Klon Moshazu dalam hal kemampuan serangan langsung memang tidak sehebat 'Yínmóu' dan makhluk khusus lainnya, tapi bakatnya dalam penyamaran dan pembunuhan pasti termasuk yang terbaik di alam semesta.
"Swoosh."
Klon Moshazu lenyap seketika, berubah menjadi lembaran logam di lapisan baju perang pelindung lengan Luo Feng.
"Dengan klon Moshazu, di mana pun di alam semesta ini yang tidak bisa kudatangi?" Luo Feng dipenuhi sukacita, semangat membara. Bagaimanapun, kemampuan teleportasi biasa klon Moshazu sudah setara Yang Mulia Kosmik meski jaraknya sedikit lebih pendek. Sedangkan metode rahasia bakat 'Domain' adalah strategi melampaui kodrat yang mustahil didapatkan meski dilatih sekalipun.
"Sebelumnya aku butuh hampir sepuluh hari untuk mencapai Ruang Waktu Sembilan Kegelapan. Sekarang klon Moshazu bisa melakukan teleportasi sejauh 100 tahun cahaya sekaligus, bahkan bisa langsung melewati berbagai area berbahaya. Haha, cukup setengah hari saja sudah sampai!" Luo Feng melambaikan tangan menyimpan Raja Pelangi Ekstrim ke dalam cincin dunia.
Seketika tubuhnya menghilang dengan suara 'swoosh' di kehampaan ruang angkasa.
……
Bahkan di Kawasan Misterius Leluhur, jarang ada area berbahaya yang mencakup ratusan tahun cahaya. Kalaupun ada, Luo Feng bisa menghindarinya.
……
Setengah hari kemudian.
Sosok Luo Feng telah muncul di ruang hampa, sayap peraknya terkembang, memandang jauh ke dimensi waktu di kejauhan.
"Ruang Waktu Sembilan Kegelapan," bisik Luo Feng pelan.
Dari kejauhan, dimensi waktu yang samar itu memamerkan air laut yang bergelora. Dari luar, Ruang Waktu Sembilan Kegelapan terlihat seperti dunia air tak berujung.
"Siapa sangka, wilayah berdiameter hanya 12 tahun cahaya ini menyimpan beberapa entitas dengan kekuatan setara Penguasa Alam Semesta—setidaknya menurut pengetahuan para penerus warisan," desah Luo Feng. "Harta karunnya tak terhitung. Generasi demi generasi penerus warisan yang putus asa datang berpetualang mencari harta, tapi kebanyakan akhirnya tumbang."
"Semoga keberuntungan berpihak. Aku berharap bisa mendapatkan daun-daun Pohon Dunia kali ini." Mata Luo Feng memancarkan hasrat dan semangat perang.
Jika berhasil mendapatkan Pohon Dunia sebagai klon, masa depannya pasti tak terbatas.
Metode rahasia bakat 'Penguasa Ruang Waktu', penguatan alam semesta suci, dan tubuh spiritual raksasa—semua itu menjadi incaran Luo Feng.
“Swoosh.” Luo Feng menghilang seketika, langsung melakukan Teleportasi masuk ke dalam ruang waktu Sembilan Kegelapan.
……
Pegunungan kelabu yang sepi bergelombang tak berujung, di permukaannya tak ada vegetasi atau dedaunan, hanya bebatuan tandus. Satu-satunya yang menambah warna cerah adalah air terjun yang menjulur dari ketinggian ekstrim, menghantam kolam di bawahnya sebelum mengalir melalui anak-anak sungai ke segala penjuru.
Di sebuah ngarai yang dipenuhi batu karang tandus, gemericik air sungai terdengar lembut.
Swoosh!
Luo Feng dengan baju zirah perak dan sayap perak muncul tiba-tiba.
"Akhirnya sampai." Luo Feng memandangi bebatuan gersang di sekelilingnya dengan senyum, "Pulau Batu Tandus!"
Meski ruang waktu Sembilan Kegelapan dipenuhi area berbahaya, masih ada zona aman sebagai tempat berpijak bagi para penerus warisan. 'Pulau Batu Tandus' adalah salah satu zona aman termasyhur yang tak pernah menunjukkan tanda bahaya atau serangan makhluk mengerikan sepanjang tak bertepi waktu.
"Aman, tapi juga berarti tandus. Hanya air dan batu, tak ada yang lain." Luo Feng menggelengkan kepala.
Swoosh!
Berubah menjadi kilatan perak, Luo Feng melesat di atas pegunungan.
"Puing-puing." Melihat sisa-sisa baju zirah di bawah, Luo Feng diam-diam menggelengkan kepala, "Penerus warisan yang tewas di sini, pasti dibunuh sesama penerus lain."
Meskipun Pulau Batu Liar adalah tempat paling aman di seluruh Ruang Waktu Sembilan Kegelapan, tanpa kehadiran makhluk mengerikan asli sembilan kegelapan, namun pertarungan sengit antar penerus warisan untuk memperebutkan harta khusus sering terjadi.
Terbang sejauh miliaran kilometer.
"Ha!" Luo Feng melewati pegunungan tertinggi, lalu melihat pemandangan mempesona di kejauhan.
"Sungguh indah." Luo Feng memuji.
Berdiri di puncak bukit tertinggi Pulau Batu Liar, Luo Feng memandang ke kejauhan. Di luar pulau ini... terbentang lautan tak berujung yang awalnya tampak biru, lalu berubah menjadi ungu, kemudian merah darah, transparan seperti kristal, lalu keemasan, perak putih, abu-abu tua, dan kembali ke biru...
Warna-warna terus berubah dengan keajaiban tak tertandingi.
"Inilah Laut Sembilan Kegelapan." Luo Feng menghela nafas pelan.
Ruang Waktu Sembilan Kegelapan utamanya terdiri dari lautan tak bertepi dengan pulau-pulau besar kecil yang dihuni penduduk asli. Beberapa pulau seperti 'Pulau Pohon' yang sangat besar menjadi tempat tinggal makhluk mengerikan seperti 'Pohon Dunia'.
Pulau Batu Liar yang kecil termasuk dalam ribuan pulau biasa di Laut Sembilan Kegelapan.
Sedangkan Pulau Pohon yang jauh lebih besar termasuk dalam 10 pulau super teratas di lautan ini.
"Lautan Sembilan Kegelapan, luas tak bertepi, sekaligus menyimpan bahaya yang mengintai." Luo Feng bergumam, "Selain pulau-pulau super, lautan ini juga sangat mengerikan, terutama pusaran Sembilan Kegelapan. Konon, sekali terperangkap dalam pusaran itu, hampir tidak ada harapan untuk selamat."
Luo Feng mengangkat kepala memandang ke kejauhan sebuah arah.
Berdasarkan penilaian koordinat, arah itu adalah menuju Pulau Pohon. Namun jaraknya terlalu jauh, Luo Feng hanya bisa melihat lautan tak bertepi tanpa tanda-tanda pulau tersebut.
"Sekarang bergantung pada Klon Moshazu."
"Bahkan jika Klon Moshazu gagal, kita bisa melahirkannya kembali." Luo Feng mengangguk pelan.
Swoosh! Di sebelahnya muncul tiba-tiba Luo Feng berbaju hitam.
Tubuh Luo Feng berbaju hitam berubah langsung menjadi sosak penerus warisan. Klon Moshazu segera mengoptimalkan teleportasi, dalam satu gerakan... dengan mudah menyeberangi Lautan Sembilan Kegelapan hingga tiba di Pulau Pohon.
"Tinggal menunggu kabar." Wujud asli Luo Feng mengangguk, kemudian cepat-cepat melesat masuk ke gua di salah satu bukit pegunungan. Detektor mikro diaktifkan untuk bersembunyi.
……
Di ketinggian.
Klon Moshazu melayang di udara, memandang pulau raksasa tak bertepi yang berada ratusan juta kilometer di depannya.
“Sungguh indah, Pulau Batu Gersang terlihat jelek dibandingkan ini. Tapi tempat surgawi ini ternyata sangat mengerikan.” Klon Moshazu menyipitkan mata, memandang pemandangan indah Pulau Pohon yang dipenuhi berbagai tumbuhan. Tempat ini adalah surga flora - di sini lautan bunga ungu, di sana lautan bunga tujuh warna, atau hamparan daun-daun yang bergelombang...
Pemandangannya luar biasa indah.
Yang paling menyilaukan adalah pohon raksasa yang melesat ke langit. Batangnya berwarna giok, mahkotanya seperti kanopi megah. Setiap daunnya berkilau semi-transparan bagai ukiran kristal, mirip giok hijau kebiruan. Aura kehidupan tak bertepi memancar darinya, membuat semua tumbuhan di sekitarnya bergoyang lembut.
"Pohon Dunia Terkuat, makhluk khusus Tingkat Yang Mulia Kosmik dengan kekuatan setara Penguasa Alam Semesta. Meski ada sembilan Pohon Dunia, dialah yang terkuat." Klon Moshazu menatap ke kejauhan tempat Pohon Dunia Terkuat berdiri di kedalaman pulau.
Meski berada di bagian terdalam pulau, kehadirannya tetap terlihat jelas karena ukurannya yang luar biasa besar.
Tingginya 590 juta kilometer, diameter mahkota melebihi 1 miliar kilometer. Mahkotanya saja sudah lebih besar dari seluruh Pulau Batu Gersang. Batangnya yang seperti giok raksasa memancarkan cahaya samar, membuatnya terlihat sangat mencolok.
"Tiga Pohon Dunia tingkat Abadi."
“Lima Pohon Dunia tingkat Lord Realm.”
Klon Moshazu langsung melihat delapan Pohon Dunia lain yang mengelilingi Pohon Dunia terkuat, dengan ketinggian berbeda-beda. Yang tinggi berlevel abadi, yang lebih pendek berlevel Lord Realm. Bahkan yang Lord Realm setinggi 60 juta kilometer... melebihi semua tumbuhan kehidupan non-Pohon Dunia lain di pulau pohon ini.
“Di pulau pohon ini, meski banyak tumbuhan biasa, tapi ada juga cukup banyak makhluk tumbuhan.” Klon Moshazu memandang ke kejauhan, alisnya berkerut.
“Yang terkuat di pulau pohon adalah Pohon Dunia, tapi ada juga tumbuhan kehidupan berlevel abadi. Bahkan menurut data, ada yang mencapai level Yang Mulia Kosmik. Karena spesiesnya berbeda, postur tubuhnya jauh lebih kecil dari Pohon Dunia sehingga tak mencolok. Tapi jika aku memasuki pulau ini, sedikit saja lengah mungkin langsung diserang.”
“Jadi harus menghindari tumbuhan kehidupan lain dulu.”
“Setelah sampai di depan Pohon Dunia baru dipikirkan.”
Klon Moshazu tak lagi ragu.
Swoosh!
Langsung melakukan Teleportasi masuk ke dalam pulau pohon.
……
Pulau pohon ini didominasi Pohon Dunia, namun juga dihuni banyak tumbuhan kehidupan lain.
Sebagian besar tumbuhan ini adalah makhluk biasa, hanya sedikit yang tergolong 'makhluk khusus'. Tapi dari segi kekuatan, banyak yang bisa mengancam Klon Moshazu.
“Jangan lihat aku, jangan lihat aku. Jangan sadari aku, jangan sadari aku.”
"Sebuah bola berbulu sebesar tinju yang mirip biji dandelion melayang-layang di udara tertiup angin, ini adalah transformasi Klon Moshazu. Luo Feng tidak bisa memikirkan metode lain yang lebih aman, karena makhluk tumbuhan umumnya tidak suka berpindah-pindah, mereka selalu menancapkan akar di tanah tertentu."
"Jika berubah menjadi tumbuhan lalu bergerak? Pasti akan menarik perhatian."
"Perlu diketahui bahwa beberapa tumbuhan kehidupan yang kuat memiliki kecerdasan sangat tinggi, terutama tumbuhan kehidupan tingkat abadi yang kecerdasannya tidak kalah dengan manusia."
"Luo Feng juga tidak berani langsung melakukan teleportasi ke samping Pohon Dunia."
"Karena itu adalah wilayah kekuasaan 'entitas dengan kekuatan Penguasa Alam Semesta'. Jika langsung teleportasi ke dekatnya, Pasti akan langsung diperhatikan oleh Pohon Dunia terkuat."
"Aku melayang-layang, menuju ke Pohon Dunia."
"Bola berbulu itu melayang perlahan di udara."
"Lambat sekali, kecepatan melayang ini benar-benar menyebalkan." Bola berbulu sudah berusaha mendekati area Pohon Dunia dengan kecepatan maksimal. Tapi tidak bisa berlebihan, misalnya terbang melawan angin? Atau terbang dengan kecepatan sub-cahaya? Jika melakukan itu, pasti akan mudah terdeteksi. Begitu ketahuan, harapannya akan pupus.
"Aku punya banyak kesabaran."
"Aku tidak terburu-buru, tidak terburu-buru sama sekali."
"Asalkan bisa sampai di dekat Pohon Dunia, mendekati pohon itu. Lebih bagus lagi jika ada daun yang jatuh, ambil satu daun lalu pergi. Aku sama sekali tidak serakah."
Klon Moshazu itu bergumam dalam hati.
Bola bulu yang menjadi wujudnya terus melayang... melayang... melayang...
Di pulau pohon yang sunyi bak surga tersembunyi ini, di antara ribuan benih tanaman yang beterbangan, bola bulu itu sama sekali tidak terlalu mencolok, melayang perlahan-lahan.
"Terlalu lambat!!!" Setelah tiga bulan mengambang, memandang pohon dunia yang masih jauh di kejauhan, bola bulu itu menjerit dalam hati.
