“Benar, aku memang mempermainkanmu! Tapi kau juga mempermainkanku!” Luo Feng memandang raksasa Tianlang di depannya, berkata dengan geram.
“Manusia, bagaimana aku mempermainkanmu? Semuanya sesuai perjanjian. Aku hanya memverifikasi keaslian, mana mungkin aku menipu?” Tianlang mengaum.
“Tianlang, kau pikir aku benar-benar sebodoh itu? Warisan Dewa Hewan bahkan belum kudapat, sudah mau kauhubungkan ke alam semesta virtual? Andai kulakukan itu, baru namanya kebodohan tingkat tinggi.” Luo Feng mengejek, “Warisan Dewa Hewan masih padamu. Jika kusambungkan akun anonim ke sistem virtual semesta, yah... verifikasimu itu pasti cuma mengirim informasi ke Ras Setan.”
Tianlang terkesiap sebentar.
“Taktik licik. Memasang misi hadiah terbuka di game virtual dengan jutaan pemain.” Desis Luo Feng sinis, “Begitu informasi tersebar, pasti ada mata-mata Setan. Zieeett... virtual universe system pun tak bisa lacak mana pemain yang pembocor rahasia.”
“Hmph.” Tianlang mendengus dingin.
“Dengan strategi seperti ini, kamu dengan mudah mengirim informasi kembali.” Luo Feng memandang Tian Lang yang setinggi gunung dengan ekspresi mengejek, “Tian Lang, nanti sensor indra dimensiku tak ada artinya lagi bagimu, tujuanmu sudah tercapai. Tapi Warisan Dewa Hewan masih di tanganmu, menurutmu...kau akan memberikannya padaku?”
“Apa yang diucapkan pasti ditepati.” Tian Lang berkata dengan suara berat.
“Omong kosong.” Luo Feng mengejek, “Percaya pada jaminan musuh ras alien? Itu lelucon terbesar.”
Tian Lang terdiam sejenak, ragu-ragu.
“Tian Lang, menurutmu bagaimana aku bisa mempercayaimu?” Luo Feng menatapnya.
Tian Lang memandang manusia di depannya. Sebagai salah satu keluarga kerajaan Setan, ras Tian Lang memang terkenal kejam dan licik. Dia adalah yang terbaik di antara elit, ahli dalam penyamaran. Meski ditahan di Penjara Es selama tak bertepi waktu, selalu berpura-pura 'murah hati', hanya sesekali menunjukkan sifat aslinya.
Memang benar dia menggunakan Warisan Dewa Hewan sebagai umpan. Proses 'verifikasi' itu memang untuk mengirim informasi. Asalkan ada respons, berarti pesan sudah terkirim. Bahkan jika manusia memutus izin penggunaan, tidak masalah. Nanti tak perlu lagi memberikan Warisan Dewa Hewan pada manusia ini.
“Menurutmu harus bagaimana?” Suara Tian Lang berat.
“Sudah terang-terangan begini, jangan lagi kita saling tipu.” Luo Feng menatap tajam Tian Lang, “Satu kalimat - Serahkan Warisan Dewa Hewan padaku! Baru akan kuberikan sensor indra dimensi!”
"Tidak boleh!" Serigala Langit mengaum, "Aku sudah memberimu Token Warisan Dewa Hewan, bagaimana kalau kamu kabur lagi?"
"Haha, Penguasa Penjara Es Selatan yang terhormat, takut aku kabur?" Luo Feng menatapnya.
"Kemampuan kaburmu, siapa di Penjara Es yang tidak tahu?" Mata hijau Serigala Langit menatap tajam Luo Feng.
"Kemampuan kaburku memang hebat, tapi kau juga Tak Terkalahkan Gelar Raja." Luo Feng menggelengkan kepala pelan, "Jika kau tidak setuju, maka aku benar-benar tidak punya cara lain. Atau...kau bisa usulkan metode yang bisa membuatku percaya!"
Serigala Langit terlihat ragu-ragu cukup lama.
Dia tidak bisa memikirkan.
Tidak menemukan cara lain yang bisa membuat manusia licik dan waspada ini percaya.
"Jika kau tidak segera memutuskan, aku akan pergi." Luo Feng mengejek sambil menggeleng, "Token Warisan Dewa Hewan, apa gunanya jika kau selamanya tidak bisa keluar dari Penjara Es?"
"Tunggu..."
Serigala Langit menatap Luo Feng, masih ragu dan bimbang.
"Baik! Aku berikan Token Warisan Dewa Hewan!" Serigala Langit mengaum, "Kau HARUS membuka izin akses alam semesta virtual! Jika kali ini masih palsu, aku bersumpah...akan mengerahkan seluruh kekuatan, mengumumkan bayaran di seluruh Penjara Es, membuat semua petarung kuat mencarimu, pengejaran tanpa henti di seluruh Penjara Es!"
"Tenang saja." Luo Feng tersenyum lebar, "Percayalah pada integritas manusia."
“Percaya pada musuh ras alien, itu kebodohan.” Tianlang mengaum rendah, Warisan Dewa Hewan di kukunya langsung terbang menuju Luo Feng.
“Rupanya kamu juga tahu.” Luo Feng meraihnya, lempengan batu segi enam terasa berat di genggaman, seketika terasa istimewa, hatinya dipenuhi kegembiraan, dalam hati berbisik, "Warisan Dewa Hewan akhirnya didapat, dengan ini aku bisa menukarnya di dalam suku dengan warisan lain, warisan khusus Kultus Dewa Primordial? Ini jauh lebih tinggi tingkatannya dari Warisan Jendral Dewa Misterius, mungkin aku akan mendapat keuntungan besar."
“Izin penggunaan sudah dibuka.” Luo Feng menatap Tianlang.
“Bagus.” Tianlang memutar kepalanya, memandangi pelayan perempuan kecil itu, “Lakukan verifikasi lagi.”
“Baik, Tuan.” Pelayan perempuan menjawab dengan hormat, lalu kesadarannya menyambung ke alam semesta virtual.
Luo Feng diam-diam mengamati adegan ini, kesadarannya juga terhubung ke alam semesta virtual.
……
Alam semesta virtual, puncak tertinggi Pulau Thunder, istana tempat Penguasa Chaos berada.
Sejak memeriksa informasi tentang Kultus Dewa Primordial dan Warisan Dewa Hewan melalui jaringan, saat itu Tianlang belum menemukan celah, Luo Feng sudah datang menghadap Guru Penguasa Chaos.
Di aula utama, gumpalan chaos bertebaran.
“Guru.” Luo Feng menyapa dengan hormat.
“Apa yang mendesak sampai mencariku?” Suara Penguasa Chaos bergema dari balik aliran energi.
“Tentang Warisan Dewa Hewan.” Jawab Luo Feng.
Dari aliran udara itu muncul sosok berjubah emas. Penguasa Chaos berjalan mendekati Luo Feng, mata beliau yang tenang bagai ruang angkasa tak bertepi juga memancarkan sedikit keheranan. Terhadap muridnya Luo Feng ini, meski sebelumnya kealpaannya dalam dua hal sempat membuatnya tak puas, beliau harus mengakui... berkah yang diperoleh Luo Feng sungguh luar biasa.
Sebelumnya di medan tempur perbatasan, Luo Feng dengan identitas 'Raja Sungai Pedang' pernah bertarung melawan Raja Pencukur Hitam! Kabar ini telah tersebar luas. Sebagai guru yang sangat memperhatikan muridnya, mana mungkin Penguasa Chaos tidak mengetahuinya? Saat itu meski Luo Feng telah pensiun dan memutus transmisi sinkron alam semesta virtual, banyak pejuang Faksi manusia di sekitarnya yang merekam pertarungan tersebut.
Setelah menyaksikan rekaman itu, Penguasa Chaos pertama-tama terkejut melihat Luo Feng yang masih berstatus Cosmic Lord berani menghadapi Raja Pencukur Hitam, kemudian segera menyimpulkan...
Benda-benda berbentuk bola hitam itu kemungkinan adalah satu set harta khusus!
Seperti harta karun tertinggi yang memiliki tingkatan berbeda, harta khusus juga memiliki hierarki nilainya.
Dari segi fungsi, harta khusus ofensif umumnya tidak seberharga harta khusus defensif. Sedangkan harta khusus defensif masih kalah dibanding harta khusus penyegel! Dari segi kekuatan penghancur, terdapat juga perbedaan kelas... Di antara semua jenis harta khusus, 'set harta khusus' kekuatannya pasti termasuk yang paling unggul.
Seperti set Tujuh Pedang milik Raja Tujuh Pedang, itu termasuk kategori set harta khusus.
"Beberapa waktu lalu di medan tempur perbatasan, muridku ini sudah mendapatkan satu set harta khusus. Bagaimana bisa sekejap mata, dia juga memperoleh Warisan Dewa Hewan?" Penguasa Chaos terkejut, Warisan Dewa Hewan benar-benar setara dengan nilai satu set harta khusus. Itu merupakan kesempatan untuk mewarisi pengetahuan tertinggi dari Kultus Dewa Primordial.
"Izinkan murid menjelaskan secara rinci." Luo Feng berkata.
"Jelaskan dengan seksama." Penguasa Chaos menyuruh.
"Baik, saat ini murid sedang menuju ke Kawasan Misterius Wu Hua." Luo Feng mulai bercerita, sambil menyembunyikan fakta bahwa tujuan sebenarnya adalah mencari pelat logam hitam. "Terjebak di Penjara Es, murid tidak panik karena Inti Primordial berada di luar. Hanya tubuh asli manusia dunia yang terkurung."
"Murid memperlakukan tempat itu sebagai area latihan."
"Meskipun lima raksasa di Penjara Es itu masing-masing sangat kuat, bahkan bisa disebut memiliki kekuatan tak terkalahkan setara gelar Raja. Tapi murid masih punya keyakinan."
"Karena lima raksasa ini sangat sedikit memiliki harta khusus, bahkan harta pertahanan pun langka." Luo Feng menjelaskan, "Rencana murid adalah menempa diri di sana, terutama setelah menyelesaikan Bagian Ketiga dari 《Yan Shen Tujuh Transformasi》. Saat itu, murid bisa mengaktifkan bentuk kedua Sayap Shi Wu dan memicu turbulensi ruang. Dengan kekuatan bentuk kedua harta karun ini, bahkan Yang Mulia Kosmik takkan bisa menyegelku dengan mudah, apalagi segel dari lima raksasa atau teknik jeda temporal di Penjara Es."
"Dengan kecepatan tak tertandingi, murid benar-benar berada dalam posisi tak terkalahkan."
"Dan saat ini kekuatan murid sudah sangat mendekati lima raksasa itu, hampir setara. Setelah murid berlatih sampai Bab Ketiga, kekuatan akan meningkat lagi! Murid yakin bisa menghancurkan dan melukai mereka parah. Dulu murid juga membeli beberapa harta khusus. Asalkan bisa mengalahkan dan mengontrol satu Tak terkalahkan Gelar Raja, murid akan memberikan 'Lonceng Ungu' kepadanya. Dengan harta pertahanan dan pelayan Tak terkalahkan Gelar Raja, murid percaya diri bisa menaklukkan mereka satu per satu." Luo Feng berkata dengan hormat.
"Rencana awal murid memang seperti itu."
"Berlatih selama sepuluh ribu tahun di sana, bertarung satu per satu." Kata Luo Feng.
Penguasa Chaos mengangguk dalam hati. Luo Feng memang penuh semangat juang. Dengan tubuh Cosmic Lord saja dia berani menantang 'Tak terkalahkan Gelar Raja'. Meskipun kelima Tak terkalahkan Gelar Raja itu sebenarnya 'palsu' karena minim harta khusus... Jauh di bawah level Raja Zhenyan.
"Tapi murid menemukan Token Warisan Dewa Hewan ini." Luo Feng menghormat, lalu menceritakan semua urusannya dengan Tianlang.
"Jika Tianlang terjebak, murid bisa mendapatkan Token Warisan Dewa Hewan dengan aman."
"Jika dia menyadari tipu muslihat, murid tetap harus mencari cara merebut token itu lebih dulu." Luo Feng tetap menghormat, "Setelah melihat Token Warisan Dewa Hewan, murid tak bisa lagi menahan diri untuk tinggal di Ice Prison selama sepuluh ribu tahun. Murid ingin keluar, pergi ke Tanah Warisan, dan menjadi lebih kuat!"
"Tanpa menunggu puluhan ribu tahun, hanya mengandalkan murid, mustahil keluar. Jadi harus mengandalkan guru." Luo Feng berkata dengan hormat.
"Guru... Begitu murid mendapatkan Warisan Dewa Hewan, sensor harus diberikan ke Serigala Langit itu." Luo Feng melanjutkan, "Metode pertama: Setelah mendapatkan warisan, murid akan kabur. Dengan kemampuan bertahan murid, Serigala Langit tak bisa berbuat apa... Murid akan menunggu guru menjemput. Metode kedua: Izinkan dia menyambung ke alam semesta virtual untuk mengirim informasi. Nanti ketika pasukan kuat Ras Setan datang, guru juga akan muncul."
"Dua metode ini, mohon petunjuk guru." Luo Feng membungkuk hormat.
"Jika guru menganggap keduanya tidak cocok, murid juga bisa bersabar bertahan di sini selama puluhan ribu tahun."
Penguasa Chaos memandang Luo Feng, lalu tertawa lebar: "Ha ha, lihat dirimu! Sekarang pikiranmu sudah melayang ke Tanah Warisan. Mana ada kesabaran lagi di sini? Baik, izinkan Serigala Langit itu mengirim pesan. Dengan statusnya sekarang yang tak terkalahkan Gelar Raja - meski dulu dia lemah - Ras Setan takkan mempercayai sepenuhnya. Paling banter mereka kirim satu 'penguasa kosmos' tingkat Sang Penguasa. Mustahil mereka mengerahkan Penguasa Alam Semesta."
"Bagaimanapun, bahkan jika Penguasa Alam Semesta datang, aku bisa menekan mereka."
“Kamu harus segera mengambil Lambang Warisan Dewa Hewan untuk mencegah Ras Setan mengerahkan Penguasa Alam Semesta yang akan melindungi Serigala Langit itu. Aku pun akan kesulitan merebut Lambang Warisan Dewa Hewan secara paksa.” Penguasa Chaos memerintahkan, “Lambang Warisan ini termasuk kategori harta khusus. Klonku di alam semesta primordial memang sedang tidak ada tugas. Untuk memperoleh satu harta karun tertinggi biasanya harus melakukan pembantaian besar-besaran. Tapi kali ini, hanya dengan sekali gerakan kita bisa mendapatkan Lambang Warisan Dewa Hewan. Ini layak dipertimbangkan.”
“Siap.” Luo Feng menjawab dengan hormat.
“Um.”
Penguasa Chaos menatap Luo Feng dengan harapan. Ia merasakan murid ini memiliki takdir istimewa yang luar biasa. Jika terpaku di satu tempat selama lebih dari 10.000 tahun akan sangat disayangkan. Jika Luo Feng dikirim ke Tanah Warisan... mungkin akan ada berkah besar lainnya. Sejak menjadi muridnya, setiap tempat yang dikunjungi Luo Feng selalu memberikan kejutan. Hanya saja tekadnya untuk 'sama-sama melatih diri sebagai Pembaca Pikiran dan Petarung' membuatnya agak pusing.
