Di salah satu bagian pinggang Pulau Thunder, sebuah air terjun mengalir deras bagai sungai, melayang jatuh menghantam danau luas di bawahnya.
Di tengah danau terdapat sebuah pulau kecil berdiameter sekitar beberapa kilometer, di mana delapan sosok sedang berbincang-bincang.
"Penguasa Chaos adalah pilar perkumpulan manusia kita, kontribusinya bagi ras kita tak terukur! Tapi yang kita bahas adalah Raja Sungai Pedang Luo Feng, apa hubungannya kontribusi besar Penguasa Chaos dengan Luo Feng? Hmph, status Penguasa Chaos dibangun dari kekuatan, dari pertempuran demi pertempuran, dari kontribusi besar bagi perkumpulan manusia... Adapun Luo Feng si Raja Sungai Pedang ini, dia cuma seorang jenius yang dilatih, terus-menerus menghabiskan sumber daya perkumpulan. Aku tidak melihat kontribusinya! Kontribusi apa yang dia berikan sampai bisa mendapat harta karun tertinggi secara cuma-cuma? Kontribusi apa yang dia berikan sampai berhak menerima Warisan Dewa Hewan?"
"Para jenius hanya memboroskan sumber daya, sebenarnya mereka berhutang budak pada perkumpulan!"
"Sedangkan kami, kamilah yang memperoleh sumber daya untuk perkumpulan!"
"Tanpa kontribusi, kekuatan pun tak sebanding dengan kami, atas dasar apa dia disejajarkan dengan kita?" Seorang pria setinggi lebih dari 8 meter berbaju zirah hitam dengan lengan sangat berotot, di samping kursinya tergeletak palu raksasa, suaranya bergemuruh berat penuh kemarahan.
"Yang Mulia Guntur berkata benar!"
"Um, itu benar."
Beberapa Yang Mulia Kosmik lainnya mengangguk setuju.
"Tenanglah semua, ini kan sudah menjadi rancangan Penguasa Chaos," ujar pria tampan bersayap enam pasang yang sedang minum sendiri di sudut.
"Bahkan jika Penguasa Chaos mengatur seperti ini, seharusnya Luo Feng tahu dirinya tidak memenuhi syarat menempati posisi ini." Suara Yang Mulia Guntur bergemuruh seperti halilintar, berkata dengan suara berat, "Tapi dia malah bermuka tebal membangun istana di pinggang gunung. Membangun istana tak berarti punya kualifikasi setara dengan kita."
"Lihat, Zhen Yan datang."
"Itu Zhen Yan."
"Jangan banyak bicara, hubungan Zhen Yan dengan Raja Sungai Pedang Luo Feng tidak biasa." Delapan Yang Mulia Kosmik menoleh, melihat dari kejauhan sosok manusia kera Zhen Yan Zunzhe melesat seperti cahaya kilat.
Pulau Thunder adalah tempat berkumpulnya para kuat.
Pertemanan juga melihat tingkat, para Yang Mulia Kosmik umumnya berteman sesama level. Seperti Zhen Yan Zunzhe yang sejak lahir suka berteman, telah menjalin hubungan dengan banyak Yang Mulia Kosmik.
"Zhen Yan, kemari, duduk."
"Zhen Yan, duduklah."
Para Yang Mulia Kosmik ini satu per satu cukup ramah. Meski tidak suka Luo Feng, bukan berarti mereka melampiaskan amarah ke Zhen Yan Zunzhe. Bertahun-tahun ini, sifat asli Zhen Yan... memang berhasil menjalin persahabatan erat dengan banyak Yang Mulia Kosmik.
"Hahaha, Tukang Besi, kelihatannya perutmu penuh amarah. Ceritakanlah pada saudaramu." Zhen Yan Zunzhe langsung berjalan menghadap pria tampilam bersayap enam pasang itu, "Yang Mulia Sayap Darah, tak keberatan kuambil sedikit minumanmu kan?"
Pria bersayap itu tersenyum tipis, segera menuangkan anggur.
Di antara delapan Yang Mulia Kosmik ini, yang terkuat adalah Yang Mulia Sayap Darah dan Yang Mulia Guntur.
“Aku memang penuh dengan amarah di perut, tahukah kamu tentang muridmu Luo Feng?” Suara Yang Mulia Lei Ming bergemuruh, perkataan ini langsung membuat tujuh Yang Mulia Kosmik lainnya menoleh, seakan menyalahkan Lei Ming. Namun Lei Ming melotot: “Kalau aku tidak bicara, nanti Zhen Yan pasti tetap akan tahu!”
“Tahu apa?” Yang Mulia Zhen Yan tertegun, “Kamu bilang Luo Feng, mungkinkah tentang dia mencapai tingkat abadi...”
“Dia mencapai abadi apa hubungannya denganku.” Yang Mulia Lei Ming berkata, “Tahukah kamu, Penguasa Chaos malah langsung menempatkannya di pinggang gunung untuk membangun istana, sama seperti kami para Yang Mulia Kosmik.”
Zhen Yan terpaku.
Yang Mulia Lei Ming melanjutkan: “Dia kan cuma abadi, mana mungkin abadi membangun istana di pinggang gunung?”
“Ini... ini...” Yang Mulia Zhen Yan juga terkejut, “Mungkin Penguasa Chaos punya pertimbangan khusus.”
“Bagaimanapun juga tidak boleh begini. Bagaimana kami para Yang Mulia Kosmik bisa menerima ini? Jangan-jangan Luo Feng juga punya kekuatan setara kami... Hah, kamu percaya?” Kata Yang Mulia Lei Ming.
Yang Mulia Zhen Yan ragu-ragu.
Antara Yang Mulia Kosmik dan abadi jelas berbeda tingkat.
Dari energi ilahi saja selisihnya ratusan kali lipat! Ditambah perbedaan besar dalam pemahaman hukum kosmos! Belum lagi kedalaman metode rahasia yang diciptakan... Kekuatan minimal berbeda ribuan kali lipat bahkan lebih. Makanya bahkan Raja Feijing atau Raja Cacing Pembasmi pun, hanya mengandalkan metode rahasia bakat yang melampaui kodrat, baru bisa mengalahkan Yang Mulia Kosmik biasa.
"Jika tidak memiliki metode rahasia bakat... Keunggulan kecil dalam semangat tubuh, namun perbedaan besar dalam pemahaman hukum kosmos akan membuat mereka kalah telak."
"Bukan kami iri, tapi klan punya aturan klan! Semua harus sesuai peraturan, bagaimana mungkin para yang kuat bisa menerima?" Yang Mulia Lei Ming menggelengkan kepala, "Masalah ini sudah membuat banyak yang kuat tidak puas, tapi tak ada yang berani menantang kewibawaan Penguasa Chaos. Mereka hanya berkomunikasi diam-diam, menunggu melihat muridmu jadi bahan tertawaan. Jujur saja... Jika kau sayang muridmu, sebaiknya segera suruh dia pindah dari pinggang gunung. Kalau tidak, malah mempermalukan diri sendiri. Lagipula banyak Yang Mulia Kosmik yang sudah tidak suka padanya - bukankah ini kerugian besar?"
"Lei Ming memang blak-blakan, tapi dia benar." Yang Mulia Blood Wing tersenyum ringan, "Zhen Yan, kau harus pertimbangkan muridmu."
Wajah Zhen Yan Zunzhe juga berubah muram.
……
Di Dunia Kehormatan Kultus Dewa Primordial, alun-alun terbuka.
Luo Feng sedang berbincang dengan Raja Qianyu.
"Luo Feng." Tiba-tiba sosok muncul di sampingnya.
Luo Feng menengadah kaget: "Guru, kenapa guru datang langsung? Sebelumnya saya sudah kirim surel. Kalau mau cari saya, cukup panggil lewat alam semesta virtual, pasti saya langsung datang!"
"Raja Qianyu, saya perlu bicara dengan Luo Feng." kata Zhen Yan Zunzhe.
"Raja Qianyu langsung patuh pergi." Begitu Zhen Yan Zunzhe duduk, dia segera mengisolasi suara sekitar lalu menatap Luo Feng: "Aku baru menerima surelmu, tapi di Pulau Thunder aku sempat ditangkap oleh banyak sahabatku."
"Sahabat menangkapmu?" Luo Feng mengedipkan mata.
"Semua karena urusanmu." Zhen Yan Zunzhe menggelengkan kepala, "Kamu menempati pinggang gunung Pulau Thunder ini, jelas menimbulkan ketidakpuasan banyak Yang Mulia Kosmik."
"Apakah perlu mereka sekecil hati itu?" Luo Feng menggeleng.
"Kau salah." Zhen Yan Zunzhe mengerutkan kening, "Mereka memiliki kehidupan abadi. Orang tercinta mereka telah lama tiada. Dalam hidup mereka... hanya mengejar Jalan Sang Kuat, berlatih keras selama waktu tak bertepi, baru bisa mencapai status sekarang! Jadi sebenarnya mereka sangat menghargai... kehormatan yang terlihat tak berharga ini."
Luo Feng tertegun.
"Status, kehormatan!" Zhen Yan Zunzhe berbisik, "Seperti aku yang terperangkap dalam status Tak Terkalahkan Gelar Raja selama tak bertepi waktu, hanya bisa bersembunyi di Kota Chaos. Baru setelah mencapai terobosan ke jajaran Yang Mulia Kosmik... bisa kembali menjadi figur penting, memperoleh status dan kehormatan tertinggi!"
"Status dan kehormatan ini diraih dengan kekuatan, dengan kontribusi pada perkumpulan." Zhen Yan Zunzhe menghela, "Jika bahkan status dan kehormatan tidak dihiraukan, menurutmu, apa lagi yang bisa dikejar para Yang Mulia Kosmik?"
Luo Feng sepenuhnya mengerti.
“Dia telah menjelajahi alam semesta selama lima puluh ribu tahun, yang biasanya diamatinya adalah makhluk-makhluk lemah. Berapa banyak Yang Mulia Kosmik yang bisa dia amati? Jadi dia sama sekali tidak menyadari... sesungguhnya Yang Mulia Kosmik hanyalah salah satu jenis makhluk hidup, hanya saja mereka makhluk agung dengan kekuatan luar biasa. Mereka juga memiliki hal-hal tertentu yang dipegang teguh.”
“Ikatan keluarga telah tiada... maka perkumpulan dan status kehormatan diri akan menjadi yang dikejar banyak petarung kuat.”
“Untuk perkumpulan, mereka rela mati!”
“Untuk kehormatan, mereka juga rela mati!”
“Aku mulai mengerti.” Luo Feng menghela nafas pelan, “Tak heran masalah ini memicu ketidakpuasan banyak petarung kuat. Memang... wajar mereka protes! Seandainya aku Yang Mulia Kosmik, tiba-tiba ada jenius abadi yang mendapat kehormatan setara denganku, aku juga pasti merasa tidak nyaman.”
“Kau masih muda, dan selalu yang paling bersinar. Wajar jika sebelumnya tak menyadari hal ini.” Kata Zhen Yan Zunzhe.
Luo Feng mengangguk.
Benar.
Di Jalan Sang Kuat, status dan kehormatan memang sangat penting.
“Jika aku menjadi figur pinggiran yang tak dikenal, menjadi abadi tanpa dikenal, menjadi Yang Mulia Kosmik tanpa dikenal, lalu tumbang tanpa dikenal... maka Jalan Sang Kuat seperti itu terlalu membosankan.”
“Yang benar-benar membuat semangat mendidih... adalah pertempuran di medan perang ini! Pertarungan hidup-mati! Kehormatan!”
“Aku mengerti.” Luo Feng tersenyum lebar, “Aku akan membuktikan dengan fakta, membuat para Yang Mulia Kosmik itu paham kekuatan Luo Feng. Bukankah hanya mengalahkan seorang Yang Mulia Kosmik saja?”
“Mengalahkan Yang Mulia Kosmik?” Zhen Yan Zunzhe terkejut. Ia tidak menyaksikan proses Terobosan Luo Feng menjadi abadi, sehingga meski percaya pada Luo Feng, sulit membayangkan... Dewa Abadi manusia bisa mengalahkan Yang Mulia Kosmik. Bahkan Raja Feijing pun hanya bisa mengganggu Yang Mulia Kosmik paling lemah, bertemu Zhen Yan Zunzhe saja hampir tewas.
Perlu diketahui Raja Feijing adalah makhluk khusus istimewa dengan level gen kehidupan 2000 kali lipat yang melampaui kodrat.
Dari sini terlihat... perbedaan antara Abadi dan Yang Mulia Kosmik memang sangat besar.
“Guru tidak percaya padaku?” Luo Feng tertawa, “Tonton saja nanti.”
……
Saat ini di sudut lain alun-alun terbuka.
“Raja Feijing, lihat, Raja Sungai Pedang ada di sana.”
Raja Feijing juga duduk di tengah kawanan ras alien kuat Aliansi Utara, memandang jauh ke arah Luo Feng dan Zhen Yan Zunzhe. Zhen Yan Zunzhe dan Luo Feng... adalah dua orang paling dibencinya di Pulau Zi Jing.
“Benar, tekanan auranya bertambah.” Raja Feijing menyeringai dingin, “Tampaknya Raja Sungai Pedang ini benar-benar melakukan Terobosan menjadi abadi. Sudah lebih dari delapan puluh ribu tahun, dulu pemahaman hukum alaminya sudah tinggi. Tak disangka dipaksa menunda delapan puluh ribu tahun lebih baru melakukan Terobosan menjadi abadi, baru muncul lagi. Sungguh bisa menahan diri.”
“Aku sudah menunggu delapan puluh ribu tahun.” Raja Feijing menggeretak gigi.
Dia tidak yakin bisa menghajar Zhen Yan Zunzhe.
Tapi...
Untuk menghajari Raja Sungai Pedang yang sangat termasyhur itu, dia memiliki keyakinan seratus persen.
"Kau abadi, aku juga abadi. Aku sendiri yang menghajarimu... tidak bisa dibilang menindas. Lagipula kau ini jenius legendaris yang termasyhur di alam semesta." Raja Feijing menyeringai memperlihatkan gigi taring. Saat itu dari kejauhan Luo Feng dan Zhen Yan Zunzhe, di mana Zhen Yan Zunzhe berdiri lalu menghilang seketika.
Melihat ini Raja Feijing tiba-tiba merasakan getaran di hati, kemudian langsung berdiri dan berjalan menuju kelompok penerus warisan Aliansi Hong Meng.
"Raja Feijing datang."
"Raja Feijing mendekat."
Ribuan penerus warisan Aliansi Hong Meng menoleh ke arahnya, bahkan Luo Feng juga melihat dengan sedikit keraguan.
