Di Pulau Zi Jing dengan lebih dari miliaran penerus warisan, Luo Feng dan Raja Zhen Yan mulai membangun tempat tinggal sesuai lokasi yang ditunjuk jari Yang Mulia suku Fei Cang.
“Membeku!” Luo Feng di Dunia internal dengan cepat menggunakan ‘Energi dunia’ untuk membentuk sebuah kompleks keluarga. Gaya arsitektur yang digunakan mengadopsi taman Jiangnan kuno Tiongkok dari kampung halaman ‘dunia’, sebuah halaman besar megah yang membentang ke segala penjuru. Di dalam halaman terdapat jalan setapak yang terbuat dari batu kerikil, dikelilingi berbagai bunga, serta kolam air di sampingnya.
Taman Jiangnan, kolam air adalah inti keindahannya.
Di atas kolam terdapat jembatan batu, dikelilingi paviliun air dengan dinding putih dan genteng hitam yang samar-samar. Terdapat pula berbagai ruang belajar independen, paviliun penerima tamu, dan beberapa bangunan lain yang bahkan memiliki kolam sendiri di depannya. Di tengah kolam terdapat bukit buatan... Meskipun luas taman ini hanya sekitar satu kilometer persegi, konstruksinya sangat memesona, memadukan seluruh esensi taman Jiangnan kampung halaman yang ada dalam ingatan Luo Feng. Pada era Pra-Bencana Besar dunia, banyak taman hancur, namun di era kota basis kemudian, para orang kaya membangun vila taman, sementara Tiongkok merenovasi beberapa taman kuno.
Saat sekolah dulu, Luo Feng pernah mempelajari sejarah ini. Ingatannya yang luar biasa memungkinkannya langsung menyalin tata letak taman dari buku sejarah dan pengetahuan pribadinya, hanya dengan memperluas skala saja.
Dengan Energi dunia yang terpusat, hanya dengan satu pertimbangan, Luo Feng berhasil membangun kompleks keluarga ini. Untuk memperkokoh struktur, dia menghabiskan cukup banyak Energi dunia.
“Serang!”
Jari Luo Feng mengarah ke bukit di hadapannya.
Hong!
Sebuah taman pribadi raksasa berbentuk persegi langsung terletak di atas sebidang tanah itu, di kejauhan tampak pegunungan yang bergelombang, di sekelilingnya mengalir sungai, taman ini hampir menyatu dengan pemandangan sekitarnya.
"Murid, kamu ini——" Raja Zhenyan masih bersusah payah mempersiapkan pembangunan istana besar, namun begitu melihat tempat tinggal Luo Feng, ia mengedipkan mata. Dengan energi ilahinya yang menyapu, ia melihat dengan jelas, "Ini... ini benar-benar..."
"Guru, mengamati dengan energi ilahi tidak akan membuatmu memahami rahasia budaya kampung halamanku. Masuklah dan lihat." Luo Feng tersenyum, lalu memimpin Raja Zhenyan masuk. Raja Zhenyan yang telah menjelajahi alam semesta ini pun tercengang. Hanya dengan melihat bangunan-bangunan tak terhitung di Pulau Zijing yang masing-masing memiliki gaya arsitektur unik, banyak diantaranya tak kalah rumit dengan bangunan Luo Feng ini.
Hanya saja...
Raja Zhenyan belum pernah melihat tipe seperti ini.
Berjalan di atas jembatan batu, Raja Zhenyan berkomentar takjub, "Sungguh unik! Di area seluas kurang dari satu kilometer persegi ini, tempat tinggalmu memberiku kesan megah seperti istana seluas puluhan kilometer. Padahal hanya kolam ini dan sekitarnya, tapi dari sudut pandang berbeda, sensasinya benar-benar lain."
"Pergeseran langkah mengubah pemandangan, ini salah satu rahasia bangunan ini. Melalui panduan visual, pemandangan yang sama bisa menampilkan berbagai keindahan berbeda." jelas Luo Feng sambil tersenyum.
"Ayo, buatkan juga untukku satu!" desak Raja Zhenyan tak sabar.
“Perintah guru, mana berani murid tidak menuruti?” Luo Feng segera kembali menyatu sebuah kompleks keluarga. Hanya kompleks untuk guru yang gaya arsitekturnya sedikit berbeda. Jika rumahnya sendiri lebih mengikuti keanggunan gaya Dinasti Ming-Qing, maka taman kompleks sang guru lebih menyerupai era Tang, terkesan lebih langsung dan otoriter.
……
Setelah kompleks selesai dibangun, Luo Feng dan Raja Zhenyan kembali menuju alun-alun di depan istana Penguasa Pulau Zijing.
“Pergi.”
Luo Feng dan Raja Zhenyan bersama-sama melangkah ke air mancur sebelah kiri.
Tubuh mereka langsung menghilang begitu menyentuh air.
……
Sebelum sempat melihat pemandangan sekitar, Luo Feng sudah merasakan tekanan dahsyat menyelimuti.
“Duggg~~” Lebih kuat dari tekanan penjara es, lebih berat dari beban bintang neutron, disertai tekanan jiwa yang mendarat.
“Ini…” Pandangan Luo Feng jelas. Sekelilingnya adalah ruang hampa yang dikelilingi Kabut Hitam.
Di kehampaan itu melayang sebongkah meteorit. Di atasnya berjongkok sosok kuat berzirah ungu berkepala serigala, anggota cabang besar bangsa manusia—Klan Manusia Serigala. Melihat Luo Feng dan Raja Zhenyan, sang manusia serigala terkejut lalu tersenyum: “Kalian pasti Raja Sungai Pedang dan Raja Zhenyan. Sudah kuduga kalian akan datang.”
“Hormat kami pada Yang Mulia Jiufeng.” Raja Zhenyan memberi salam dengan hormat.
“Hormat kepada Yang Mulia Jiufeng.” Luo Feng segera membungkuk hormat, namun perutnya dipenuhi keraguan. Saat itu, suara Raja Zhenyan bergema di pikirannya: “Muridku, Yang Mulia Jiufeng ini adalah salah satu dari Tujuh Penguasa Bintang perkumpulan manusia. Kekuatannya setara dengan Penguasa Istana Langit Abrasi yang kau kenal. Konon, dia telah menerima warisan Jendral Dewa yang utuh.”
Luo Feng gemetar dalam hati.
Warisan Jendral Dewa yang utuh? Penguasa Bintang setara Penguasa Istana Langit Abrasi?
“Ini adalah tempat suci warisan Kultus Dewa Primordial.” Yang Mulia Jiufeng duduk bersila di atas meteorit, tersenyum memandangi Luo Feng dan Zhenyan. “Secara alami terdapat tekanan dahsyat yang menekan segel jiwa dan semangat. Tanpa kekuatan setara Raja, seseorang bisa langsung tumbang. Inilah alasan mengapa para jenius suku biasanya harus mencapai tingkat abadi sebelum diberi Segel Warisan. Bagaimanapun, para jenius legendaris yang layak menerima segel itu, tak ada yang levelnya di bawah Raja saat mencapai keabadian.”
“Lihat kabut hitam di sekitar?”
Yang Mulia Jiufeng menunjuk ke sekeliling.
Luo Feng dan Raja Zhenyan mengangguk, memperhatikan sekitar. Ruang hampa ini terlalu misterius. Energi ilahi maupun energi dunia tak bisa mendeteksi apa pun, sementara kabut hitam menyelimuti segalanya.
“Masuk ke dalam Kabut Hitam dan terima warisan ini.” Kata Yang Mulia Jiufeng. “Kalian berdua harus berpisah, jangan tetap bersama.”
“Baik.” Luo Feng dan Raja Zhenyan menjawab dengan hormat.
Guru dan murid itu segera terbang menuju dua arah berbeda.
Begitu Luo Feng terbang masuk ke dalam Kabut Hitam, kekuatan ajaib langsung menyelimuti seluruh tubuhnya. Meski kemauannya melebihi sebagian besar Yang Mulia Kosmik, dia tak bisa melawan kekuatan misterius ini! Tanpa perlawanan... Luo Feng hanya terduduk kaku di langit, perlahan menjulurkan jari tangan kanannya.
"Sreett!" Energi dunia menyembur dari ujung jarinya, cepat membeku menjadi pola rahasia hukum alam.
Pola-pola rahasia hukum alam bermunculan. Seluruh hukum terpadu 'Ruang dan Logam' dimulai dari yang paling dasar. Luar biasanya, Luo Feng mulai mendemonstrasikannya di luar kendali – dari dasar naik setahap demi setahap, mengungkap semua pemahamannya. Semakin ke belakang, semakin banyak pola rahasia hukum alam yang muncul. Benang-benang halus pola rahasia hukum alam melilit di sekitarnya, membentuk dunia hukum alam yang indah.
Setelah lama, Luo Feng baru berhenti.
Kekuatan misterius itu seketika terlepas dari tubuh Luo Feng.
"Um?" Baru sekarang Luo Feng tersadar.
"Apa." Seketika keringat dingin mengucur deras di punggung dan dahinya – ini efek ketakutan. Dia jelas mengingat adegan tadi: bagaimana dirinya dikendalikan kekuatan tak kasat mata lalu dipaksa mengungkapkan semua rahasia hukum terpadu.
"Terlalu, terlalu ajaib, aku, kemauanku sekuat itu, bahkan di jiwaku ada Permata Menara yang memimpin! Meski Penguasa Alam Semesta sekalipun, mungkin sulit mengontrol jiwaku secara langsung, tapi kekuatan misterius itu malah mengendalikanku... Ini, ini benar-benar..." Luo Feng merasakan kengerian Kultus Dewa Primordial.
"Begitu rupanya."
"Ini adalah Tanah Warisan, bukan hanya aku, bahkan para Yang Mulia Kosmik sekalipun, atau bahkan sosok seperti Penguasa Istana Langit Abrasi, misalnya Xiluo, selama belum menerima warisan utuh, mungkin akan datang ke sini. Kekuatan misterius ini mengendalikanku, mungkin juga berlaku sama pada semua penerus warisan yang datang, artinya... Bisa juga mengendalikan Xiluo."
"Kurasakan kekuatan misterius ini sama sekali tidak otoriter, tapi membuatku bahkan tak punya keinginan untuk melawan."
"Kekuatan macam apa ini?" Luo Feng masih merenung.
Kekuatan misterius itu kembali mendarat.
"Tingkat ketiga!" Suara bergemuruh langsung menggema di pikiran Luo Feng, bukan dalam bentuk karakter tulisan apapun, tapi membuatnya seketika mengerti arti 'tingkat ketiga', dan suara ajaib itu terus bergema dalam pikirannya, membuat Luo Feng kembali terjerembab.
Terjebak dalam ilusi yang aneh.
Di dalam ilusi itu, rahasia lebih dalam dari Jalan Dewa Hewan terus dipamerkan dengan sangat detail kepada Luo Feng, seolah-olah ‘hukum terpadu Ruang dan Logam’ yang rumit itu diurai seinci demi seinci. Begitu rinci! Seperti ada manusia super kuat yang langsung memompakan rahasia ke dalam pikiran!
Efeknya jauh lebih baik daripada mengamati ‘52 Prasasti Chaos’ atau memandang ‘Patung Dewa Hewan’.
Tak terasa berapa lama waktu berlalu...
Kekuatan itu menghilang.
Kabut Hitam di sekitarnya tiba-tiba menolak tubuh Luo Feng, membuatnya terlempar keluar sambil berguling-guling.
"Sungguh... ajaib," mata Luo Feng berkedip-kedip penuh hasrat, "Aku... kalau bisa diulang beberapa kali lagi..."
"Selama 2000 tahun lebih latihan di Penjara Es, bab ketiga 《Yan Shen Tujuh Transformasi》ku baru memahami sedikit. Bab ketiga jelas lebih sulit, tapi tak disangka warisan tadi meski singkat membuat pemahamanku melonjak drastis dibanding 2000 tahun sebelumnya! Sepertinya dengan sekali lagi, bab ketiga ini akan kukuasai."
"Tadi... rahasia bab ketiga pasti sudah dijelaskan sepenuhnya, tapi sekarang aku hanya ingat separuh, sisanya kabur." Luo Feng gelisah.
Sudah lama tak merasakan firasat seperti ini.
Seperti saat kecil di dunia, terbangun dari tidur yakin bermimpi suatu kisah, namun hanya bisa mengingat sebagian kecil. Sejak menjadi yang kuat, Luo Feng belum pernah mengalami perasaan ingatan kabur seperti ini. Tapi sekarang, perasaan itu kembali muncul. Semua warisan yang diterima sebelumnya samar-samar, dirinya hanya bisa mengingat sebagian dari Rahasia Tingkat Ketiga, selebihnya tak bisa diingat sama sekali, namun yakin... pasti pernah mengalami momen itu.
"Kalian berdua jangan hanya berdiri bodoh." Patung Dewa Jufeng di meteorit itu berseru.
Luo Feng dan Raja Zhenyan terpaku di ruang hampa, baru tersadar. Kedua mata mereka memancarkan kegembiraan.
"Tanah Warisan terlahir secara alami dari alam semesta, penuh misteri, juga wilayah sakral Kultus Dewa Primordial." Patung Dewa Jufeng menjelaskan, "Setiap penerimaan warisan akan diawali dengan penilaian kemajuan pemahaman hukum kosmosmu. Warisan Dewa Hewan terbagi dalam tujuh tingkatan. Jika dua tingkat pertama sudah kaupahami sepenuhnya, sementara tingkat ketiga belum, maka warisan yang diterima... adalah warisan tingkat ketiga. Bila tingkat ketiga sudah kaupahami, warisan yang diterima adalah tingkat keempat."
"Bagaimana dengan kalian berdua?" Patung Dewa Jufeng menatap Luo Feng dan Raja Zhenyan, "Tingkat berapa masing-masing?"
"Tingkat ketiga." Jawab Luo Feng, "Ada beberapa pemahaman baru."
"Tingkat keempat. Tiga tingkat awal sudah kupahami sepenuhnya." Mata Raja Zhenyan berbinar penuh semangat, "Aku merasa... aku akan membuat Terobosan."
