Aura yang bocor dari jurang tempat Icecliff Fort terseret membuat Luo Feng merinding: "Peradaban purba yang telah punah ribuan zaman Samsara ini benar-benar luar biasa. Pantaslah bisa menciptakan Perahu Semesta! Cuma modifikasi Duan Donghe pada Burial Boat saja sudah membuatnya sebegitu menyeramkan."
200 lebih peserta kuat di aula menyimak dengan tajam, berusaha menangkap suara untuk mengetahui nasib garis Mata Ilahi di dalam Icecliff Fort.
“Lagipula itu istana harta karun tertinggi. Susah mati di dalamnya.”
“Tidak pernah dengar? Di kampung halaman Duan Donghe, dalam peradaban kuno itu, sama sekali tidak ada istilah harta karun tertinggi.”
“Karakter tulisan yang terkandung dalam ribuan harta karun semuanya menggunakan aksara peradaban itu. Jelas semua harta karun itu peninggalan peradaban kuno... Kalau Duan Donghe berani bicara seperti itu, pasti dia punya peluang sukses.”
“Tidak ada istilah harta karun tertinggi? Apa maksudnya?”
Beberapa yang kuat tak kuasa menahan diri untuk berdiskusi diam-diam.
Di pikiran Luo Feng juga melintas berbagai pertimbangan.
Benar.
Peradaban kuno itu sangat perkasa, memiliki entitas yang jauh lebih hebat dari yang terkuat di alam semesta. Bahkan dua leluhur Suci pun belum tentu bisa menandingi kelompok paling puncak dari peradaban kuno itu. Dengan kriteria yang lebih tinggi... cara memandang senjata pun pasti berbeda. Dari petualangan di Ruang Sayap dan lainnya, aku tahu...
Harta karun tertinggi pun ada tingkat kehebatannya!
Di mata yang lemah, mereka tidak bisa mengeluarkan kekuatan maksimal harta karun tertinggi, jadi sulit menilai mana yang lebih kuat. Tapi di tangan leluhur Suci, Duan Donghe... atau entitas yang lebih menyeramkan, tentu bisa memutuskan kehebatan harta-harta itu.
Jadi——
Dalam peradaban kuno tidak ada istilah 'tertinggi'.
Untuk yang disebut harta karun tertinggi, di peradaban kuno mungkin ada klasifikasi lebih detail. Tapi klasifikasi itu tidak relevan bagiku...
Karena di zaman ini, yang terkuat hanyalah 'yang terkuat di alam semesta'.
Lalu dua leluhur Suci?
Mereka tak pernah keluar dari alam semesta Suci! Kekuatan luar pun meragukan apakah dua leluhur ini masih hidup.
"Sayap Shi Wu, awalnya memiliki enam pasang sayap." Luo Feng mengangguk dalam hati, "Menurut fragmen memori Roh Sayap... seharusnya dua manusia super kuat bertarung yang menyebabkan Sayap Shi Wu rusak. Harta sehebat ini sampai bisa rusak, seberapa dahsyatkah kedua manusia super kuat itu? Mungkin mereka juga pejuang dari peradaban kuno."
Dibandingkan dengan peradaban kuno...
Setelah melewati zaman Samsara tak bertepi, kemunduran kekuatan sangat jelas, jauh tidak sebanding dengan peradaban itu.
……
Saat Luo Feng merenungkan peradaban kuno, membayangkan kehebatan peradaban itu, dan menduga mengapa mereka menghilang dalam aliran Waktu——
"Ciprat~~~~~" Lantai aula kembali terbelah di posisi yang sama sebelumnya, memancarkan aura menyeramkan.
Siuutt! Siuutt! Siuutt!
Tiga cahaya kilat melesat keluar dan melayang di depan Dewa Iblis Lei Yi. Ketiga barang itu masing-masing adalah 'Kastil Tebing Es' sebesar kepalan tangan yang diukir dari giok es, patung makhluk asing aneh, dan mutiara tricolor yang berkilauan.
"Menurut klasifikasi kalian, dua dari tiga harta ini termasuk harta karun tertinggi, satunya lagi cukup unik. Meski tidak sehebat harta tertinggi, kupikir cocok untukmu." Duan Donghe memandang ke bawah sambil tersenyum, "Lei Yi, terimalah."
Si Dewa Iblis Lei Yi menatap ketiga harta itu dengan tatapan kosong, ekspresinya penuh kerumitan.
"Ini... ketiga harta ini..."
"Kastil Tebing Es?"
“Bukan kah itu dunia dewa sejati?”
“Mutiara Hati Ilusi?”
Di samping, lebih dari 200 yang kuat—terutama lima Penguasa Alam Semesta—langsung menyadari. Mata mereka bersinar, namun berbagai pihak terkejut dan ramai!
“Ah, tiga unit harta khusus... Seluruh garis perguruan Kelompok Mata Ilahi musnah?”
“Penguasa Kedua dan Ketujuh ada di dalam Benteng Es Tebing. Keduanya tewas?”
“Para Penguasa Alam Semesta itu masih bisa meledakkan diri lebih awal, mungkin bertahan lewat teknik Klon. Tapi kedua Penguasa tak puna Klon... Tak bisa kabur. Dua Penguasa Alam Semesta dengan harta karun tertinggi... Dibunuh begitu saja?”
“Terlalu... Terlalu...”
“Ini... Ini sungguh...”
“Peradaban purba itu benar-benar menyeramkan.” 200 lebih yang kuat ini menggigil ketakutan.
Istana harta karun tertinggi adalah tempat teraman mutlak—kecuali nekat masuk ke alam semesta mini lain, menuju inti, atau nekad menembus Samsara... Tanpa itu, mustahil membasmi penghuni di dalam istana yang terlindungi.
Kriteria!
Dengan kriteria Duan Donghe, tak ada harta karun yang tak terkalahkan. Dia langsung menilai kekuatan dan kelemahan Benteng Es Tebing.
200 lebih peserta kuat di aula sama-sama tertegun dan iri, bagaimanapun ini adalah dua harta karun tertinggi ditambah Mutiara Hati Ilusi! Mutiara Hati Ilusi merupakan harta khusus yang cocok untuk mengoptimalkan serangan ilusi sekaligus memiliki fungsi melindungi jiwa, sebuah benda legendaris dengan kemampuan spiritual luar biasa. Sedangkan Dewa Iblis Jubah Petir memang terlahir untuk menguasai teknik ilusi.
"Mutiara Hati Ilusi bisa kamu ikat dengan mudah." Duan Donghe memandangi ke bawah, berkata blak-blakan, "Sementara dua harta karun tertinggi lainnya, Kastil Tebing Es ini, karena kemauanmu cukup kuat, juga bisa kamu taklukkan... Hanya Dunia Dewa Sejati ini yang sangat sulit diikat. Pelajari baik-baik setelah kembali, mungkin butuh waktu lama baru berhasil."
Dewa Iblis Jubah Petir mengangguk antusias. Tanpa basa-basi, dia langsung mengikat kepemilikan di tempat.
Mutiara Hati Ilusi dan Kastil Tebing Es, benar-benar bisa dikuasai dalam sekejap.
"Hahaha..."
"Meski punya banyak harta puncak, tapi hanya Jubah Petir yang benar-benar spesial." Dewa Iblis Jubah Petir berkomentar, "Selama ini hanya andal pertarungan jarak dekat. Kemampuan ilusiku tak punya senjata memadai. Kini dengan Mutiara Hati Ilusi... Teknik seranganku akan jauh lebih mematikan. Ditambah perlindungan Kastil Tebing Es... Kelompok Mata Ilahi..."
Sembilan pasang mata Dewa Iblis Jubah Petir memancarkan sorot mata kejam.
200 lebih peserta lain menghela napas dalam hati... Kasihan Kelompok Mata Ilahi, setelah kekuatan Dewa Iblis Jubah Petir meningkat, mana mungkin mereka dilepaskan setelah keluar?
"Terima kasih, Sang Tuan Duan Donghe." Dewa Iblis Jubah Petir membungkuk hormat penuh rasa syukur.
“Urusan sudah selesai.” Di atas aula utama, Duan Donghe yang duduk di singgasana mengangguk pelan, "Kau juga boleh pergi. Kandidat lainnya..."
Pandangan Duan Donghe menyapu lebih dari 200 pejuang: "Segera akan dimulai kontak dengan warisan. Begitu menyentuh warisan, yang gagal pasti mati, bahkan jiwa punah, semua klon musnah total. Garis perguruanku membutuhkan jiwa untuk berlatih, maka kusaring yang berjiwa... tentu juga punya cara untuk mengatasi jiwa."
Lebih dari 200 pejuang terkejut.
Benar.
Memang demikian. Di peralatan Kotak Ajaib, makhluk seperti Tuan Batu Raksasa dan Suku Kerangka yang tersingkir sejak awal, memang tak memiliki jiwa. Sedangkan makhluk batu dan tumbuhan yang bisa masuk, semuanya spesial dan memiliki jiwa.
"Hanya Galaksi Bima Sakti dan Bi Xue yang berhasil menembus hambatan ketiga." Duan Donghe memandang ke bawah dengan dingin, "Mereka berdua yang paling berpotensi. Empat yang menembus hambatan kedua... masih ada secercah harapan. Adapun yang hanya menembus hambatan pertama, kecuali kalian bisa melesat dalam waktu singkat, hanyalah pengisi kuota."
"Sekarang, Lei Yi dan lima Yang Terkuat lainnya... akan kukeluarkan."
"Bagi yang ingin menyerah, segera putuskan."
"Ini kesempatan terakhirmu!"
Suara Duan Donghe bergema di aula, meninggalkan keheningan yang pekat.
"Warisan kali ini sejak awal, Duan Donghe selalu memberikan kesempatan kepada kandidat untuk mengundurkan diri. Selama belum menyentuh warisan, semuanya masih bisa dibicarakan. Tapi sebentar lagi kontak dengan warisan akan dimulai... Jadi ini adalah kesempatan terakhir untuk tetap hidup. Bahkan Pemimpin Kedua dan Ketujuh yang bersembunyi di Benteng Tebing Es pun binasa. Tak ada yang berani mengandalkan keberuntungan."
"Aku mundur!"
"Aku mundur!"
"Aku mundur!"
Dengan cepat beberapa yang kuat maju mengundurkan diri. Contohnya dari pihak Umat Manusia Alam Semesta Primordial yang berhasil menembus hambatan pertama, Tuan Peng Gong beserta seorang Yang Mulia Kosmik dan seorang Dewa Abadi memilih mundur.
……
"Kalian semua mundur. Bisa menembus hambatan pertama menunjukkan potensi luar biasa kalian berdua. Ikut warisan hanya akan jadi kematian bodoh... Suku kita sudah punya Luo Feng. Keikutsertaan kalian sia-sia." Pendiri Kapak Raksasa di alam semesta virtual langsung berkomentar, "Adapun Peng Gong... dia adalah salah satu pilar utama kekuatan suku kita. Tak perlu mati sia-sia."
"Baik."
……
"Kamu mundur. Untuk yang kuat lainnya dari suku kita, biarkan mereka menerobos! Ingat, bawa kembali semua harta karun... Kehilangan begitu banyak harta karun akan menjadi pukulan berat bagi suku kita."
"Baik."
……
"Para pejuang lain dari tempat suci kita harus terus menerobos. Harus dapatkan informasi warisan sebanyak mungkin. Kamu mundur saja, bawa pulang harta karun tertinggi."
"Baik."
……
Berbagai kekuatan sedang menyusun strategi dengan cepat.
Karena berbagai alasan - ada yang ingin menyelamatkan harta karun, ada yang tak tega melihat pejuangnya jadi umpan... Jumlah yang mundur di aula memang sedang melesat vertikal.
Sejenak——
"Di aula kabur Kapal Makam, hanya tersisa 236 orang yang memutuskan melanjutkan kontak dengan warisan. Puluhan lainnya semuanya mengundurkan diri dan akan pergi."
"Kalian segera pergi!" Duan Donghe menunjuk ke kejauhan, Duggg~~~
Pintu kabin lorong terbuka.
"Kembali melalui jalan yang kalian lewati," teriak Duan Donghe.
Enam yang terkuat di alam semesta (termasuk Thunderclap), para Penguasa Alam Semesta, segelintir Yang Mulia, Dewa Abadi... dengan cepat terbang masuk ke lorong dan segera menghilang. "Duggg~~~" Pintu kabin kembali tertutup. 236 kesatria di aula kini telah bulat tekad.
Lebih baik mati! Mereka harus mengirimkan sebagian informasi kembali!
Luo Feng memandang sekeliling, diam-diam mengagumi... Dari 236 orang ini, 235 sudah pasti tewas! Harapan hidup terbesar ada pada Luo Feng dan Bixue Yang Mulia. Sisanya hanya penjelajah nekat, terutama mereka yang melewati hambatan pertama—nyaris sama dengan bunuh diri.
Setiap perkumpulan bisa bangkit dan kokoh di zaman Samsara masing-masing.
Karena selalu ada kesatria yang bersedia berdiri di momen kritis! Para pejuang ini merangkak dari lapisan terbawah, melewati hidup-mati tak terhitung. Kematian bukan hal menakutkan bagi mereka—yang penting mati dengan nilai setara.
Demi perkumpulan... Demi keabadian perkumpulan melampaui Samsara—kematian pun layak!
"Kalian tak punya jalan mundur." Duan Donghe berdiri, "Takdir menentukan hanya satu yang bisa menerima warisan Garis Duan Donghe. Ikuti aku."
Duan Donghe berbalik menghadap takhta.
Hong~~~
Takhta serta dinding tebing di belakangnya tiba-tiba terbelah. Gemuruh air terjun, aroma bunga, bahkan suara burung terbang dan raungan makhluk asing mengalir masuk - sebuah ruang independen yang sangat luas.
"Ini adalah ruang warisan garis perguruan Duan Donghe." Sorot mata Duan Donghe memandang jauh, "Hampir semua pejuang kuat sepanjang generasi menerima warisan di dalam ruang ini. Termasuk aku."
