“Tiga Dewa Primordial adalah juru bicara kemauan sumber alam semesta primordial. Saat ini, cahaya pelangi yang menyelimuti tubuh mereka mengandung kekuatan hukum alam seperti logam, kayu, air, api, tanah, angin, kilat, cahaya, Waktu, dan Ruang. Aura tekanan tak bertepi terus memancar... Jelas mustahil bagi tiga Dewa Primordial saja mencapai ini. Ini membuktikan adanya 'dukungan' kemauan sumber alam semesta primordial. Pada tingkat tertentu, juga mengkonfirmasi bahwa perkataan Tiga Dewa Primordial bukanlah omong kosong.”
“Alam semesta mini itu pernah kami coba. Menyentuh membrannya langsung membuat kami tumbang.”
“Sama sekali tak bisa dimasuki.”
Seorang yang kuat segera bertanya tak henti.
Dewa Primordial Dwimuka di samping Tiga Dewa Primordial bersuara: “Jika nekat menembus, tentu tak bisa masuk. 'Dunia Jin' ini tidak biasa... Dalam kondisi normal, bahkan setelah ribuan zaman Samsara pun takkan muncul. Tapi—di alam semesta tak bertepi ini, semua tunduk pada hukum. Kini, ia harus muncul.”
Tak sempat menanyakan cara masuk, perkataan Dewa Primordial Dwimuka saja telah memicu getaran di seluruh kekuatan besar Laut Semesta!
Harus muncul?
Apa maksudnya harus muncul?
Normalnya ribuan zaman Samsara pun takkan muncul?
“Apa yang sebenarnya terjadi?” Luo Feng tertegun, berkomunikasi melalui suara batin pada Penguasa Chaos di sampingnya. “Guru, menurut perkataan Tiga Dewa Primordial, kemunculan 'Dunia Jin' ini tampaknya memiliki makna khusus.”
“Um.” Penguasa Chaos juga mengangguk tegas, "Segala sesuatu memiliki hukumnya sendiri, meskipun kemauan sumber alam semesta primordial sangat kuat, ia bersifat transenden tanpa pembedaan baik atau buruk. Ia hanya mematuhi aturan paling dasar. Bahkan untuk menghadapi 'Yuan'ao Lord' seorang Penguasa Alam Semesta, atau menghadapi Tuan Bintang Haolei dkk, harus menggunakan kekuatan para ahli lainnya. Jelas ini membuktikan kemampuannya terbatas, bahkan terhadap Sang Leluhur pun, Kemauan Fundamental hanya bisa menekan, bukan membunuh."
Luo Feng mengangguk.
Benar.
Segalanya harus mematuhi hukum kosmik yang tak terlihat. Jelas dalam kondisi normal, raksasa ini seharusnya tidak muncul. Namun saat ini——ia muncul! Ini jelas mewakili periode khusus yang berbeda dari siklus Samsara era lainnya.
"Dunia Jin." Dewa Primordial berwajah paling lugu dengan ekor bersisik merah yang menyerupai pemuda berkata, "Menyimpan krisis tak bertepi sekaligus peluang emas. Ia lebih khusus dari tiga Tanah Terlarang... Raksasa itu sendiri tidak bermanfaat bagi seluruh Laut Semesta, 'Dunia Jin' dalam tubuhnyalah yang benar-benar penting."
"Untuk memasuki Dunia Jin, kita harus menunggu waktu tepat. Kekuatan membran semesta Dunia Jin memiliki siklus perubahan. Saat berwarna hitam, kekuatannya puncak. Saat putih, kekuatan terlemah—bahkan Penguasa Alam Semesta biasa bisa menembusnya. Setiap siklus... sekitar satu era."
"Kalian hanya perlu menunggu sampai membran 'Dunia Jin' berubah putih, baru bisa memasuki."
Dengan ucapan Dewa Primordial ini, seketika berbagai kekuatan besar mulai tidak sabar ingin bergerak.
Siklus?
Sejenak bahkan banyak yang kuat ingin segera bergegas pergi, tapi mengingat siklusnya mencapai satu era penuh, mereka menahan diri dan terus mendengarkan.
"Dunia Jin, penuh misteri yang tak terpecahkan." Dewa Primordial Cang di tengah berkata, "Di dalam Dunia Jin bahkan terdapat makhluk yang hidup."
"Makhluk hidup?"
"Apa!"
"Ada makhluk hidup?"
Seluruh ribuan papan atas di Laut Semesta tertegun, Luo Feng juga sangat terkejut, karena tiga Tanah Terlarang seperti Perahu Semesta sama sekali tidak mengandung makhluk hidup.
"Makhluk Dunia Jin hanya bisa hidup di Dunia Jin. Mereka tidak bisa keluar." Dewa Primordial Cang melanjutkan, "Begitu keluar, pasti tewas. Kalian jika masuk... saat keluar hanya boleh membawa benda mati. Jika membawa makhluk hidup, itu sama dengan membunuh mereka."
"Sekaligus, Dunia Jin... juga mengandung rahasia melampaui Samsara."
Ciprat!
Gemparlah, ribuan yang berkumpul benar-benar bergembira, rahasia melampaui Samsara? Bukankah ini yang paling mereka dambakan?
"Ingat!" Dewa Primordial Cang bersabda, "Rahasia melampaui Samsara, misteri Dunia Jin, bisa kalian jelajahi setelah masuk. Tapi begitu keluar, sama sekali tidak boleh bocor. Tentu... kalian pun ingin membocorkan, juga tidak akan bisa."
Semua mulai merenungkan sesuatu.
Luo Feng segera paham... Sama seperti warisan garis perguruan Duan Donghe yang ia dapatkan, sama sekali tidak bisa melihat yang lebih rumit. Seperti Kitab Rahasia Sembilan Tribulasi yang diberikan Zuo Shan Ke padanya, juga harus membayar harga yang cukup untuk meneruskannya ke satu murid. Jelas ada 'peraturan' tak kasat mata yang mempengaruhi segalanya.
"Rahasia melampaui Samsara? Rahasia Dunia Jin?" Jantung Luo Feng berdebar kencang.
Dia sangat paham.
Di banyak zaman Samsara sebelumnya, 'Dunia Jin' belum pernah muncul. Kemunculannya kali ini mungkin merupakan saat ia paling dekat dengan rahasia 'Laut Semesta'.
"Dunia Jin, harus menjadi Tanah Terlarang keempat di Laut Semesta," kata Sesepuh Cang. "Kalian semua harus ingat... Saat kesempatan emas datang, bahaya juga mengintai. Dunia Jin jauh lebih berbahaya dibanding Qinfengjie, Gunung Berat Alir, maupun Perahu Semesta."
"Ayo pergi."
Tiga Dewa Primordial saling memandang, lalu menghilang seketika tanpa jejak.
Ribuan kuat di Laut Semesta bergerak gesit, kembali ke istana pusaka masing-masing. Pasukan besar Aliansi Hong Meng juga segera masuk ke Kapal Makam.
……
Tiga Dewa Primordial sebagai perwakilan kemauan sumber alam semesta primordial menyampaikan informasi dan peringatan, namun kekuatan besar di Laut Semesta tetap tidak sepenuhnya percaya. Mereka mulai menjelajah dengan hati-hati dan segera menemukan... Rute menuju lubang cacing alami sama sekali tidak berbahaya. Begitu melewatinya, mereka bisa memasuki Ruang Rahasia dan melihat alam semesta mini itu——Dunia Jin.
“Luo Feng, tidak pernah ada yang kuat menjelajahi Dunia Jin. Masuk sekarang terlalu berbahaya. Jika terjadi sesuatu, kerugianmu akan sangat besar.” Penguasa Chaos menasihati.
Di tubuh Luo Feng terdapat banyak harta karun tertinggi.
Jika benar-benar hilang, kerugiannya memang sangat besar.
“Guru, kesempatan emas seperti ini tidak bisa kulewatkan. Lagipula aku punya klon, meski gagal masih bisa bangkit.” Kata Luo Feng. “Guru tidak perlu khawatir.”
Luo Feng membagi pasukan menjadi dua jalur.
Jalur pertama: Memisahkan sebagian energi ilahi untuk membentuk klon Moshazu. Klon Moshazu membawa 'Sayap Shi Wu' dan 'Menara Bintang Langit' kembali ke alam semesta primordial. Mengingat segala hal di Dunia Jin masih misterius... Jika semua harta karun dibawa masuk dan gagal, penyesalan tidak akan berguna.
Jalur kedua: Tubuh asli manusia dunia dan klon Makhluk Rungu Emas membawa Pedang Bayangan Berdarah serta Kapal Makam, bersiap memasuki 'Dunia Jin'.
……
Mengikuti lubang cacing alami, tiba di ruang dimensi lain.
Kapal Makam melayang. Luo Feng memandang ke kejauhan sebuah alam semesta mini berwarna biru tua. Jelas ini belum saatnya masuk.
“Meski tanpa harta karun, dengan kekuatan saat ini aku tetap bisa berdiri di puncak Laut Semesta.” Luo Feng penuh keyakinan. Hanya enggan mempertaruhkan semua harta, maka Sayap Shi Wu dan Menara Bintang Langit dikirim kembali. Tapi dengan membawa Pedang Bayangan Berdarah dan Kapal Makam menyerbu masuk, ini sudah cukup!
"Tunggu, tunggu momen ketika Dunia Jin dapat dimasuki."
Kapal Makam diam-diam menunggu.
Saat ini——
Kristal biru tua itu, diameter seluruh alam semesta mini tampak dari luar hanya sekitar sepuluh juta tahun cahaya. Namun kekuatannya ribuan kali lebih kuat dibanding alam semesta mini milik yang terkuat di alam semesta.
Di sekelilingnya, bertebaran istana-istana pusaka yang melayang. Seluruh kekuatan di Laut Semesta memiliki pasukan yang menunggu... Tentu saja, sebagai area berbahaya yang belum pernah dijelajahi, hanya sedikit kekuatan yang berani mengirim semua pasukan. Sebagian besar hanya mengirimkan sedikit pasukan elit untuk eksplorasi awal.
Sekitar lebih dari 200 yang kuat (termasuk yang terkuat di alam semesta) bersiap menjadi yang pertama menjelajahinya.
……
Lebih dari 200 yang kuat yang bersiap menjelajah menunggu di luar 'Dunia Jin', sementara pasukan besar dari berbagai kekuatan di Laut Semesta sebagian besar telah memulai perjalanan pulang. Seperti tim operasi Aliansi Hong Meng yang sedang bergerak menuju alam semesta primordial.
Maka...
Di luar makhluk humanoid raksasa yang mengandung 'Dunia Jin' dalam tubuhnya, suasana kini sangat tenang, tak seramai sebelumnya. Hanya sedikit yang kuat yang berkemah di ruang hampa.
"Ciprat~~~"
Ruang beriak membentuk riak-riak.
Sebuah sosok muncul secara tiba-tiba di tempat tanpa jejak. Di dahinya terdapat sepasang tanduk kristal, mengenakan jubah hitam yang memancarkan cahaya gelap. Inilah 'Zuo Shan Ke'. Meski telah tiba sejak lama, baik dari berbagai pencarian sebelumnya maupun pengumuman resmi Tiga Dewa Primordial, tak satu pun yang bisa mendeteksi kehadiran Zuo Shan Ke.
Bahkan Luo Feng pun tak menyadari kehadiran gurunya Zuo Shan Ke. Ia bahkan pernah mengirim pesan melalui token untuk menghubungi Zuo Shan Ke, namun tak mendapat balasan sama sekali.
Zuo Shan Ke berdiri di kehampaan, menatap diam-dalam ke arah makhluk humanoid raksasa di depan. Pandangannya menembus aliran ruang waktu, menyapu setiap inci tubuh makhluk humanoid itu - rambut, mata, hidung, telinga, mulut, hingga baju zirah primordial yang menyelimuti tubuhnya.
Ia mengamati dengan teliti luar biasa.
Seperti sedang mengobservasi harta tak ternilai yang ajaib.
"Akhirnya..." bisik Zuo Shan Ke pelan, "Datang juga."
Langkah demi langkah ia bergerak maju.
Dengan teleportasi beruntun, ia segera mendarat di tubuh makhluk humanoid itu.
Menginjak pegunungan tak bertepi yang membentang luas, Zuo Shan Ke terus melangkah dengan teleportasi. Ia tiba di jari-jari makhluk itu, berpindah ke bahunya, bahkan mencapai pinggang... Di sana terdapat luka di baju zirah.
Ini adalah kerusakan pada baju zirah.
Zuo Shan Ke mengelus bagian yang rusak ini. Bagi dirinya, kerusakan sepanjang 9 juta tahun cahaya ini terlalu besar.
"Ha..."
Zuo Shan Ke tiba-tiba tertawa dengan suara parau.
"Hahaha, hahaha..." Zuo Shan Ke tiba-tiba tertawa terbahak-bahak hingga seluruh tubuhnya gemetar, tertawa dengan kegilaan tak terkira. Secara bertahap, tawa gila itu berubah menjadi pilu, penuh keputusasaan dan dendam yang tak berujung.
Tawa itu perlahan menghilang.
Zuo Shan Ke perlahan duduk, mengelus-elus Baju Zirahnya. Air mata kristal yang memancarkan sinar emas jatuh tanpa suara.
"Datang."
"Datang." Jari-jari Zuo Shan Ke yang mengelus Baju Zirah itu gemetar.
"Dunia Jin!"
"Sumber alam semesta primordial dinamai Dunia Jin? Jin... Jin..." Zuo Shan Ke bergumam, "Kemauan Fundamental tanpa perasaan ini masih ingat 'Jin'?"
Zuo Shan Ke menengadah, memandang ke kehampaan tak bertepi.
Duggg~~~~
Gumpalan Chaos di kehampaan mulai berputar, kemauan dahsyat yang tersembunyi.
"Aku tak akan sebodoh Sang Leluhur, memberimu kesempatan." Zuo Shan Ke menggeleng, lalu melangkah di kehampaan dan menghilang.
