“Inikah yang disebut kontrol atas ruang waktu?” Luo Feng merasakan belitan kekuatan tak kasat mata itu—bukan waktu, bukan ruang, melainkan kekuatan yang lebih tinggi.
Raja Sungai Pedang terus melayang naik.
Pada momen ini——
Bagai matahari terbit perlahan yang menyilaukan dan memesona, menarik perhatian 100 juta penerus warisan.
Dewa Hewan Petir juga memandangi ke bawah, mata petirnya... menatap Luo Feng 'Raja Sungai Pedang', memancarkan niat baik dan keramahan. Kekuatan yang sebelumnya membelit Luo Feng tiba-tiba menghilang, membuatnya tertegun. Saat itulah... Dewa Hewan Petir perlahan membuka mulutnya, mengeluarkan suara Duggg.
“Daohe.” Panggil Dewa Hewan Petir.
Luo Feng berdiri di udara, segera memberi hormat dengan khidmat: “Dewa Hewan!”
“Kekuatanmu, kemajuanmu, kemauanmu, semuanya memuaskan saya.” Dewa Hewan Petir memandangi ke bawah, pandangannya sepenuhnya tertuju pada Luo Feng, “Saya memiliki satu unit harta khusus yang ingin saya berikan padamu.”
Ciprat——
Seketika 100 juta penerus warisan di bawah langsung gempar, hampir semua menunjukkan ekspresi tertegun dan iri.
“Ternyata benar-benar memberikan harta karun secara terbuka.”
“Dewa Hewan sendiri yang turun untuk memberikan hadiah!”
“Gerakan sebesar ini, pastinya hadiahnya setingkat harta karun tertinggi. Kalau tidak, mana pantas dengan status Dewa Hewan yang berada di tempat tinggi? Raja Sungai Pedang ini terlalu beruntung, bisa dapat harta karun lagi!” Para penerus warisan itu tak tahan saling berkomunikasi melalui suara batin, masing-masing sangat bergembira. Dewa Hewan Petir pun tidak menghalangi.
Ia sangat senang melihat keirian para penerus warisan lainnya.
“Apa istimewanya? Kalau kamu di tingkat Abadi bisa membunuh Raja Feijing, Kultus Dewa Primordial pasti juga akan memperlakukanmu khusus, memberimu harta karun.”
“Raja Sungai Pedang setara dengan Raja Cacing Pembasmi. Dulu Raja Cacing Pembasmi juga pernah diberi hadiah secara terbuka.”
“Berlatih keras, mungkin suatu hari saya juga akan diberi hadiah secara terbuka oleh Kultus Dewa Primordial.”
……
Luo Feng sama sekali tidak mendengar diskusi di bawah, dia juga malas mendengarkan. Saat ini hatinya dipenuhi sukacita dan antisipasi.
“Terima kasih Dewa Hewan!” Luo Feng memberi hormat dengan khidmat.
“Teruslah berusaha, jangan lengah.” Suara Dewa Hewan Petir menggema, di depan Luo Feng tiba-tiba muncul bola cahaya listrik raksasa berdiameter sekitar puluhan ribu kilometer. Bola energi itu mulai jatuh ke arah Luo Feng bagai meteor.
Saat jatuh, kilat di sekitar bola mulai berangsur menghilang.
Ketika mencapai ketinggian di atas Luo Feng, seluruh kilat telah lenyap, menyisakan cermin kuno berdiameter ratusan kilometer. Cermin bundar berbingkai emas ini memancarkan aliran cahaya keemasan halus di permukaannya. Perlahan, cermin itu melayang dan berhenti di hadapan Luo Feng.
Luo Feng terpaku menatap cermin raksasa di depannya.
"Cermin?" Matanya berkedip penuh tanya.
"Ini akan sangat berguna bagimu. Terimalah." Dewa Hewan Petir memandang dari atas, satu matanya saja jauh lebih besar dari cermin ratusan kilometer itu.
"Baik."
Luo Feng menjawab hormat. Dengan menggerakkan hati, cermin emas kuno itu langsung dimasukkannya ke dalam cincin dunia. Untuk mempelajari harta ini, lebih baik ditunda sampai Dewa Hewan pergi. Bagaimanapun, Delapan Dewa Hewan menempati status tertinggi di Kultus Dewa Primordial.
"Daohe, jangan kecewakan aku." Ujar Dewa Hewan Petir dengan nada berbingkai tawa.
Seketika, Duggg!
“Langit dan bumi berguncang oleh gemuruh petir, bayang raksasa Dewa Hewan Petir menghilang seketika. Tekanan tak kasat mata sebelumnya juga lenyap, Pulau Thunder kembali normal sepenuhnya. Para penerus warisan yang sebelumnya terkunci di tanah tiba-tiba 'meledak' dalam keriuhan, saling berdiskusi tentang kejadian tadi.”
“Raja Sungai Pedang, selamat.”
“Raja Sungai Pedang, selamat atas harta karun tertinggi barumu.” Banyak penerus warisan ras alien bahkan langsung menyambutnya.
Luo Feng hanya tersenyum, lalu cepat-cepat pergi kembali ke kompleks keluarganya.
Meski banyak yang kuat ingin berinteraksi, Luo Feng mengabaikannya, meninggalkan teka-teki bagi banyak penerus warisan.
“Cermin harta karun itu sebenarnya benda apa?”
“Tak tahu. Pernah lihat cermin sejenis untuk memperkuat serangan ilusi.”
“Raja Sungai Pedang ahli serangan senjata psionik, ngapain Kultus Dewa Primordial kasih alat bantu ilusi?”
“Jangan asal tebak. Bentuk cermin... Hanya Raja Sungai Pedang yang tahu fungsinya.”
……
Keriuhan melanda Pulau Zi Jing. Kabar pemberian hadiah Dewa Primordial Petir kepada Luo Feng menyebar cepat, sampai ke Aliansi Utara secara real-time.
“Ha...”
"Kultus Dewa Primordial, sejak kelahiran alam semesta, strategi mereka tak pernah berubah." Makhluk berbulu putih berkuku empat berjalan perlahan di kehampaan, mengeluarkan suara, "Sekarang melihat manusia Raja Sungai Pedang begitu luar biasa, langsung mulai merayu. Wu... Pei Feng, kau tak salah ingat, Raja Feijing pernah datang ke sini?"
"Benar, Guru." Yang Mulia Pei Feng dengan hormat mengikuti dari belakang, "Raja Feijing memang pernah datang ke sini, bahkan berdiri di alun-alun depan istanaku."
"Kapan?" makhluk berkuku empat itu bertanya tak henti.
"Tiga tahun lalu dia masih datang." Yang Mulia Pei Feng berkata.
"Um."
Makhluk berbulu putih berkuku empat itu berjalan perlahan di kehampaan, segera mendarat di alun-alun depan istana yang melayang di ruang hampa di kejauhan.
Yang Mulia Pei Feng juga mengikuti dengan penuh hormat.
"Kau mundur dulu, aku akan mengoptimalkan pembalikan ruang waktu. Jangan berada dalam radiusku." Makhluk itu bersuara.
"Baik." Mata Yang Mulia Pei Feng berbinar, segera berubah menjadi Cahaya Kilat terbang jauh, sambil memandang penuh antisipasi. Meski dia adalah penguasa kosmos, baru sekali menyaksikan Penguasa Alam Semesta menggunakan teknik 'membalikkan ruang waktu'. Ini akan menjadi kali kedua baginya.
Utamanya karena membalikkan ruang waktu menimbulkan gejolak besar, bahkan bisa melukai Penguasa Alam Semesta. Jika terluka parah, itu akan menjadi kesempatan langka bagi musuh untuk melakukan pembunuhan.
Karenanya biasanya Penguasa Alam Semesta melakukannya secara rahasia.
Kecuali sangat dipercaya, atau efek balik yang disebabkan oleh penggunaan kemampuan sangat kecil, jarang membiarkan yang kuat lain menyaksikan.
"Auu~~~Auu auu auu~~~" Auman rendah yang samar-samar terdengar dari mulut makhluk berbulu putih berkuku empat, ia memandang sekitar dengan tenang.
Huss! Huss! Huss!
Ruang waktu dalam radius tertentu mulai berbalik cepat!
Seperti memutar ulang film dengan kecepatan tinggi. Di alun-alun ini, banyak yang kuat pernah datang. Pemandangan sekitar berubah... Para kuat yang terbang bergerak mundur membelakangi, bicara terbalik. Misalnya teriakan hormat 'Yang Mulia Peifeng' menjadi 'Gnefi hgnuY' saat diputar mundur...
Waktu berbalik cepat.
Semuanya terasa ilusif.
Swoosh!
Waktu yang sedang mundur tiba-tiba berhenti. Adegan sebelumnya yang terus berubah dalam ruang waktu juga terhenti mendadak.
Dalam ruang waktu yang membeku ini... Raja Feijing sedang berdialog dengan Yang Mulia Peifeng.
"Itu aku!" Dari kejauhan di luar dimensi terbalik, Yang Mulia Peifeng tercengang melihat adegan beku dimana dirinya bersama Raja Feijing.
……
Dalam dimensi waktu yang terbalik, semuanya hanyalah fatamorgana.
Hanya makhluk berbulu putih berkuku empat yang nyata.
"Raja Feijing." Sorot mata makhluk itu tertuju pada sang raja.
"Ayo, nak!"
Makhluk itu berseru lembut. Seketika kekuatan tak kasat mata menyelimuti Raja Feijing.
"Kembalikan dimensi waktu."
Dengung~~
“Waktu sekitar yang sebelumnya mundur ke momen ini, mulai berbalik arah dengan cepat.”
Persis seperti pegas jam yang terus berputar-putar. Saat diputar hingga batas tertentu, ia akan otomatis berbalik arah!
Mirip per pegas! Terus ditekan, ditekan, ditekan. Begitu tekanan dilepas, pegas akan melenting kembali!
Ini adalah bentuk pantulan energi!
Alam semesta memiliki kemampuan regenerasi diri. Setelah Penguasa Alam Semesta melakukan 'pembalikan ruang waktu', kosmos itu sendiri akan mulai berbalik arah! Setiap titik waktu yang dibalikkan adalah masa lalu yang seharusnya tak ada di masa kini. Jika dipaksakan, hukum alam semesta akan memberikan efek balik.
“Auuuu~~~” Raja Feijing mengaum sementara ruang waktu berbalik. Gelombang demi gelombang kekuatan tak kasat mata terus menghantam tubuhnya.
Makhluk berbulu putih berkuku empat memandang tenang. Ia melindungi Raja Feijing, mengalirkan kekuatan balasan alam semesta... melalui tubuh Raja menuju dirinya. Sebagai Penguasa Alam Semesta sejati, ia sanggup menahan efek balik kosmik ini.
“Aaaaa~~” Ratapan pedih Raja Feijing bergema.
Rasa sakit!
Dalam proses pembalikan ruang waktu, setiap gelombang balasan alam semesta mampu membasminya dengan mudah! Menghidupkan kembali lewat pembalikan waktu jelas melanggar hukum alam semesta, dan hukuman harus ditanggung. Namun kali ini, Sang Penguasa Alam Semesta sendirilah yang menanggungnya!
……
Ruang waktu terus berbalik arah.
"Situasi dalam beberapa tahun sebelumnya terbalik, sekarang dipercepat lalu diputar kembali. Segala hal lain hanyalah ilusi, hanya makhluk berbulu putih berkaki empat dan Raja Feijing yang tetap abadi, melintasi setiap titik waktu."
Sejenak——
Perjalanan balik ruang-waktu akhirnya berhenti.
Semua kembali normal, akhirnya kembali ke simpul ruang-waktu asli.
"Aku... ini..." Raja Feijing terpaku berdiri di alun-alun sambil memandang sekeliling.
"Guru." Yang Mulia Peifeng segera terbang mendekat.
"Cukup."
Makhluk berbulu putih berkaki empat mengangguk perlahan, menatap Raja Feijing, "Raja Feijing, engkau telah hidup kembali. Tapi... jangan lupa, engkau pernah mati sekali."
"Aku... pernah mati..." Raja Feijing terdiam.
Tiba-tiba ingatan sebelumnya membanjiri pikirannya, semua segalanya pulih dalam hatinya.
"Dia! Dia!! Raja Sungai Pedang!!!" Mata Raja Feijing berbinar-binar, memancarkan kegilaan dan ketidakrelaan.
"Di mana harta karunku? Harta karunku!" Raja Feijing tiba-tiba menyadari sesuatu yang salah.
Makhluk berbulu putih berkaki empat memandangi Raja Feijing dari atas, berkata tenang: "Raja Feijing, dalam pembalikan ruang-waktu, aku hanya melindungimu dan membawamu kembali dari masa lalu. Aku tidak akan membawa kembali sebuah harta karun. Biayanya lebih besar daripada menciptakan sepuluh harta karun baru. Aku hanya menghidupkan kembali dirimu. Semua harta karun dan senjata legendaris lainnya telah hilang dalam perjalanan balik ruang-waktu."
Setelah berkata demikian.
Makhluk berbulu putih berkaki empat berjalan di kehampaan, lalu menghilang sepenuhnya.
"Hormat pada Guru." Yang Mulia Peifeng segera memberi salam dengan khidmat.
