk mencapai tingkat tersebut, apalagi dengan harta karun tertinggi 'Menara Bintang Langit'.”
“Bagaimana aku harus memilih?”
Berbagai dimensi bermunculan dalam pikiran Luo Feng.
“Ha ha, mengapa resah!”
“Karena kedua jalan ini sama-sama berpotensi menjadi Penguasa Alam Semesta, maka aku akan menempuh keduanya!” Mata Luo Feng berbinar, “Aku berbeda dengan Bolan yang membagi konsentrasi pada dua hukum alam. Penelitianku tetap fokus pada Jalan Dewa Hewan, hanya saja satu melalui aliran Petarung dan satunya melalui aliran Pembaca Pikiran.”
“Melatih keduanya sekaligus akan memperdalam pemahamanku tentang 'Jalan Dewa Hewan'.” Luo Feng berbisik dalam hati.
……
Di hamparan ruang angkasa yang tak bertepi.
Penguasa Chaos membelakangi Luo Feng, berdiri di kehampaan ruang angkasa dalam waktu yang lama.
“Guru.” Luo Feng menyapa dengan hormat.
“Sudah memutuskan?” Suara Penguasa Chaos tenang.
“Sudah.” Mata Luo Feng bersinar terang, “Murid memutuskan untuk melatih kedua aliran sekaligus! Jika di kemudian hari terbukti salah, baru akan kutinggalkan salah satunya.”
"Karena kau sudah memutuskan, aku tak akan berkomentar lagi. Akan kulihat... sejauh mana pencapaianmu dalam melatih diri sebagai Petarung sekaligus Pembaca Pikiran." Penguasa Chaos menoleh menatap Luo Feng.
Luo Feng juga menatap gurunya.
Tatapan mata mereka bertemu, namun tak sedikit pun ada rasa takut di wajah Luo Feng.
"Bagus." Penguasa Chaos mengangguk pelan, "Kesalahan bukan masalah, tapi kau harus mempertahankan integritas diri dan sepenuh hati menjalaninya."
"Mengerti." Luo Feng mengangguk.
"Lanjutkanlah penciptaan jurus pamungkasmu. Aku akan menyiapkan lawan-lawan sesuai kelemahan jurusmu." Setelah berkata demikian, sosok Penguasa Chaos lenyap.
Luo Feng spontan bersujud: "Terima kasih, Guru."
Bersujud ini berasal dari rasa syukur yang tulus dari lubuk hati. Meski telah menentangnya, Penguasa Chaos tetap memberikan dukungan. Bahkan demi penciptaan metode rahasianya, sang Penguasa dengan susah payah menyiapkan berbagai lawan latihan - sesuatu yang membutuhkan dedikasi tinggi. Mungkin perhatian Penguasa Chaos ini karena pertimbangan perkumpulan dalam melatih bakatnya, namun bagaimanapun juga, Hutang budi besar telah diberikan!
Kebaikan harus diingat! Saat kemampuan dan kesempatan memungkinkan, pasti akan dibalas!
"MULAI!"
Tubuh Luo Feng bergetar lalu menghilang. Di langit muncul sosok megah Makhluk Rungu Emas yang tetap mengikuti rute sebelumnya: pertama menciptakan [Strategi Bulan Purnama], lalu [Diagram Penaburan Ribu Bintang].
……
Di sudut terpencil alam semesta, dalam sabuk Bintang Penjara Es di Kawasan Misterius Wu Hua, tepatnya di penjara es...
Luo Feng di hadapan salah satu dari lima raksasa 'Mata Perak' pertama-tama memecahkan 'Jari Malaikat Maut', kemudian bertahan dari 'Mata Perak', dan akhirnya berhasil kabur. Kabar ini mulai menyebar di Penjara Es, meski fasilitas komunikasi di sini sangat terbelakang. Bahkan detektor besar Luo Feng pun terganggu oleh 'Penjara Es'... Membangun alam semesta virtual internal sangat tidak realistis.
Sistem komunikasi kuno!
Banyak pesaing kuat saling bermusuhan dan langsung bertempur saat bertemu. Hanya teman dekat atau mereka dengan kemampuan seimbang yang sesekali berkumpul. Karena itu, penyebaran informasi berjalan sangat lambat. Bahkan setelah lebih dari setahun, kurang dari sepertiga penghuni Penjara Es yang mengetahui kabar ini.
……
Di Penjara Es Selatan, berdiri megah sebuah istana di hamparan salju tak berujung. Di sekeliling istana tertancap balok-balok es berukir tulisan ras Setan yang menunjukkan peringkat bulanan Penjara Es. Istana ini... jelas menjadi kediaman makhluk istimewa di Penjara Es - Serigala Langit!
Serigala Langit, salah satu dari lima raksasa!
"Dia juga merupakan penyusun peringkat tersebut, sekaligus makhluk dengan temperamen terbaik di seluruh Penjara Es. Konon keluarga kerajaan Setan 'Serigala Langit' terkenal sangat kejam, tapi salah satu raksasa ini 'Serigala Langit' justru sangat jarang melakukan pembantaian. Sifatnya yang baik... telah diakui selama waktu yang sangat lama. Tapi jika ada yang memprovokasinya, dia juga bisa membunuh. Bagaimanapun, statusnya sebagai salah satu dari lima raksasa diraih melalui pertempuran-pertempuran yang menggemparkan Penjara Es."
"Tuan, sepertinya peringkat akan berubah lagi."
"Ada pertempuran baru terjadi?"
Di atas singgasana es raksasa di istana, terlihat sosok Setan sepanjang belasan kilometer yang menyerupai pegunungan. Seluruh tubuhnya ditutupi bulu putih bersih dengan ujung keemasan, membuatnya seolah diselimuti cahaya keemasan. Di dahi kepalanya terdapat tiga pola rahasia aneh, mirip bekas pedang.
Dialah Serigala Langit!
"Benar, manusia bentrok dengan Raja Halilintar, juga manusia melawan Mata Perak." Di bawah aula utama berdiri lima pelayan berwujud monster bersisik dengan kekuatan setara Segel Marquis, yang dibawa sejak Serigala Langit pertama kali ditahan.
"Manusia!"
Serigala Langit yang megah di singgasana tiba-tiba mengangkat kepala, sorot mata hijau kejanya menatap ke bawah. "Di mana manusia itu? Cepat temukan! Segera!"
"Tuan, pertempuran itu sudah terjadi lebih dari setahun yang lalu." Kelima pelayan tertegun.
"Lebih dari setahun?"
Tianlang mengeluarkan auman rendah penuh kemarahan. Di masa lalu ketika manusia pertama kali muncul di Penjara Es, Yin Mou dkk mencari secara terbuka, sementara Tianlang diam-diam mengirim anak buahnya untuk mencari manusia. Namun setelah waktu lama tak berhasil, akhirnya menyerah. Tak disangka kini mendapat informasi, ternyata itu adalah berita yang sudah lebih dari setahun lalu.
"Tidak boleh begini terus." Tianlang tiba-tiba berdiri, empat kukunya berpijak di atas takhta. Tekanan tak bertepi menyebar, membuat lima pelayan yang bersujud gemetar ketakutan.
