Kota Chaos yang primordial tetap tenang seperti selama miliaran tahun.
Tiga utusan berjubah ungu berjalan di jalan-jalan, segera tiba di depan kompleks keluarga Raja Zhenyan.
"Itu utusan berjubah ungu dari Balai Kota."
"Utusan berjubah ungu datang."
Beberapa murid tidak resmi di kompleks Raja Zhenyan terkejut melihatnya. Yang biasa terlihat di Balai Kota adalah utusan berjubah hitam, sementara utusan berjubah ungu sangat langka. Kedatangan mereka ke kompleks Raja Zhenyan jelas bukan urusan sepele.
"Cepat, segera laporkan ke guru."
"Laporkan ke guru."
Sejenak kemudian, Raja Zhenyan sendiri keluar untuk menyambut. Saat menunggu di luar lobi ruang tamu, hatinya dipenuhi keraguan: "Tiga utusan berjubah ungu sekaligus dari Balai Kota? Biasanya cukup mengirim utusan berjubah hitam untuk menyampaikan perintah. Urusan apa yang membutuhkan tiga utasan berjubah ungu?"
"Raja Zhenyan." Utusan berjubah ungu tertinggi yang memimpin tersenyum, "Selamat ya."
“Selamat, selamat.” Dua utusan jubah ungu lainnya juga tersenyum.
"Baru datang langsung mengucapkan selamat, tidak tahu kabar gembira apa? Silakan, kalian semua duduk." Raja Zhenyan memimpin tiga utusan jubah ungu masuk ke lobi, sementara beberapa murid tidak resmi segera menghidangkan anggur, buah-buahan, lalu patuh pergi. Mereka paham urusan besar tak boleh mereka campuri.
Di lobi hanya tersisa tiga utusan jubah ungu dan Raja Zhenyan.
"Kabar gembira besar." Utusan jubah ungu yang tinggi penuh senyum sambil membalikkan tangan, seketika muncul kotak logam di genggamannya.
"Misterius sekali begini." Raja Zhenyan tersenyum menerima. Prak! Ia membuka tutup kotak logam. Di dalamnya tergeletak papan batu bersegi enam dengan ukiran patung Dewa Hewan sedang mengaum ke langit.
Raja Zhenyan langsung membeku melihatnya, tangannya mulai gemetar. Dengan getaran ia mengangkat papan batu itu, mata nya langsung memerah seketika. Jari-jarinya menyentuh lembut patung Dewa Hewan itu, seolah khawatir ini hanya bayangan samar. Suaranya bergetar: "Perintah Warisan Dewa Hewan, ini... ini Perintah Warisan Dewa Hewan!!!"
"Berapa lama, berapa lama aku berusaha mendapatkan Perintah Warisan Dewa Hewan tapi tak bisa." Seluruh tubuh Raja Zhenyan berguncang, "Akhirnya ada kesempatan, akhirnya... akhirnya..."
“Selama waktu yang sangat lama terhambat di langkah terakhir, meskipun Warisan Dewa Hewan bisa membantunya, namun sangat sulit untuk mendapatkannya. Di seluruh alam semesta, Warisan Dewa Hewan sangat langka karena mewakili warisan paling khusus dari Kultus Dewa Primordial. Dalam perkumpulan manusia, mungkin hanya ada beberapa lembar untuk setiap jenis warisan. Perkumpulan juga perlu merencanakan untuk jenius legendaris yang akan muncul selama miliaran era di masa depan. Tanpa bakat yang cukup, mustahil mendapatkannya secara langsung.”
Tak bisa mendapatkan Warisan Dewa Hewan...
Tak ada kesempatan sama sekali. Berusaha melakukan terobosan di langkah akhir, tapi penghalang terakhir itu bagai jurang menganga. Sebenarnya langkah terakhir ini juga menyiksa banyak yang kuat di alam semesta. Banyak prajurit di puncak setara Raja dan batas maksimal Raja telah mencapai tahap akhir, tapi berapa banyak yang bisa menjadi Yang Mulia Kosmik?
“Zhenyan berterima kasih kepada Tuan Kota Chaos.” Raja Zhenyan Byur terduduk tiba-tiba, matanya dipenuhi kegembiraan, “Terima kasih atas anugerah perkumpulan. Zhenyan pasti akan mengerahkan seluruh tenaga melalui warisan ini untuk langsung mencapai tingkat Yang Mulia Kosmik, tidak mengecewakan harapan perkumpulan.”
“Raja Zhenyan, cepatlah bangun.” Utusan berbaju ungu tinggi kaget langsung menyangga Raja Zhenyan.
“Perkumpulan benar-benar memberiku Warisan Dewa Hewan, aku Zhenyan...” Raja Zhenyan sangat bergembira.
“Bukan perkumpulan yang memberi, ini hadiah dari muridmu Luo Feng.” Utusan berbaju ungu tinggi segera menjelaskan.
Raja Zhenyan tertegun: “Kamu bilang...”
"Adalah muridmu Luo Feng!" Utusan Jubah Ungu yang tinggi segera menjelaskan, "Awalnya saya melayani Penguasa Chaos di Rahasia Primordial, kali ini adalah perintah langsung Sang Tuan Kota kepada kami bertiga untuk mengantarkan ini padamu. Mengenai Luo Feng, dia masih berada di Rahasia Primordial, di sisi Sang Tuan Kota."
"Bagaimana dia bisa mendapatkan Segel Warisan Dewa Hewan?" Raja Zhenyan tiba-tiba dilanda gejolak emosi - kegembiraan, keharuan, keraguan, dan kecemasan. Dalam hati bergumam, "Muridku ini juga sedang mempelajari Jalan Dewa Hewan. Dengan segel warisan ini, dia bisa menukarkan dengan perkumpulan untuk mendapatkan jenis segel warisan lain, lalu menerima warisan Dewa Hewan sendiri. Mengapa justru memberikannya padaku?"
Sekuat apapun hubungan guru-murid, di alam semesta para yang kuat akan berusaha maksimal meningkatkan kekuatan diri. Jika sesuatu tidak penting bagi dirinya, baru akan dihadiahkan pada guru. Itu pun sudah dianggap sebagai bentuk penghormatan pada guru.
"Raja Zhenyan, kau mendapat murid yang baik."
"Kami tidak akan berlama-lama, akan kembali melapor." Utusan Jubah Ungu yang tinggi menghentikan langkah Raja Zhenyan yang hendak mengantar, "Tak perlu mengantar."
Tiga utusan jubah ungu pergi.
Hanya tersisa Raja Zhenyan yang diliputi perasaan gembira sekaligus gelisah. Hadiah yang terlalu berharga justru terasa berbahaya. Segel Warisan Dewa Hewan dari muridnya pun terasa seperti bara di tangan. Meskipun ini adalah hal yang sangat diidamkannya.
……
Kesadaran Raja Zhenyan terhubung ke alam semesta virtual. Pertama mengirim sepuluh surel berturut-turut pada Luo Feng, kemudian langsung menuju perkebunan Luo Feng di Gunung Hujan.
“Luo Feng.” Masuk ke dalam perkebunan, Raja Zhenyan langsung berteriak keras, membuat banyak pelayan dan penjaga di perkebunan itu kebingungan.
“Guru.” Luo Feng segera keluar dari lobi.
“Ikut aku masuk.”
Raja Zhenyan menarik Luo Feng masuk ke lobi. Baru saja duduk, Raja Zhenyan langsung bertanya dengan cemas: “Dari mana Token Warisan Dewa Hewan ini? Apakah pemberian suku? Tidakkah kau tahu betapa pentingnya ini untukmu? Kau juga menjalani Jalan Dewa Hewan, bagaimana bisa melepaskan kesempatan seperti ini untuk gurumu? Meski aku selalu ingin mendapatkan Token Warisan Dewa Hewan ini, tapi menukar masa depan murid dengan masa depanku sendiri... hatiku tidak tenang. Hati petarung pun tak akan kokoh. Meski pergi menerima warisan, mungkin akan gagal.”
“Guru, jangan buru-buru.” Luo Feng segera menjelaskan, “Ini bukan pemberian suku, tapi hasil usahaku sendiri.”
“Hasil usahamu?” Raja Zhenyan terkejut.
Semudah itu mendapatkannya?
Mana mungkin Token Warisan Dewa Hewan mudah didapat? Begitu ditemukan petarung lain, energi ilahi mereka akan merasuki dan mengetahui nilainya. Biasanya langsung dilaporkan ke suku! Inilah yang membuat sebagian besar Token Warisan Dewa Hewan di luasnya alam semesta dimonopoli oleh perkumpulan-perkumpulan besar.
“Benar hasil usahaku.” Luo Feng bersikeras, “Coba pikir, aku mengirimkannya melalui Balai Kota. Jika ini pemberian suku... Guru Penguasa Chaos pasti tidak akan mengizinkanku melakukan ini.”
“Um.” Raja Zhenyan mengangguk, “Ada benarnya juga. Penguasa Chaos tidak mungkin membiarkanmu bertindak sembarangan. Bahkan jika kamu memaksa untuk nekat, Penguasa Chaos pasti akan memerintahkan orang untuk menyampaikan perintah padaku.”
“Guru bisa pakai dulu. Murid ini telah menerima Warisan Perintah dari perkumpulan, tidak sulit.” kata Luo Feng.
“Dengan kekuatan yang kamu tunjukkan, perkumpulan pasti akan memperhatikanmu. Bahkan Raja Tujuh Pedang saja diberi Warisan Perintah Dewa Hewan padahal dia lebih lemah darimu. Kamu pasti bisa.” Raja Zhenyan terus mengangguk, lalu mengerutkan kening, “Tapi untuk menerima pemberian itu, seharusnya menunggu sampai kamu menjadi Dewa Abadi. Artinya warisanmu akan tertunda cukup lama…”
“Guru tak perlu khawatir.” Luo Feng tersenyum licik, “Guru lupa, aku adalah Raja Sungai Pedang. Kekuatanku sudah cukup. Lagipula Guru Penguasa Chaos sendiri yang pergi mengajukan permohonan Warisan Perintah ini untukku. Beliau bilang, dengan bakatku ditambah muka beliau, pasti 100% berhasil.”
Raja Zhenyan menghela napas penuh kagum: “Penguasa Chaos, dia adalah pemimpin Perusahaan Virtual Universe dari perkumpulan manusia. Um, kalau dia yang mendorong, perkataan ‘100%’ pasti benar. Haha, Luo Feng, kali ini guru benar-benar mendapat keuntungan besar darimu.”
“Masalah kecil saja.” Luo Feng tetap ceria.
……
Di kedalaman Rahasia Primordial, Sungai Seribu Harta mengalir deras membelah ruang angkasa. Di antara istana-istana yang terapung di tengah sungai tersebut, Luo Feng duduk bersila di puncak salah satu istana, memandangi aliran tak bertepi di kejauhan ruang hampa.
“Luo Feng, hari ini adalah hari perundingan yang telah disepakati. Persetujuan pengeluaran Warisan Dewa Hewan bergantung pada hari ini. Jika gagal, kamu harus menunggu hingga menjadi Dewa Abadi baru bisa mengajukan permohonan lagi.” Perkataan Penguasa Chaos sebelumnya masih bergema di telinga.
“Semoga berhasil.”
“Pasti berhasil.” Luo Feng duduk bersila di puncak istana, berharap dalam diam, “Tanah Warisan, markas penting Kultus Dewa Primordial! Sungguh sangat dinantikan.”
Waktu berlalu.
Penantian Luo Feng semakin gelisah, tapi dia tahu saat ini para pimpinan tertinggi perkumpulan manusia sedang berunding. Lima kekuatan utama termasuk Perusahaan Virtual Universe, Arena Tempur Kapak Raksasa, Aliansi Tentara Bayaran Kosmos... telah berkumpul. Akankah permohonan Luo Feng disetujui? Akankah mereka memberikan pengecualian untuk Luo Feng?
Lama kemudian——
“Luo Feng.” Suara tenang terdengar.
Luo Feng menoleh cepat. Di belakangnya di atas genteng istana berdiri Penguasa Chaos yang menggenggam tongkat batu penuh retakan, membuat jantungnya berdebar. Rupanya perundingan telah berakhir dengan keputusan.
“Guru.” Luo Feng segera berdiri memberi salam.
“Perundingan sudah selesai. Dari sorot matamu, jelas kamu sangat tidak sabar.” Kata Penguasa Chaos, “Tenang, ini kabar baik. Permohonanmu Terverifikasi. Status Raja Sungai Pedangmu yang terekspos memang mengejutkan para Penguasa Alam Semesta di perkumpulan kita, tapi mereka sangat mendukungmu. Gurumu tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga.”
Luo Feng segera merasa sangat gembira. Bagaimana mungkin ia percaya perkataan Penguasa Chaos yang mengatakan "tidak menghabiskan banyak tenaga"? Di balik layar, sang guru pasti telah mencurahkan banyak pemikiran.
"Terima kasih Guru. Murid pasti akan berusaha keras, tidak mengecewakan harapan Guru maupun harapan para Penguasa Alam Semesta lainnya," kata Luo Feng dengan sigap.
"Hahaha... Asalkan kau tidak mengecewakan umat manusia," Penguasa Chaos tertawa lebar. "Token Warisan Dewa Hewan akan dikirim dalam dua hari ini. Aku baru saja memerintahkan Zhen Yan untuk datang ke Rahasia Primordial. Nanti kalian akan berkumpul... Berangkatlah bersama menuju Tanah Warisan milik Kultus Dewa Primordial."
"Siap." Hati Luo Feng dipenuhi sukacita.
……
Perkumpulan manusia bekerja sangat efisien. Baru keesokan harinya, pasukan utusan khusus datang mengantarkan Token Warisan Dewa Hewan.
"Token Warisan Dewa Hewan." Luo Feng memeriksa lempeng logam segi enam di tangannya. Pada permukaannya terukir gambar Patung Dewa Hewan yang menyerupai kadal bertanduk raksasa - replika patung dari dunia Blood Rover. Namun jelas kualitasnya jauh di bawah patung asli yang pernah Luo Feng dapatkan, yang bahkan mengandung hukum terpadu.
"Logam yang aneh. Aku belum pernah mendengar jenis ini." Jari Luo Feng mengelus lempeng logam sementara kekuatan pikirannya meresap masuk. Aliran informasi membanjiri pikirannya, persis seperti saat memeriksa lempeng batu segi enam dulu - bahkan koordinat alam semesta-nya sama.
