Pintu kabin Kapal Makam.
Tuan Bintang Bei Zhen dari Tempat Suci Dongdi dan para pejuang lain yang berjaga di pintu kabin terkejut mendengar suara dingin saat menyaksikan sekumpulan kandidat termasuk Dewa Iblis Lei Yi dan Pemangsa Tuo Bu keluar: "Kalian segera meninggalkan Kapal Makam. Pintu kabin akan segera tertutup. Jika tidak pergi sekarang... takkan ada kesempatan lagi."
"Pintu kabin akan ditutup?"
"Hanya satu yang bisa selamat dari penerusan warisan - calon penerus Duan Donghe! Yang lain semua mati. Bahkan jalan pelarian pun disegel."
"Pergi!"
Sekumpulan besar pejuang termasuk Bei Zhen segera terbang keluar. Hampir seratus pejuang yang bergerak massal ini baru saja meninggalkan kabin ketika Ciprat~~ pintu kabin jatuh menutup rapat. Kapal Makam kini tak lagi memiliki pintu keluar, membuat para pejuang dari berbagai suku yang berhasil lolos ini menghela nafas pilu saat menoleh ke belakang.
"Dewa Iblis Lei Yi, salut untukmu."
"Dewa Iblis Thunder Garment, tak disangka warisan kali ini ternyata kau yang mengarahkan, bahkan sampai membuat Kelompok Mata Ilahi menderita kerugian sebesar ini. Haha, pasti mereka sangat membencimu." Para peserta kuat lainnya yang hadir satu per satu menatap Dewa Iblis Thunder Garment, tak ada sedikitpun permusuhan dalam pandangan mereka.
Pertama, jika bukan karena Dewa Iblis Thunder Garment, kapan lagi kita bisa menemukan warisan garis perguruan Duan Donghe ini?
Kedua, Dewa Iblis Thunder Garment hanya menargetkan Kelompok Mata Ilahi saja, malah bisa dibilang membantu kita dengan mengurangi satu musuh besar.
Apalagi saat ini Dewa Iblis Thunder Garment memiliki Ice Cliff Fortress di tubuhnya, sangat sulit untuk membunuhnya. Ditambah jika ia berhasil memurnikan 'Dunia Dewa Sejati' itu, pasti ia akan menjadi salah satu yang terkuat di alam semesta yang paling sulit dihadapi... Karena statusnya sebagai petualang tunggal, wajar jika berbagai pihak ingin bersahabat dengannya.
"Justru kebencian merekalah yang kuinginkan. Semakin mereka membenciku, semakin aku merasa puas dan bahagia." Dewa Iblis Thunder Garment mendengus, "Meski sudah menjadi yang terkuat di alam semesta, tapi masih harus menerima penghinaan dari Kelompok Mata Ilahi... Bahkan satu-satunya sahabat karibku Kong Luo mereka bunuh... Dalam hidupku yang tanpa perkumpulan ini, tak ada permintaan lain selain membuat Kelompok Mata Ilahi menyesal perbuatan mereka, menderita sengsara, bahkan sampai punah!"
Para peserta kuat saling memandang satu sama lain dengan keheranan yang tersembunyi.
Betapa dalamnya dendam ini! Kasihan Kelompok Mata Ilahi!
……
“Para Pemimpin, Benteng Tebing Es tersedot ke dalam Abyss. Saat itu Yang Mulia Kedua langsung merasa situasi genting, lalu memerintahkan kami yang memiliki klon untuk segera meledakkan diri! Jadi para Dewa Abadi, Yang Mulia Kosmik, serta Penguasa Alam Semesta yang memiliki klon, semua meledakkan diri untuk kabur.” Pemimpin Wu Liang melapor dengan hormat kepada lima avatar Pemimpin di sekitarnya.
“Abyss itu kekuatannya tak tertandingi, sepertinya juga mengandung serangan ilusi.”
“Yang Mulia Kedua dan Ketujuh saat itu kesulitan menanganinya, tampaknya tidak bisa bertahan, sehingga memerintahkan kami segera meledakkan diri dan pergi.”
Para penyintas satu per satu mendeskripsikan situasi saat itu.
Kelima Pemimpin di samping wajahnya berubah pucat. Mereka sudah tahu detailnya. Kesempatan terbesar Klan Mata Ilahi untuk melampaui Samsara ini, ternyata digagalkan oleh Dewa Iblis Lei Yi yang tiba-tiba muncul. Bukan hanya memutus harapan mereka, tapi juga menyebabkan Yang Mulia Kedua dan Ketujuh Tumbang. Dua Penguasa Alam Semesta terkuat itu bahkan membawa dua harta karun tertinggi yang sangat krusial.
Tujuh Maha Penguasa mereka memiliki metode pertempuran gabungan. Kini berkurang dua... Maka meski lima sisanya bersatu menyerang, kekuatannya sudah jauh berkurang.
“Sialan!” Mata Yang Mulia Keenam memancarkan dingin.
“Dewa Iblis Lei Yi, si sialan itu menghancurkan harapan Klan Mata Ilahi kita! Seharusnya dulu kita bunuh dia dengan segala cara!” Yang Mulia Kelima menggertakkan gigi sambil mengaum.
“Dulu siapa yang tahu kalau Dewa Iblis Jubah Petir ini bisa seberuntung itu, pertama menemukan Kapal Makam.” Tuan Ketiga berkata dengan suara parau, “Seorang Dewa Iblis Jubah Petir tanpa harta karun tertinggi, kekuatan biasa-biasa saja... Bukankah setelah kejadian dulu dia juga bersikap rendah hati sampai tidak berani muncul? Murni karena keberuntungannya, kalau tidak mana mungkin kejadian kali ini terjadi. Sungguh keterlaluan! Dia menghancurkan harapan terbesar Kelompok Mata Ilahi kita, bahkan membuat Lao Qi mereka...”
“Lao Er dan Lao Qi...” Pemimpin Pertama bergumam perlahan, wajahnya menampakkan kesakitan.
“Jika kelompok kita tidak bisa melampaui Samsara, kita harus menyeret Dewa Iblis Jubah Petir itu mati bersama!” Tuan Kelima menggigit gigi dan berkata dengan murka.
“Tenang.”
Pemimpin Pertama membuka matanya, menggelengkan kepala, “Balas dendam ditunda dulu, batas usia semakin dekat... Kelompok kita harus mengerahkan seluruh tenaga untuk memperjuangkan secercah vitalitas, berusaha melampaui Samsara, inilah target terbesar. Jika tidak bisa melampaui Samsara, kehormatan Kelompok Mata Ilahi kita akan hilang selamanya, mungkin setelah beberapa zaman Samsara, tak ada yang akan mengenal kita lagi.”
……
Saat Kelompok Mata Ilahi menderita, Sanctuary Purple Moon dan Umat Manusia Alam Semesta Primordial sama-sama menanti dengan harapan.
Leluhur kuno dari Sanctuary Purple Moon itu sendiri berbicara dengan Yang Mulia Bi Xue dan Tuan You Zan, jelas leluhur ini penuh harapan...
Kapak Raksasa dan Penguasa Chaos juga menemui Luo Feng...
Leluhur Bulan Ungu dari Sanctuary Purple Moon juga menemui Tuan Lu Chong...
Berbagai kekuatan menantikannya, beban masing-masing kelompok monster tertumpu pada para kandidat tersebut, membuat mereka semua bersemangat luar biasa. Begitu mereka memutuskan untuk menerima warisan, itu berarti mereka telah memilih jalan yang 'hampir pasti mati tanpa kesempatan hidup'. Bagaimanapun, harapan terbesar ada pada Luo Feng dan Yang Mulia Bixue. Para petarung lainnya hampir pasti tewas. Tugas mereka adalah sebisa mungkin mengirimkan informasi ke kelompok mereka sebelum kematian.
……
"Menembus Samsara sangat sulit. Bahkan Sang Leluhur di masa lalu sama sekali tidak yakin bisa melewatinya. Dibandingkan dengan beliau, aku masih memiliki jarak kemampuan. Apalagi untuk menembus Samsara." Kapak Raksasa menatap Luo Feng, "Sudah tak terhitung zaman Samsara berlalu, namun hanya ada dua alam semesta Suci. Tingkat kesulitannya bisa dibayangkan. Meski sangat percaya diri, aku tak berani menjamin bisa menembus Samsara dalam tiga zaman. Kesempatan kali ini adalah peluang terbesar bagi perkumpulan manusia, dan saat ini kamulah kandidat dengan peluang tertinggi."
"Perkumpulan manusia bangkit dari kelemahan setapak demi setapak. Di bawah pimpinan Sang Leluhur, kami bangkit di antara ras-ras kuat alam semesta primordial, bahkan menjadi salah satu kelompok puncak."
"Kami manusia telah melalui perang tak terhitung, baik melawan kelompok lain maupun bahaya pemusnahan berkali-kali. Hingga akhirnya Sang Leluhur muncul... Kini perkumpulan manusia telah kuat. Generasi penerus tak terhitung bisa bermain bebas di alam semesta virtual, menggunakan sumber daya melimpah untuk latihan, bahkan membuat banyak kelompok menjadi bawahan kami."
“Kami manusia, adalah perkumpulan terkuat.”
“Setidaknya kami memiliki hati terkuat! Kami tak pernah rela menjadi yang lemah...”
“Perkumpulan manusia kami juga takkan pernah menerima kepunahan dalam aliran Waktu.” Kapak Raksasa memandang Luo Feng, “Tugas kita adalah menjadi keberadaan abadi, bahkan melebihi Dua Suci Kami, mencapai tingkat peradaban kuno, menciptakan peradaban yang lebih gemilang!”
“Dan kali ini... adalah kesempatan emas!”
“Setiap kebangkitan pejuang kuat memiliki momen krusial. Kebangkitan sebuah perkumpulan juga memiliki titik balik... Kesempatanmu ini adalah titik balik takdir perkumpulan manusia. Titik balik terbagi menjadi dua cabang, takdir kita akan memasuki cabang mana tergantung padamu.” Kapak Raksasa menatap Luo Feng dengan harapan membara.
Luo Feng mengangguk tegas: “Akan kukerahkan seluruh tenaga!”
……
Kicauan burung, raungan makhluk asing, dunia indah bagai surga ini dipenuhi suara kehidupan. Dari kejauhan terlihat burung-burung memamerkan bulu dengan sayap terkembang, meninggalkan jejak api pelangi atau cahaya warna-warni...
Di balik semak jauh tampak siluet makhluk asing, atau ujung tanduk yang sesekali muncul dari danau di kejauhan.
“Inilah Ruang Warisan.” Bing Shan berdiri melayang dengan pandangan mistis, “Tempat para turunan Kapak Raksasa menerima warisan.”
Pejuang kuat berbagai ras melayang di belakangnya.
Pintu masuk ruang yang muncul sebelumnya saat masuk sudah ditutup dan disegel, jelas tidak ada jalan keluar. Tapi Luo Feng dan yang lain tidak sempat memikirkan hal lain lagi, di hati mereka masing-masing dipenuhi antisipasi terhadap warisan yang akan diterima, sekaligus diam-diam terkejut... Jika ruang warisan ini benar-benar tempat dimana para Donghe Duan dari generasi ke generasi menerima warisan, maka waktu keberadaannya sudah terlalu lama.
"Disebut sebagai ruang warisan." Donghe Duan menghela nafas pelan, "Tapi ia bisa menyerap energi, menyerap segala jenis energi, termasuk gumpalan chaos di Laut Semesta, mampu menjaga stabilitas ruang, mempertahankan reproduksi makhluk hidup di dalamnya."
Meski terkejut, Luo Feng dan yang lain cepat tenang kembali.
Karena... sudah terbiasa.
Meski umumnya para petarung termasuk yang terkuat di alam semesta tidak bisa langsung menyerap chaos qi alam semesta, hanya 'alam semesta mini, alam semesta primordial' yang bisa menyerap chaos qi ini menjadi bagian diri mereka. Tapi hukum ini sama sekali tidak berlaku di peradaban kuno. Seperti Perahu Semesta, seperti ruang warisan ini...
Bisa bertahan dalam waktu yang sangat panjang, bahkan alam semesta mini umumnya bertahan tiga zaman Samsara, sementara ruang warisan ini telah ada selama samsara tak bertepi.
"Sekarang... kalian akan menyentuh warisan." Donghe Duan menunjuk ke kejauhan, "Lihat!"
Luo Feng dan yang lain serentak memandang ke arah tersebut.
Di kejauhan padang gurun yang misterius, tiba-tiba muncul gerbang cahaya demi gerbang cahaya. Setiap gerbang cahaya memiliki bayangan-bayangan gambar. Jika diamati dengan seksama... samar-samar terlihat sosok yang kuat sedang mengendalikan puluhan juta sinar emas menyerang dimensi di kejauhan. Gambar lain menunjukkan adegan berbeda.
"Para penerus warisan garis Donghe kami, ada yang ahli pertarungan jarak dekat, serangan jarak jauh, penempaan senjata, pengendalian mesin... hampir mencakup semua kategori di kampung halaman kami." Sang Penerus Donghe menunjuk ke kejauhan, "Di sana ada 820 pintu masuk. Setelah masuk, kalian akan mendapatkan warisan dasar yang berbeda."
"Setiap pintu masuk hanya boleh dimasuki satu orang untuk menerima warisan."
"Galaksi memilih pertama, Darah Hijau nomor dua... dan seterusnya." Sang Penerus Donghe berbicara langsung, "Ini hanya warisan dasar untuk memverifikasi kecocokan kalian dengan garis kami. Hanya penerus terakhir yang berhak mendapatkan warisan inti sejati, warisan yang hanya diketahui oleh setiap generasi Penerus Donghe."
"Mulailah memilih." Perintah Sang Penerus Donghe sambil menatap Luo Feng, "Galaksi, pilihlah."
"Baik, Sang Tuan Donghe." Luo Feng membungkuk hormat, lalu berubah menjadi cahaya kilat gemilang yang menyambar angkasa, mendekati 820 pintu dimensi di kejauhan...
